{"title":"PENGARUH TEKNIK FIELD VISIT TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS BERITA OLEH SISWA KELAS VIII SMP SWASTA BUDI AGUNG MEDAN MARELAN TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011","authors":"Wina Wulandari","doi":"10.24114/sasindo.v1i01.143","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/sasindo.v1i01.143","url":null,"abstract":"Teknik Field visit adalah adalah salah suatu teknik atau perencanaan yang digunakan sebagai pedoman pembelajaran yang mengaktifkan dan mendorong siswa untuk membangun pengetahuan dan kemampuan melalui pengalamannya secara langsung dengan memberi para siswa seperangkat atau serangkaian situasi belajar dalam bentuk keterlibatan pengalaman sesungguhnya yang dirancang oleh guru dan siswa. Sampel penelitian ini berjumlah 72 orang dari 224 populasi yang ada. Sampel tersebut akan dibagi menjadi dua kelas, yakni kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen dikenai perlakuan teknik field visit, sedangkan kelas kontrol dikenai perlakuan teknik ceramah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain penelitian two group pretest postest. Instrumen yang digunakan adalah tes essay, yaitu menulis berita dari unsur-unsur berita. Nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 80,88 sedangkan untuk kelas kontrol adalah 72,69. Dapat disimpulkan bahwa teknik field visit berpengaruh positif digunakan dalam meningkatkan kemampuan menulis berita pada siswa kelas VIII SMP Swasta Budi Agung Medan Marelan tahun pembelajaran 2010/2011. Kata kunci: sampel, kelas eksperimen, kelas kontrol, field visit","PeriodicalId":102577,"journal":{"name":"JURNAL SASINDO : SASTRA INDONESIA","volume":"116 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2012-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124072639","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EFEKTIVITAS METODE BERKUNJUNG KE LINGKUNGAN SEKITAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS BERITA OLEH SISWA KELAS X MA SWASTA AL-WASHLIYAH YAYASAN AMAL DAN SOSIAL AL-JAM’IYATUL ISMAILIYAH MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011","authors":"Asrifah Tumanggor","doi":"10.24114/sasindo.v1i01.135","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/sasindo.v1i01.135","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan Efektivitas Metode Berkunjung ke Lingkungan Sekitar Terhadap Kemampuan Menulis Berita Oleh Siswa Kelas X MA Swasta Al-Washliyah yayasan amal dan sosial Al-Jam’iyatul Washliyah Ismailiyah Medan Tahun Pembelajaran 2010/2011. Untuk tujuan tersebut, metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan membandingkan dua kelompok, yaitu kelompok yang diberikan pembelajaran menulis berita dengan menggunakan metode berkunjung ke lingkungan sekitar atau kelompok (variabel X) dan kelompok yang diberikan pembelajaran dengan metode ekspositori atau kelas kontrol (variabel X ) Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MA Swasta Al-Washliyah yayasan amal dan sosial Al-Jam’iyatul Washliyah Ismailiyah Medan Tahun Pembelajaran 2010/2011, yang berjumlah 80 orang siswa. Sampel penelitian ini sebanyak 63% dari jumlah populasi yaitu 50,4 orang digenapkan menjadi 50 orang. Sampel kemudian dibagi menjadi 2 kelompok dengan teknik random yaitu kelas eksperimen 25 orang dan kelas kontrol 25 orang. Instrument yang digunakan untuk menjaring data adalah post test hasil belajar siswa berupa essay test sebanyak satu butir soal dan enam kriteria penilaian menggunakan unsur berita 5W+1H dengan skor maksimun 100 jika jawaban semua benar. Dari analisis data dengan statistik “t”. Diperoleh harga t sebesar 2,68 (t= 2,68) lebih besar dari t 2,01 untuk N+N-2. Karena t (2,68) > t (2,01), maka H ditolak dan H diterima. Hal ini berarti kemampuan menulis berita siswa yang diajar dengan metode berkunjung ke lingkungan sekitar lebih efektif dari kemampuan menulis berita siswa yang diajar dengan ekspositori. Kata Kunci : efektivitas, lingkungan, menulis berita.","PeriodicalId":102577,"journal":{"name":"JURNAL SASINDO : SASTRA INDONESIA","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2012-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117107022","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"BENTUK NURI-NURI PADA UPACARA ADAT KEMATIAN SUKU KARO (KAJIAN PRAGMATIK)","authors":"Edi Kalma","doi":"10.24114/sasindo.v1i01.134","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/sasindo.v1i01.134","url":null,"abstract":"Isi dan tujan dari nuri-nuri yang tuturkan oleh pihak kalmbubu adalah sama, yakni berisi untuk meneguhkah hati keluarga yang ditinggalkan. Tuturan atau kata-kata peneguhan hati tersebut disampaikan dengan bentuk tuturan mengucapkan ikut berduka, menjelaskan, meminta, menyarankan, dan memperingatkan. Tiap-tiap bentuk tuturan tersebut disampaikan oleh banyak orang yang pada dasarnya berisikan hal yang sama. Dari enam data penelitian bahwa bentuk-bentuk tindak tutur pada nuri-nuri yakni: tindak tutur meminta merupakan kategori direktif, menyarankan merupakan kategori asertif, berterimakasih merupakan kategori ekspresif, mengucapkan berduka merupakan kategori ekspresif, memperingatkan merupakan kategori direktif, menjelaskan merupakan kategori asertif. Kata Kunci : Nuri-nuri, Upacara adat kematian, Tindak tutur","PeriodicalId":102577,"journal":{"name":"JURNAL SASINDO : SASTRA INDONESIA","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2012-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121468430","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan kemampuan membaca skema dengan kemampuan menulis paraggraf persuasive oleh Siswa Kelas XI SMA Swasta Katolik Budi Murni 2 Simalingkar Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010.","authors":"Verawaty R. Sitorus","doi":"10.24114/KJB.V2I2.1669","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/KJB.V2I2.1669","url":null,"abstract":"Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara Kemampuan Membaca Skema Dengan Kemampuan Menulis Persuasif Siswa Kelas XI SMA Swasta Katolik Budi Murni 2 Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010 . Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis data yakni uji normalitas dan uji linieritas. Untuk normalitas dilakukan dengan menggunakan Liliefors dan diperoleh bahwa variabel X dan variabel Y berdistribusi normal. Teknik pengorganisasian dan perhitungan data dilakukan dengan bantuan program komputer Microsoft Excel. Dari hasil analisa data diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,773. Sedangkan indeks determinasi sebesar 0,5976 atau 59,76%, ini berarti besarnya sumbangan kemampuan membaca skema terhadap kemampuan menulis persuasif sebesar 59,76%. Pengujian hipotesis dilakukan dengan rumus statistik uji-t dimana harga thitung diperoleh sebesar 7,512 harga jauh ini lebih dari harga ttabel = 1,68 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antar Kemampuan Membaca Skema dengan kemampuan menulis paragraf persuasif oleh siswa kelas XI SMA Budi Murni 2 Simalingkar Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010. Kata Kunci. Membaca Skema, Paragraf Persuasif, SMA Budi Murni","PeriodicalId":102577,"journal":{"name":"JURNAL SASINDO : SASTRA INDONESIA","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2012-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132265232","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KESANTUNAN BERBAHASA DALAM UPACARA PERKAWINAN MASYARAKAT BATAK TOBA","authors":"Mikawati Indriani Hutabarat","doi":"10.24114/sasindo.v1i01.138","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/sasindo.v1i01.138","url":null,"abstract":"Upacara adat Batak Toba adalah upacara yang dihadiri oleh ketiga unsur Dalihan Na Tolu yaitu hula-hula (pihak perempuan), dongan sabutuha (kerabat semarga), dan boru (pihak laki-laki) yang berpartisipasi aktif dalam upacara adat. Upacara adat biasanya didahului oleh makan bersama kemudian dilanjutkan dengan acara marhata (bicara adat). Kesantunan berbahasa yang digunakan oleh pihak hula-hula (pihak perempuan), dongan sabutuha (kerabat semarga), dan boru (pihak laki-laki) adalah berbeda sesuai dengan posisinya pada acara tersebut. Dalam penelitian ini dibahas mengenai kesantunan berbahasa yang digunakan hula-hula (pihak perempuan), dongan sabutuha (kerabat semarga), dan boru (pihak laki-laki), jenis dan fungsi kesantunan berbahasa masing-masing unsur, dan bagaimana pembentukan kesantunan berbahasa masing-masing unsur dalam upacara perkawinan masyarakat Batak Toba. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, dimana akan dibuat deskripsi yang sistematis dan akurat mengenai data yang diteliti. Metode deskriptif dipilih karena penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menggambarkan dengan jelas tentang objek yang diteliti secara alamiah. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa kesantunan berbahasa dalam upacara perkawinan masyarakat Batak Toba berbeda dengan kesantunan berbahasa yang digunakan masing-masing unsur di luar acara perkawinan. Penulis menggunakan 13 jenis tindak tutur yaitu tindak tutur bersalam, memberkati, memohon, memuji, meminta, berjanji, menyarankan, memperingatkan, mengesahkan, berterima kasih, menjawab, menjelaskan, dan bertanya untuk melihat bagaimana kesantunan berbahasa yang digunakan masing-masing unsur dalam upacara perkawinan. Kesantunan berbahasa dalam acara marhata di pesta marunjuk (adat penuh) sangat berbeda dengan kesantunan berbahasa yang diucapkan dengan bahasa sehari-hari dalam masyarakat Batak Toba. Kata Kunci : Batak Toba, Upacara, Berbahasa, Perkawinan","PeriodicalId":102577,"journal":{"name":"JURNAL SASINDO : SASTRA INDONESIA","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2012-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125211142","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}