A. Pratiwi, A. Safitri, J. Junaid, Lisnawaty Lisnawaty
{"title":"FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) PADA PEGAWAI PT. MEDIA KITA SEJAHTERA KENDARI","authors":"A. Pratiwi, A. Safitri, J. Junaid, Lisnawaty Lisnawaty","doi":"10.31602/ANN.V7I1.3111","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/ANN.V7I1.3111","url":null,"abstract":"Computer Vision Syndrome (CVS) adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kumpulan gejala berupa rasa tegang pada mata, rasa tidak nyaman pada mata, sakit kepala, mata kering, penglihatan buram pada jarak dekat, dan penglihatan ganda yang terjadi pada pengguna komputer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan kejadian CVS pada pegawai PT. Media Kita Sejahtera. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai pengguna komputer di PT. Media Kita Sejahtera Kendari yang berjumlah 35 orang. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan antara lama penggunaan komputer (pvalue = 0,000), lama istirahat (pvalue = 0,004) dengan kejadian CVS pada pegawai pengguna komputer di PT. Media Kita Sejahtera Kendari, sementara tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin (pvalue = 0,056), penggunaan kacamata (pvalue = 0,629), jarak mata (pvalue = 1,000) dengan kejadian CVS pada pegawai pengguna komputer di PT. Media Kita Sejahtera Kendari. Saran adalah setiap 20 menit bekerja di depan komputer diharapkan beristirahat ±20 detik dengan melihat benda yang jaraknya ±20 kaki untuk mencegah terjadinya CVS. Untuk peneliti lainnya agar dapat meneliti variabel lain seperti usia, ukuran obyek, lama penggunaan VDT (termasuk tablet), tampilan layar monitor, jenis kegiatan responden, dan sebagainya.","PeriodicalId":228088,"journal":{"name":"An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127899248","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"RISIKO PAJANAN Ag (PERAK) AKIBAT KONSUMSI AIR SUMUR PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERAJINAN PERAK JAGALAN BANTUL","authors":"Musfirah Musfirah, Devi Ayu Ikaningrum","doi":"10.31602/ANN.V7I1.3015","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/ANN.V7I1.3015","url":null,"abstract":"Kualitas air sumur dipengaruhi oleh sumber pencemar dari aktivitas di sekitarnya seperti Kerajinan Perak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besar risiko pajanan lifetime Ag akibat konsumsi air sumur terhadap kesehatan masyarakat di Jagalan Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). Subyek penelitian berjumlah 30 responden yang ditentukan menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria konsumsi air sumur, menetap > 2 tahun dan berusia ≥ 25 tahun. Objek penelitan ini adalah sampel air sumur warga. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar ceklist untuk kondisi lingkungan dan kuisioner untuk mengukur variabel ARKL. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi rata-rata Ag air sumur sebesar 0,016 mg/L. Berat badan rata-rata responden 57 kg, frekuensi pajanan dengan nilai median 350 hari/tahun. Nilai Intake nonkarsinogenik pajanan lifetime adalah 0,001245314 mg/kg/hari. Nilai tingkat risiko lifetime yang didapatkan sebesar 0,249062773 (RQ<1). Responden yang mengkonsumsi air minum dari sumur dan menetap di wilayah kerajinan perak desa Jagalan Banguntapan Bantul dalam durasi pajanan lifetime masih aman atau tidak berisiko memiliki gangguan kesehatan nonkarsinogenik sampai 30 tahun ke depan. Namun demikian, pemangku kebijakan dan pemerintah setempat harus tetap melakukan kegiatan pengukuran kualitas air terutama dengan parameter Ag agar tidak terjadi risiko peningkatan konsentrasi Ag maupun logam berat lain dalam air sumur.","PeriodicalId":228088,"journal":{"name":"An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127762389","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN NUTRISI PADA TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM","authors":"T. Solehati","doi":"10.31602/ANN.V7I1.3007","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/ANN.V7I1.3007","url":null,"abstract":"Penatalaksanaan nutrisi yang kurang adekuat selama masa postpartum dapat menimbulkan masalah. Kurangnya pengetahuan ibu postpartum akan pentingnya nutrisi akan menimbulkan masalah, baik bagi ibu maupun bayinya. Diperlukan Pendidikan Kesehatan untuk meningkatkan pemahaman ibu post partum terkait nutrisi selama post partum. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang nutrisi terhadap pengetahuan ibu post partum. Penelitian ini menggunakan desain quasy eksperimen dengan rancangan one group pre-test dan post-test. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan data menggunakan Purposive Sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu post partum dengan sampel 9 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu post partum terkait nutrisi mengalami peningkatan menjadi pengetahuan baik setelah dilakukan pendidikan kesehatan (100%). Kesimpulan dari penelitian bahwa pendidikan kesehatan berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan ibu post partum. ","PeriodicalId":228088,"journal":{"name":"An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133354016","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PENCAHAYAAN TERHADAP PENULARAN PENYAKIT ISPA DI WILAYAH PUSKESMAS BANTARKAWUNG","authors":"L. Maulana","doi":"10.31602/ANN.V7I1.3044","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/ANN.V7I1.3044","url":null,"abstract":"Menurut World Health Organization (WHO) memperkirakan insidensi ISPA di negara berkembang 0,29% (151 juta jiwa) dan negara industri 0,05% (5 juta jiwa) (WHO, 2012) Dimana Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyebab utama kematian dengan membunuh ± 4 juta dari 13 juta anak balita setiap tahun. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah ada pengaruh pencahayaan terhadap penularan penyakit ISPA di wilayah puskesmas Bantarkawung. Penelitian ini menggunakan metode survei Cross Sectional. Ada 78 responden yang dijadikan sampel keluarga penderita ISPA. Penelitian ini menggunakan analisis univariat untuk menggambarkan karakteristik variabel penelitian dengan tabel distribusi frekuensi dengan faktor pencahayaan. Analisis regresi linear untuk mengetahui pengaruh pencahayaan terhadap penularan penyakit ISPA. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Pencahayaan rumah di wilayah Puskesmas Bantarkawung Kabupaten Brebes proporsi berdasarkan pencahayaan ruangan terbanyak adalah kategori pencahayaan kurang sebanyak 76,9% rumah penderita (2) Ada pengaruh pencahayaan dengan peningkatan risiko terhadap penularan ISPA sebesar 1,907 kali.","PeriodicalId":228088,"journal":{"name":"An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132728584","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI (FAST FOOD) PADA MAHASISWA","authors":"Dede Munasiroh, Diana Oktavia Nurawali, Dina Aulia Rahmah, Fina Suhailah, Iwan Ridwan Yusup","doi":"10.31602/ann.v6i2.2681","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/ann.v6i2.2681","url":null,"abstract":"Pola pemikiran masyarakat yang serba cepat menyebabkan manusia menginginkan segala sesuatunya menjadi serba instant, sehingga kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji saat ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan variabel bebas dan terikat (umur, jenis kelamin, status gizi, pengetahuan, perpindahan penduduk, uang saku, dukungan sosial, sumber informasi dan akses sarana) pada mahasiswa. Jenis Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, dimana pengumpulan data dilakukan pada bulan November 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan pendidikan biologi dengan jumlah 481 mahasiswa. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 61 mahasiswa. Teknik dalam pengambilan data penelitian diperoleh melalui kuesioner. Data hasil penelitian ini diolah dengan menggunakan uji chi square univariat dan bivariat. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi makanan cepat saji yaitu status gizi dan dukungan sosial. Sedangkan faktor yang tidak berhubungan yaitu umur, jenis kelamin, pengetahuan, perpindahan penduduk , uang saku , sumber informasi, dan akses sarana. Penelitian ini merekomendasikan untuk mempertahankan perilaku makan agar terhindar dari obesitas, mencegah penyakit dan gizi buruk.","PeriodicalId":228088,"journal":{"name":"An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125015533","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STATUS GIZI, PERILAKU DAN KEBIASAAN SARAPAN PAGI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH AHMAD DENAN BANJARMASIN","authors":"Khairul Anam, Fakhsiannor Fakhsiannor","doi":"10.31602/ANN.V5I2.1656","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/ANN.V5I2.1656","url":null,"abstract":"Madrasah Ibtidaiyah Ahmad Denan Banjarmasin, setelah peneliti survey, hasilnya siswa masih memiliki status gizi kurang. Sampel penelitian berjumlah 37 orang Siswa, Penelitian ini dilakukan selam dua bulan yaitu bulan Mei dan Juni 2018, Pengumpulan data dilakukan melalui Pengukuran berat badan, tinggi badan, Wawancara dan kuesioner, analisa data dilakukan dengan Analisis Univariat. Hasil penelitian menunjukan Status Gizi kurang 86,49%, Status Gizi Normal 13,51%, Perilaku dan kebiasaan sarapan pagi sebagian besar kadang-kadang sarapan pagi yaitu 54,06%, prestasi belajar sebagian besar pada kategori cukup 54,05%. Kata Kunci: Status Gizi; Perilaku Kebiasaan Sarapan Pagi; Prestasi Belajar","PeriodicalId":228088,"journal":{"name":"An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133011958","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS PERMASALAHAN GIZI BURUK BERDASARKAN INDIKATOR NUTRITION COMMITMENT INDEX (NCI) DI KABUPATEN BENGKULU UTARA","authors":"Veby Fransisca Rozi, Novega Novega","doi":"10.31602/ANN.V5I2.1651","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/ANN.V5I2.1651","url":null,"abstract":"Hasil Riskesdas Provinsi Bengkulu Tahun 2013, prevalensi Balita gizi buruk tertinggi berada di Kabupaten Bengkulu Utara yaitu 24,1%. Jumlah kasus Balita gizi buruk di Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2015 sebanyak 20 orang. Salah satu indikator untuk mengukur komitmen pemerintah yaitu dengan melihat indikator Nurtition Commitment Index (NCI). NCI adalah indeks untuk mengukur komitmen pemerintah dalam mengatasi kekurangan gizi dengan 12 indikator yang dikelompokkan dalam 3 tema yaitu anggaran, kebijakan program dan regulasi tertulis. Tujuan penelitian untuk menganalisis permasalahan gizi buruk berdasarkan indikator NCI di Kabupaten Bengkulu Utara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan rancangan penelitian studi kebijakan. Informan dalam penelitian berjumlah 5 orang. Hasil penelitian menunjukkan dari 12 skor NC terdapat 7 indikator yang sudah tercapai yaitu indikator cakupan vitamin A, akses air bersih, kondisi program gizi dalam kebijakan daerah, program gizi diprioritaskan dalam perencanaan daerah, koordinasi lintas sektor, target indikator program gizi dan survei gizi dalam 3 tahun terakhir sedangkan 5 indikator yang masih belum tercapai yaitu indikator anggaran, promosi ASI eksklusif, cakupan sanitasi, kunjungan ibu hamil yaitu K1 dan K4 dan indikator hukum. Disarankan Dinas Kesehatan mengadakan koordinasi antar intern Dinas Kesehatan maupun dengan tim penyusunan anggaran agar usulan rencana anggaran program gizi dapat terealisasi secara maksimal.","PeriodicalId":228088,"journal":{"name":"An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134287625","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PROMOSI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PEMULUNG DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR MEDAN MARELAN","authors":"Rima Yolanda, Agnes Ferusgel, N. Nuraini","doi":"10.31602/ann.v5i2.1650","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/ann.v5i2.1650","url":null,"abstract":"Kurangnya pengetahuan dan sikap pada pemulung menyebabkan banyak ketidaktahuan dan ketidakpahaman tentang pentingnya untuk mengetahui kesehatan dan keselamatan kerja yang dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja, untuk mengatasi hal tersebut promosi kesehatan dan keselamatan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Promosi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Pekerja Informal di Tempat Pembuangan Akhir Medan Marelan. Desain penelitian ini adalah Quasi-Eksperimen dengan rancangan one group pre-test and post test. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 220 orang denganteknik pengambilan sampel adalah simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 40 orang. Analisis data dengan statistic uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh promosi kesehatan dan keselamatan kerja dengan pengetahuan dan sikap pemulung di tempat pembuangan akhir medan marelan. Disarankan kepada pemulung agar tetap meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan dan keselamatan kerja. Diharapkan pemerintah daerah agar selalu mengadakan program promosi terkait Kesehatan dan Keselamatan Kerja dibidang sektor informal","PeriodicalId":228088,"journal":{"name":"An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128229198","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEIKUTSERTAAN SENAM LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TITUE","authors":"Karmila Karmila, K. Kartika, Arnita Arnita","doi":"10.31602/ann.v5i2.1653","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/ann.v5i2.1653","url":null,"abstract":"Keberhasilan pemerintah dalam Pembangunan Nasional, bisa dikatakan berhasil dibuktikan dengan adanya peningkatan umur harapan hidup, yang berarti bertambah pula populasi lanjut usia. Peningkatan kesehatan pada lansia yang salah satunya dapat dilakukan dengan olahraga atau senam secara teratur, tetapi pada kenyataanya masih banyak lansia yang tidak mengikuti senam lansia. Tujuan dalam penelitian ini adalah Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keikutrsertaan senam lansia di wilayah kerja Puskesmas Titeue. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross – sectional. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Titue. Sample penalitian ini sebanyak 107 orang. Analisis data yang digunakan adalah uji regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh umur (p=0,007), fisik (p=0,000) dan motivasi (p=0,019) terhadap keikutsertaan senam lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Titue. Diharapkan kepada Puskesmas t Titeue diharapkan dapat lebih mengoptimalkan pelayanan kesehatan lansia terutama senam lansia dengan memberikan motivasi-motivasi yang melibatkan teman sebaya lansia.","PeriodicalId":228088,"journal":{"name":"An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"104 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124068191","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
K. Kartika, Azhar Mu’alim, Riski Fadhilah Riski Fadhilah
{"title":"FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN MITIGASI BENCANA GEMPA DI KECAMATAN BANDAR BARU KABUPATEN PIDIE JAYA","authors":"K. Kartika, Azhar Mu’alim, Riski Fadhilah Riski Fadhilah","doi":"10.31602/ann.v5i2.1654","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/ann.v5i2.1654","url":null,"abstract":"Sebagai daerah rawan bencana, pemerintah mempunyai kewajiban dan tanggung jawab dalam mengantisipasi terjadinya bencana sebelum atau setelah terjadinya bencana yakni mitigasi bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi rekonstruksi. Dari ketiga tahapan periode tersebut mitigasi diartikan sebagai upaya untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh bencana. Kedua periode tanggap darurat diartikan sebagai kecepatan dalam pemberian bantuan saat terjadi bencana di suatu wilayah. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan implementasi kebijakan mitigasi bencana gempa bumi Di Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya 2017. Metodologi Penelitian: bersifat Analitik dengan desain Cross Sectional. Populasi dalam penelitian adalah semua petugas kantor camat di Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya berjumlah 51 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisis data yang digunakan adalah regresi logistik berganda. Hasil Penelitian: yang diperoleh dari 51 responden adalah Sosialisasi yang ada mayoritas implementasi kebijakan mitigasi bencana gempa bumi ada yaitu sebanyak 31 responden (96,9%). Hasil uji multivariat didapatkan Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pemantauan dengan nilai p (0,000) dan pemetaan dengan nilai p (0,009) terhadap implementasi kebijakan mitigasi bencana gempa bumi Di Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya. Dimana Pemantauan memiliki pengaruh yang dominan dibandingkan dengan faktor pemetaan. Disarankan kepada petugas kantor camat agar meningkatkan implementasi kebijakan mitigasi bencana gempa bumi.","PeriodicalId":228088,"journal":{"name":"An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115379756","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}