{"title":"The Effectiveness of Entrepreneur Online Class Activities in Fostering Student Entrepreneurship Interest","authors":"Atika Dyah Perwita","doi":"10.26618/equilibrium.v10i3.8287","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i3.8287","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui penerapan topik-topik mata kuliah yang diterapkan secara praktik dengan metode Entrepreneurship Online Class Activity; 2) Mengetahui efektivitas penerapan Entrepreneurship Online class activity terhadap Minat Berwirausaha; 3) Mengetahui solusi yang diperlukan dalam mengatasi kendala yang dihadapi mahasiswa saat pelaksanaan Entrepreneurship Online Class Activity pada pembelajaran kewirausahaan. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif kualitatifmelalui indepth interview terhadap informan yang telah mengikuti pembelajaran kewirausahaan dengan penerapan Enterpreneurship Online Class Activity. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kewirausahaan dengan penerapan Entrepreneurship Online Class Activity terbilang cukup baik dan efektif. Hal ini dapat mendeskripsikan bahwa pada umunya penerapan EOCA menjadi kegiatan praktek kewirausahaan yang dapat dilakukan secara online (daring) dan sesuai dengan tujuan guna meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa. Indikator yang menentukan efektifitas penerapan Entrepreneurship Online Class Activity dalam meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa adalah motivasi mahasiswa, kompetensi mahasiswa, pengalaman dosen, gaya komunikasi dosen, kemutakhiran materi dan sarana prasarana.","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121675106","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Fasli, Gusti Ketut Alit Suputra, Ida Nur'aeni
{"title":"Tuturan Tenaga Kependidikan dan Mahasiswa di Rektorat Universitas Tadulako","authors":"Muhammad Fasli, Gusti Ketut Alit Suputra, Ida Nur'aeni","doi":"10.26618/equilibrium.v10i3.8093","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i3.8093","url":null,"abstract":"Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah bentuk tuturan tenaga kependidikan dan mahasiswa di Rektorat Universitas Tadulako, dan bagaimanakah fungsi tuturan tenaga kependidikan dan mahasiswa di Rektorat Universitas Tadulako”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk tuturan tenaga kependidikan dan mahasiswa di Rekorat Universitas Tadulako dan untuk mendeskripsikan fungsi tuturan tenaga kependidikan dan mahasiswa di Rekorat Universitas Tadulako. Metode penelitian ini adalah metode pendekatan kualitatif. Metode pendekatan kualitatif mendeskripsikan bentuk dan fungsi tindak tutur antara tenaga kependidikan dan mahasiswa di rektorat Universitas Tadulako. Data pada penelitian ini adalah berupa hasil rekaman tuturan antara tenaga kependidikan dan mahasiswa di rektorat Universitas Tadulako pada saat terjadi interaksi langsung. Sumber data yang menjadi subjek penelitian ini adalah tenaga kependidikan dan mahasiswa Universitas Tadulako. Selanjutnya, data dianalisis dengan menggunakan metode analisis data, yakni mendeskripsikan tuturan tersebut kemudian memberikan kesimpulan tentang data yang dianalisis. Berdasarkan analisis data yang dilakukan , maka peneliti menemukan hasil penelitian tentang tindak tutur lokusioner, ilokosi, perlokusi tenaga kependidikan dan mahasiswa yang berupa lokusioner pada bagian representatif,direktif, asertif, komisif. Pada bagian tindak tutur ilokusi di peneliti menemukan ilokusi pada bagian eksersitif, behabitif, ekspositif. Untuk tindak perlokusi peneliti menemukan bagian Convicial. Selanjutnya peneliti juga menemukan tuturan langsung yang meliputi kalimat berita dan kalimat tanya dan tuturan tidak langsung yang berupa kalimat berita. Kepada para peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti tidan tutur lokusioner, ilokusi, perlokusi pada konteks yang berbeda. ","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124036693","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Motivasi Perempuan Bekerja Sebagai Buruh Tani (Studi Buruh Tani Pada Pengusaha Tanaman Cabai Besar dan tomat di Desa Yosomulyo, Kabupaten Banyuwangi)","authors":"Ari Widiyawati","doi":"10.26618/equilibrium.v10i3.7709","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i3.7709","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi perempuan bekerja sebagai buruh tani pada pengusaha tanaman cabai besar dan tomat di Desa Yosomulyo, Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengambilan data menggunakan prosedur purposive yaitu orang yang terlibat langsung dalam penelitian, dalam hal ini adalah buruh tani perempuan yang bekerja pada pengusaha tanaman cabai besar dan tomat. Hasil penelitian menunjukan motivasi para perempuan menjadi buruh tani karena tiga motif yaitu motif intrinsik, motif ekstrinsik, dan motif religiusitas. Motif intrinsic yaitu karena masalah ekonomi, Pendidikan yang rendah, dan usia yang tidak lagi muda. Motif ekstrinsik karena lingkungan dan kenyamanan dalam bekerja yang terdiri dari gaji, kebijakan, hubungan kerja, dan pengawasan. Selanjutnya motif religiusitas disebabkan bekerja untuk mendapatkan pahala dan memperoleh ridha dari Allah.","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121332625","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Blended Learning Berbasis Google Classroom di Masa Pandemi Covid-19","authors":"Samsi Awal, Sudarwin Kamur, Dewi Novitasari","doi":"10.26618/equilibrium.v10i3.6649","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i3.6649","url":null,"abstract":"Abstract. Studi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana respon siswa geografi kelas X IPS SMA Negeri 1 Wundulako di masa pandemi covid-19 merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan data menggunakan Kuisioner. Teknik pengambilan sampel secara random dengan jumlah sampel 73 responden yang terdiri dari siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Wundulako tahun ajaran 2020/2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon siswa geografi kelas X IPS SMA Negeri 1 Wundulako terhadap penerapan model pembelajaran blended learning dengan menggunakan platform google classroom di masa pandemi covid-19 ditinjau dari aspek atensi/ketertarikan, relevansi, kepercayaan diri dan kepuasan secara keseluruhan mendapat persentase berkategori positif. Ditinjau dari aspek atensi berkategori sangat positif dengan jumlah persentase 80,05%, aspek relevansi berkategori positif dengan jumlah persentase 68,15%, aspek kepercayaan diri berkategori positif dengan jumlah persentase 66,70%, dan aspek kepuasan berkategori positif dengan jumlah persentase 65,16 %. Dapat disimpulkan secara keseluruhan siswa SMA Negeri 1 Wundulako memberikan respon yang positif.","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126096710","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rinaldi Rinaldi, Achmad Hufad, Siti Komariah, Muhammad Masdar
{"title":"Uang Panai Sebagai Harga Diri Perempuan Suku Bugis Bone (Antara Tradisi dan Gengsi)","authors":"Rinaldi Rinaldi, Achmad Hufad, Siti Komariah, Muhammad Masdar","doi":"10.26618/equilibrium.v10i3.8411","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i3.8411","url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan untuk memahami makna uang panai sebagai harga diri perempuan suku Bugis Bone baik dari segi tradisi maupun dari segi gengsi, uang panai secara tradisi merupakan sesuatu yang harus dipenuhi pihak laki-laki sebelum menikahi perempuan suku Bugis, pemberian uang panai terkadang dipengaruhi gengsi sehingga jumlah uang panai yang diminta keluarga perempuan sangatlah besar. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan datanya melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Data kemudian dianalisis dengan melihat tradisi pemberian uang panai kepada perempuan suku Bugis Bone yang kemudian dipengaruhi oleh gengsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Pemberian uang panai secara tradisi merupakan kewajiban yang harus dipenuhi pihak laki-laki, tanpa uang panai maka tidak ada pernikahan. 2). Tradisi uang panai menjadi gengsi dalam masyarakat suku Bugis Bone sehingga jumlah uang panai sangat tinggi. 3) Ketika ingin melihat status sosial perempuan lihatlah berapa jumlah uang panai yang diberikan pihak laki-laki kepada pihak perempuan, semakin tinggi uang panai yang diberikan maka semakin tinggi status sosial perempuan.","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132909828","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Strategy of Lecturer to Implement the Drawing Media in the Indonesian Society Studies","authors":"Muhammad Masdar, Harifuddin Harifuddin, M. Nawir","doi":"10.26618/equilibrium.v10i2.7692","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i2.7692","url":null,"abstract":"Artikel ini menyajikan relevansi peran komponen utama pengajaran di kelas, yaitu guru, media pengajaran, dan partisipasi kelas. Tujuan pengajaran adalah untuk menciptakan kondisi yang merangsang keterlibatan siswa di dalam kelas. Untuk mencapai hal tersebut, di sinilah perlunya penggunaan media ajar sebagai properti yang dapat menarik minat siswa untuk berpartisipasi di dalam kelas. Pada saat yang sama, guru harus memiliki keterampilan dalam menggunakan media pengajaran. Untuk itu dilakukan penelitian dengan cara survey dengan pendekatan ex-post facto pada mahasiswa PKn semester 5 FKIP UPRI Makassar pada mata kuliah Sosiologi Pendidikan. Jumlah mahasiswa semester 5 berjumlah 30 orang ditetapkan sebagai responden dengan teknik Total Sampling. Kepada responden disebarkan angket tentang aktivitas guru, fungsi media, dan tingkat keterlibatan mereka di dalam kelas. Hasil kuesioner dianalisis menggunakan tabulasi frekuensi. Berdasarkan hal tersebut diperoleh hasil sebagai berikut: (1) guru memiliki peran vital dalam menciptakan kondisi yang dapat memotivasi siswa untuk terlibat dalam pembelajaran. (2) jenis media pembelajaran memiliki daya tarik motivasional siswa. (3) tingkat partisipasi kelas muncul dari perpaduan kualitas guru dan penggunaan media pembelajaran. Kesimpulan yang diperoleh adalah kualitas guru menentukan pemilihan dan penggunaan media ajar yang dapat meningkatkan partisipasi siswa di kelas.","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"98 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122600793","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Risfaisal Risfaisal, N. Saiful, Hania Hania, Khairun Nisa
{"title":"Sistem Penyelesaian Kasus Pada Masyarakat Adat Kajang Ammatoa Kabupaten Bulukumba","authors":"Risfaisal Risfaisal, N. Saiful, Hania Hania, Khairun Nisa","doi":"10.26618/equilibrium.v10i2.7659","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i2.7659","url":null,"abstract":"Sistem Penyelesaian Kasus merupakan cara untuk menyelesaikan perkara yang terjadi pada suatu daerah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk penyelesaian kasus masyarakat adat Kajang Ammatoa dan peranan Ammatoa selaku Ketua Adat dalam menyelesaikan kasus yang terjadi di dalam kawasan adat Kajang Ammatoa. Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif dengan metode penelitian Study Kasus dan menggunakan 8 informan. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1). Bentuk Penyelesaian Kasus Masyarakat Adat Kajang Ammatoa di Kabupaten Bulukumba mempunyai tiga sanksi yaitu Pokok Babbala (pelanggaran berat), Tangnga Babbala (pelanggaran sedang) dan Cappa Babbala (pelanggaran ringan) (2). Peranan Ammatoa Sebagai Pemimpin Adat Dalam Menyelesaikan Kasus Masyarakat Adat Kajang Ammatoa di Kabupaten Bulukumba yaitu Ammatoa selaku Ketua Adat akan bertindak tegas bagi pelaku pelanggaran dan tidak ada pilih kasih walaupun keluarganya yang melakukan pelanggaran akan tetap diberi sanksi.","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126991824","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Primanita Solihah Rosmana, S. Iskandar, Nur Annisa, A. Nurfadilah, Cantika Maharani
{"title":"Kesiapan Sekolah Dasar Dalam Menerapkan Kurikulum Prototipe Untuk Menciptakan Generasi Yang Kreatif dan Inovatif","authors":"Primanita Solihah Rosmana, S. Iskandar, Nur Annisa, A. Nurfadilah, Cantika Maharani","doi":"10.26618/equilibrium.v10i2.7262","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i2.7262","url":null,"abstract":"To determine the readiness of principals and teachers for the prototype curriculum, to find out the responses of principals and teachers to the prototype curriculum. This study adheres to the data source which was carried out by purposive sampling. In this study, the research procedure carried out was divided into three stages, namely the pre-field stage, the working stage, and the data analysis stage. Based on the results of the survey, the principals and teachers from several schools we surveyed, said that if the official prototype curriculum was used as the newest curriculum, they were ready because in the Education unit there must be periodic changes and revisions to the curriculum according to technological developments and the needs of developmental conditions and conditions. the progress of education today and also because the curriculum is a component of the guideline of educational goals that must be owned by every educational unit because education must continue to develop at all times so that there are the latest innovations in learning.","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121993611","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Storytelling Activities of the Story of Prophet Ayub AS at RA Dewi Masyithoh for the Formation of Children's Religious Characters in the Golden Age Phase","authors":"Zaenol Fajri, Atik Hikmatuz Zakiyah","doi":"10.26618/equilibrium.v10i2.7349","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i2.7349","url":null,"abstract":"Early childhood is the \"golden era\" because children's physical, motor, emotional, intellectual, and moral qualities develop rapidly. Coaching is carried out through education levels from birth to the age of six years to optimize the growth and development of early childhood, one of which is religious character education as a provision for a better life as the nation's next generation. Religious characters are crucial to cultivating because they have a better absorption capacity and have not been corrupted by harmful cultural influences that are not in line with the nation's character. Using storytelling activities on the stories of the prophets, particularly about the prophet Ayub AS, is one technique to inculcate religious character. This study aimed to identify the elements that supported and inhibited the formation of religious characters in children during the golden age era through tale-telling activities about the Prophet Ayub AS at RA Dewi Masyithoh. This study is a sort of qualitative study that employs observation, interviews, and documentation as tools. The preparation, implementation, and evaluation stages of the research on the formation of religious characters through storytelling activities for the story of the prophet Ayub AS include the preparation, implementation, and evaluation stages; the supporting factors for this research are teachers in general already know adequate learning strategies to carry out learning; early childhood likes to listen to stories, especially the story of the prophet; the inhibiting factor is not all teachers have knowledge about storytelling effective learning strategies to carry out learning; and the inhibiting factor is not all teachers know about adequate education.","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127225093","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Supardi U. S. Supardi, Sukron Azhari, Lalu Muhamad Hanafi
{"title":"Eksistensi Tradisi Hiziban Nahdatul Wathan Pada Masyarakat Barabali, Lombok Tengah, NTB","authors":"Supardi U. S. Supardi, Sukron Azhari, Lalu Muhamad Hanafi","doi":"10.26618/equilibrium.v10i2.7431","DOIUrl":"https://doi.org/10.26618/equilibrium.v10i2.7431","url":null,"abstract":"This research is a qualitative research that discusses the Hiziban tradition as a routine ritual of the community in the village of Barabali, West Nusa Tenggara. Qualitative research is research that produces descriptive data in the form of written or spoken words consisting of observable behaviors. The focus of this research is how the implementation of Hiziban activities in the community in the village of Barabali, what factors influence the continuation of the tradition and how the hiziban tradition affects the religious behavior of the community. From this research it was found that Hiziban Hiziban is a tradition of reading prayers in groups whose prayers are selected prayers compiled by the founder of Nahdlatul Wathan, namely, TGH. Zainuddin Abdul Madjid. Hiziban has become an inherent routine in the Barabali village community. By carrying out the Hiziban tradition, namely, remembrance and prayer, they will reassure their hearts, bring blessings in life and are believed to also benefit everyone who is carrying out hiziban. ","PeriodicalId":281054,"journal":{"name":"Equilibrium: Jurnal Pendidikan","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133414449","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}