{"title":"Analisis Faktor Individu Terhadap Tugas Kesehatan Keluarga Penderita Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Driyorejo Kabupaten Gresik","authors":"Dwi Ernawati, Nuh Huda, Amelia Kristina Merry Pitaloka","doi":"10.37413/jmakia.v10i1.19","DOIUrl":"https://doi.org/10.37413/jmakia.v10i1.19","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000The family function as a support system for members suffering from Diabetes Melitus demands greater economic, social, and psychological sacrifice from the family. The inability of the family to carry out five family health tasks for people with DM can be caused by several factors, including family knowledge and family social economy. This is can be related to family health duties. The aim of this study is determine the relationship of individual factors to family health tasks that have been carried out on families of people with Diabetes Mellitus at Primary Health Center of Driyorejo Gresik . \u0000The design of this study used observational analytic methods. The sampling was done by cluster sampling method and obtained a sample of 67 respondents. Independent variables is individual factors while the dependent variable is family health tasks. Research instruments for individual factors were age, sex, education, occupation, duration of suffering from diabetes mellitus and family’s health tasks measuring by questionnaire. Analysis data with Spearman Rank test. \u0000The results of this study indicate that there is a relationship between individual factors consisting of age and education with the health assignments of families with diabetes mellitus patients. Spearman rank test results obtained p-value of 0.003 <0.05 at age, and 0.013 <0.05 in education. \u0000Health workers can improve health promotion to the community regarding ideal body weight monitoring, healthy living, routine blood sugar and family checkups to support diabetics to participate in health programs to prevent further complications of diabetes mellitus \u0000 Keywords : Individual factors, family’s health tasks, Diabetes Mellitus","PeriodicalId":168346,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA","volume":"110 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127992815","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan Seks Edukasi Dengan Perilaku Seksual Pada Remaja","authors":"Ikha Ardianti","doi":"10.37413/jmakia.v10i1.17","DOIUrl":"https://doi.org/10.37413/jmakia.v10i1.17","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Remaja lebih suka menyimpan dan memilih solusinya sendiri. Menurut Nurjannah (2014) hal ini dikarenakan orangtua yang dari awal sudah sangat tertutup dan tidak pernah memberikan seks edukasi kepada anaknya sejak kecil, karena orangtua merasa bahwa berbicara tentang seks kepada anak adalah hal yang tabu. Pendidikan seks usia dini merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk membentengi anak dari perilaku seks pranikah. Dari sudut pandang kesehatan reproduksi, menghindari seks pranikah adalah cara terbaik untuk mencegah penularan penyakit infeksi menular seksual, dan kehamilan pada remaja yang tidak diinginkan (Sarwono, 2011). \u0000Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey analitik dengan pendekatan waktu dengan metode cross sectional. Penelitian ini menelaah hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau kelompok subjek. Untuk mengetahui korelasi antara suatu variabel dengan variabel lain tersebut diusahaakan dengan mengidentifikasi variabel yang ada pada suatu objek, kemudian diidentifikasi variabel lain yang ada pada objek yang sama dan dilihat apakah ada hubungan antara keduanya (Notoatmodjo, 2012). \u0000Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar responden mendapat seks edukasi yang baik yaitu sebanyak 52%, responden yang mendapat seks edukasi cukup sebanyak 36%, dan sisanya sebanyak 12% respondeng dengan seks edukasi yang kurang. Responden yang mendapatkan pendidikan dengan kategori baik dapat disebabkan karena responden banyak mendapatkan seks edukasi baik dari orangtua, guru, dan media baik media cetak maupun media elektronik. Responden yang mendapatkan seks edukasi dengan kategori baik diharapkan lebih mampu menjaga dirinya dari perilaku seks menyimpang. \u0000Kata Kunci : Remaja, Seks edukasi, Perilaku Seksual","PeriodicalId":168346,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131260191","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Kebutuhan Doula Dalam Proses Persalinan Di BPS Kabupaten Bojonegoro","authors":"Fitria Rizky Kurniawati","doi":"10.37413/jmakia.v10i1.21","DOIUrl":"https://doi.org/10.37413/jmakia.v10i1.21","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Proses yang fisiologis dan merupakan kejadian yang menakjubkan bagi seorang ibu dan keluarga. Penatalaksanaan yang terampil dan handal dari bidan serta dukungan yang terus-menerus dengan menghasilkan persalinan yang sehat dan memuaskan dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan.Persalinan merupakan masa yang cukup berat bagi ibu, dimana proses melahirkan layaknya sebuah pertaruhan hidup dan mati seorang ibu, terutama pada ibu primipara, dimana mereka belum memiliki pengalaman melahirkan. \u0000Dukungan sosial sangatlah penting diberikan kepada ibu dalam proses persalinan. Dukungan yang diberikan dapat dilakukan oleh suami, keluarga, teman dekat, atau tenaga profesional kesehatan. Salah satu prinsip asuhan sayang ibu yaitu mengikutsertakan suami dan keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi. Berdasarkan pendekatannya termasuk penelitian analitik. Berdasarkan tempat penelitian termsuk jenis rancangan penelitian lapangan. Berdasarkan sumber data termasuk rancangan penelitian primer. \u0000Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden 27 Responden menjawab mereka membutuhkan seorang pendamping selama masa kehamilan dan persalinan. Doula membuat persalinan normal naik 50 persen, memperpendek durasi persalinan 25 persen, mengurangi epidural 60 persen, mengurangi induksi persalinan 40 persen, mengurangi penggunaan alat forceps untuk mengeluarkan bayi 40 persen ( Mita, Doula Indonesia). \u0000Kata Kunci : Doula, Pendamping kehamilan dan persalinan","PeriodicalId":168346,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134387546","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Arif Eko Trilianto, H. Hartini, Pasidi Shidiq, R. HandonoF
{"title":"Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pengobatan Klien Tuberkulosis Di Kabupaten Bondowoso","authors":"Arif Eko Trilianto, H. Hartini, Pasidi Shidiq, R. HandonoF","doi":"10.37413/jmakia.v10i1.82","DOIUrl":"https://doi.org/10.37413/jmakia.v10i1.82","url":null,"abstract":"ABSTRAK Waktu pengobatan Tuberculosis yang lama, minum obat secara teratur tiap hari dan efek samping dari obat anti tuberkulosis merupakan salah satu faktor ketidakpatuhan. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan dukungan dari keluarga dan tenaga kesehatan.Penelitian ini bertujuan menganalisa Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pengobatan Klien Tuberkulosis Di Kabupaten Bondowoso. Jenis rancangan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross-Sectional. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 157 dengan tehnik pengambilan sampling secara Total Sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dukungan keluarga dan Morinsky Medication Adherence Scale (MMAS) untuk mengukur Tingkat Kepatuhan.Dukungan keluarga Klien sebagian besar sebanyak 139 responden (88,5%). Kepatuhan pengobatan Klien tuberkulosis, sebagian besar patuh sebanyak 132 responden (84,1%), p value (0,000) α (0,05), terdapat hubungan antara Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pengobatan Klien Tuberkulosis Di Kabupaten Bondowoso.Peran keluarga yang mendukung Klien untuk patuh berobat. terdapat lima determinan yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang untuk patuh pengobatan. Kepatuhan minum obat Klien tuberkulosis sangat membutuhkan pengawasan agar Klien tidak lupa minum obat setiap harinya dan tidak putus obat. Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Kepatuhan, Pengobatan Tuberkulosis","PeriodicalId":168346,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117172485","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model STAD Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar","authors":"Ratna Kusuma Astuti, Ganik Sakitri","doi":"10.37413/jmakia.v10i1.84","DOIUrl":"https://doi.org/10.37413/jmakia.v10i1.84","url":null,"abstract":"ABSTRAKPengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model STAD terhadap Peningkatan Prestasi Belajar, Ratna Kusuma Astuti, Akper Insan Husada Surakarta. Strategi pembelajaran kooperatif model STAD merupakan strategi pembelajaran yang relatif baru, yang perlu diterapkan untuk diketahui efektifitasnya. Selain itu juga merupakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Strategi pembelajaran kooperatif pada prinsipnya adalah dengan pembentukan kelompok-kelompok kecil, yang dalam kelompok itu terdapat kerjasama antar anggota kelompok, saling berinteraksi dan diskusi dalam kelompok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran kooperatif model STAD terhadap peningkatan prestasi belajar mahasiswa Akper Insan Hudasa Surakarta. Penelitian ini bersifat komparatif dengan dua sampel independent dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-posttest control group design. Berdasarkan hasil perhitungan uji-t, didapat harga thitung = 2,29 dengan ttabel = 1,66. Harga thitung ttabel maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar yang signifikan antara strategi pembelajaran kooperatif model STAD dengan strategi pembelajaran individual. Kata Kunci : Pembelajaran Kooperatif, Model STAD, Prestasi Belajar","PeriodicalId":168346,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125293531","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penyebab Keberhasilan Dan Kegagalan Pemberian ASI Eksklusif Di Puskesmas Jagir Surabaya","authors":"Astrida Budiarti","doi":"10.37413/JMAKIA.V9I2.51","DOIUrl":"https://doi.org/10.37413/JMAKIA.V9I2.51","url":null,"abstract":"ABSTRAKPemberian makanan terbaik bagi bayi adalah dengan menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai umur 6 bulan. Namun kenyataannya, pemberian ASI belum sesuai dengan target. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis penyebab keberhasilan dan kegagalan ASI ekslusif di Puskesmas Jagir Surabaya.Metode penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi ibu yang mempunyai anak usia 6-12 bulan di Puskesmas Jagir sebanyak 50 orang. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling dengan sampel sebanyak 42 responden. Instrument penelitian dengan kuesioner untuk mengumpulkan data pemberian ASI eksklusif. Data analisa dengan uji Chi-Square.Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara edukasi ASI selama ANC terhadap keberhasilan dan kegagalan pemberian ASI eksklusif dengan nilai r=0.030,. Terdapat hubungan antara pengalaman Ibu terhadap keberhasilan dan kegagalan pemberian ASI eksklusif dengan nilai r=0.001 dimana. Terdapat hubungan antara IMD terhadap keberhasilan dan kegagalan pemberian ASI eksklusif dengan nilai r=0.001.Edukasi, pengalaman ibu, dan IMD sangat berpengaruh terhadap pemberian ASI ekslusif, oleh karena itu penting bagi tenaga medis untuk memberikan edukasi berupa penyuluhan dan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran ibu tentang pentingnya pemberian ASI ekslusif. Kata Kunci: Edukasi, Pengalaman ibu, IMD, ASI Ekslusif ABSTRACTGiving the best food for babies is by giving exclusive babies from birth until the age of 6 months. However, ASI assistance has not met the target. Exclusive ASI at Jagir Surabaya Health Center.Observational analytic research methods using cross sectional. The population of mothers who have children aged 6-12 months in Puskesmas Jagir is 50 people. The sampling technique was purposive sampling with a sample of 42 respondents. Research instrument with a questionnaire to collect data on exclusive breastfeeding. Data analysis with Chi-Square test.The results showed there was a relationship between breastfeeding education during ANC on the success and failure of exclusive breastfeeding with a value = 0.030. There is a relationship between your experience with the success and failure of exclusive breastfeeding with a value = 0.001 where. There is a relationship between IMD and the success and failure of exclusive breastfeeding with a value = 0.001.Education, mother's experience, and IMD are very influential on exclusive breastfeeding, therefore it is important for medical staff to provide education in the form of counseling and outreach to increase maternal awareness about the importance of exclusive breastfeeding.Keywords: Education, mother's experience, IMD, exclusive breastfeeding Keywords: Education, Mother's Experience, IMD, Exclusive Breastfeeding","PeriodicalId":168346,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123066770","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Konsumsi Obat Herbal Pada Pasien Hemodialisa Di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro","authors":"Angger Anugerah hadi Sulistyo, B. Khayudin","doi":"10.37413/jmakia.v9i2.53","DOIUrl":"https://doi.org/10.37413/jmakia.v9i2.53","url":null,"abstract":"ABSTRAKGagal ginjal merupakan ketika ginjal tidak mampu mempertahankan keseimbangan metabolik, cairan, dan elektrolit yang menyebabkan terjadinya uremia dan azotemia. Pasien GGK memiliki permasalahan fisik yang butuh pengobatan disamping hemodialysis. Penggunaan obat herbal dianggap sesuatu yang aman karena diambil dari bahan alami. Akan tetapi, kandungan senyawa kimia aktif pada jamu juga memiliki efek samping yang dapat memperberat kerja ginjal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran konsumsi obat herbal Pada Pasien Hemodialisa di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Metode penelitian deskriptif kuantitatif. Dilakukan pada bulan mei 2019. Populasi dan sampel dalam penelitian adalah sebagian pasien yang menjalani hemodialisa berjumlah 120 orang dengan menggunakan rumus sampling dan jumlah sampel yang didapat 30 responden.Berdasarkan analisis descrptiptive kuantitatif mendapatkan hasil tentang pre dan post diagnose gagal ginjal jumlah konsumsi obat herbal sangat berbeda. Jumlah terbanyak sebelum terdiagnosa adalah 9 responden sedangkan sesudah adalah 3 responden. Kayakinan dalam penggunaan obat juga masih tinggi yaitu 25 responden. Kesimpulanya adalah bahwa sangat berbeda ketika responden mengkonsumsi obat herbal sebelum dan sesudah mengetahui penyakit gagal ginjal. Kata Kunci : Gagal ginjal, Obat herbal ABSTRACTKidney failure is a complement that is unable to maintain metabolic, fluid, and electrolyte balance which causes reduced uremia and azotemia. CRD patients have physical problems that require treatment besides hemodialysis. The use of herbal medicines considers something that is safely taken from natural ingredients. However, the composition of active chemical compounds in herbal medicine also has side effects that can aggravate the kidney's work. The purpose of this study is the discussion of herbal medicine research on hemodialysis patients at Sosodoro, Djatikoesoemo Hospital Bojonegoro. Descriptive quantitative research methods. Conducted in May 2019. The population and sample in the study were some of the patients undergoing hemodialysis totaling 120 people using a sampling formula and the number of samples obtained by 30 respondents.Based on quantitative descriptive analysis, the results about pre and post diagnoses of kidney failure are very different. the highest number before being diagnosed was 9 respondents while after were 3 respondents. confidence in the use of drugs is also still high, 25 respondents. The conclusion is that it is very different when respondents take herbal medicine before and after learning about kidney failure Key Words : Kidney Failure, Herbal Medicine","PeriodicalId":168346,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115318577","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan Tingkat Pendidikan Suami Pasangan Usia Subur Dengan Minat Suami Mengikuti Metode Operatif Pria (MOP) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kertosono Kabupaten Nganjuk Tahun 2018","authors":"Joeliatin Joeliatin","doi":"10.37413/jmakia.v9i2.49","DOIUrl":"https://doi.org/10.37413/jmakia.v9i2.49","url":null,"abstract":"ABSTRAKMetode operasi metode sterilisasi pria adalah dengan cara mengikat saluran sperma (vas deferens) pria. Yang memakai MOP adalah 0,25%, ini menunjukkan bahwa partisipasi suami dalam mengikuti MOP masih sangat kecil. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pendidikan Hubungan suami Pasangan Usia subur dengan minat suami mengikuti MOP.Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang bersifat Cross Sectional. Sampel diambil dengan teknik Simple Random Sampling dari Pasangan Suami Istri Subur 524 diperoleh sampel sebanyak 84 responden. Cara menggunakan pengumpulan data formulir pertanyaan dengan cara melakukan penelitian di pintu ke pintu. Analisis data dalam penelitian ini yaitu menggunakan uji Chi Square.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan pasangan Suami Usia subur maka semakin tinggi minat untuk menggunakan MOP. Hasil tes SPSS menunjukkan bahwa nilai p α (0,05) yang merupakan persyaratan penolakan H0 dan H1 diterima. Jadi ada pendidikan tingkat tertinggi suami Pasangan Usia subur dengan minat suami mengikuti MOP.Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan suami dengan Pasangan Usia Subur dengan minat suami mengikuti Metode Operatif untuk pria. Saran komunitas diharapkan semakin menambah pengetahuan tentang kontrasepsi pel terutama pasangan usia subur kepada suami.Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, MOP, Minat ABSTRACTOperative methods of sterilization method man is by way of binding the sperm ducts (vas deferens) men. Who wears a MOP is 0.25%, this indicates that the husband's participation in following the MOP is still very small. The goal in this research is to know the level of Relationship education husband Spouse Age lush with interest the husband follows the MOP.This research is research that is both analytical Cross Sectional. Samples taken with the technique of Simple Random Sampling of Fertile Age Spouse husband 524 obtained a sample of 84 respondents. How to use the question form data collection by way of doing research in door to door. Data analysis in this study i.e. using test Chi Square.The results of this study showed that the higher the educational level the fertile Age Spouse husband then the higher interest to use the MOP. SPSS test results showed that p value α (0.05) which is a requirement of rejection of H0 and H1 are accepted. So there is the highest-level education husband Spouse Age lush with interest the husband follows the MOP.Then it can be inferred that there is a relationship between the level of education of fertile Age Spouse husband with husband's interest following the Operative Methods for men. Advice community is expected to further increase knowledge about contraception MOP especially Fertile Age Couples to the husband. Keywords : Educational Level, MOP, Interests","PeriodicalId":168346,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA","volume":"134 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116576375","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan Pengetahuan Dengan Kinerja Kader Posyandu","authors":"D. Saraswati","doi":"10.37413/jmakia.v9i2.54","DOIUrl":"https://doi.org/10.37413/jmakia.v9i2.54","url":null,"abstract":"ABSTRAKPembangunan kualitas sumber daya manusia dengan mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak dapat dilaksanakan secara merata apabila sistem pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat seperti Posyandu dapat dilakukan secara efektif dan efisien dan dapat menjangkau semua sasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kinerja kader posyandu.Penelitian di lakukan di wilayah kerja Puskesmas Bojonegoro pada bulan Desember 2018 – Februari 2019. Responden dalam penelitian ini adalah Kader Posyandu sebanyak 24 responden. Pengolahan data dengan menggunakan SPSS for windows versi 15.0, dengan menggunakan uji Spearman Rho. Hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan kader tentang posyandu sebanyak 9 responden (37,5%), cukup sebanyak 11 responden (45,8%), dan kurang sebanyak 4 responden (16,7%), dan untuk kinerja kader baik sebanyak 7 responden (29,2%, cukup sebanyak 15 responden (62,5%) dan kurang sebanyak 2 responden (8,3%). Berdasarkan hasil uji Sprearman Rho didapatka nilai p value = 0,031 yang berarti terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kinerja kader posyandu. Pengetahuan yang baik akan mendukung terwujudnya suatu kinerja yang baik bagi kader. Kata Kunci : Pengetahuan, Kinerja, Kader, Posyandu ABSTRACTDevelopment of quality human resources by optimizing the potential for children's growth and development can be implemented evenly if a community-based health service system such as Posyandu can be carried out effectively and efficiently and can reach all targets. This study aims to determine the relationship of knowledge with the performance of posyandu cadres.The study was conducted in the working area of Bojonegoro Health Center in December 2018 - February 2019. Respondents in this study were Posyandu cadres with 24 respondents. Data processing using SPSS for windows version 15.0, using the Spearman Rho test.The results showed that cadre knowledge about posyandu was 9 respondents (37.5%), quite as many as 11 respondents (45.8%), and less as many as 4 respondents (16.7%), and for good cadre performance were 7 respondents ( 29.2%, enough as many as 15 respondents (62.5%) and less as many as 2 respondents (8.3%). Based on the Sprearman Rho test results obtained p value = 0.031 which means there is a relationship between knowledge and the performance of posyandu cadres. the good will support the realization of a good performance for cadres. Keywords : Knowledge, Performance, Cadres, Posyandu","PeriodicalId":168346,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA","volume":"21 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124878841","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan Massage Pada Bayi Dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada Bayi Usia 3-6 Bulan Di BPS Hj Nurfatimah, S.St Bojonegoro","authors":"F. Kurniawati","doi":"10.37413/jmakia.v9i2.50","DOIUrl":"https://doi.org/10.37413/jmakia.v9i2.50","url":null,"abstract":"ABSTRAKSetiap anak akan melewati tahap tumbuh kembang secara fleksibel dan berkesinambungan. Tumbuh kembang pada masa anak sudah dimulai sejak dalam kandungan sampai usia 18 tahun. Hal ini sesuai dengan pengertian anak, menurut WHO, yaitu sejak terjadinya konsepsi sampai usia 18 tahun. Hampir sepertiga dari masa kehidupan manusia dipakai untuk mempersiapkan diri guna menghadapi dua per tiga masa kehidupan berikutnya. Oleh karena itu, upaya untuk mengoptimalkan tumbuh kembang pada awal–awal kehidupan bayi dan anak adalah sangat penting. Pencapaian suatu kemampuan pada setiap anak berbeda – beda, tetapi ada patokan umur tertentu untuk mencapai kemampuan tersebut yang sering disebut dengan istilah mileston.Berdasarkan pendekatannya termasuk penelitian analitik. Berdasarkan tempat penelitian termsuk jenis rancangan penelitian lapangan. Berdasarkan sumber data termasuk rancangan penelitian primer, Pada penelitian ini sampel yang diambil adalah sebagian bayi usia 3 – 6 bulan yang melakukan massage di bulan juli – Desember 2018Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p 0,045 0,05 yang berarti ada hubungan antara pijat bayi dengan perkembangan motorik kasar di My Mom baby spa. Penelitian sebagian besar responden 18 ( bayi ) dilakukan oijat bayi secara teratur mengalami perkembangan motorik kasar yng sesuai dengan usia perkembangan bayinya. Kemampuan kontrol motorik bayi akan berkembang lebih pesat daripada jika ia hanya bermain di lantai, karena pada saat berenang didalam air, efek gravitasi sangat rendah sehingga memungkinkan untuk bayi bergerak lebih banyak dan semua otot pun dapat bekerja dengan optimal.Kata Kunci : Tumbuh Kembang, Motorik Kasar, Bayi dan Anak ABSTRACTEvery child will pass through the stages of growth and development flexibly and continuously. Growth and development in childhood has begun in the womb until the age of 18 years. This is in accordance with the understanding of children, according to WHO, namely from the onset of conception until the age of 18 years. Nearly a third of human life is spent preparing to face the next two-thirds of life. Therefore, efforts to optimize growth and development in the early days of infants and children are very important. Achievement of an ability in each child is different - different, but there is a certain age standard to achieve that ability which is often referred to as mileston.Based on his approach including analytic research. Based on the place of research including the type of field research design. Based on data sources including primary research designs, in this study the samples taken were some infants aged 3-6 months who did massage in July - December 2018From the results of the study showed that the p value of 0.045 0.05 which means there is a relationship between baby massage with the development of gross motor in My Mom baby spa. Research most of the respondents 18 (infants) carried out regular massage of babies experiencing gross motor development in ac","PeriodicalId":168346,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125032260","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}