{"title":"ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL BERDASARKAN GAYA KOGNITIF KELAS VIII SMP NEGERI 1 WELAK KABUPATEN MANGGARAI BARAT","authors":"Paskalis Jebarus, I. K. Suastika, Nur Farida","doi":"10.21067/jtst.v3i2.5859","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jtst.v3i2.5859","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita sistem persamaan linear dua variabel berdasarkan gaya kognitif siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Welak Kabupaten Manggrai Barat. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi yang dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Welak Kabupaten Manggarai Barat yang menunjukan bahwa masih terdapat kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita sistem persamaan linear dua variabel. Berdasarkan hasil observasi tersebut peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita sistem persamaan linear dua variabel berdasarkan gaya kognitif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen tes, pedomaan wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII-C SMP Negeri 1 Welak Kabupaten Manggarai Barat yang dikategorikan siswa dengan gaya kognitif file indepndent dan file depedent. Peneliti menggunakan teknik triangulasi dalam rangka pengecekan keabsahan data yang telah diperoleh. Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa dengan gaya kognitif file independent belum mampu memproses lebih lanjut penyelesaian soal, belum mampu melakukan perhitungan dengan tepat dan juga belum mampu menuliskan jawaban akhir dengan benar. Siswa dengan gaya kognitif file dependent belum mampu mentransformasikan soal kebentuk pemisalan atau dalam model matematika, tidak mampu menggunakan metode eliminasi, substitusi maupun campuran dan juga belum mampu menuliskan kesimpulan dengan benar. Saran bagi peneliti selanjutnya, dapat mengembangkan permasalahan yang lebih kompleks sehingga diketahui kesalahan dari permasalahan tersebut. \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":170562,"journal":{"name":"Rainstek Jurnal Terapan Sains dan Teknologi","volume":"339 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132650672","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dominikus Poka Wungo Doni Wungo, D. Susilo, Y. Pranyata
{"title":"PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA","authors":"Dominikus Poka Wungo Doni Wungo, D. Susilo, Y. Pranyata","doi":"10.21067/jtst.v3i2.4487","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jtst.v3i2.4487","url":null,"abstract":"Untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah matematika siswa, maka pembelajaran matematika dilakukan dengan model-model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran yang digunakan diharapkan dapat menekankan pola berpikir kritis, logis, kreatif, cermat dan teliti. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan proses pembelajaran matematika menggunakan metode penemuan terbimbing yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII di SMP PGRI 6 Malang dengan pokok bahasan teorema pythagoras.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas. Tindakan dilaksanakan pada siswa kelas VIII SMP PGRI 6 Malang, yang terdiri dari 21 siswa. Tindakan pada penelitian ini terdiri dari dua tindakan yaitu: tindakan I dan tindakan II, sedangkan prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara pengumpulan data meliputi (1) observasi, (2) wawancara, (3) hasil tes, dan (4) dokumentasi.. Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa menggunakan Model penemuan terbimbing pada siklus I sebesar 57,14% dan pada siklus II sebesar 90,47%, Dari hasil siklus diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran oenemuan terbimbing dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. \u0000 ","PeriodicalId":170562,"journal":{"name":"Rainstek Jurnal Terapan Sains dan Teknologi","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120956155","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN SATAP MATAWAI IWI","authors":"I. Susanti, Sholikhan, Nurul Ain","doi":"10.21067/jtst.v3i1.5289","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jtst.v3i1.5289","url":null,"abstract":" \u0000Abstrak. Penilian dilaksanakan dengan tujuan (1) untuk mengetahui kualitas keterlaksanaan model pembelajaran PBL (problem based learning), (2) mengetahui penerapan model pembelajaran PBL (problem based learning) untuk meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar, (3) penerapan model pembelajaran PBL (problem based learning) untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Peneliti ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sampel dalam penelitian yaitu siswa kelas VIIIA SMPN Satap Matawai Iwi. Penganbilan data disaat pembelajaran berlangsung dengan lembar pengamatan untuk mengukur motiasi belajar peserta didik dan tes soal pilihan ganda yang dibuat berdasarkan tujuan dan indikator untuk menguru prestasi belajar peserta didik. Teknik analisis data yaitu analisis deskriptif. Hasil penelitian (1) keterlaksaan model pembelajaran siklus l ke siklus ll mengalami peningkatan dengan skor perolehan sebesar 94,04%, (2) model pembelajaran PBL dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik dengan perolehan skor dari siklus l ke siklus ll sebesar 85,67%, (3) model pembelajaran PBL dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik dengan nilai rata-rata sebesar 80. Sehinggah dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajara problem based learning dapat meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar peserta didik.","PeriodicalId":170562,"journal":{"name":"Rainstek Jurnal Terapan Sains dan Teknologi","volume":"311 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124415840","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR KELAS XI","authors":"Ferlinus Bau, Trija Fayeldi, Vivi Suwanti","doi":"10.21067/jtst.v3i1.4547","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jtst.v3i1.4547","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk model pembelajaran Student Facilitator and Explaining dimana model pembelajaran ini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi aritmatika dan mendeskripsikan berapa besar peningkatan belajar siswa. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan jenisnya adalah penelitian tindakan kelas. Sumber data adalah siswa kelas XI berjumlah 23 siswa. Prosedur pengumpulan data antara lain tes prestasi belajar, observasi keterlaksanaan pembelajaran, wawancara serta dokumentasi. Tahap analisis data pada penelitian ini adalah pereduksian data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Langkah-langkah model pembelajaran Student Facilitator and Explaining yaitu, (1) guru memberi salam kepada siswa, (2) guru menyampaikan kompetensi apa yang akan di capai siswa, (3) mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari, (4) menyajikan materi, (5) membagi siswa kedalam beberapa kelompok, (6) memberi kesempatan siswa menjelaskan kepada siswa lain melalui bagan atau peta konsep, (7) menyimpulkan ide atau pendapat dari siswa, (8) memberi tugas pada siswa, (9) mengucap salam penutup. Hasil dari dengan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining dalam penelitian ini yaitu untuk menunjukan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II. Prestasi ketuntasan belajar pada siklus I yaitu 65,21% sedangkan pada siklus II yaitu 78,26%.","PeriodicalId":170562,"journal":{"name":"Rainstek Jurnal Terapan Sains dan Teknologi","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115318322","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TKJ SMK PGRI 2 MALANG","authors":"Erick Estrada","doi":"10.21067/jtst.v3i1.5167","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jtst.v3i1.5167","url":null,"abstract":"Tujuan utama penelitian yaitu untuk mengungkapkan adanya peningkatan belajar siswa pada aspek motivasi dan aspek hasil melalui pembelajaran inkuiri. Pelaksanaan penelitian mengacu pada jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Hasil dari pelaksanaan tindakan pada setiap siklusnya, diketahui berdasarkan pada aspek keterlaksanaan pembelajaran (71%), aspek motivasi (63%) dan aspek hasil belajar (81%). Sedangkan tindakan siklus II terjadi peningkatan pada setiap aspeknya, secara berurutan yaitu aspek keterlaksanaan pembelajaran (84%), aspek motivasi (86,5%), dan aspek hasil belajar (89%). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka diharapkan bagi guru atau peneliti selanjutnya untuk mempertimbangkan model pembelajaran inkuiri karena terbukti mampu meningkatkan pembelajaran di kelas baik pada aspek motivasi maupun hasil yang dicapi peserta didik.","PeriodicalId":170562,"journal":{"name":"Rainstek Jurnal Terapan Sains dan Teknologi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129373980","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Antonius Yanto Haki, Syahminan Syahminan, A. Budianto
{"title":"IMPLEMENTASI METODE SMART PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN OBJEK WISATA DI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA","authors":"Antonius Yanto Haki, Syahminan Syahminan, A. Budianto","doi":"10.21067/jtst.v3i1.5562","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jtst.v3i1.5562","url":null,"abstract":"Banyaknya jenis objek wisata yang ada di Kabupaten Timor Tengah Utara yang membuat wisatawan bingung untuk menentukan objek wisata yang ingin dikunjungi dan dalam memilih tujuan, traveler harus mengatasi masalah.Jika motivasi untuk perjalanan cukup kuat, hambatan akan diatasi tetapi mereka mungkin mempengaruhi pilihan tujuan. Definisi pariwisata dapat dilihat dari sudut pandang dan juga tidak memiliki batasan-batasan yang pasti. Waktu dan biaya, misalnya, bandar adalah yang paling segera datang ke pikiran.SMART merupakan metode sistem pendukung keputusan multiatribut yang diambil dan dikembangkan oleh Edward pada tahun 1977. Adapun manfaat yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini Manfaat dari Penelitian ini yaitu agar memudahkan wisatawan dalam menentukan objek wisata yang ingin dikunjungi dengan prioritas jarak terdekat dan dapat diakses dari objek wisata yang paling bagus berdasarkan peringkat yang di peroleh dari perhitungan metode SMART.","PeriodicalId":170562,"journal":{"name":"Rainstek Jurnal Terapan Sains dan Teknologi","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130292974","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING AKADEMIS SISWA BERBASIS ANDROID DI SD NEGERI 1 TLOGOSARI KECAMATAN TIRTOYUDO KABUPATEN MALANG","authors":"Jovi Ryan Yuangga, Rini Agustina","doi":"10.21067/jtst.v3i1.4160","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jtst.v3i1.4160","url":null,"abstract":"Pemanfaatan teknologi di SDN 1 Tlogosari dapat dikatakan masih tertinggal, informasi akademis siswa yang diterima oleh walimurid masih terbatas. Terutama bagi walimurid dengan tingkat kesibukan tinggi, sehingga dibutuhkan sebuah sistem yang dapat memudahkan para walimurid untuk mengakses informasi akademis siswa darimanapun dan kapanpun. Tujuan penelitian ini adalah merancang sebuah sistem monitoring yang berfungsi memberikan laporan nilai beserta absensi siswa melalui perangkat android, setelah itu melakukan uji coba aplikasi dengan tujuan mengetahui apakah aplikasi tersebut sudah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan user. Penelitian ini menggunakan metode waterfall, pada sisi perancangan Sistem Monitoring Akademis ini menggunakan Unified Modelling Language (UML), kemudian untuk pembuatan web server tool yang digunakan adalah PHP dan CSS, sedangkan sisi client pembuatannya menggunakan Android Studio. Setelah aplikasi selesai dibuat peneliti melakukan User Acceptance Test (UAT) untuk menguji kelayakan sistem, dan hasil yang didapatkan dari angket yang diisi oleh 41 responden adalah 81%, hal ini menunjukan bahwa Sistem Monitoring Akademis sudah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan user.","PeriodicalId":170562,"journal":{"name":"Rainstek Jurnal Terapan Sains dan Teknologi","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127512297","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"APLIKASI PENGENALAN BUDAYA SUMBA BERBASIS ANDROID","authors":"Frengky Arin, Yoyok Seby Dwanoko","doi":"10.21067/jtst.v3i1.4508","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jtst.v3i1.4508","url":null,"abstract":"Budaya adalah cara hidup yang dimiliki oleh kelompok orang yang dapat diwariskan dari generasi kegenerasi. Indonesia merupakan Negara kepulauan yang kaya akan ragam budaya yang berbeda-beda dan unik. Dengan adanya keunikan tersebut terciptalah berbagai kebudayaan dengan keunikannya masing-masing. Salah satunya adalah pulau Sumba yang kaya akan kebudayaannya mulai dari adat istiadat, rumah adat, tari-tarian, alatmusik dan senjata tradisional, namun seiring dengan perkembangan jaman yang terus menerus, budaya sumba masih kurang dikenal oleh masyarakat luas terutama mahasiswa sumba yang kuliah di berbagai perguruan tinggi dikota Malang dan masyarakat sumba sendiri, berdasarkan survey awal yang dilakaukan terhadap 100 orang mahasiswa melalui pemberian kuisioner diperoleh sebagian besar mahasiswa tidak begitu banya mahasiswa yang mengetahui tentang kekayaan budaya yang ada diSumba, rata-rata mahasiswa hanya mengetahui tradisi budaya local yang sudah biasa dilakukan, oleh karena itu dalam penelitian ini dibuat sebuah aplikasi pengenalan budaya sumba berbasis android yang bertujuan untuk memudakan masyarakat sumba itu sendiri, masyarakat Indonesia, untuk mengenal budaya sumba. Metode yang digunakan penulis adalah metode waterfall. Penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengenal berbagai macam budaya yang ada di sumba.","PeriodicalId":170562,"journal":{"name":"Rainstek Jurnal Terapan Sains dan Teknologi","volume":"64 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126362532","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Oktavianus Ama Kii, Akhmad Jufriadi, Kurriawan Budi Pranata
{"title":"PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VIII A SMPN 17 MALANG","authors":"Oktavianus Ama Kii, Akhmad Jufriadi, Kurriawan Budi Pranata","doi":"10.21067/jtst.v3i1.5154","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jtst.v3i1.5154","url":null,"abstract":"Abstrak. Dalam dunia pendidikan, siswa merupakan elemen penting yang menjadi sasaran utama dari perbaikan mutu pendidikan, sehingga menjadi kewajiban sekolah untuk menyiapkan siswa agar memperoleh prestasi belajarnya secara maksimal. Tujuan penelitian yaitu untuk membuktikan penggunaan model inkuiri terbimbing berpengaruh terhadap meningkatnya motivasi dan prestasi belajar IPA Fisika. Pelaksanaan penelitian berpedoman pada jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang dirancang berdasarkan model berbentuk spiral oleh Kemmis dan Mc. Teggart. Sasaran utama penelitian adalah siswa kelas VIII A SMPN 17 Malang dengan komposisi (17 laki-laki dan 16 perempuan) dari total 33 orang siswa dengan latar belakang pendidikan yang heterogen. Alat pengumpulan bahan penelitian berupa lembar soal kompetensi dan lembar observasi motivasi belajar. Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan mengindikasikan adanya peningkatan pembelajaran, baik dari aspek motivasi belajar sebesar (86,39%) maupun aspek aspek prestasi belajar sebesar (80,61%).","PeriodicalId":170562,"journal":{"name":"Rainstek Jurnal Terapan Sains dan Teknologi","volume":"64 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115725878","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Gaudensia Ratu Tumung Ampur, D. Susilo, Trija Fayeldi
{"title":"ANALISIS KESALAHAN SISWA PADA PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN NEWMAN’S ERROR ANALYSIS","authors":"Gaudensia Ratu Tumung Ampur, D. Susilo, Trija Fayeldi","doi":"10.21067/jtst.v3i1.4930","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jtst.v3i1.4930","url":null,"abstract":"Jenis penelitan ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk menganalisis kesalahan peserta didik pada pemecahan masalah matematika berdasarkan Newman’s Error Analysis.. Subjek penelitian terdiri dari 6 siswa terpilih pada kelas VIII C SMP Negeri 19 Kabupaten Malang. Proses pengumpulan data menggunakan tes tertulis, wawancara dan dokumentasi yang dianalisis berdasarkan tahapan Newman meliputi reading, comprehension, transformation, process skill dan encoding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat 6 subjek yang melakukan kesalahan pada tahap membaca, yang disebabkan siswa belum bisa menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dalam soal; 2) dua subjek yang melakukan kesalahan pada tahap memahami, karena ketidakmampuan siswa dalam menerjemahkan soal dalam bentuk model matematika; 3) lima subjek yang melakukan kesalahan pada tahap transformasi, dan penyebabnya siswa tidak mampu membuat persamaan matematika dari masalah; 4) pada tahap keterampilan proses terdapat 6 subjek yang melakukan kesalahan karena tidak mengetahui prosedur yang digunakan secara tepat, dan 5) enam subjek lainnya melakukan kesalahan pada tahap penulisan jawaban akhir, penyebabnya adalah siswa kurang menuliskan kesimpulan sesuai jawaban akhir yang diperoleh. Temuan penelitian menunjukan bahwa, siswa cendrung melakukan kesalahan pada tahap reading, process skill dan encoding.","PeriodicalId":170562,"journal":{"name":"Rainstek Jurnal Terapan Sains dan Teknologi","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125961722","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}