Sukriawan Sukriawan, Muhammad Idris, Agus Kurnia, Y. Yusnaini, La Ode Baytul Abidin, Indriyani Nur
{"title":"Studi Pertumbuhan Ikan Sidat (Anguilla bicolor) yang diberi Hormon Pertumbuhan Rekombinan Kerapu Kertang (rEIGH) dengan Selang Waktu Penyuntikan yang Berbeda","authors":"Sukriawan Sukriawan, Muhammad Idris, Agus Kurnia, Y. Yusnaini, La Ode Baytul Abidin, Indriyani Nur","doi":"10.33772/jma.v5i2.11024","DOIUrl":"https://doi.org/10.33772/jma.v5i2.11024","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interval waktu optimum penyuntikan hormon pertumbuhan rekombinan ikan kerapu kertang (rElGH) terhadap pertumbuhan ikan sidat (A. bicolor). Sebayak 60 ekor ikan sidat dengan berat awal rata-rata 94-120 g ditempatkan kedalam 12 wadah bak kayu (5 ekor/wadah) diberi perlakuan perbedaan waktu penyuntikan hormon yaitu setiap 5 hari, 7 hari, 9 hari dan kontrol (tanpa penyuntikan hormon). Parameter yang diamati adalah pertumbuhan mutlak (PM), laju pertumbuhan spesifik (LPS) dan kelangsungan hidup. Hasil analisis sidik ragam menunjukan bahwa penyuntikan hormon pertumbuhan rekombinan ikan kerapu (rElGH) dengan rentang waktu yang berbeda memberikan pengaruh yang signifikan (P<0,05) terhadap PM, LPS dan kelangsungan hidup. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyuntikan hormon pertumbuhan rekombinan ikan kerapu kertang (rElGH) dengan selang waktu 9 hari menghasilkan PM dan LPS ikan sidat tertinggi yakni masing-masing sebesar 34.0 ± 1.22 g dan 0.61 ± 0.03 %. Kelangsungan hidup ikan sidat pada semua perlakuan adalah 100 %. Penelitian menyimpulkan bahwa penyuntikan hormon pertumbuhan rekombinan ikan kerapu kertang (rElGH) dengan selang waktu 9 hari dapat meningkatkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan sidat.Kata kunci: Hormon rEIGH, waktu penyuntikan, pertumbuhan Ikan sidat, Anguilla bicolor","PeriodicalId":166651,"journal":{"name":"Jurnal Media Akuatika","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116986725","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nova Indriana, Wa Iba, Muhammad Idris, R. Ruslaini, La Ode Baytul Abidin, L. M. Aslan
{"title":"Pengaruh Kosentrasi Pupuk Organik Cair Lemna (Lemna minor) yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Mikroalga Chlorella vulgaris","authors":"Nova Indriana, Wa Iba, Muhammad Idris, R. Ruslaini, La Ode Baytul Abidin, L. M. Aslan","doi":"10.33772/jma.v5i1.11754","DOIUrl":"https://doi.org/10.33772/jma.v5i1.11754","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi pupuk organik cair lemna (POC L) yang terbaik sebagai pengganti pupuk komersial media f/2 dalam budidaya mikroalga C. vulgaris. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan yaitu konsentrasi 5, 10, 15 dan 20 % POC L dan media f/2 sebagai kontrol dengan masing-masing 3 ulangan. Sebanyak 5 x 104 sel/ml C. vulgaris dalam masing-masing 150 ml volume media kultur diamati pertumbuhannya setiap dua hari sekali. Kultur C. vulgaris dipanen setelah mencapai fase stationer pada hari ke-8. Hasil analisis repeated measure ANOVA menunjukkan bahwa perlakuan mempengaruhi pertumbuhan sel (p=0,001). Pertumbuhan sel C. vulgaris yang tertinggi ditemukan pada media f/2 pada hari ke-6 dengan nilai 10,533 x 104 sel/ml. Yield atau kepadatan sel pada fase logarithmik dan fase stationer berbeda untuk semua perlakuan pada hari ke-6 dan ke-8 (p=0,001) dengan kepadatan sel tertinggi ditemukan pada media f/2 dengan nilai berturut-turut adalah 15,6 x 104 dan 15,8 x 104 sel/ml. Kosentrasi POC L 5 % memberikan hasil berat kering dan produktivitas yang sedikit lebih tinggi dengan nilai berturut-turut adalah 3,33 g/l dan 0,580 g/l walaupun secara statistik tidak beberda nyata dengan kosentrasi yang lain. Oleh karena itu hasil penelitian ini menyarankan untuk menggunakan kosentrasi 5 % POC L untuk kultur batch C. vulgaris. Kata kunci: C.vulgaris, POC lemna, pertumbuhan sel dan yield mikroalga","PeriodicalId":166651,"journal":{"name":"Jurnal Media Akuatika","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126221441","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Substitusi Tepung Ikan Dengan Tepung Keong Bakau Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan Rajungan (Portunus pelagicus)","authors":"R. Rahman, Agus Kurnia, Oce Astuti","doi":"10.33772/jma.v6i1.15165","DOIUrl":"https://doi.org/10.33772/jma.v6i1.15165","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh substitusi Tepung ikan (TI) dengan Tepung Keong Bakau (TKB) dalam pakan terhadap pertumbuhankepiting rajungan yang dipelihara di karamba jaring apung (KJA). Penelitian ini dilaksanakan di Keramba Jaring Apung (KJA) Desa Tapulaga, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe. Sebanyak 24 ekor kepiting rajungan (rata-rata berat awal 30-50 g) disebar ke dalam 12 kotak jaring apung (2 ekor/wadah). Tiga jenis pakan dibuat berdasarkan persentase substitusi TI dengan TKB dalam pakan yang terdiri dari: 100% TI + 0% TKB (pakan A), 75% TI + 25% TKB (pakan B), 50% TI+ 50% TKB (pakan C) dan 25% TI+ 75% TKB (pakan D). Parameter yang diamati adalah Pertumbuhan Mutlak (PM), Laju Pertumbuhan Spesifik (LPS) dan Tingkat Kelangsungan Hidup (TKH). Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pakan uji tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap PM, LPS dan TKH rajungan. PM rajungan berkisar antara28,42 ± 13,01 g-40,83 ± 13,02 g. Sedangkan LPS rajungan berkisar antara1,80± 0,03-2,87± 0,16 %/hari. TKHkepiting rajungan pada semua perlakuan adalah 100%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa substitusi tepung ikan dengan tepung keong bakau sampai 75% dapat digunakan dalam pakan untuk meningkatkan pertumbuhan rajungan yang dipelihara dalam karamba jaring apung.Kata Kunci: Kepiting Rajungan, Tepung Keong Bakau, Tepung Ikan, Pertumbuhan.","PeriodicalId":166651,"journal":{"name":"Jurnal Media Akuatika","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130059134","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Azuka B. Yuukanna, Abdul Rahman, A. M. Balubi, Agus Kurnia
{"title":"Pengaruh Laju Pergantian Air Terhadap Perkembangan dan Kelangsungan Hidup Larva Kerang Mutiara (Pinctada maxima) pada Skala Laboratorium","authors":"Azuka B. Yuukanna, Abdul Rahman, A. M. Balubi, Agus Kurnia","doi":"10.33772/jma.v5i1.12294","DOIUrl":"https://doi.org/10.33772/jma.v5i1.12294","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pergantian air yang optimal pada sistem sirkulasi air terhadap perkembangan dan kelangsungan hidup larva kerang mutiara (P. maxima) yang dipelihara pada skala laboratorium. Penelitian didesain dengan metode rancangan acak lengkap yang terdiri atas empat perlakuan dengan tiga ulangan, yaitu : K (kontrol), A (200 ml/menit), B (400 ml/menit), dan C (600 ml/menit). Hewan uji larva P. maxima stadia D-veliger ukuran 90 µm×70 µm, yang dipelihara selama 45 hari dengan kepadatan 2000 larva per wadah pemeliharaan. Parameter yang diukur antara lain: tingkat kelangsungan hidup, pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan spesifik, kecepatan metamorfosis stadia, dan parameter kualitas air. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kelangsungan hidup tertinggi diperoleh pada perlakuan 600 ml/menit yaitu 11,83%±0,20. Pertumbuhan mutlak AP dan DV tertinggi pada perlakuan 600 ml/menit dengan perolehan masing-masing hasil yaitu 1565µm±23,35 dan 1199µm±28,10. Hasil laju pertumbuhan spesifik AP dan DV tertinggi diperoleh perlakuan 600 ml/menit yaitu 6,93%±0,03 dan 6,90%±0,05. Kecepatan perkembangan stadia dari stadia D-veliger – Pediveliger tercepat, diperoleh perlakuan 200 ml/menit, dengan perolehan waktu metamorfosis 24 hari 21 jam. Hasil ANOVA menunjukan bahwa tidak ada pengaruh nyata untuk setiap parameter yang diukur. Penelitian ini menyimpulkan bahwa laju pergantian air sebesar 200-600 ml/menit dapat meningkatkan perkembangan dan kelangsungan hidup larva kerang mutiara (P. maxima) yang dipelihara pada skala laboratorium.Kata Kunci : perkembangan larva kerang mutiara, laju pergantian air, P. maxima","PeriodicalId":166651,"journal":{"name":"Jurnal Media Akuatika","volume":"216 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131588790","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Edi Edi, Wellem H. Muskita, Oce Astuti, Agus Kurnia, Muhaimin Hamzah, Yusnaini Yusnaini
{"title":"Pengaruh Penambahan Tepung Daun Bayam Dalam Pakan Komersil Terhadap Pertumbuhan Kepiting Bakau (Scylla serrata) Yang Dipelihara Dengan Sistem Resirkulasi Tertutup","authors":"Edi Edi, Wellem H. Muskita, Oce Astuti, Agus Kurnia, Muhaimin Hamzah, Yusnaini Yusnaini","doi":"10.33772/jma.v5i1.13988","DOIUrl":"https://doi.org/10.33772/jma.v5i1.13988","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan buatan dengan tepung daun bayam (TB) dalam pakan komersial (PK) terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup kepiting bakau (S. serrate) yang dipelihara dengan sistem resirkulasi tertutup. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Terdapat empat jenis pakan buatan dengan presentase yang berbeda PK 55% TB 40% B 5% (Pakan A), PK 50% TB 45% B 5%(Pakan B), PK 45% TB 50% B 5% (Pakan C) dan PK 40% TB 55% B 5% (Pakan D) diberikan kepada kepitng bakau selama 60 hari. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan mutlak (PM), laju pertumbuhan spesifik (LPS) dan kelangsungan hidup (SR.). Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pertumbuhan mutlak berkisar antara 17,3 – 22,3 g sedangkan nilai rata-rata laju pertumbuhan spesifik pada kepiting bakau yang diberikan pakan uji berkisar antara 0,0025 – 0,0038 % dan nilai rata-rata kelangsungan hidup kepiting bakau yaitu 100%. Hasil analisa sidik ragam menunjukan pakan buatan dengan penambahan tepung bayam memberikan pengaruh yang tidak signifikan (P>0,05) terhadap pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan spesifik dan kelangsungan hidup. Peneitian ini menyimpulkan bahwa tepung daun bayam dapat ditambahkan pada pakan buatan berkisar 40-50 %.Kata kunci: Pakan buatan komersial, tepung bayam, kepiting bakau, sistem resirkulasi tertutup.","PeriodicalId":166651,"journal":{"name":"Jurnal Media Akuatika","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131772911","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hasni Hasni, Indriyani Nur, Muhammad Idris, Agus Kurnia
{"title":"Akumulasi Logam Berat Merkuri (Hg) serta Tingkat Serangan Parasit pada Kepiting Bakau (Scylla serrata) di Perairan Desa Tunas Baru Kecamatan Rarowatu Utara Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggara","authors":"Hasni Hasni, Indriyani Nur, Muhammad Idris, Agus Kurnia","doi":"10.33772/jma.v5i1.12243","DOIUrl":"https://doi.org/10.33772/jma.v5i1.12243","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akumulasi logam berat merkuri serta tingkat serangan parasit pada kepiting bakau (S. serrata) dari hasil tangkapan alam di Desa Tunas Baru Kecamatan Rarowatu Utara Kabupaten Bombana. Pengambilan dan pemeriksaan sampel kepiting dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada musim hujan (April) dan musim kemarau (Agustus) pada tahun 2018. Parameter yang diamati adalah jenis parasit dan tingkat serangannya serta akumulasi logam berat Merkuri (Hg) pada kepiting bakau pada musim berbeda. Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu kegiatan lapangan yaitu pengambilan sampel dan kegiatan laboratorium yaitu pemeriksaan parasit. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis parasit yang ditemukan yaitu Nematoda dan Octolasmis sp. Akumulasi logam berat Hg tertinggi berada pada musimkemarau (0,014 mg/kg) dan terendah pada musim hujan (0,007 mg/kg). Prevalensi parasit (jenis Nematoda dan Octolasmis sp.) tertinggi berada pada musim hujan (100%) dan terendah pada musim kemarau (Nematoda 86% dan Octolasmis sp. 93%). Intensitas parasit tertinggi berada pada musim hujan (Nematoda 95 ind/ekor dan Octolasmis sp. 57 ind/ekor) dan terendah pada musim kemarau (Nematoda 6 ind/ekor dan Octolasmis sp. 20 ind/ekor). Kata Kunci: akumulasi logam berat Hg, prevalensi dan intensitas, Nematoda, Octolasmis, S. serrata","PeriodicalId":166651,"journal":{"name":"Jurnal Media Akuatika","volume":"94 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122755736","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair Dari Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Kandungan Protein Chlorella vulgaris","authors":"Yulina Yulina, Wa Iba, Muhaimin Hamzah","doi":"10.33772/jma.v5i1.12729","DOIUrl":"https://doi.org/10.33772/jma.v5i1.12729","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pupuk organik cair dari eceng gondok (POC EG) terhadap pertumbuhan sel dan kandungan protein C. vulgaris. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Volume media kultur 300 ml pada masing-masing media f/2, 5%, 10%, 15% dan 20% POC EG dengan stok awal 10x10⁴ sel/ml C. vulgaris. Parameter yang diamati dalam penelitian ini yaitu kepadatan sel, laju pembelahan sel, SGR, yield dan kandungan protein C. vulgaris. Hasil penelitian ini kepadatan sel tertinggi C. vulgaris pada hari ke-4 didapatkan pada perlakuan 15% POC EG yaitu 10,62x10⁵ sel/ml bila dibandingkan dengan media f/2 yaitu 4,66x10⁵ sel/ml dengan nilai statistik berbeda nyata (P<0,001). SGR tertinggi pada perlakuan 15% POC EG yaitu 0,95 sel/hari bila dibandingkan dengan media f/2 yaitu 0,20 sel/hari nilai statistik berbeda nyata (P<0,001). Laju pembelahan sel per hari tertinggi pada perlakuan 15% POC EG yaitu 1,37 kali bila dibandingkan dengan media f/2 yaitu 0,29 kali nilai statistik berbeda nyata (P<0,001). Pada hari ke-4 yield tertinggi C. vulgaris didapatkan pada perlakuan 15% POC EG yaitu 5,81x10⁵ sel/ml bila dibandingkan dengan media f/2 yaitu 3,33x10⁵ sel/ml nilai statistik berbeda nyata (P<0,001). Kandungan protein C. vulgaris tertinggi didapatkan pada konsentrasi 15% POC EG yaitu 4,4% bila dibandingkan dengan konsentrasi 20% POC EG yaitu 3,4%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa konsentrasi 15% POC EG dapat digunakan sebagai alternatif pupuk organik dalam kultivasi C. vulgaris.Kata Kunci : Chlorella vulgaris, media organik, pertumbuhan, protein.","PeriodicalId":166651,"journal":{"name":"Jurnal Media Akuatika","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115167494","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}