{"title":"Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Hasil Belajar","authors":"Suryani Dewi","doi":"10.53624/ptk.v3i2.177","DOIUrl":"https://doi.org/10.53624/ptk.v3i2.177","url":null,"abstract":"Kurikulum pendidikan tinggi berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi telah menggunakan pendekatan Outcome Based Education (OBE). Langkah yang harus dilakukan oleh para pengajar untuk mengimplementasikan dan mencapai indikator OBE pada suatu mata kuliah adalah melaksanakan proses pembelajaran dengan metode tertentu dan mengacu pada pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa sehingga capaian pembelajaran lulusan dan mata kuliah (CPL & CPMK) dapat terwujud. Untuk mencapai CPL dan CPMK diperlukan analisis dan perancangan model pembelajaran yang tepat. Kebutuhan belajar mahasiswa pada mata kuliah ini ditentukan oleh aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Ketiga aspek tersebut terintegrasi ke dalam pembelajaran Higher Order Thinking Skill (HOTS). Adapun tujuan penelitian adalah menganalisis efektivitas dan tingkat prestasi mahasiswa melalui penerapan metode pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada mata kuliah gender dan pemberdayaan masyarakat tani. Penelitian dilaksanakan pada Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Sulawesi Barat. Jumlah mahasiswa yang berpartisipasi dalam penelitian tindakan kelas adalah 63 orang. Metode penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas dengan alat analisis data berupa rubrik penilaian skala persepsi untuk menganalisis motivasi dan prestasi belajar mahasiswa serta menggunakan penilaian deskriptif terhadap keterampilan HOTS. Selain itu, penilaian ketuntasan belajar digunakan untuk mengukur efektivitas pembelajaran PjBL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode PjBL efektif dalam pelaksanaan perkuliahan dan capaian tujuan pembelajaran dengan ketuntasan belajar sebesar 100%. Hasil lainnya adalah motivasi dan prestasi belajar mahasiswa dikategorikan sangat tinggi, dan pembelajaran PjBL mampu menumbuhkan Higher Order Thinking Skill (HOTS) mahasiswa.","PeriodicalId":128894,"journal":{"name":"PTK: Jurnal Tindakan Kelas","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122057929","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peningkatan Hasil Belajar Siswa melalui Metode Demonstrasi dan Media Nyata","authors":"Mutiawati Mutiawati, M. Amin, S. Zubaidah","doi":"10.53624/ptk.v3i2.195","DOIUrl":"https://doi.org/10.53624/ptk.v3i2.195","url":null,"abstract":"Pembelajaran materi perlakuan benih pada tanaman pangan sangat kurang diminati oleh siswa dikarenakan pelajaran tersebut membutuhkan ketelitian dan kecermatan di dalam penilaiannya sehingga perlu praktek yang berkesinambungan untuk materi pembelajaran selanjutnya. Maka dari itu, dibutuhkan metode demonstrasi dan penggunaan media nyata sebagai upaya untuk menarik minat para siswa dalam belajar. Melalui Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti menguji efektivitas kedua metode tersebut dengan mengacu pada hasil belajar siswa kelas XI-A2 pada materi perlakuan benih tanaman pangan dengan menggunakan metode analisis statistik yaitu mendeskripsikan dan memberikan gambaran tentang variabel penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedua metode tersebut memberikan persentase hasil belajar siswa. Terlihat pada hasil pengukuran siklus I dan siklus II terjadi peningkatan rata-rata sebesar 23 % yaitu pada siklus I hasil belajar siswa 66 % dengan katagori cukup, pada siklus II yaitu 87% dengan katagori baik. Oleh karena itu, peneliti telah membuktikan bahwa penggunakan metode demonstrasi dan media nyata merupakan salah satu model yang menyenangkan di dalam pembelajaran Agribisnis Produksi Tanaman Pangan pada materi perlakuan benih tanaman pangan dan efektif meningkatkan hasil belajar siswa.","PeriodicalId":128894,"journal":{"name":"PTK: Jurnal Tindakan Kelas","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115792715","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peningkatan Keterampilan Pengembangan Perangkat Pembelajaran melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual","authors":"Dewi Tryanasari","doi":"10.53624/ptk.v3i2.184","DOIUrl":"https://doi.org/10.53624/ptk.v3i2.184","url":null,"abstract":"Keterampilan dalam mengembangkan perangkat perencanaan pembelajaran sangat penting bagi guru. Perencanaan pembelajaran yang baik menjamin pembelajaran yang bermutu. Pembelajaran seni tari drama di Sekolah Dasar (SD) sebagai salah satu mata kuliah di Prodi PGSD memberikan bekal keterampilan pada mahasiswa untuk mampu mengelola pembelajaran seni di SD. Kenyataannya di semester 5 kelas D Prodi PGSD UNIPMA, RPP yang dikembangkan mahasiswa belum mencapai nilai baik oleh karena itu perlu perbaikan proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak 3 siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus ke tiga terjadi perbaikan pada segi proses pembelajaran maupun hasil belajar. RPP yang dikembangkan oleh mahasiswa mengalami perbaikan kualitas rata-rata sebesar 10 sampai dengan 15% baik dari aspek format, isi, maupun kebahasaan. Ketuntasan klasikal yang dicapai oleh mahasiswa mencapai 90%. Hal ini membuktikan bahwa pendekatan kontekstual efektif untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam mengembangkan perangkat pembelajaran.","PeriodicalId":128894,"journal":{"name":"PTK: Jurnal Tindakan Kelas","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128536203","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pembelajaran Model Problem Posing dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa","authors":"T. Kurnia, Sarni Datumboyo, Cornelia Pary","doi":"10.53624/ptk.v3i2.185","DOIUrl":"https://doi.org/10.53624/ptk.v3i2.185","url":null,"abstract":"Pembelajaran biologi akan bermakna bila siswa dituntun untuk mampu berpikir cermat, kreatif, dan logis, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Namun, hasil observasi dan identifikasi menunjukkan bahwa hasil belajar biologi siswa kelas VII SMPN 8 Huamual belum mencapai hasil yang diharapkan karena siswa pasif dan tidak termotivasi dalam pembelajaran. Oleh sebab itu penting untuk melakukan penelitian yang bertujuan meningkatkan hasil belajar biologi siswa SMP Negeri 8 Huamual melalui penggunaan model pembelajaran problem posing. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan analisis data secara deskriptif. Instrumen dalam penelitian ini yaitu, soal tes awal dan tes akhir (penilaian kognitif siswa), lembar observasi (penilaian afektif dan psikomotor siswa), serta lembar observasi peneliti yang dilakukan oleh guru (penilaian performa peneliti). Kesimpulan hasil belajar siswa dilakukan dengan membandingkan hasil penilaian dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah. Penelitian berlangsung dalam dua siklus karena hasil tindakan pada siklus pertama menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa belum mencapai KKM. Namun, pada siklus kedua rata-rata nilai siswa telah melampaui KKM. Kesimpulannya yaitu, penggunaan model pembelajaran problem posing dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa SMP Negeri 8 Huamual.","PeriodicalId":128894,"journal":{"name":"PTK: Jurnal Tindakan Kelas","volume":"64 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121299260","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengembangan Bahan Ajar “TEMUAN” Berbasis Multimedia Interaktif Siswa Kelas V Sekolah Dasar","authors":"Novita Wahyu Rahmawati, Sutrisno Sahari, Farida Nurlaila Zunaidah","doi":"10.53624/ptk.v3i2.144","DOIUrl":"https://doi.org/10.53624/ptk.v3i2.144","url":null,"abstract":"Penelitian ini didasarkan pada hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di SDN Tanjung bahwa pada saat proses pembelajaran IPA dengan materi sistem pencernaan pada manusia dan hewan, guru masih menggunakan bahan ajar yang ditetapkan oleh pemerintah (buku Tematik) tanpa menggunakan bahan ajar tambahan. Selain itu, pada saat proses pembelajaran guru juga menggunakan metode ceramah dan tidak menggunakan media pembelajaran. Alhasil, siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran sehingga kurang memahami materi sistem pencernaan pada manusia dan hewan. Berdasarkan fakta tersebut, peneliti kemudian melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kevalidan, kepraktisan dan keefektifan bahan ajar “TEMUAN” berbasis multimedia interaktif siswa kelas V sekolah dasar pada mata pelajaran IPA. Model yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah ADDIE. Ada 5 tahapan yang dilakukan yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Instrumen pengumpulan data penelitian yaitu angket validasi ahli media dan materi, angket kepraktisan respon guru dan siswa, serta tes berupa post-test. Hasil penelitian pada bahan ajar “TEMUAN” berbasis multimedia interaktif memperoleh skor 88%, sedangkan validasi ahli materi memperoleh skor 83% sangat valid. Angket respon siswa memperoleh presentase skor 86,6% dan angket respon guru memperoleh skor 92% yang menunjukkan bahwa bahan ajar “TEMUAN” berbasis multimedia interaktif termasuk dalam kategori sangat praktis. Hasil post-test memperoleh presentase skor 92,3% dan memenuhi kriteria efektif.","PeriodicalId":128894,"journal":{"name":"PTK: Jurnal Tindakan Kelas","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125981960","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Meningkatkan Prestasi Belajar Informatika Menggunakan Model Blended Learning di Kelas X IPS 1 MAN 1 Cilacap","authors":"Masruri Masruri","doi":"10.53624/ptk.v3i2.148","DOIUrl":"https://doi.org/10.53624/ptk.v3i2.148","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar informatika menggunakan model blended learning di kelas X IPS 1 MAN 1 Cilacap. Model penelitian yang digunakan adalah model penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas X IPS 1 MAN 1 Cilacap. Tindakan dilakukan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, pedoman wawancara, lembar dokumentasi, dan lembar tes. Data yang terkumpul dianalisis secara bertahap dengan model interaktif yaitu reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran blended learningdapat meningkatkan keaktifan belajar dan prestasi belajar Informatika siswa. Keaktifan belajar siswa pada siklus 1, siswa yang tergolong aktif 72%, meningkat pada siklus II menjadi 86%. Ketercapaian KKM pada pra siklus 20%, pada siklus I sebesar 71%, meningkat pada siklus II menjadi 88%. Rata-rata nilai pada pra siklus 61,46 meningkat pada siklus I menjadi 75,60 dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 78,78. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa model blended learning dapat meningkatkan prestasi belajar informatika siswa di kelas X IPS 1 MAN 1 Cilacap. ","PeriodicalId":128894,"journal":{"name":"PTK: Jurnal Tindakan Kelas","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123610357","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maulandari Maulandari, Dedi Kusnadi, Sucahyo Mas'an al wahid
{"title":"Peran Guru dalam Mengembangkan Minat dan Bakat Siswa di Sekolah Dasar Negeri 047 Tarakan","authors":"Maulandari Maulandari, Dedi Kusnadi, Sucahyo Mas'an al wahid","doi":"10.53624/ptk.v3i2.139","DOIUrl":"https://doi.org/10.53624/ptk.v3i2.139","url":null,"abstract":"Salah satu tugas guru adalah sebagai motivator yaitu guru yang dapat memotivasi siswa agar dapat mengembangkan minat dan bakat siswa yang dapat di salurkan dan dikembangkan di Sekolah. Siswa yang memiliki bakat berpotensi memperoleh prestasi akademik atau non akademik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan peran guru dalam mengembangkan minat dan bakat siswa melalui ekstrakurikuler dan faktor pendukung dan penghambat guru dalam mengembangkan minat dan bakat siswa di Sekolah Dasar Negeri 047 Tarakan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualititaf dan jenis penelitiannya adalah deskriptif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah observasi, kuesioner/angket, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah guru wali kelas. Hasil dari penelitian ini adalah membuktikan bahwa guru memiliki peran penting dalam mengembangkan dan membimbing siswa menemukan minat dan bakat. Peran guru dalam mengembangkan minat dan bakat siswa yaitu memberikan perhatian, menjalin kerjasama antara orang tua dan guru, melakukan proses belajar atau latihan, menjaga kestabilan motivasi, memberikan penguatan, dan melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang berkesinambungan di sekolah.","PeriodicalId":128894,"journal":{"name":"PTK: Jurnal Tindakan Kelas","volume":"658 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115832866","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa Perencanaan Hutan melalui Model Pembelajaran Collaborative Learning","authors":"Andi Ridha Yayank Wijayanti, Andi Arafat","doi":"10.53624/ptk.v3i2.147","DOIUrl":"https://doi.org/10.53624/ptk.v3i2.147","url":null,"abstract":"Collaborative learning merupakan metode pembelajaran yang memungkinkan peserta didik dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman untuk membantu dalam memahami sebuah topik pembelajaran. Melalui Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti menguji efektivitas metode pembelajaran collaborative learning agar dapat menunjang keaktifan mahasiswa. Hasil Penelitian menunjukkan model pembelajaran collaborative learning dengan metode diskusi menggunakan media flip chart dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa perencanaan hutan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ≥ 70. Nilai rata-rata kelas sebelum tindakan 69,9 dengan kategori kurang, mengalami peningkatan menjadi 84,2 dengan kategori baik pada siklus I, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 87,8 dengan kategori baik. Demikian juga ketuntasan klasikal sebelum tindakan 17 orang (68%) meningkat menjadi 22 orang (88 %) pada siklus 1 dan bertambah jumlahnya menjadi 24 orang (96%) pada siklus 2. Model pembelajaran collaborative learning memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk lebih aktif mengikuti kegiatan belajar.","PeriodicalId":128894,"journal":{"name":"PTK: Jurnal Tindakan Kelas","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128055546","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Meningkatkan Hasil Belajar IPA Menggunakan Metode Eksperimen Kelas VI Sekolah Dasar","authors":"A. Muh. Ali, Satriawati Satriawati, Rahmad Nur","doi":"10.53624/ptk.v3i2.150","DOIUrl":"https://doi.org/10.53624/ptk.v3i2.150","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada tema tokoh dan penemuan dengan menggunakan metode eksperimen di kelas VI SD Negeri Keraton Kota Baubau. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI di SD Negeri Keraton Kota Baubau yang berjumlah 19 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes hasil belajar siswa, observasi siswa, dan observasi guru. Hasil pra siklus siswa yang mencapai nilai standar yaitu 6 siswa dan yang belum mencapai nilai standar yaitu 13 siswa dengan nilai rata-rata kelas 55,26. Hasil belajar siswa yang mencapai nilai standar pada siklus I yaitu 9 siswa dan yang belum mencapai nilai standar yaitu 10 siswa dengan nilai rata-rata kelas 57,36. Hasil belajar siswa yang mencapai nilai standar pada siklus II yaitu 16 siswa dan yang belum mencapai nilai standar yaitu 3 siswa dengan nilai rata-rata kelas 71,57. Hasil ini membuktikan bahwa penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas VI pada tema tokoh dan penemuan di SD Negeri Keraton Kota Baubau.","PeriodicalId":128894,"journal":{"name":"PTK: Jurnal Tindakan Kelas","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128508084","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Menggunakan Metode Index Card Match di MTs Sunan Ampel Kamalkuning Krejengan Probolinggo","authors":"Nuris Syafa'atil Udzma, Edi Kurniawan Farid","doi":"10.53624/ptk.v3i2.134","DOIUrl":"https://doi.org/10.53624/ptk.v3i2.134","url":null,"abstract":"Melalui Metode Index Card Match yang digunakan untuk pembelajaran Al-Qur'an Hadits di kelas IX, Penelitian Tindakan Kelas ini berusaha untuk mengetahui peningkatan pemahaman membaca Al-Qur'an siswa pada mata pelajaran Al-Qur'an Hadits, khususnya pada materi tentang Mad Lazim yaitu Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi, Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi, Mad Lazim Mutsaqqal Harfi, dan Mad Lazim Mukhaffaf Harfi. Kajian ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa masih banyak siswa yang kesulitan untuk memahami sebagian besar dari apa yang mereka baca dalam Al-Qur'an, khususnya terkait masalah Mad Lazim. Siswa kelas IX MTs dijadikan sebagai subjek penelitian. Selama pelaksanaan, dua siklus penelitian dilakukan. Berdasarkan temuan penelitian ini, pemahaman siswa kelas IX MTs Sunan Ampel terhadap materi Al-Qur'an Hadits hukum bacaan Mad Lazim dapat ditingkatkan melalui metode Index Card Match. Hasil yang meningkat dari siklus I ke siklus II menjadi buktinya. Berdasarkan hasil siklus I, 17 (54,84%) siswa berhasil menyelesaikan KKM, sedangkan 14 (45,16%) siswa tidak tuntas. Selain itu hasil belajar siswa pada siklus II lebih baik dari pada siklus I; dari 31 siswa, sebanyak 24 siswa (77,42%) yang tuntas KKM, sedangkan sebanyak 7 siswa (22,58%) tidak. Karena penelitian tindakan kelas ini mencapai kriteria ketuntasan klasikal sebesar 77,42 dari indikator ketuntasan belajar sebanyak 75% maka dianggap efektif dan berhasil.","PeriodicalId":128894,"journal":{"name":"PTK: Jurnal Tindakan Kelas","volume":"215 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115954806","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}