{"title":"KONVERTER DC-DC PENURUN TEGANGAN DUA FASA","authors":"Ahmad Mudawari","doi":"10.35313/energi.v11i1.3500","DOIUrl":"https://doi.org/10.35313/energi.v11i1.3500","url":null,"abstract":"DC-DC Konverter adalah converter yang mengubah tegangan DC konstan menjadi tegangan DC keluaran variable. Pada paper ini dibahas DC-DC konverter dua fasa menggunakan teknik modulasi PWM. Sinyal pulsa kotak tersebut diperoleh dari keluaran rangkaian sinyal pembangkit segitiga yang dibandingkan dengan sinyal tegangan DC yang dapat diatur besarnya sehingga didapatkan pulsa PWM dengan metoda frekuensi konstan yang digunakan untuk mendrive dua buah MOSFET yang berfungsi sebagai saklar elektronik yang masing-masing berbeda fasa sebesar 180 derajat. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa konverter DC-DC dua fasa frekuensi keluaranya dua kali frekuensi switchingnya.","PeriodicalId":201799,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Energi","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131653922","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"POTENSI SEKAM PADI SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF PLTBm DI SUMATERA BARAT","authors":"Tjatur Udjianto, Teguh Sasono, B. Manunggal","doi":"10.35313/energi.v11i1.3499","DOIUrl":"https://doi.org/10.35313/energi.v11i1.3499","url":null,"abstract":"Sekam padi merupakan biomassa yang melimpah di Indonesia, salah satunya di Provinsi Sumatera Barat. Provinsi ini merupakan salah satu Provinsi penghasil beras terbesar di luar Pulau Jawa. Pada tahun 2019 Provinsi Sumatera Barat menghasilkan padi sebesar 1.482.996 ton-GKG. Sekam padi merupakan hasil sampingan dari penggilingan padi menjadi beras. Produksi sekam padi pada tahun 2019 di provinsi Sumatera Barat adalah sebesar 370.749 ton, sekitar 25%-nya dari produksi padi. Potensi energi sekam padi di Provinsi Sumatra Barat pada tahun 2019 dengan nilai kalor 13,44 MJ/kg adalah sebesar 4.982.866.594 MJ. Sekam padi sebagai bahan bakar PLTBm mempunyai manfaat mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi fosil dan memanfaatkan limbah proses penggilingan padi. Teknologi PLTBm dengan menggunakan alat konversi energi biomassa secara thermal dapat berupa Gasifikasi, pembakaran dan pirolisis. Perhitungan kapasitas terpasang PLTBm diasumsikan menggunakan gasifikasi dengan teknologi pembangkit mesin diesel. Berdasarkan hasil perhitungan kapasitas terpasang PLTBm Provinsi Sumatra Barat adalah sebesar 58,7 MW. Energi listrik gross yang diproduksi PLTBm Provinsi Sumatra Barat adalah sebesar 465.068 MWh. Setelah dikurangi Auxiliary power/house load PLTBm, produksi energi listrik net yang dijual atau dimanfaatkan adalah sebesar 444.140 MWh. Dengan dipasangnya PLTBm maka akan menghasilkan penurunan emisi gas rumah kaca dalam satu tahun sekitar 479.902 ton- CO2 ekivalen.","PeriodicalId":201799,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Energi","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114224046","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Rancangan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya On-Grid Kapasitas 20 kWp untuk Residensial","authors":"Daryal Fuaddin, Aceng Daud","doi":"10.35313/ENERGI.V10I1.2329","DOIUrl":"https://doi.org/10.35313/ENERGI.V10I1.2329","url":null,"abstract":"Pada rancangan proyek ini akan dirancang PLTS berkapasitas 20 kWp pda atap rumah yang mampu membangkitkan 20 kW pada jam-jam efektif mataharinya. Rancangan PLTS ini akan terdiri dari panel-panel surya inverter dan beberapa alat pengaman serta kWh meter, namun pada studi ini akan membahas panel surya dan inverternya saja. Kemudian akan membahas analisis pengaruh pergerakkan matahari dan orientasi pemasangan, analisis produksi dan rugi-rugi pembangkitan, analisis manfaat penghematan dan analisis ekonominya. Rancangan disimulasikan dengan aplikasi PVsyst dengan input 56 modul ber-plot 4 string dan 2 array. Analisis perspektif plotting untuk mengetahui pengaruh pergerakkan matahari dan orientasi plotting terhadap besar produksi energi listrik juga dilakukan. Dari hasil simulasi, didapatkan besar pengurangan energi iradiasi matahari pada kolektor sebesar 15,4%. Kemudian Produksi energi listrik satu tahun simulasi dapat mencapai 23.753 kWh sesuai dengan plotting panel serta pengaruh kemiringan panel dan pergerakkan mataharinya. Rugi-ruginya mencapai angka 17% sehingga rasio pembangkitannya 0.822 yang cukup baik untuk sebuah PLTS karena pada umumnya hanya 0,75 saja. Rugi kolektornya (Array losses) mencapai 0,62 kWh/kWp per harinya sedangkan rugi sistemnya mencapai 0,1 kWh/kWp per harinya. Untuk rincian rugi-ruginya juga dapat di rangkum dalam loss diagram. Payback periodnya pada tahun ke 10 yang dimana waktu asuransi tiap panel suryanya hanya 10 tahun. Lalu dilihat dari nilai NPV pada tahun ke-25 proyek (umur pembangkit), nilainya sebesar Rp 303.272.654,4. Manfaat penghematan juga sangat baik karena mencapai angka rasio sekitar 44%-50%","PeriodicalId":201799,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Energi","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124049278","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Uji Performansi Mesin A/C Split 1 PK Akibat Pengaruh Variasi Jarak Instalasi Outdoor-Unit Terhadap Dinding","authors":"T. Pramudantoro","doi":"10.35313/ENERGI.V10I1.2324","DOIUrl":"https://doi.org/10.35313/ENERGI.V10I1.2324","url":null,"abstract":"Mesin Jenis A/C split adalah mesin pendingin ruangan dengan kapasitas yang relatif kecil sehingga banyak digunakan sebagai alat pendingin ruangan rumah tangga, apartemen atau ruangan kantor. Seringkali ditemui pemasangan outdoor unit yang secara sembarangan dan tidak memperhatikan aspek performansinya, sehingga mesin menjadi kurang dingin, temperatur kondensasi naik, tekanan kerja kompresor meningkat, akibatnya konsumsi daya listrik akan meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana pengaruhnya terhadap performansi mesin A/C split apabila penempatan outdoor unitnya divariasikan jaraknya terhadap dinding, sehingga dari hasil kajian tersebut akan diperoleh jarak minimum pemasangan outdoor unit terhadap dinding agar dihasilkan performansi mesin A/C split yang optimum. Metoda yang dilakukan adalah dengan memasang sistem A/C split dimana pemasangan outdoor unit dapat digeser-geser jaraknya terhadap dinding, dimulai dari jarak outdoor unit 5 cm terhadap dinding, selanjutnya berturut turut 10 cm, 15 cm,20 cm,25 cm dan 30 cm. Dari hasil kajian ini menunjukkan performansi yang baik adalah setelah jarak pemasangan outdoor unit terhadap dinding sekitar 20 cm dengan hasil chilling time lebih cepat (40 menit), tekanan discharge menurun (12%), kerja kompresi menurun (18%), efek refrigerasi meningkat (9%) dan nilai COP meningkat 30%. Sehingga dapat dikatakan jarak yang baik untuk pemasangan outdoor unit terhadap dinding adalah minimum 20 cm.","PeriodicalId":201799,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Energi","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132222386","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penurunan CO2 Biogas dengan Metoda Adsorpsi Menggunakan Zeolit Alam","authors":"T. Gantina","doi":"10.35313/ENERGI.V10I1.2328","DOIUrl":"https://doi.org/10.35313/ENERGI.V10I1.2328","url":null,"abstract":"Biogas adalah suatu bentuk energi alternatif yang dapat diperoleh dari proses degradasi anaerobik bahan organik. Kehadiran karbondioksida (CO2) yang cukup tinggi dalam biogas perlu diturunkan bahkan kalo bisa dihilangkan sehingga konsentrasi metana (CH4) biogas meningkat, yang berarti nilai kalor dan kualitas biogas meningkat. Terdapat beberapa metode pemurnian biogas, antara lain penyerapan fisikokimia, pressure swing adsorption (PSA), pemisahan membran, pemisahan kriogenik, dan penggunaan teknologi biologis, yang pada setiap metoda mempunyai karakteristik masing-masing. Pada penelitian ini diusulkan penurunan CO2 biogas dilakukan dengan menggunakan metode adsorpsi dengan menggunakan bahan zeolit alam, yang diharapkan dapat menghasilkan efektivitas pemisahan CO2 biogas yang cukup besar. Target khusus dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas zeolit dalam pengurangan gas CO2 biogas dengan parameter operasi seperti laju biogas. Metoda penelitian, meliputi: disain dan pembuatan alat kolom zeolit, penyiapan dan uji kebocoran alat, penyiapan sample biogas, penentuan komposisi biogas awal, uji coba absorpsi CO2 biogas, penampungan dan penentuan komposisi biogas hasil uji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zeolit alam dapat digunakan sebagai adsorben untuk memisahkan kandungan CO2.dari biogas, dengan persentase adsorpsi terbesar 36,38% terjadi pada kolom 120 cm dengan laju alir biogas sebesar 1,1 liter/menit sedangkan pada kolom 60 cm yaitu 32,05 %. Persentase peningkatan CH4 terbesar yaitu sebesar 31,57% terjadi pada kolom 120 cm dengan laju alir biogas sebesar 1,3 liter/menit, sedangkan pada kolom 60 cm dengan laju alir biogas yang sama yaitu 24.82%. Efektivitas zeolit terbesar pada kolom 120 cm yaitu 99,72%, sedangkan pada kolom 60 cm sebesar 87,85%.","PeriodicalId":201799,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Energi","volume":"160 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134019391","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peningkatan Efektivitas Cooling Tower dengan Metoda Air High Speed","authors":"Sri Wuryanti","doi":"10.35313/ENERGI.V10I1.2326","DOIUrl":"https://doi.org/10.35313/ENERGI.V10I1.2326","url":null,"abstract":"Cooling tower merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menyerap panas pada fluida air yang berasal dari heat exhanger (kondensor, generator air cooler, lube air cooler, boiler feed pump) menggunakan fluida udara yang dialirkan secara natural maupun dialirkan oleh fan. Kalor panas yang diserap oleh udara membutuhkan kontak yang baik antara air dan udara agar terjadi proses pendinginan yang maksimal. Proses pendinginan yang maksimal pada prakteknya tidak bisa terjadi karena dipengaruhi oleh komponen yang terpasang pada cooling tower. Penelitian ini bertujuan untuk merancang efektifitas cooling tower dengan mode high speed. Pengamatan dilakukan pada cooling tower tipe induced draft cross flow. Teknologi Material membedakan material menjadi tiga bagian yakni material cair, material gas dan material padat, disini akan merancang penggunaan material gas ideal yakni udara sebagai salah satu fokus untuk peningkatan fektivitas cooling tower. Metode yang digunakan adalah mode high speed yaitu dengan menambah keceptan udara sehingga panas yang diserap oleh udara lebih banyak. Metode perhitungannya sendiri menggunakan metode pendekatan secara langsung dan tidak langsung. Perhitungan efektivitas dengan metode langsung menggunakan neraca massa dan energi dan secara tak langsung menggunakan perhitungan cara Range and Approac. Setelah menggunakan mode high speed dengan meningkatkan kecepatan angin menjadi 3 m/s diharapkan dapat menaikkan efektivitas sebesar 27,7 %.","PeriodicalId":201799,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Energi","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129950318","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Studi Perencanaan Turbin Air PLTMH di Sungai Cilaki","authors":"Maridjo Maridjo","doi":"10.35313/ENERGI.V10I1.2323","DOIUrl":"https://doi.org/10.35313/ENERGI.V10I1.2323","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi Sungai Cisitu di Garut apabila digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro. Potensi yang diteliti meliputi: seberapa besar debit yang tersedia; mengetahui tinggi jatuh efektif efektif yang tersedia; mengetahui seberapa besar potensi daya listrik yang dapat dihasilkan dengan menggunakan PLTMH. Penelitian ini diawali dengan studi pustaka,untuk mengetahui hubungan head dan debit terhadap jenis turbin. Dilanjutkan studi potensi hidrolik ini berkaitan dengan lokasi wilayah DAS sungai Cilaki. Tahap berikutnya yaitu survey lapangan, untuk mendapatkan data lapangan. Hasil penelitian diperoleh head sebesar 60 m dan debit sebesar 2,33 m3/s. Berdasar Head dan debit yang diperoleh, jenis turbin yang digunakan adalah turbin Francis. Hasil rancangan dimensi turbin memiliki diameter keluaran runner (D3) sebesar 0,5772 m, diameter masukan runner (D1) sebesar 0,4690 m, lebar keluaran runner (H2) sebesar 0,2016 m dan lebar masukan runner (H1) sebesar 0,1431 m. Jumlah sudu pengarah yaitu sebanyak 12 buah dan diameter poros sebesar 95,75 mm. Daya poros yang dihasilkan sebesar 1090,56kW pada putaran 1000 rpm.","PeriodicalId":201799,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Energi","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115471990","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisa Performa Pada Cooling Tower Jenis Mechanical Draft Crossflow","authors":"A. Melkias","doi":"10.35313/ENERGI.V10I1.2321","DOIUrl":"https://doi.org/10.35313/ENERGI.V10I1.2321","url":null,"abstract":"Sistem pendingin pada unit PLTP terdiri dari dua macam sistem sirkulasi yaitu sistem air pendingin utama ( Main Cooling Water System ) yang melayani pendinginan pada kondensor dan sistem air pendingin sekunder ( Secondary Cooling Water System ) yang melayani pendinginan untuk peralatan bantu. Jenis cooling tower yang dipergunakan pada unit PLTP Kamojang adalah mechanical draft crossflow tower. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis menara pendingin di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Kamojang. Untuk mengetahui kinerja Cooling Tower pada saat dioperasikan, analisis kalor yang terevaporasi, kalor pendinginan dari air ke cooling tower serta nilai efektivitas Cooling Tower. Metode analisis yang digunakan adalah membandingkan nilai kalor evaporasi, kalor pendingin serta nilai efektivitas berdasarkan data desain dan data operasi pada sistem. Berdasarkan hasil perhitungan serta analisa yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa kalor evaporasi pada data desain yaitu 242,437.76 kW dan kalor pendinginan 242,027.93 kW sedangkan pada data operasi kalor evaporasi sebesar 298,496.06 kW dan kalor pendinginan 298,374.40 kW. Nilai efektivitas pada data desain sebesar 64% sedangkan pada data operasi sebesar 59,37% adanya penurunan sebesar 4,63%.","PeriodicalId":201799,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Energi","volume":"110 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130162450","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Komparasi Penerapan Kinerja Inverter pada Sistem Refrigerasi dengan Alat Ekspansi Jenis TXV dan Pipa Kapiler","authors":"Rizki Muliawan","doi":"10.35313/ENERGI.V10I1.2312","DOIUrl":"https://doi.org/10.35313/ENERGI.V10I1.2312","url":null,"abstract":"Konsumsi daya listrik untuk sistem tata udara memiliki angka sekitar ± 60% dari total konsumsi energi listrik suatu bangunan, sama halnya dengan aplikasi pada sistem refrigerasi skala kecil domestik seperti lemari es (refrigerator) yang membutuhkan konsumsi yang tidak sedikit. Terdapat beberapa alat kontrol kendali maupun equipment device yang dapat dipergunakan sebagai teknologi penghematan diantaranya Inverter. Teknologi inverter akan coba diaplikasikan pada sistem refrigerasi kompresi uap dengan dua variasi metering device yang berbeda yaitu Thermostatic Expansion Valve (TXV) dan pipa kapiler (capillary tube). Metode penelitian yang akan dilaksanakan diawali dengan kajian teknologi refrigerasi kemudian dilanjutkan secara lebih mendalam pada teknologi inverter, dan metering device yang saat ini berkembang. Alat kemudian dirancang bangun lalu di uji coba hasilnya. Dari hasil penelitian didapatkan COP TXV lebih besar dari pipa kapiler sebesar 3,97 berbanding 2,77 dan efisiensi yang dihasilkan menggunakan TXV lebih tinggi yaitu sebesar 78,95% sedangkan dengan pipa kapiler 75,42%. Daya listrik dengan memakai TXV dan kapiler berturut-turut 352 Watt dan 242 Watt. Temperatur kabin dan produk dapat dicapai dalam waktu 35 menit untuk TXV dan 105 menit untuk kapiler. Hasil penelitian dapat disimpulkan kinerja sistem lebih baik menggunakan inverter dengan katup ekspansi jenis TXV.","PeriodicalId":201799,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Energi","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123639846","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peluang Penghematan Energi pada Boiler di PT Indo Bharat Rayon","authors":"Kholiq Hernawan","doi":"10.35313/ENERGI.V10I1.2314","DOIUrl":"https://doi.org/10.35313/ENERGI.V10I1.2314","url":null,"abstract":"Boiler adalah suatu bejana tekan dimana air/fluida dipanaskan oleh gas hasil pembakaran. Uap yang dihasilkan digunakan untuk berbagai proses. Boiler juga merupakan pesawat konversi energi yang mengubah energi dari pembakaran menjadi energi yang terkandung dalam uap. Audit boiler bertujuan untuk mengidentifikasi adanya peluang penghematan energy, yang bisa diketahui dari parameter efisiensi. Perhitungan terhadap efisiensi boiler biasanya menggunakan metode langsung dan metode tidak langsung. Perhitungan efisiensi menggunakan metode ASME PTC 4.1. Metode langsung merupakan perhitungan efisiensi boiler secara cepat, hanya membandingkan energy output dengan energy input, sedangkan metode tidak langsung merupakan perhitungan efisiensi boiler dengan memperhitungan rugi rugi atau energy panas yang hilang. Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan didapatkan efisiensi dengan metode langsung sebesar 80,35 %, sedangkan berdasarkan metode tidak langsung didapatkan efisiensi sebesar 79,68 %. Jika nilai efisiensi tersebut dibandingkan dengan spesifikasi efesiensi boiler sebesar 86,3 % maka performansi /efisiensi boiler tesebut sudah mengalami penurunan. Untuk meningkatkan efisiensi boiler tersebut dengan memperbaiki system pembakaran agar mencapai pembakaran sempurna. Untuk mendapatkan pembakaran sempurna dengan memasang Combustion Optimizer. Setelah dilakukan analisa kelayakan, pemasangan Combustion Optimizer layak dilakukan karena memberikan nilai NPV yang positif dan Break Even Point yang singkat ( sebesar 1,6 bulan) dan memberikan penghematan pertahun sebesar Rp 1.155.017.988,0. Investasi yang diperlukan untuk pemasangan Combustion Optimizer sebesar Rp 150 Juta.","PeriodicalId":201799,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Energi","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131160232","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}