{"title":"PENGARUH PRESTASI BELAJAR MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT MAHASISWA BERWIRAUSAHA","authors":"Hikmayanti Huwaida, S. Imelda, Rofi’i Rofi’i","doi":"10.31961/INTEKNA.V19I2.868","DOIUrl":"https://doi.org/10.31961/INTEKNA.V19I2.868","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian mengetahui pengaruh prestasi belajar Manajemen (Pengantar Bisnis, Dasar-dasar Pemasaran, Manajemen Keuangan, Manajemen Produksi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Penjualan) dan Kewirausahaan terhadap minat mahasiswa berwirausaha di Jurusan Administrasi Bisnis TA 2018/2019. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data diambil di Jurusan Administrasi Bisnis TA 2018/2019. Unit analisisnya adalah mahasiswa yang telah mengikuti mata kuliah Manajemen (Pengantar Bisnis, Dasar-dasar Pemasaran, Manajemen Keuangan, Manajemen Produksi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Penjualan) dan kewirausahaan. Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dan metode angket. Teknik analisis data menggunakan Analisa Regresi Linear Berganda dengan SPSS 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengantar Bisnis, Dasar-dasar Pemasaran, Manajemen Keuangan, Manajemen Produksi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Penjualan, dan kewirausahaan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat berwirausaha. R2 (R Square) sebesar 0,419. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Pengantar Bisnis, Dasar-dasar Pemasaran, Manajemen Keuangan, Manajemen Produksi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Penjualan, dan kewirausahaan secara bersama-sama mempunyai pengaruh sebesar 41,9 %, sedangkan sisanya yaitu 58,1% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian ini. Pengaruh hasil prestasi belajar Manajemen secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Mahasiswa Berwirausaha. Begitu pula dengan prestasi belajar Kewirausahaan secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Mahasiswa Berwirausaha.","PeriodicalId":155577,"journal":{"name":"Jurnal INTEKNA : Informasi Teknik dan Niaga","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124751698","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP TURNOVER INTENTION DENGAN AFFECTIVE ORGANIZATIONAL COMMITMENT SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA KARYAWAN AYAM BAKAR PAK “D” KOTA SURABAYA","authors":"T. Agustina","doi":"10.31961/intekna.v19i2.872","DOIUrl":"https://doi.org/10.31961/intekna.v19i2.872","url":null,"abstract":"Financial compensation has an important impact for the company and employees, which in this case is the employees of the Surabaya branch of Ayam Bakar Pak D. However, the problem is whether Financial Compensation has optimally contributed so that it can support the achievement of company goals. This research focuses on how Financial Compensation is able to improve employee’s Affective Organizational Commitments so that employee’s Turnover Intention rates can be lower. The variables used in this study are Direct Financial Compensation, Indirect Financial Compensation, Affective Organizational Commitment, and Turnover Intention. This study uses quantitative approach by using questionnaire and Path Analysis method. Respondents of this study are 94 employees in each outlet of the Surabaya branch of Ayam Bakar Pak D. The results of this study indicate that Direct Financial Compensation and Indirect Financial Compensation will increase if Affective Organizational Commitment also increase and Turnover Intention will decrease if Direct Financial Compensation and Affective Organizational Commitment also increase. However, an increase of Indirect Financial Compensation does not impact the increase/decrease of Turnover Intention. Whereas Affective Organizational Commitment mediates the impact of Direct Financial Compensation on Turnover Intention. However, Affective Organizational Commitment does not mediate the impact of Indirect Financial Compensation on Turnover Intention.","PeriodicalId":155577,"journal":{"name":"Jurnal INTEKNA : Informasi Teknik dan Niaga","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123804144","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Sistem Pendukung Keputusan Identifikasi Rumah Tangga Terindikasi Miskin Menggunakan Metode Simple Additive","authors":"Ferry Sobatnu, Henyningtyas Suhel, Rahmi Hairidawati","doi":"10.31961/INTEKNA.V17I1.488","DOIUrl":"https://doi.org/10.31961/INTEKNA.V17I1.488","url":null,"abstract":"Kemiskinan adalah suatu kondisi ketidakmampuan secara ekonomi untuk memenuhi standar hidup rata-rata masyarakat di suatu daerah. Kondisi ketidakmampuan ini ditandai dengan rendahnya kemampuan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok baik berupa pangan, sandang, maupun papan. Kemampuan pendapatan yang rendah ini juga akan berdampak berkurangnya kemampuan untuk memenuhi standar hidup rata-rata seperti standar kesehatan masyarakat dan standar pendidikan. Banjarmasin pada tahun 2014 memiliki jumlah penduduk sebanyak 666.223 jiwa. Angka ini meningkat pada tahun 2015 menjadi 675.440 jiwa. Berdasarkan sebaran jumlah penduduk kota Banjarmasin, dapat diketahui bahwa tingkat penduduk terbanyak berada di kecamatan Banjarmasin Selatan yaitu sekitar 23,34 persen. Pertambahan jumlah penduduk tersebut secara tidak langsung berdampak pada jumlah rumah tangga terindikasi miskin di Kota Banjarmasin. Untuk Mengetahui kajian identifikasi rumah tangga terindikasi miskin di Kelurahan Kelayan Selatan dengan analisis spasial SIG. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survey dengan pengambilan data secara acak (Proportional Random Sampling) dan menggunakan metode analisis pembobotan (scoring) dengan (SAW) Simple Additive Weighting. Hasil dari pembuatan peta rumah tangga terindikasi miskin Kelayan Selatan mencapai 1.109.748 (28,91%) dan tingkat rumah tangga tidak terindikasi miskin mencapai 1.225.977 (31.94%) beserta dengan informasi didalamnya yaitu data sekunder dan data primer","PeriodicalId":155577,"journal":{"name":"Jurnal INTEKNA : Informasi Teknik dan Niaga","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127523158","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}