{"title":"Daftar Isi","authors":"Lobo","doi":"10.25071/2563-2418.15","DOIUrl":"https://doi.org/10.25071/2563-2418.15","url":null,"abstract":"Daftar Isi","PeriodicalId":256570,"journal":{"name":"LOBO: Annals of Sulawesi Research","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115827994","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PAHLAWAN BUKU TEKS DAN INGATAN LOKAL:","authors":"Jennifer W. Nourse","doi":"10.25071/2563-2418.11","DOIUrl":"https://doi.org/10.25071/2563-2418.11","url":null,"abstract":"Makalah ini menganalisis serangkaian sejarah lisan yang saya kumpulkan selama kerja lapangan antropologi di Indonesia dari 1984 hingga 1986. Awalnya saya tidak bermaksud mengumpulkan sejarah-sejarah ini. Ketika saya pertama kali tiba di Sulawesi Tengah, saya menjelaskan kepada pejabat setempat dan setiap orang etnis Laujé yang penasaran dengan tujuan saya di antara mereka bahwa saya datang untuk menulis ‘buku’ tentang kebudayaan Laujé dataran rendah dan dataran tinggi. Kebanyakan orang mengartikan minat saya pada budaya sebagai minat pada sejarah. Orang Lauje adalah orang asli di sana, kebanyakan berhidup di gunung, atau di desa yang “di atas kota Tinombo.” Satu kelompok orang khususnya, anggota aristokrasi Laujé yang dicabut haknya, meminta saya keluar untuk memberi tahu saya versi sejarah mereka “sebenarnya” sehingga dapat dicatat dalam buku saya. Mereka yang tinggal di antara orang imigran di Tinombo dan orang asli Lauje di gunung. Dengan mencari saya, mereka tidak hanya mencoba mempertaruhkan klaim untuk diri mereka sendiri dalam cerita yang akan saya buat tentang wilayah tertentu ini, tetapi juga menawarkan versi alternatif dari masa lalu yang diumumkan oleh perantara kekuasaan lokal.","PeriodicalId":256570,"journal":{"name":"LOBO: Annals of Sulawesi Research","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133503960","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"\"MASA JEPANG\" DAN TAMBANG MIKA:","authors":"Lorraine V. Aragon","doi":"10.25071/2563-2418.13","DOIUrl":"https://doi.org/10.25071/2563-2418.13","url":null,"abstract":"Selama pendudukan dalam Perang Dunia II di Indonesia, tentara Jepang memaksa penduduk desa di dataran tinggi Sulawesi Tengah untuk mengolah tambang mika yang terletak di dekat desa Towulu' di bagian selatan kecamatan Kulawi. Penduduk dataran tinggi masih menyimpan ingatan-ingatan yang kuat tentang kesulitan-kesulitan pendudukan. Namun, mereka bingung mengapa tentara Jepang memper-budak mereka untuk mengekstraksi mineral mengkilap yang hanya digunakan penduduk setempat pada acara- acara ritual untuk menghias blus-blus dari kulit kayu. Pertanyaan-pertanyaan tentang minat pemerintah Jepang pada tambang di dekat desa Towulu diklarifikasi dengan sebuah pengujian tentang penggunaan-penggunaan industri mika untuk komponen-komponen elektronik dan produk-produk perang strategis lainnya. Gabungan antara peng-gunaan-penggunaan mika yang penting untuk tujuan-tujuan militer selama Perang Dunia II, pembatasan Sekutu terhadap impor mika ke Jepang, dan keharusan-keharusan kerja yang ketat dalam ekstraksi mika menempatkan tambang Towulu dan pen-duduk tawanannya yang gesit menjadi penting bagi kepentingan perang Jepang.","PeriodicalId":256570,"journal":{"name":"LOBO: Annals of Sulawesi Research","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116935731","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Bangunan dan pemukiman di Sulawesi Tengah","authors":"Albert Schrauwers","doi":"10.25071/2563-2418.16","DOIUrl":"https://doi.org/10.25071/2563-2418.16","url":null,"abstract":"Buku ini berinci gambar dan denah bangunan dari pemukiman di pegunungan Sulawesi Tengah pada tahun 1918. Buku asli ditulis oleh seorang Swedia, diterjemahkan ke Bahasa Ingris dan dicetak 1925. Buku ini terjemahannya dalam basa Indonesia. Penulis mengkategorikan bangunan-bangunan pada orang Toraja Sulawesi Tengah atas 3 bentuk, pertama, Balai sakral (lobo) yang meliputi 7 tipe yakni tipe-tipe: Kulawi, Pipikoro, Mopahi, Lindu, Towulu, Bada-Besoa, Boku. Kedua, bangunan rumah tinggal yang meliputi 3 buah tipe, yakni tipe rumah Kulawi, tipe rumah Napu-Besoa-Koro dan tipe rumah Kaili-Sigi. Ketiga, Lumbung yang meliputi 2 tipe, yakni tipe gampiri, dan tipe paningku. Penulis menyebutkan bahwa perbedaan di antara ketiga bentuk bangunan tempat tinggal disebabkan oleh struktur bagian bawah rumah yang mempengaruhi bentuk bangunan atasnya. Untuk memastikan bahwa gambar-gambar tersedia dalam semua detail yang ada, dalam terjemahan ini hyperlink disediakan ke arsip foto daring dari foto-foto asli di Swedia; dan untuk versi denah lantai yang lebih besar.","PeriodicalId":256570,"journal":{"name":"LOBO: Annals of Sulawesi Research","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133741142","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"“ITU TIDAK EKONOMIS”:","authors":"Albert Schrauwers","doi":"10.25071/2563-2418.12","DOIUrl":"https://doi.org/10.25071/2563-2418.12","url":null,"abstract":"Apa yang harus kita lakukan terhadap petani yang menentang serangkaian tindakan yang “rasional secara ekonomi” dengan mengatakan, “itu tidak ekonomis”? Dan apa yang harus kita lakukan terhadap suatu negara yang menetapkan kebijakan pembangunannya dengan tetap mempertahankan \"tradisi\" secara selektif? Dua pertanyaan tersebut menekankan transformasi kapitalis pertanian rakyat yang sifatnya beragam atau tidak menentu di daerah-daerah pinggiran di dataran tinggi di Sulawesi Tengah. Kelompok-kelompok seperti masyarakat To Pamona secara politis dan ekonomis telah diintegrasikan ke dalam suatu negara yang telah mengubah ekonomi secara fun- damental dan sekaligus membangun kembali mata pencaharian mereka sebagai “petani kecil”. Dengan meneliti bagaimana ekonomi moral muncul dari proses pembangunan tersebut, saya membalikkan pandangan historis tentang model ekonomi moral dan konsep yang berkaitan dengan “tradisi yang tetap bertahan”.","PeriodicalId":256570,"journal":{"name":"LOBO: Annals of Sulawesi Research","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134024207","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FRONTIERISATION DAN DEFRONTIERISATION","authors":"Greg Acciaioli, Muhammad Nasrum","doi":"10.25071/2563-2418.10","DOIUrl":"https://doi.org/10.25071/2563-2418.10","url":null,"abstract":"Bersandar kepada naskah lama dan mutakhir yang menggunakan konsep frontier, tulisan ini menyajikan studi kasus proses frontierisation dan defrontierisation di Dataran Lindu, Sulawesi Tengah. Sesudah penjelasan difokuskan pada proses, tulisan ini menggambarkan pula sejarah Dataran Lindu melalui empat dimensi frontierisation – yaitu kendali, ekstraksi, pemukiman, dan konservasi – dari zaman prakolonial sampai era pascareformasi. Studi kasus tersebut digunakan untuk memikirkan kembali gagasan seperti pembalikan status frontier dengan mengurangi perhatian pada indikator demografis dan ekonomis dan lebih memfokuskan pada faktor lain, seperti agensi dari masyakarat lokal yang didominasi/dipinggirkan dalam usaha membalikkan relasi kuasa. Hal itu kemudian menjadi kriteria utama dalam pembalikan status frontier (defrontierisation). Pembalikan status frontier ini seperti terlihat pada perubahan posisi To Lindu sebagai orang asli di wilayah Sulawesi Tengah. Mereka telah mengalami banyak peristiwa; mulai dari keadaan dipinggirkan di masa kolonial, lalu didominasi oleh migran Bugis yang memperkuat usaha kewiraswastaannya dengan menggunakan alasan pembangunan dan aliansi dengan instansi pemerintah pada era pascakolonial, sampai pada peristiwa penarikan kembali penguasaan atas wilayahnya oleh masyarakat To Lindu melalui aliansi dengan gerakan masyarakat adat dan organisasi konservasi di era reformasi dan pascareformasi.","PeriodicalId":256570,"journal":{"name":"LOBO: Annals of Sulawesi Research","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124917109","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"RAJA DAN PERJANJIAN","authors":"David Henley, I. Caldwell","doi":"10.25071/2563-2418.9","DOIUrl":"https://doi.org/10.25071/2563-2418.9","url":null,"abstract":"Orang asing sebagai raja jamak dibahas sebagai ‘mitos politik’, dan subyek ini banyak ditulis dalam bingkai antropologi strukturalisme yang menyarankan bahwa mitoslah yang menentukan politik. Dengan kata lain, sebagian masyarakat telah dikutuk oleh budaya sendiri sehingga harus diperintah orang asing, dan setiap bangsa — sebagaimana kaum aristokrat Perancis seusai Revolusi — pasti mendapatkan yang sudah ditakdirkan kepada mereka. Pandangan yang berlawanan — mungkin dapat disebut sebagai pendekatan ‘realisme brutal’ terhadap raja orang asing — mengatakan bahwa mitos yang menangkat orang asing sebagai raja hanya berfungsi menempelkan martabat bagi sejarah penaklukan dan penindasan yang nyata. Kajian ini akan menggunakan pendekatan berbeda, dapat diringkas sebagai (meskipun dengan penyederhaan yang serupa) ‘perspektif pilihan rasional’. Kecenderungan dasar untuk menerima orang asing sebagai penguasa bukanlah sebuah mitos, juga bukan konsekuensi dari sebuah mitos, melainkan cara untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir kelemahan sentralisasi politik.","PeriodicalId":256570,"journal":{"name":"LOBO: Annals of Sulawesi Research","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115976276","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kamus Bahasa Pamona-Indonesia oleh Bapak Dj. Tiladuru (Pamona - Indonesia Dictionary)","authors":"Bapak Dj. Tiladuru","doi":"10.25071/2563-2418.4","DOIUrl":"https://doi.org/10.25071/2563-2418.4","url":null,"abstract":"Kamus ini ditulis antara 1996 dan 1997 oleh Bapak Dj. Tiladuru, prinsip pensiunan SMP (SMPT) di Tentena. Proyek ini muncul dari pelajaran bahasa Pamona yang diberikan oleh Bapak Tiladuru kepada Albert Schrauwers. Setelah menunjukkan kepada Bapak Tiladuru, sebuah kamus bahasa Pamona-Belanda ditulis misionaris N. Adriani (Bare’e-Nederlandsch Woordenboek (Brill, 1928)) keduanya sepakat bahwa kamus yang dapat diakses dalam Bahasa Indonesia harus menjadi prioritas. Bapak Tiladuru prihatin bahwa perubahan linguistik dan budaya pada abad ke-20 akan menghasilkan erosi lambat di masa kelancaran berbahasa Pamona masa depan. Bersama-sama, kami memulai proyek kamus ini tanpa pemahaman nyata tentang kendala yang akan kami hadapi. Ukuran besar dari tugas akhir, dan kesulitan kompetensi jarak dan linguistik, menghasilkan periode produksi hampir 20 tahun. Perubahan teknologi dalam interim telah memungkinkan kamus diedarkan secara gratis sebagai PDF akses terbuka yang dapat dicari sepenuhnya. \u0000 \u0000This dictionary was written between 1996 and 1997 by Bapak Dj. Tiladuru, the retired principle of the Junior School (SMPT) in Tentena. The project emerged out of the Pamona language lessons Bapak Tiladuru gave Albert Schrauwers. After showing Bapak Tiladuru a copy of missionary linguist N. Adriani’s thousand page Pamona-Dutch Dictionary (Bare’e-Nederlandsch Woordenboek (Brill, 1928)) the two agreed that an accessible work in Bahasa Indonesia should be a priority. Bapak Tiladuru was concerned that the linguistic and cultural changes of the twentieth century would result in the slow erosion of future Pamona speakers fluency. Together, we embarked on this dictionary project with no real understanding of the obstacles that we would face. The sheer size of the final work, and the difficulties of distance and linguistic competencies, resulted in an almost 20 year production period. Technological change in the interim has allowed for the dictionary to be circulated for free as a fully searchable open-access PDF.","PeriodicalId":256570,"journal":{"name":"LOBO: Annals of Sulawesi Research","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130747522","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Laolita nTo Pamona (Ceritera Rakyat Orang Pamona)","authors":"N. Adriani","doi":"10.25071/2563-2418.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.25071/2563-2418.3","url":null,"abstract":"Ceritera Rakyat To Pamona dari Sulawesi Tengah, sebagaimana ditranskripsi oleh N. Adriani (Bare'e Verhalen 1932); dicetak ulang dengan Ejaan Yang Disempurnakan. \u0000Folktales of the To Pamona of Central Sulawesi, as transcribed by N. Adriani (Bare'e Verhalen 1932); reprinted in the new Indonesian orthography (Ejaan Yang Disempurnakan). ","PeriodicalId":256570,"journal":{"name":"LOBO: Annals of Sulawesi Research","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121927341","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}