{"title":"STRUKTUR KOMUNITAS PERIFITON, NITRAT, DAN FOSFAT DI SUNGAI KALIGARANG, SEMARANG","authors":"A. Lestari, Bambang Sulardiono, Arif Rahman","doi":"10.14710/jpl.2021.34536","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jpl.2021.34536","url":null,"abstract":"Sungai Kaligarang merupakan sungai yang melintasi Kota Semarang dan memegang peranan penting bagi masyarakat disekitarnya. Ekosistem sungai merupakan habitat bagi biota air yang keberadaannya sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Aktivitas manusia sangat mempengaruhi kualitas air sungai, yang akan berdampak pada jumlah biota di sungai dan menurunkan kualitas sungai. Salah satu biota yang dijadikan bioindikator kualitas perairan adalah perifiton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur komunitas perifiton serta hubungan kepadatan perifiton dengan nitrat dan fosfat di Sungai Kaligarang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2019 di Sungai Kaligarang, Semarang. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yang dilakukan di 3 stasiun. Stasiun 1 dekat pemukiman warga, stasiun 2 area perhutanan, dan stasiun 3 dekat perkebunan. Analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil yang diperoleh yaitu 24 genera perifiton dari kelas Bacillariophyceae 14 genera, kelas Chlorophyceae 8 genera, dan kelas Cyanophyceae 2 genera. Rata-rata kepadatan perifiton di Sungai Kaligarang adalah 141.412 individu/cm2. Kandungan nitrat berkisar antara 6,94-8,82 mg/L dan fosfat berkisar antara 0,24-0,42 mg/L. Analisis regresi linier berganda didapatkan nilai korelasi 0,499 yang menunjukkan terdapat hubungan sedang antara kepadatan perifiton dengan nitrat dan fosfat.","PeriodicalId":269490,"journal":{"name":"Jurnal Pasir Laut","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129932517","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dia Zakiawati, Norma Afiati, Pujiono Wahyu Purnomo
{"title":"MAKROZOOBENTOS SEBAGAI INDIKATOR STATUS PENCEMARAN ANTAR MUSIM DI ANAK SUNGAI BOGOWONTO, YOGYAKARTA","authors":"Dia Zakiawati, Norma Afiati, Pujiono Wahyu Purnomo","doi":"10.14710/jpl.2021.32857","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jpl.2021.32857","url":null,"abstract":"Anak sungai Bogowonto dimanfaatkan oleh warga untuk pertambakan dan kegiatan wisata. Penurunan kualitas air sungai dapat terjadi seiring dengan maraknya kegiatan tersebut. Selain dari aktivitas tersebut pencemaran juga disebabkan oleh adanya bahan-bahan organik sehingga akan berdampak bagi kehidupan makrozoobentos dan organisme lainnya yang berada di perairan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur komunitas makrozoobentos, hubungan antara makrozoobentos dengan kandungan bahan organik dan tekstur sedimen serta mempelajari tingkat pencemaran melalui indikator makrozoobentos pada periode antar musim di anak sungai Bogowonto. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober dan Desember 2019, di tiga stasiun dengan tiga kali ulangan. Makrozoobentos yang ditemukan di ketiga stasiun terdiri dari dua kelas Gastropoda dan Bivalvia. Kelimpahan makrozoobentos tertinggi pada sampling pertama dan kedua terdapat pada stasiun III titik 3 sebesar 2.248 ind/m2 dan 1.873 ind/m2, stasiun tersebut berada di perbatasan antara anak sungai Bogowonto dengan sungai Bogowonto dan muara pantai dengan tekstur sedimen dominan liat. Kelimpahan makrozoobentos terendah pada sampling pertama dan kedua terdapat pada stasiun III titik 1 sebesar 416 ind/m2 dan 833 ind/m2. Kandungan bahan organik sedimen pada sampling pertama berkisar antara 17,95% - 55,12% sedangkan sampling kedua berkisar antara 19,87% - 52,72%. Hasil uji regresi antara kelimpahan makrzoobentos dan bahan organik didapatkan angka koefisien korelasi (r) sebesar 0,530, sedangkan angka koefisien korelasi (r) antara kelimpahan makrozoobentos dengan tekstur sedimen pasir, liat dan debu sebesar 0,582, 0,539 dan 0,585. Status pencemaran di anak sungai Bogowonto tergolong tercemar ringan.","PeriodicalId":269490,"journal":{"name":"Jurnal Pasir Laut","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122486269","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rizki Riza Putri, Niniek Widyorini, Oktavianto Eko Jati
{"title":"ANALISIS PERBEDAAN KELIMPAHAN BAKTERI HETEROTROF DENGAN KANDUNGAN BAHAN ORGANIK PADA SEDIMEN DI EKOSISTEM MANGROVE TRIMULYO, KECAMATAN GENUK, KOTA SEMARANG","authors":"Rizki Riza Putri, Niniek Widyorini, Oktavianto Eko Jati","doi":"10.14710/jpl.2021.32270","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jpl.2021.32270","url":null,"abstract":"Ekosistem mangrove menghasilkan serasah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber nutrien untuk bakteri heterotrof. Serasah didekomposisi oleh bakteri heterotrof yang mampu mendegradasi bahan organik menjadi bahan anorganik. Tujuan dari penelitian yakni mengetahui kelimpahan bakteri heterotrof serta hubungannya dengan kandungan bahan organik pada ekosistem mangrove dan sekitarnya. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari sampai mei 2020 di ekosistem mangrove Trimulyo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Analisis kelimpahan bakteri heterotrof dilaksanakan di Laboratorium Pengelolaan Sumberdaya Ikan dan Lingkungan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Analisis bahan organik dilaksanakan di Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Penentuan lokasi sampling menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan sampel penelitian diambil di ekosistem mangrove dan sekitarnya. Penanaman bakteri dilakukan menggunakan metode (spread plate), perhitungan kelimpahan bakteri menggunakan metode Total Plate Count (TPC). Analisis data menggunakan T-test dan Regresi. Rata-rata kelimpahan bakteri heterotrof di sedimen yang diperoleh yaitu 5,24x107 - 1,32x108 CFU/mL, sedangkan di air 1,39x105 - 6,37 x105 CFU/mL. Hasil bahan organik sedimen yaitu 4,32 – 14,71%. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan antara kelimpahan bakteri heterotrof di sedimen dan air (p < 0,05). Hubungan antara kelimpahan bakteri heterotrof di sedimen dengan bahan organik memiliki hasil (r=0,693) yang artinya berkorelasi sedang.","PeriodicalId":269490,"journal":{"name":"Jurnal Pasir Laut","volume":"82 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126165838","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"POTENSI KERUSAKAN KARANG AKIBAT PENGEMBANGAN AKTIVITAS WISATA SNORKELING DI PULAU GILI KETAPANG, PROBOLINGGO","authors":"Saifur Rizal Fakri, Frida Purwanti","doi":"10.14710/jpl.2021.38876","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jpl.2021.38876","url":null,"abstract":"Pulau Gili Ketapang yang terletak di Selat Madura memiliki potensi besar untuk kegiatan wisata bahari. Daya tarik pulau ini antara lain keanekaragaman karang dan pasir putih. Potensi wisata ini mendorong pemuda setempat mengembangkan wisata bahari berupa snorkeling sejak tahun 2016. Peningkatan aktivitas wisata dapat menimbulkan dampak pada ekosistem karang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku wisatawan yang berpotensi merusak terumbu karang. Pengumpulan data tingkah laku wisatawan dilakukan pada bulan Desember 2018 sampai dengan bulan Januari 2019. Pengamatan langsung tingkah laku kepada 133 wisatawan di dua lokasi snorkeling. Secara umum kedalaman perairan Pulau Gili Ketapang tergolong dangkal dan terumbu karang tersebar di beberapa wilayah. Jenis kontak fisik yang ditemukan adalah sit stand kneel, hand touch, harass marine life, dan body brush dengan jumlah paling tinggi adalah jenis hand touch. Nilai kontak fisik di spot Selatan sebesar 1 individu per 111 menit. Pengamatan kedua di spot Barat menunjukkan hasil 1 individu per 143 menit.","PeriodicalId":269490,"journal":{"name":"Jurnal Pasir Laut","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114423510","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS KELIMPAHAN BAKTERI Aeromonas hydrophila DI PERAIRAN RAWA PENING DESA KEBONDOWO, SEMARANG","authors":"Fajar Hidayaturohman, N. Widyorini, O. Jati","doi":"10.14710/jpl.2021.31894","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jpl.2021.31894","url":null,"abstract":"Rawa Pening merupakan salah satu ekosistem danau yang terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Desa Kebondowo merupakan perairan Rawa Pening yang berpotensi tercemar limbah organik. Hal ini disebabkan lokasi Rawa Pening tersebut memiliki beberapa fungsi seperti kawasan tanaman eceng gondok, pemukiman, pariwisata, pemancingan ikan, dan kegiatan budidaya yang dapat menambah bahan organik di perairan. Meningkatnya bahan organik pada perairan akan memicu tumbuhnya bakteri Aeromonas hydrophila. Bakteri A. hydrophila merupakan bakteri patogen yang banyak menginfeksi ikan dan umumnya ditemukan pada perairan yang memiliki kandungan bahan organik tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan bakteri A. hydrophila pada sedimen dan air, menghitung kandungan bahan organik sedimen serta mengetahui hubungan bahan organik sedimen dengan kelimpahan bakteri A. hydrophila. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2020 dengan menggunakan metode deskriptif, sedangkan penentuan lokasi sampling menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata kelimpahan bakteri di sedimen berkisar antara 1,55 x 104 – 3,73 x 104 CFU/ml dan rata-rata kelimpahan bakteri di perairan yaitu berkisar dari 0,3 x 103 – 1,4 x 103CFU/ml, terdapat perbedaan kelimpahan bakteri A. hydrophila di sedimen dan air. Rata-rata bahan organik sedimen pada lokasi penelitian berkisar dari 28,316 – 38,670%, hubungan bahan organik sedimen dengan kelimpahan bakteri A. hydrophila memiliki keeratan hubungan sedang (r=0,414) ke arah positif serta bahan organik memberi pengaruh terhadap kelimpahan bakteri A. hydrophila hanya sebesar 17,2%.","PeriodicalId":269490,"journal":{"name":"Jurnal Pasir Laut","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123003049","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sri Rahayu Prihati, Djoko Suprapto, Siti Rudiyanti
{"title":"KADAR LOGAM BERAT Pb, Fe, DAN Cd YANG TERKANDUNG DALAM JARINGAN LUNAK KERANG BATIK (Paphia undulata) DARI PERAIRAN TAMBAK LOROK, SEMARANG","authors":"Sri Rahayu Prihati, Djoko Suprapto, Siti Rudiyanti","doi":"10.14710/jpl.2020.33692","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jpl.2020.33692","url":null,"abstract":"Perairan Tambak Lorok, Semarang yang terletak di pantai utara Jawa, dikelilingi berbagai industri, PLTU PT Indonesia Power, Pelabuhan Tanjung Mas dan pemukiman sehingga berpotensi tercemar berbagai jenis limbah, salah satunya yaitu logam berat. Logam berat dapat terakumulasi oleh organisme perairan, diantaranya adalah kerang batik (Paphia undulata) yang bersifat filter feeder dan banyak terdapat di Perairan Tambak Lorok. Hal ini menjadi alasan penelitian mengenai kandungan logam berat Pb, Fe, dan Cd pada jaringan lunak kerang batik di Perairan Tambak Lorok dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat Pb, Fe, dan Cd pada perairan Tambak Lorok dan jaringan lunak kerang batik, serta mengetahui batas konsumsi mingguan kerang batik dari perairan tersebut. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan analisis deskriptif kualitatif, penentuan lokasi sampling dilakukan secara purposive. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2019. Hasil penelitian menunjukkan kadar logam berat Pb, Fe, dan Cd di perairan Tambak Lorok berturut-turut 0,723; 8,261; dan 2,482 mg/l telah melebihi batas layak menurut KepMen LH No.51 tahun 2004 tentang baku mutu air laut untuk biota laut, sedangkan pada jaringan lunak kerang batik berturut-turut adalah 5,47; 299,909; dan 32,423 mg/kg telah melebihi baku mutu logam dalam pangan khusus bivalvia menurut SNI 7387 tahun 2009. Batas maksimum konsumsi mingguan kerang batik yang mengandung logam berat Pb, Fe dan Cd dari perairan Tambak Lorok untuk individu dengan berat badan 20 kg, 50 kg dan 65 kg berturut-turut yaitu 4; 11; dan 14 gram/minggu.","PeriodicalId":269490,"journal":{"name":"Jurnal Pasir Laut","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115948451","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"DISTRIBUSI DAN KELIMPAHAN LARVA IKAN DI PANTAI TELUK AWUR, KABUPATEN JEPARA","authors":"Pingky Alya Elisa, Abdul Ghofar, Anhar Solichin","doi":"10.14710/jpl.2020.33687","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jpl.2020.33687","url":null,"abstract":"Pantai Teluk Awur merupakan salah satu pantai yang terletak di Kabupaten Jepara. Pantai ini ditandai oleh banyaknya pohon mangrove yang berfungsi sebagai peneduh dan penahan abrasi. Larva ikan merupakan tahapan awal dari pertumbuhan ikan. Ikan dalam stadia larva ini masih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan bagi kelulushidupannya dan menentukan kelangsungan hidup dari suatu spesies ikan maupun populasi ikan tersebut. Penting untuk diketahui informasi mengenai keberadaan larva ikan sebagai dasar dalam pengelolaan sumberdaya ikan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui famili larva ikan yang tertangkap dan untuk mengetahui distribusi, kelimpahan, keseragaman, keanekaragaman dan dominasi larva ikan di kawasan Pantai Teluk Awur Kabupaten Jepara. Penelitian ini dilaksanakan pada 1 – 15 Mei 2019 di Pantai Teluk Awur. Metode yang digunakan adalah survei, dan metode untuk pengambilan sampel adalah metode purposive sampling. Analisis data yang digunakan yaitu pola distribusi (indeks morisita (I)), indeks keseragaman (H’), indeks keseragaman (e), dan indeks dominansi (D). Hasil penelitian larva ikan yang berhasil teridentifikasi sebanyak 887 ind/50m3 yang terdiri dari 8 famili: Chanidae (281 ind/50m3), Gobiidae (162 ind/50m3), Mugilidae (152 ind/50m3), Ambassidae (148 ind/50m3), Eleotrididae (52 ind/50m3), Chirocentridae (35 ind/50m3), Mullidae (30 ind/50m3) dan Labridae (27 ind/50m3). Pola distribusi larva ikan yaitu acak atau dengan kata lain mampu hidup di sekitar ekosistem tersebut, nilai keanekaragaman larva ikan masuk kedalam kategori sedang, nilai keseragaman larva ikan tergolong tinggi, sedangkan dominansi lrva ikan masuk dalam kategori rendah.","PeriodicalId":269490,"journal":{"name":"Jurnal Pasir Laut","volume":"88 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115943391","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mega Wahyu Susilowati, Pujiono Wahyu Purnomo, Anhar Solichin
{"title":"ESTIMASI SERAPAN CO2 BERDASARKAN SIMPANAN KARBON PADA HUTAN MANGROVE DESA TAMBAKBULUSAN DEMAK JAWA TENGAH","authors":"Mega Wahyu Susilowati, Pujiono Wahyu Purnomo, Anhar Solichin","doi":"10.14710/jpl.2020.29763","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jpl.2020.29763","url":null,"abstract":"Produksi karbondioksida yang semakin meningkat, sedangkan hutan mangrove sebagai penyerap karbondioksida yang semakin menurun jumlahnya, menyebabkan jumlah karbondioksida di atmosfer tidak terkendali. Hal tersebut menyebabkan cahaya matahari terperangkap di atmosfer, sehingga suhu di bumi semakin meningkat. Solusi untuk meminimalisasi dampak dari pemanasan global dapat memanfaatkan keberadaan hutan mangrove. Hutan mangrove dapat menyerap karbondioksida dan menyimpannya dalam bentuk biomassa dan sedimen. Tujuan dari penelitian ini untuk menghitung simpanan karbon pada batang mangrove, serasah dan sedimen serta mengestimasi serapan CO2. Simpanan karbon pada batang mangrove menggunakan metode non-destructive sampling dengan persamaan alometrik untuk jenis atau tipe ekosistem mangrove yang sudah tersedia, sedangkan simpanan karbon serasah dan sedimen menggunakan metode destructive sampling dengan mengambil sub contoh di lapangan. Hasil simpanan karbon pada batang mangrove yaitu sebesar 125,39 ton/ha setara dengan serapan CO2 460,21 ton/ha, simpanan karbon pada serasah sebesar 0,54 ton/ha setara dengan serapan CO2 1,97 ton/ha dan simpanan karbon pada sedimen yaitu sebesar 57,74 ton/ha setara dengan serapan CO2 211,89 ton/ha. Estimasi serapan CO2 pada hutan mangrove Desa Tambakbulusan berdasarkan ketiga sumber karbon yaitu 674,07 ton/ha dengan persentase serapan CO2 batang sebesar 68,27%, serasah sebesar 0,29% dan sedimen sebesar 31,44%. Penyimpanan karbon terbesar berada di batang mangrove dan terkecil pada serasah.","PeriodicalId":269490,"journal":{"name":"Jurnal Pasir Laut","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129135918","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Intan Via Nirmala, Bambang Sulardiono, Agus Hartoko
{"title":"ANALISIS DENSITAS Emerita emeritus TERHADAP TEKSTUR DAN BAHAN ORGANIK SEDIMEN DI PANTAI GLAGAH, KULON PROGO, YOGYAKARTA","authors":"Intan Via Nirmala, Bambang Sulardiono, Agus Hartoko","doi":"10.14710/jpl.2020.33686","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jpl.2020.33686","url":null,"abstract":"Di Indonesia, undur-undur laut famili Hippidae terdistribusi dengan baik di sepanjang Pantai Selatan Jawa, khususnya Pantai Glagah. Pantai Glagah merupakan pantai berpasir hitam yang menjadi daerah obyek wisata dan terdapat budidaya udang di sekitarnya. Emerita meritus merupakan undur-undur laut yang paling sering ditemui dan mempunyai kepadatan tertinggi. Biota ini ditangkap oleh nelayan untuk dijual dan dikonsumsi. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2019. Penelitian ini bertujuan untuk menganlisis densitas, tekstur sedimen, bahan organik, dan aspek biologi, serta korelasinya antara densitas, panjang karapas dan berat Emerita emeritus dengan tekstur sedimen dan bahan organik di Pantai Glagah, Kulon Progo, Yogyakarta. Pengolahan data dengan menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS 16. Total sampel sebanyak 305 individu yaitu 29 individu/m2 (Glagah Timur 1), 43 individu/m2 (Glagah Timur 2), 65 individu/m2 (Glagah Timur 3), 74 individu /m2 (Glagah Barat 3), 53 individu/m2 (Glagah Barat 2), dan 44 individu/m2 (Glagah Barat 1). Tekstur sedimen paling dominan adalah pasir halus (0,125-0,25 mm). Nilai Bahan Organik dari Glagah Timur dan Barat semuanya sebesar nol. Pola pertumbuhan Emerita emeritus betina (total) adalah alometrik negatif (pertumbuhan panjang lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan bobotnya). Nilai faktor kondisi Emerita emeritus betina (total) sebesar 1,242. Hubungan densitas Emerita emeritus dengan tekstur sedimen memiliki korelasi yang cukup erat. Hubungan antara panjang karapas dan berat Emerita emeritus dengan tekstur sedimen memiliki korelasi yang rendah.","PeriodicalId":269490,"journal":{"name":"Jurnal Pasir Laut","volume":"160 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116513271","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Diah Ayuningrum, Rhesi Kristiana, M. A. Asagabaldan
{"title":"POTENSI BAKTERI ASOSIASI TUNIKATA SEBAGAI PENGHASIL SENYAWA ANTIBAKTERI GUNA MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI MULTIDRUG RESISTANT","authors":"Diah Ayuningrum, Rhesi Kristiana, M. A. Asagabaldan","doi":"10.14710/jpl.2020.32807","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jpl.2020.32807","url":null,"abstract":"Tunikata atau ascidian merupakan invertebrata laut yang hidup di kedalaman lebih dari 2 meter, sesil, soliter maupun berkoloni dan hidup sebagai filter feeder seperti sponge. Cara hidup seperti ini memungkinkan masuknya mikroorganisme seperti bakteri ke dalam tubuh tunikata melalui branchial siphon-nya. Bakteri yang hidup bersama dengan tunikata ini disebut dengan bakteri asosiasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengisolasi bakteri asosiasi dari tunikata, mempurifikasi jumlah isolat bakteri asosiasi tunikata dan melakukan skrining antibakteri dari bakteri asosiasi tunikata terhadap bakteri multidrug resistant (MDR). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif eksploratif, dimana teknik sampling yang digunakan adalah purposive random sampling. Isolasi bakteri asosiasi tunikata menggunakan metode sebar (spread plate), sedangkan purifikasinya menggunakan metode gores (streak plate). Uji antibakteri menggunakan metode overlay. Hasil penelitian menunjukan dari total dua sampel tunikata, diperoleh sebanyak 12 isolat murni bakteri asosiasi tunikata. Hasil skrining menunjukkan 33% persen isolat bakteri asosiasi tunikata berpotensi menghambat pertumbuhan bakteri MDR Acinetobacter baumanni, MRSA, Enterobacter cloacae complex dan Staphilococcus hemolyticus. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, bakteri asosiasi tunikata berpotensi untuk dijadikan sebagai sumber senyawa aktif antibakteri MDR.","PeriodicalId":269490,"journal":{"name":"Jurnal Pasir Laut","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123267690","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}