Pharmacy GeniusPub Date : 2023-02-20DOI: 10.56359/pharmgen.v2i1.173
Diren Handayani, Ernie Halimatushadyah, Krismayadi Krismayadi
{"title":"Standarisasi Mutu Simplisia Rimpang Kunyit Dan Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit (Curcuma longa Linn)","authors":"Diren Handayani, Ernie Halimatushadyah, Krismayadi Krismayadi","doi":"10.56359/pharmgen.v2i1.173","DOIUrl":"https://doi.org/10.56359/pharmgen.v2i1.173","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Kunyit mengandung banyak zat aktif salah satunya adalah antioksidan. Komponen antioksidan utama didalam kunyit adalah kurkuminoid. Kurkumioid terdiri atas senyawa kurkumin, demetokikurkumin dan bisdemetoksikurkumin. Senyawa kurkumin yang terkandung didalam kunyit merupakan senyawa metabolit terpenting.\u0000Tujuan: Penelitian ini dilakukan guna standarisasi mutu simplisia rimpang kunyit dilakukan dengan parameter spesifik dan non spesifik.\u0000Metode: Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimental dengan data yang didapatkan berupa data kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan tujuan pengujian.\u0000Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa simplisia rimpang kunyit memiliki kadar air 8,11%, kadar abu 6,20%, kadar sari larut air 2,39%, kadar abu tak larut asam 0,75%, cemaran logam Pb dan Cd tidak terdeteksi, cemaran mikroba koliform negatif, cemaran mikroba TPC 3,6 x 104 kol/g, Kapang/khamir 2,1 x 104 kol/g dan positif mengandung senyawa metabolit flavonoid, alkaloid, saponin, tanin dan triterpenoid. Pemeriksaan mutu ekstrak kental kunyit, kadar abu tak larut asam dengan hasil 0,16% dan positif mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid, alkaloid, tanin dan triterpenoid.\u0000Kesimpulan: Berdasarkan hasil pemeriksaan mutu ekstrak kental kunyit beberapa pengujian memenuhi persyaratan dan positif mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid, alkaloid, tanin dan triterpenoid","PeriodicalId":127369,"journal":{"name":"Pharmacy Genius","volume":"435 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132234526","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pharmacy GeniusPub Date : 2023-02-20DOI: 10.56359/pharmgen.v2i1.172
Wulan Yuliani, R. Ismail
{"title":"Uji Aktivitas Antijamur Fungi Endofit Tanaman Sarang Semut (Myrmecodia pendans) Terhadap Jamur Candida albicans.","authors":"Wulan Yuliani, R. Ismail","doi":"10.56359/pharmgen.v2i1.172","DOIUrl":"https://doi.org/10.56359/pharmgen.v2i1.172","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Tanaman Sarang Semut (Myrmecodia pendans) merupakan salah satu tanaman yang telah dimanfaatkan untuk pengobatan berbagai penyakit. Tanaman Sarang Semut (Myrmecodia pendans) merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting dalam pengobatan dan upaya mempertahankan kesehatan masyarakat. Spesies Candida albicans penyakit yang disebabkan oleh Candida albicans dapat menyerang mulut, kulit, kuku, paru-paru. Tanaman sarang semut (Myrmecodia pendans) dapat digolongkan ke dalam bahan yang mempunyai kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur, alternatif pengobatan atau pencegahan pada sariawan, keputihan, endometriosis, yang disebabkan oleh jamur Candida abicans.\u0000Tujuan: untuk mengetahui karakteristik makroskopik dan mikroskopik Tanaman Sarang Semut (Myrmecodia pendans) terhadap Candida albicans, untuk mengetahui aktivitas antijamur fungi endofit yang terdapat pada Tanaman Sarang Semut (Myrmecodia pendans) terhadap Candida albicans , untuk mengetahui fungi endofit Tanaman Sarang Semut (Myrmecodia pendans) mempunyai aktvitas antijamur terhadap Candida albicans.\u0000Metode: jenis penelitian eksperimen, dengan menggunakan metode pengambilan sampel secara Random sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jenis fungi endofit tanaman sarang semut (Myrmecodia pendans) yang tumbuh dari penanaman selama 14 hari. Jika fungi endofit yang tumbuh < 3 jenis maka dibuat konsentrasi 1,5% dan 3%. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode difusi agar sumuran dengan Candida albicans sebagai jamur uji serta 5 jenis fungi endofit tumbuhan sarang semut sebagai kelompok uji, serta kontrol positif nystatin dan kontrol negatif aquadest\u0000Hasil: Hasil yang akan didapatkan dari penelitian ini lebar daerah hambatan pertumbuhan jamur. Dari hasil penelitian didapatkan diameter fungi endofit kuning (X1) adalah (4,4 mm), fungi endofit putih (X2) adalah (5,1 mm), fungi endofit hijau (X3) adalah (5,0 mm), fungi endofit hitam (X4) adalah (4,8 mm), fungi endofit coklat (X5) adalah (4,9 mm), kontrol negatif (0 mm), Kontrol positif (6,1 mm). dari hasil tersebut dapat di simpulkan bahwa fungi endofit tumbuhan sarang semut memiliki aktivitas antijamur terhadap jamur Candida albicans.\u0000Kesimpulan: Tidak ada jenis fungi endofit Tanaman Sarang Semut (Myrmecodia pendans) yang paling baik sebagai antijamur terhadap Candida albicans.","PeriodicalId":127369,"journal":{"name":"Pharmacy Genius","volume":"84 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124136812","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pharmacy GeniusPub Date : 2023-02-20DOI: 10.56359/pharmgen.v2i1.168
Arini Nurul Haqqi, Wahyuni Wahyuni
{"title":"Uji EfektiviUji Efektivitas Ekstrak Etanol Kombinasi Daun Afrika (Vernonia Amygdalina Del.) dan Daun Kluwih (Artocarpus Camansi) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Pada Mencit (Mus Musculus)tas Ekstrak Etanol Kombinasi Daun Afrika (Vernonia Amygdalina Del.) dan Daun Kluwih (Artocarpus Camansi) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Pada Mencit (Mus Musculus)","authors":"Arini Nurul Haqqi, Wahyuni Wahyuni","doi":"10.56359/pharmgen.v2i1.168","DOIUrl":"https://doi.org/10.56359/pharmgen.v2i1.168","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Penyakit asam urat atau gout merupakan salah satu kategori penyakit kronis tidak menular, yang di tandai dengan adanya hiperurisemia atau peningkatan kadar asam urat dalam darah. Tujuan: Untuk mengetahui konsentrasi berapa dari kombinasi ekstrak daun afrika (Vernonia amygdalina Del.) dan daun kluwih (Artocarpus camansi) yang efektif dalam menurunkan kadar asam urat mencit (Mus musculus). Metode: Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium dengan menggunakan metode RAL (Rancangan Acak Lengkap) dan selanjutnya dilakukan analisis data menggunakan uji one way ANOVA yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok I Na.CMC 1% sebagai kontrol negatif, kelompok II 0,6% b/v, kelompok III 0,9% b/v, kelompok IV 1,2% b/v, kelompok 5 diberi suspensi Allopurinol 0,17% b/v. Hasil: Ekstrak kombinasi daun afrika (Vernonia amygdalina Del.) dan daun kluwih (Artocarpus camansi) konsentrasi 06% b/v, 0,9 % b/v dan 1,2% b/v dapat menurunkan kadar asam urat darah mencit jantan (Mus musculus). Ekstrak kombinasi daun afrika (Vernonia amygdalina Del.) dan daun kluwih (Artocarpus camansi) konsentrasi 1,2% b/v memberikan pengaruh yang baik dibandingkan konsentrasi 0,6% dan 0,9% b/v, tetapi potensinya masih lebih rendah dibandingkan dengan pemberian suspensi allopurinol sebagai pembanding (p<0,05) Kesimpulan: : Ekstrak kombinasi daun afrika (Vernonia amygdalina Del.) dan daun kluwih (Artocarpus camansi) konsentrasi 06% b/v, 0,9 % b/v dan 1,2% b/v dapat menurunkan kadar asam urat darah mencit jantan (Mus musculus).","PeriodicalId":127369,"journal":{"name":"Pharmacy Genius","volume":"14 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134904442","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pharmacy GeniusPub Date : 2023-02-20DOI: 10.56359/pharmgen.v2i1.169
W. Wahyuni, Arini Nurul Haqqi
{"title":"Uji Efek Antidiare Fraksi Polar dan Fraksi Non Polar dari Eekstrak Etanol Daun Randu (Ceiba petandra L. Gaertn) Terhadap Mencit Jantan (Mus musculus)","authors":"W. Wahyuni, Arini Nurul Haqqi","doi":"10.56359/pharmgen.v2i1.169","DOIUrl":"https://doi.org/10.56359/pharmgen.v2i1.169","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Tanaman randu merupakan tanaman trandisional yang digunakan masyarakat sebagai pengobatan antidiare, dimana senyawa metabolit yang berperan sebagai antidiare pada tanaman randu yaitu flavonoid dan tanin.\u0000Tujuan: Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efek dari ekstrak daun randu (Ceiba pentandra L. Gaertn) yang difraksinasi dengan pelarut polar dan non polar sebagai antidiare pada mencit jantan (Mus musculus)\u0000Metode: penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium menggunakan metode Pre Test Post Test Only Control Group Design dan selanjutnya dilakukan analisis data menggunakan uji one way ANOVA yang dibagi menjadi 5 keompok perlakuan yaitu kelompok I Na.CMC 1% sebagai kontrol negatif, kelompok II ekstrak etanol 6%, kelompok III fraksi air 6%, kelompok IV fraksi n-heksan 6% dan kelompok V susensi Loperamid HCl sebagai kontrol positif. Parameter yang diambil dalam penelitian ini yaitu waktu terjadinya diare, frekuensi feses dan konsistensi feses pada mencit jantan (Mus muscuus). Pengamatan dilakukan selama 5 jam.\u0000Hasil: Hasil Nilai rata-rata pada kelompok 1 Na.CMC 1% yaitu 13,3, kelompok II ekstrak etanol 6% yaitu 4,6, kelompok III yaitu 7,6, kelompok IV yaitu 12 dan kelompok V yaitu 2,6.\u0000Kesimpulan: ekstrak etanol daun randu (Ceiba pentandra L. Gaertn), ekstrak fraksi air dan ekstrak fraksi N-heksan dengan masing-masing kensentrasi sebanyak 6% sama-sama berefek sebagai antidiare. Dari ketiga kelompok tersebut yang paling efektif sebagai antidiare yaitu pada kelompok ekstrak etanol 6% yang diinduksi Oleum ricini. Sedangkan fraksi N-heksan 6% memiliki efek antidiare terkecil.","PeriodicalId":127369,"journal":{"name":"Pharmacy Genius","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126498394","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pharmacy GeniusPub Date : 2023-02-20DOI: 10.56359/pharmgen.v2i1.174
Amelia Damayanti, Ikhwan Yuda Kusuma, Dina Febrina
{"title":"Kombinasi Ekstrak Etanol Mesokarp Semangka (Citrullus lanatus (Thunb.)) dan Bawang Putih (Allium sativum L.) terhadap Kadar Glukosa Darah dengan Metode GOD-PAP pada Tikus Diabetesbination of Ethanol Extract of Watermelon Mesocarp (Citrullus lanatus (Thunb.)) and Garlic (Allium sativum L.) on Blood Glucose Level by GOD-PAP Method in Diabetic Rats","authors":"Amelia Damayanti, Ikhwan Yuda Kusuma, Dina Febrina","doi":"10.56359/pharmgen.v2i1.174","DOIUrl":"https://doi.org/10.56359/pharmgen.v2i1.174","url":null,"abstract":"Pendahuuan: Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit dimana terdapat sekumpulan gangguan metabolisme yang ditandai dengan perubahan metabolisme lipid dan protein yang disebabkan oleh hiperglikemia, sekresi insulin, kerja insulin, ataupun keduanya. Kulit semangka mengandung senyawa fenolik yang bekerja menghambat proses oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas. Disisi lain, bawang putih mengandung antioksidan berupa senyawa allisin yang dapat meningkatkan sekresi insulin dan menurunkan kadar glukosa plasma. Tujuan: untuk mengetahui ada atau tidaknya efek kombinasi dan dosis efektif kombinasi ekstrak etanol mesokarp semangka (Citrullus lanatus (Thunb.)) dan bawang putih (Allium sativum L.) dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus diabetes. Metode: Metode pada penelitian ini adalah GOD-PAP, hewan uji tikus sebanyak 30 ekor dibagi 6 kelompok perlakuan, kemudian diukur kadar glukosa darah selama 14 hari. Hasil penelitian berdasarkan analis1is SPSS menunjukkan bahwa keseluruhan dosis kombinasi ekstrak etanol mesokarp semangka dan bawang putih memiliki efek sebagai menurunkan kadar glukosa darah. Hasil: Pada dosis kombinasi mesokarp semangka 400mg/kg BB tikus dan bawang putih dosis 500 mg/kg BB tikus (kelompok 5) rerata sebesar 134,71 mg/dL memiliki efek paling mendekati kontrol positif (glibenklamid) rerata sebesar 145,03 mg/dL dalam menurunkan glukosa darah pada tikus yang diinduksi aloksan berdasarkan analisis One Way ANOVA tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Kesimpulan: Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kombinasi esktrak etanol mesokarp semangka dan bawang putih menghasilkan efek yang dapat menurunkan glukosa darah.","PeriodicalId":127369,"journal":{"name":"Pharmacy Genius","volume":"204 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134904441","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pharmacy GeniusPub Date : 2023-02-20DOI: 10.56359/pharmgen.v2i1.171
Khofifatul Muamanah, Adita Silvia Fitriana, Galih Samodra, Nur Rahmawati
{"title":"Analisis Kandungan Parasetamol pada Jamu Pegal Linu yang Diperdagangkan di Kabupaten Brebes","authors":"Khofifatul Muamanah, Adita Silvia Fitriana, Galih Samodra, Nur Rahmawati","doi":"10.56359/pharmgen.v2i1.171","DOIUrl":"https://doi.org/10.56359/pharmgen.v2i1.171","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Jamu merupakan obat tradisional yang telah digunakan masyarakat Indonesia untuk mengobati berbagai penyakit, salah satunya yaitu pegal linu. Persaingan industri jamu yang semakin ketat menyebabkan beberapa produsen jamu menambahkan bahan kimia obat (BKO) ke dalam jamu.\u0000Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kandungan bahan kimia obat parasetamol serta menentukan kadarnya pada jamu pegal linu yang diperdagangkan di Kabupaten Brebes.\u0000Metode: Penelitian ini menggunakan 29 sampel jamu pegal linu dengan merk berbeda yang diperdagangkan di Kabupaten Brebes. Analisis kualitatif dilakukan dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT) dan analisis kuantitatif dilakukan dengan metode spektrofotometri UV-Vis.\u0000Hasil: Hasil analisis menunjukkan terdapat 4 sampel jamu pegal linu yang positif mengandung parasetamol dengan kadar 0,116%; 0,119%; 0,131%; dan 0,137%.\u0000Kesimpulan: Penambahan bahan kimia obat masih dilakukan oleh beberapa produsen jamu yang dibuktikan dengan adanya sampel jamu pegal linu yang positif mengandung parasetamol.","PeriodicalId":127369,"journal":{"name":"Pharmacy Genius","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131507938","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pharmacy GeniusPub Date : 2023-02-20DOI: 10.56359/pharmgen.v2i1.238
Siti Rahmah, Agus Setiawan, Anna L Yusuf
{"title":"Isolasi Dan Identifikasi Kafein Dari Daun Teh Hijau, Teh Hitam Dan Teh Olong Menggunakan Spektrofotometri UV Vis","authors":"Siti Rahmah, Agus Setiawan, Anna L Yusuf","doi":"10.56359/pharmgen.v2i1.238","DOIUrl":"https://doi.org/10.56359/pharmgen.v2i1.238","url":null,"abstract":"ABSTRAK\u0000Pendahuluan: Teh merupakan salah salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia yang dibuat dari tanaman teh (Camellia sinensis L.) yang diambil bagian daun dan pucuknya. terdapat empat jenis teh utama yaitu teh hijau, teh hitam, teh oolng dan teh putih. Keempat jenis teh tersebut dibedakan berdasakan proses fermentasinya. Tanaman teh memiliki banyak manfaat diantaranya sebagai antikanker, antioksidan, antimikroba, antibakteri. Tanaman teh mempunyai kandungan salah satunya yaitu kafein. Meskipun kafein aman dikonsumsi, namun dapat menimbulkan reaksi yang tidak dikehendaki jika dikonsumsi secara berlebihan seperti insomnia, gelisah, delirium, takikardia, ektrasistole, pernapasan meningkat, tremor otot dan diuresis.\u0000Tujuan: Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui kandungan kafein dari teh hijau, teh hitam dan teh oolong.\u0000Metode: Metode penelitian yang digunakan ialah menyiapkan sampel dengan proses refluks menggunakan aquades lalu di panaskan, kemudian dilakukan isolasi kafein untuk mendapatkan kristal kafein, setelah itu ditimbang kadar % (b/b) dari kafein. Selanjutnya di identifikasi menggunakan spektrofotometer uv-vis. Analisis data dilakukan secara statistik dengan Anova One Way.\u0000Hasil: Hasil yang diperoleh dari proses ekstrakasi dan isolasi kafein dari daun teh hijau, teh hitam dan teh oolong, dengan melakukan reflikasi sebanyak tiga kali dan didapatkan hasil teh hijau sebesar 110 mg (0,055 %), 130 mg (0,065 %), 120 mg (0,060 %). Teh hitam sebesar 150 mg (0,075 %), 140 mg (0,070 %), 160 mg (0,080 %). Teh oolong sebesar 220 mg (0,110 %), 230 mg (0,115 %), 240 mg (0,120 %). Dari ketiga jenis teh kandungan kafein paling tinggi yaitu teh oolong sebanyak 240 mg (0,120 %), dan yang terendah ada pada teh hijau yaitu sebesar 110 mg (0,055 %).\u0000Kesimpulan: Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kandungan kafein pada masing-masing jenis teh berbeda yaitu pada teh hijau, teh hitam dan teh oolong.","PeriodicalId":127369,"journal":{"name":"Pharmacy Genius","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129733044","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pharmacy GeniusPub Date : 2022-10-20DOI: 10.56359/pharmgen.v1i01.143
R. Setyaningsih, Rani Prabandari, Dina Febrina
{"title":"Formulasi Dan Evaluasi Salep Ekstrak Etanol Bunga Kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm.) Pada Penghambatan Propionibacterium acnes","authors":"R. Setyaningsih, Rani Prabandari, Dina Febrina","doi":"10.56359/pharmgen.v1i01.143","DOIUrl":"https://doi.org/10.56359/pharmgen.v1i01.143","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Pendahuluan: Ekstrak bunga kecombrang memiliki kandungan flavonoid yang berperan sebagai antibakteri. Flavonoid memiliki tingkat kepolaran yang tinggi sehingga dengan mudah menembus dinding sel dari bakteri Propionibacterium acnes. Ekstrak etanol bunga kecombrang di formulasikan dalam bentuk sediaan salep untuk mempermudah pemakaian. Dasar salep yang digunakan yaitu basis larut air dengan kombinasi PEG 400 dan PEG 4000. \u0000Tujuan: Untuk mengetahui hasil evaluasi fisik sediaan salep ekstrak etanol bunga kecombrang dan untuk mengetahui daya hambat salep ekstrak etanol bunga kecombrang terhadap bakteri Propionibacterium acnes. \u0000Metode: Metode eksperimental laboratorium dimulai dengan penyiapan bahan, determinasi tanaman, pembuatan simplisia, ekstraksi, pembuatan sediaan, evaluasi fisik dan uji antibakteri. \u0000Hasil: Hasil evaluasi salep ekstrak etanol bunga kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm.) berdasarkan One Way Anova pada nilai pH memiliki perbedaan yang signifikan dengan p-value > 0,05, sedangkan pada nilai daya lekat, daya sebar dan viskositas tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan p-value > 0,05. Berdasarkan uji Paired T test pada nilai pH, daya sebar, daya lekat dan viskositas tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hari ke-0 dan hari ke-13. Pada pengujian daya hambat bakteri Propionibacteriun acnes diperoleh hasil pada formula 1 sebesar 4,36 mm, formula 2 sebesar 7,95 mm dan formula 3 sebesar 9,37 mm. \u0000Kesimpulan: Salep ekstrak etanol bunga kecombrang pada formula 3 tidak masuk dalam rentang pH yang baik untuk kulit, dan pada daya sebar dari ketiga formula tidak memenuhi syarat dari daya sebar yang baik untuk kulit. Salep ekstrak etanol bunga kecombrang pada bakteri Propionibacterium acnes dengan zona hambat pada formula 1 termasuk dalam kategori lemah, formula 2 dan formula 3 termasuk dalam kategori sedang.","PeriodicalId":127369,"journal":{"name":"Pharmacy Genius","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123676468","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Metode Pengeringan Daun Karika (Vasconcellea pubescens A.DC) Terhadap Kadar Total Flavonoid","authors":"Riska Fitria Ningsih, Rani Prabandari, Galih Samodra","doi":"10.56359/pharmgen.v1i01.145","DOIUrl":"https://doi.org/10.56359/pharmgen.v1i01.145","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Tanaman karika ( Vasconcellea pubescens A.DC) merupakan salah satu tanaman yang tumbuh di kawasan dataran tinggi Dieng yang berada di Kabupaten Wonosobo. Tanaman ini satu genus dengan pepaya. Pada salah satu bagian tanaman karika yaitu pada daun memiliki kandungan senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai penangkal radikal bebas. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kadar total flavonoid salah satunya adalah metode pengeringan.\u0000 Tujuan: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kadar total flavonoid daun karika dengan menggunakan metode pengeringan yang berbeda. \u0000Metode: Pada penelitian ini metoda pengeringan yang digunakan yaitu sinar matahari langsung, diangin-anginkan dan oven pada suhu 45 ºC, kemudian hasil yang didapatkan dianalisis menggunakan SPPS uji ANOVA untuk melihat adanya pengaruh yang signifikan atau tidak pada metode pengeringan yang digunakan.\u0000Hasil: Hasil penelitian bahwa kadar total flavonoid pada ekstrak daun karika dengan metode pengeringan sinar matahari langsung diangin-anginkan dan oven pada suhu 45 ºC secara bertutut-turut sebesar 5,91 mgQE/g ekstrak, 7,85±0,053 mgQE/g ekstrak dan 7,15 mgQE/g ekstrak. Dari hasil analisis data oneway ANOVA didapatkan nilai sig sebesar 0,00 (<0,05) artinya metode pengeringan sangat mempengaruhi kadar total flavonoid\u0000Kesimpulan: berdasarkan latar belakang tersebut dapat disimpulkan bahwa kadar total flavonoid tertinggi didapatkan pada metode pengeringan diangin-anginkan","PeriodicalId":127369,"journal":{"name":"Pharmacy Genius","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130403605","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pharmacy GeniusPub Date : 2022-10-20DOI: 10.56359/pharmgen.v1i01.148
Nur Rifka Zaneta, Rani Prabandari, Sunarti
{"title":"Formulasi Dan Evaluasi Gel Antijerawat Ekstrak Etanol Kulit Pisang Ambon Lumut (Musa Acuminata Colla ) Dengan Variasi Konsentrasi Cmc- Na Sebagai Gelling Agent","authors":"Nur Rifka Zaneta, Rani Prabandari, Sunarti","doi":"10.56359/pharmgen.v1i01.148","DOIUrl":"https://doi.org/10.56359/pharmgen.v1i01.148","url":null,"abstract":"ABSTRAK\u0000Pendahuluan: Ekstrak etanol kulit pisang ambon lumut memiliki kandungan flavonoid, saponin dan tanin yang berperan sebagai antibakteri. Jerawat sangatlah mengganggu penampilan seseorang sehingga mulai banyak yang memilih pengobatan sintetik karena efek samping yang ditimbulkan lebih ringan. Sediaan yang cocok untuk mengobati kulit berjerawat yaitu gel.\u0000Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sifat fisik dan daya hambat gel antijerawat ekstrak etanol kulit pisang ambon lumut terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923.\u0000Metode: Penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimental. Kegiatan yang\u0000dilakukan adalah pembuatan ekstrak etanol kulit pisang ambon lumut secara maserasi, pembuatan sediaan gel dengan konsentrasi ekstrak etanol kulit pisang ambon lumut 16 % b/b dan variasi CMC-Na FI (3%), F II (4%) dan FIII (5%), dilakukan uji sifat fisik yang meliputi uji organoleptik, uji homogenitas,uji pH, uji daya sebar, dan uji viskositas. Formula optimum diuji zona hambatnya menggunakan metode kertas cakram. Kemudian dianalisis menggunakan SPSS.\u0000Hasil: Formula optimum yang memenuhi semua parameter sediaan gel baik sebelum stabilitas maupun sesudah stabilitas yaitu formula I dengan konsentrasi CMC-Na 3% karena memenuhi perameter uji homogeitas, uji organoleptis, uji pH, uji daya lekat, uji daya sebar dan uji viskositas. Hasil daya hambat formula optimum FI sebesar 4,47 mm termasuk respon hambatan lemah. Hasil analisis SPSS berdasarkan uji one way anova pada nilai ph p>0,05. Sedangkan pada nilai daya lekat, daya sebar dan p<0,05.","PeriodicalId":127369,"journal":{"name":"Pharmacy Genius","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117044935","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}