{"title":"PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS GOOGLE FORM SEBAGAI ALTERNATIF PENILAIAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PADA MATERI SISTEM SIRKULASI DI KELAS XI IPA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS/ MADRASAH ALIYAH (SMA/MA)","authors":"Nurhidayah Nurhidayah, M. Irfan, Masriani","doi":"10.31605/bioma.v3i2.1351","DOIUrl":"https://doi.org/10.31605/bioma.v3i2.1351","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000 \u0000Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan instrumen penilaian berbasis google form sebagai media penilaian biologi yang valid, praktis dan efektif. Penelitian pengembangan ini mengadaptasi model 4-D oleh Thiagarajan dengan urutan tahapan yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Desain awal draf divalidasi oleh ahli dan mengalami revisi kemudian dianalisis. Selanjutnya dilakukan uji terbatas di MAN 1 Polewali Mandar Kelas XI IPA 1 yang berjumlah 36 peserta didik. Data dikumpulkan dengan observasi, wawancara, angket dan tes. Hasil penelitian: (1) Validitas instrumen penilaian berbasis google form dari segi media 98% dan dari segi materi 95% merupakan kategori sangat valid. (2) Penelitian pengembangan mengenai instrumen penilaian berbasis google form diperoleh data nilai kepraktisan melalui angket respon guru sebesar 92% dan data dari angket respon peserta didik diperoleh data nilai kepraktisan sebesar 87% yang termasuk dalam kategori sangat praktis. (3) Efektivitas produk dari penelitian pengembangan mengenai instrumen penilaian berbasis google form termasuk kedalam kategori efektif dengan persentase keefektifam sebesar 66,6% yang diketahui melalui tes hasil belajar siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen penilaian hasil belajar kognitif berbasis google form telah memenuhi kategori valid, praktis dan efektif. \u0000 \u0000Kata Kunci: penelitian pengembangan, google form, instrumen penilaian","PeriodicalId":128418,"journal":{"name":"BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya","volume":"64 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129470409","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS XI IPA SMAN 8 TAKALAR","authors":"Nurul Fadhilah","doi":"10.31605/bioma.v3i2.1353","DOIUrl":"https://doi.org/10.31605/bioma.v3i2.1353","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik pada materi sistem peredaran darah melalui model pembelajaran Think Pair Share (TPS) di kelas XI SMAN 8 Takalar. Subjek pada penelitian ini yaitu peserta didik kelas XI IPA 1 SMAN 8 Takalar yang berjumlah 24 orang. Instrumen penelitian berupa tes. Data hasil belajar kognitif diperoleh dari tes hasil belajar dan LKS. Hasil pada siklus I menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar peserta didik yaitu 63, dan pada siklus II yaitu 83. Hal tersebut menyatakan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar kognitifpeserta didik pada materi sistem peredaran darah di kelas XI IPA 1 SMAN 8 Takalar.","PeriodicalId":128418,"journal":{"name":"BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126097884","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Identifikasi Jenis Fitoplankton di Sungai Jangkok Kota Mataram sebagai Bahan Penyusunan Petunjuk Praktikum Ekologi","authors":"Safnowandi Safnowandi","doi":"10.31605/bioma.v3i2.1257","DOIUrl":"https://doi.org/10.31605/bioma.v3i2.1257","url":null,"abstract":"Fitoplankton banyak ditemukan di daerah aliran sungai. Sungai Jangkok merupakan daerah aliran sungai yang mengalir dari pegunungan di wilayah Kabupaten Lombok Barat melintasi Kota Mataram dan paling banyak berinteraksi dengan aktivitas manusia, karena di daerah aliran Sungai Jangkok terdapat 9 bendungan air yang digunakan untuk pengairan sawah. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengidentifikasi jenis Fitoplankton di Sungai Jangkok Kota Mataram; dan 2) mengembangkan hasil penelitian tentang Identifikasi Jenis Fitoplankton di Sungai Jangkok Kota Mataram sebagai bahan penyusunan petunjuk praktikum ekologi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif dan penelitian pengembangan. Teknik pengambilan data menggunakan teknik observasi, validasi, uji keterbacaan, dan dokumentasi, serta menggunakan plot berukuran 1 m x 1 m. Teknik analisis data menggunakan buku identifikasi dan teknik persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, terdapat 9 individu Fitoplankton yang terdiri dari 3 spesies yang telah ditemukan, meliputi: Protoperidinium cinctum, Bacilaria paradoxa, dan Chatocerros boreale. Sedangkan nilai rata-rata untuk uji validasi petunjuk praktikum sebesar 75% dalam kategori valid, dan uji keterbacaan mahasiswa sebesar 77% dalam kategori baik. Hasil ini menunjukkan bahwa, petunjuk praktikum yang telah disusun berada dalam kategori baik dan tidak perlu direvisi.","PeriodicalId":128418,"journal":{"name":"BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya","volume":"469 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131689100","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengembangan Bahan Ajar Konsep Sistem Peredaran Darah Manusia Biologi SMA Dalam Bentuk Booklet Digital","authors":"Aziza Aziza","doi":"10.31605/bioma.v3i2.1246","DOIUrl":"https://doi.org/10.31605/bioma.v3i2.1246","url":null,"abstract":"Konsep Sistem Peredaran Darah Manusia memiliki materi yang kompleks, melibatkan proses-proses tertentu dan saling berhubungan sehingga memerlukan bahan ajar untuk mengatasi kesulitan peserta didik. Booklet digital merupakan salah satu bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum 2013 dan mampu meningkatkan pemahaman peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesesuaian, kelayakan, keterbacaan, dan respon peserta didik terhadap bahan ajar konsep Sistem Peredaran Darah Manusia Biologi SMA dalam bentuk booklet digital. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang menggunakan model 4D oleh Thiagarajan et al. [1] dengan tahapan Define, Design, Develop, dan Disseminate yang dimodifikasi sesuai keperluan. Subjek uji kesesuaian dan kelayakan terdiri atas 3 orang ahli. Subjek uji keterbacaan dan respon peserta didik terdiri atas 9 orang peserta didik kelas XI MIPA SMA. Data diperoleh dari penilaian kesesuaian, kelayakan, keterbacaan, dan respon peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar konsep Sistem Peredaran Darah Manusia Biologi SMA dalam bentuk booklet digital yang dikembangkan memperoleh nilai kesesuaian sebesar 4,61 yang tergolong sangat sesuai, memperoleh nilai kelayakan sebesar 4,71 yang tergolong sangat layak, memperoleh nilai keterbacaan sebesar 4,56 yang tergolong sangat baik dan memperoleh nilai respon peserta didik sebesar 4,58 yang tergolong sangat baik.","PeriodicalId":128418,"journal":{"name":"BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya","volume":"88 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123855147","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI PENERAPAN MODEL PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) KELAS XI MIA 3 SMA NEGERI 1 SENDANA","authors":"Sainab Sainab, S. Rahman","doi":"10.31605/bioma.v3i2.1270","DOIUrl":"https://doi.org/10.31605/bioma.v3i2.1270","url":null,"abstract":"Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar peserta didik dengan diterapkannya model Predict –Observe-Explain (POE) dalam matapelajaran IPA Biologi kelas IX MIA 3 SMAN 1 Sendana pada semester ganjil Tahun ajaran 2019/2020. Subjek penelitian adalah peseta didik kelas XI MIA 3 SMAN 1 Sendana. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes dan non tes melalui lembar observasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa persentase aktivitas belajar siswa mencapai 47,3% dengan kategori cukup dan hasil belajar diperoleh dengan nilai rata-rata 73,57 dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 63% dengan kategori belum tuntas KKM. Pada siklus II, persentase aktivitas belajar peserta didik meningkat hingga mencapai 82,3% dengan kategori baik dan hasil belajarnya diperoleh nilai rata-rata sebesar 84 dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 93% dengan kategori tuntas KKM. Dari siklus I kesiklus II aktifitas belajar peserta didik meningkat sebesar 35%, hasil belajar meningkat sebesar 9,46 dan ketuntasan belajar klasikal meningkat sebesar 30%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Predict–Observe-Explain (POE) dapat meningkatan aktivitas dan hasil belajar peserta didik kelas XI MIA SMAN 1 Sendana tahun ajaran 2019/2020. \u0000 ","PeriodicalId":128418,"journal":{"name":"BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya","volume":"95 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127990958","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Keragaman Udang Di Wilayah Sungai Pasang Surut","authors":"M. Fahlevi","doi":"10.31605/bioma.v3i2.1228","DOIUrl":"https://doi.org/10.31605/bioma.v3i2.1228","url":null,"abstract":"Udang merupakan salah satu kajian dalam zoologi invertebra yang memiliki karakteristik yang khas yaitu memiliki rostrum. Keberadaan udang bermanfaat dalam perekonomian masyarakat, salah satu wilayah yang dapat ditemukan udang merupakan Sungai Beringin Kencana. Sungai Beringin Kencana merupakan salah satu anak sungai barito yang memiliki ciri khas sungai pasang surut. Sungai merupakan salah satu jenis media hidup bagi organisme yang ada di perairan. Sungai merupakan bagian permukaan bumi tempat air mengalir yang letaknya lebih rendah dari tanah di sekitarnya dan menjadi tempat mengalirnya air tawar dari bagian hulu ke bagian hilir menuju ke laut, danau, rawa, atau sungai yang lain. Sungai juga merupakan sumber air permukaan yang memberikan manfaat kepada kehidupan manusia. Kalimantan Selatan merupakan daerah yang memiliki banyak sungai, hal ini membuktikan bahwa sungai di daerah ini cukup banyak sehingga dapat dipastikan kehidupan masyarakat sangat dekat dengan kehidupan sungai. Berdasarkan hasil penelitianterdapat empat jenis udang(crustacea) yaitu Metapenaeus ensis, Macrobrachium sintangense, Macrobachium lar, Macrobrachium rosenbergii.","PeriodicalId":128418,"journal":{"name":"BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125395500","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran ERCoRe terhadap Hasil Belajar Kognitif Mahasiswa Biologi","authors":"Syamsiara Nur Nino","doi":"10.31605/bioma.v3i2.1349","DOIUrl":"https://doi.org/10.31605/bioma.v3i2.1349","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran ERCoRe terhadap hasil belajar kognitif mahasiswa Biologi di perguruan tinggi. Desain kuasi-eksperimental digunakan dalam penelitian ini. Peserta terdiri dari delapan puluh empat mahasiswa angkatan 2018 prgram studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sulawesi Barat. Empat puluh empat siswa ditugaskan ke kelompok eksperimen yang diajarkan dengan ERCoRe, dan sisanya (40 siswa) bertindak sebagai kelompok kontrol yang dibelajarkan dengan metode ceramah dan diskusi. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data terdiri dari tes hasil belajar. Analisis data dilakukan dengan menggunakan ANACOVA. Hasil analisis menunjukkan bahwa siswa pada kelompok ERCoRe memperoleh skor hasil belajar kognitif yang lebih tinggi daripada siswa dari kelompok kontrol. Oleh karena itu, model pembelajaran ERCoRe dapat dijadikan sebagai model alternatif untuk meningkatkan hasil belajar kognitif mahasiswa di perguruan tinggi.","PeriodicalId":128418,"journal":{"name":"BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132720965","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Morfologi Tipe Talus Lichen sebagai Bioindikator Pencemaran Udara di Kudus","authors":"Iseu Laelasari","doi":"10.31605/bioma.v3i1.850","DOIUrl":"https://doi.org/10.31605/bioma.v3i1.850","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui morfologi tipe talus lichen sebagai bioindikator pencemaran udara di kota Kudus. Metode yang digunakan adalah deskriptif eksploratif dengan teknik survei. Pengambilan sampel dilakukan di sepanjang Jalan Conge-Ngembal Rejo dan Jalan Tumpang Krasak Jati yang sama-sama memiliki suhu udara yang sama dan tingkat kelembaban udara yang sama yaitu suhu udara 30° dan tingkat kelembapan udara 73%. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan jenis lichen yang termasuk dalam family Parmeliaceae yaitu Parmeliopsis sp dengan ciri-ciri yaitu memiliki korteks atas dan bawah, seringkali terdapat rizin untuk membantu perlekatan pada substrat. Morfologi umum talus yang dijumpai dikedua lokasi, berbentuk cenderung bulat, memanjang vertikal, dan tidak beraturan. Warna morfologi umum talus yang dijumpai dikedua lokasi, berwarna hijau, putih, putih keabuan. Lichen dapat dijadikan sebagai bioindikator pencemaran udara berdasarkan kondisi yang ditimbulkan lichen terhadap kualitas udara. Dengan rendahnya kualitas udara di suatu wilayah maka tingkat keragaman lichen semakin rendah.","PeriodicalId":128418,"journal":{"name":"BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117232212","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Struktur Komunitas Mangrove di Pesisir Pantai Cemara Selatan Kabupaten Lombok Barat sebagai Bahan Penyusunan Modul Ekologi","authors":"Safnowandi Safnowandi","doi":"10.31605/bioma.v3i1.1030","DOIUrl":"https://doi.org/10.31605/bioma.v3i1.1030","url":null,"abstract":"This type of research is comparative descriptive and development research. The results showed that there were 4 species of mangroves found in sandy and muddy substrates, namely: 1) Rhizophora apiculata; 2) Rhizophora mucronata; 3) Avicennia alba; and 4) Sonneratia alba. The abundance of mangrove plants on sandy substrate is Sonneratia alba as many as 215 species. Meanwhile, the muddy substrate was Rhizhophora mucronata with 182 species. Mangrove diversity is low, with the diversity index value in the sandy substrate of 0.023 - 0.612 and in the muddy substrate 0.138 - 0.433. The closeness of mangroves is also classified as low with a range of closeness index values in the sandy substrate from 0.005 to 0.153 and in the muddy substrate from 0.034 to 0.108. For species dominance, it is only found in sandy substrates, namely Sonneratia alba species which are classified into moderate dominance. As for the validation results of teaching materials in the form of an ecology module, based on the results of the validation of teaching materials experts and validation of content and material experts, the results were 87.55% with very good qualifications. With the results of the validation, the teaching material in the form of an ecology module is suitable for use without revision.","PeriodicalId":128418,"journal":{"name":"BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114623308","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UTILIZATION OF MOLECULAR MARKER TECHNOLOGY IN FOXTAIL MILLET (Setaria italica (L.) P. Beauv.) BREEDING IN INDONESIA","authors":"Ramlah Ramlah","doi":"10.31605/bioma.v3i1.898","DOIUrl":"https://doi.org/10.31605/bioma.v3i1.898","url":null,"abstract":"Efforts to increase the productivity and quality of foxtail millet (Setaria italica (L.) P.Beauv.) to supporting domestic food diversification in Indonesia can be done through plant breeding programs by assembling superior varieties. The effort to obtain superior millet varieties that are specific in accordance with farmer wishes, requires the availability of informative germplasm, which is delivered through characterization activities. The use of molecular markers is a method that now has been proven to help accelerate the introgression of major genes into elite cultivars. The use of molecular markers as a plant selection tool has been carried out with greater accuracy. Selection with molecular markers is only based on plant genetic traits and is not influenced by environmental factors, so the results are more accurate than selection based on morphology. Molecular tests have vary in the way they are implemented to obtain data, both the technique and the desired level of target data, according to the ease of implementation, availability of human resources, facilities and funds of money. The molecular markers that have been used for plant breeding of foxtail millet are RFLP, AFLP, RAPD, Transposon, SSR-Microsatelite, and ISSR.","PeriodicalId":128418,"journal":{"name":"BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya","volume":"2011 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127718972","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}