{"title":"ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL CA-BAU-KAN KARYA REMY SYLADO","authors":"S. Herowati","doi":"10.25134/ajpm.v4i1.70","DOIUrl":"https://doi.org/10.25134/ajpm.v4i1.70","url":null,"abstract":"ABSTRAK: Penilitian ini berjudul “aspek Sosial dalam Novel Ca-Bau-Kan karya Remy sylado”. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah aspek sosial dalam novel Ca-Bau-Kan karya Remy Sylado. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aspek-aspek sosial dalam novel Ca-Bau-Kan karya Remy sylado. Adapun objek dalam penelitian ini adalah aspek sosial yang terdapat dalam Novel Ca- Bau-Kan karya remy sylado. Penelitian ini menggunakan metode Pustaka dan metode analisis yang berkaitan dengan karya sastra, dan pendekatan sosiologis.nDari hasil analisis dapat diketahui bahwa tokoh-tokoh dalam novel tersebut adalah Tinung, Tan Peng Liang, Ny. G.P.A Djikhoff, Uking, Mpok Jane,Saodah, Mpok Enjun, Njoo tek Hong, Giok Lan, Tan Peng Liang dari Sewan Tangerang, Oey eng Goan, Thio Boen Hiap, Timothi Wu, Lio Hok Pin, Mr. Liem Kieng Jang, R.M soetardjo Rahardjo, Tan Soen Bie, Kim Hok, Kim San. Sedangkan tokoh utamaya adalah Tinung. Novel tersebut berlatar di daerah pinggiran Sungai Ciliwung Jakarta. Daerah tersebut terletak disepanjang jalan Hayam wuruk dan jalan Gajah Mada Jakarta. Di tempat tersebut memiliki unsur-unsur sosial tertentu, antara lain : Aspek kebiasaan hidup, yaitu kebiasaan Masyarakat daerah tersebut adalah suka berhura-hura menikmati pesta acara-acara tertentu seperti pernikahan. Terlebih apabila terdapat saudagar kaya yang melangsungkan pernikahan maka penduduk Masyarakat daerah tersebut akan berbondong-bondong merayakannya. Aspek adat istiadat atau tradisi, antara lain tradisi pada acara maulid dewa Tionghoa yang mereka lakukan untuk menghormati dewa-dewa mereka. Aspek keyakinan, yaitu kebanyakan tokoh-tokoh yang hadir dalam novel ini adalah beragama Budha dan itu bisa terlihat dari seringnnya mereka pergi ke kelenteng untuk melakukan sembahyang. Aspek cara berpikir dan bersikap, yang diwakili oleh tokoh Tinung. Tinung adalah gadis yang berparas cantik tetapi dia adalah seorang gadis lugu yang mau bekerja sebgai Wanita penghibur di Kalijodo yang kehidupannya begitu pahit penuh siksaan lahir dan batin. Aspek sosial mempengaruhi Tindakan mereka yang terdapat dalam tokoh-tokoh tersebut yang di dalamnya banyak hal yang diungkap seperti keterbatasan hidup, adat istiadat yang terjadi di Masyarakat, keyakinan yang dimiliki oleh para tokoh, adat istiadat atau tradisi yang terjadi di dalam Masyarakat. Pada aspek sosial, aspek-aspek yang dimiliki oleh para tokoh dapat menjamin terlaksananya peran sesuai dengan aspek yang mereka miliki tersebut. Kegagalan setiap tokoh dalam memerankan peran dipengaruhi oleh perilaku dan Tindakan mereka, sehingga mengalami konflik dengan tokoh lain dalam berinteraksi. Namun dengan perbaikan diri pada akhirnya mereka mencoba menselaraskannya agar peran mereka dapat berjalan sesuai dengan peran yang mereka miliki. Penelitian ini merupakan langkah awal untuk mengkaji tentang aspek sosial yang terdapat novel Ca-Bau-Kan karya Remy sylado, oleh karena itu dapat dikaji dengan berbagai kajian-kajian lain. Dalam peng","PeriodicalId":502159,"journal":{"name":"Anafora: Jurnal Penelitian Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":"28 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139452189","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MUATAN HOTS DALAM BUKU AJAR BAHASA INDONESIA SMP KELAS VII TERBITAN KEMENDIKBUDRISTEK","authors":"Dede Rudiansah","doi":"10.25134/ajpm.v3i2.66","DOIUrl":"https://doi.org/10.25134/ajpm.v3i2.66","url":null,"abstract":"ABSTRAK: Buku ajar merupakan salah satu bagian penting dalam pembelajaran. Tingkatan proses berpikir dalam buku ajar pada akhirnya ikut mempengaruhi perkembangan peserta didik dalam berpikir. Tujuan penelitian ini adalah memetakan muatan Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam soal di buku ajar Bahasa Indonesia SMP Kelas VII karya Rakhma Subarna, Sofie Dewayani, dan C. Erni Setyowati terbitan Kemendikbudristek tahun 2021. Analisis data dilakukan dengan tiga tahapan, pengumpulan data, penyajian, dan penarikan simpulan. Data dikumpulkan menggunakan teknik membaca intensif, pembacaan secara mendalam dan berulang. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa muatan HOTS dalam soal buku ajar Bahasa Indonesia Kelas VII mencapai 72% dengan tingkatan proses berpikir (C4) 51%, (C5) 38%, dan (C6) 11%. Selain itu, sebaran HOTS berdasarkan KKO di buku ajar Bahasa Indonesia Kelas VII ini meliputi menganalisis (C4.1), membandingkan (C4.2), menguraikan atau memerinci (C4.3), mengelompokkan atau mengategorikan (C4.4), dan menyimpulkan (C4.5). Kemudian, menilai atau mengomentari (C5.1), menyunting atau mengoreksi (C5.2), memprediksi atau menduga (C5.3), dan memilih (C5.4). Lalu, menciptakan (C6.1), merancang (C6.2), dan meningkatkan (C6.3). Soal HOTS di buku ajar Bahasa Indonesia SMP Kelas VII terbitan Kemendikbudristek tahun 2021 di dominasi oleh soal pada level atau tingkatan menganalisis (C4). KATA KUNCI: Bahasa Indonesia; Buku Ajar; Higher Order Thinking Skills; SMP; Kurikulum Merdeka > HOTS CONTENTS IN INDONESIAN LANGUAGE TEXTBOOK FOR GRADE VII JUNIOR HIGH SCHOOL PUBLISHED BY KEMENDIKBUDRISTEK (THE MINISTRY OF EDUCATION, CULTURE, RESEARCH, AND TECHNOLOGY) ABSTRACT: The textbook is an essential part of learning. The level of thinking process in the textbook ultimately influences the development of students' thinking. The purpose of this research is to map the content of Higher Order Thinking Skills (HOTS) in the exercises within the textbook Indonesian Language for Grade VII Junior High School by Rakhma Subarna, Sofie Dewayani, and C. Erni Setyowati, published by the Kemendikbudristek in 2021. Data analysis is conducted in three stages: data collection, presentation, and drawing conclusions. Data is collected using intensive reading techniques, in-depth and repeated readings. The findings of this study indicate that the content of HOTS in the exercises of the textbook Indonesian Language for Grade VII Junior High School reaches 72%, with a level of thinking processes (C4) 51%, (C5) 38 %, and (C6) 11%. In addition, the distribution of HOTS based on operational verbs (KKO) in this textbook Indonesian Language for Grade VII Junior High School includes analyze (C4.1), compare (C4.2), decribe or detail (C4.3), group or categorize (C4.4), and conclude (C4.5). Then, rate or comment (C5.1), edit or correct (C5.2), predict or surmise (C5.3), and choose (C5.4). Then, create (C6.1), designing (C6.2), and increase (C6.3). The HOTS questions in the textbook Indo","PeriodicalId":502159,"journal":{"name":"Anafora: Jurnal Penelitian Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":"110 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139186747","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA PADA ANAK USIA 2-3 TAHUN DI DESA CIHERANG BERDASARKAN SINTAKSIS","authors":"L. Amelia, Sun Suntini, Asep Jejen Jaelani","doi":"10.25134/ajpm.v3i2.32","DOIUrl":"https://doi.org/10.25134/ajpm.v3i2.32","url":null,"abstract":"ABSTRAK: Bahasa merupakan sarana komunikasi utama dalam kehidupan manusia di dunia ini, baik dalam bentuk tulisan, lisan, maupun yang berupa simbol tertentu. Tanpa bahasa manusia tidak bisa berkomunikasi karena manusia adalah makhluk sosial yang harus saling berintraksi. Penelitian dibidang pemerolehan bahasa ini dilatar belakangi keingintahuan peneliti mengenai struktur kalimat dan jenis kalimat pada anak usia 2-3 tahun. Yang dituangkan dalam judul “Pemerolehan Bahasa Anak Pada Usia 2- 3 Tahun di Desa Ciherang Berdasarkan Analisis Sintaksis”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana pemerolehan bahasa pertama pada anak usia 2-3 tahun di Desa Ciherang berdasarkan analisis sintaksis? Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemerolehan bahasa pertama pada anak usia 2-3 tahun di Desa Ciherang berdasarkan analisis sintaksis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, teknik yang digunakan untuk pemerolehan data dalam penelitian ini adalah teknik wawancara. Berdasarkan data yang telah dianalisis yaitu Anak usia dua tahun dalam pemerolehan bahasa sintaksis sudah mampu menghasilkan kalimat deklaratif, imperatif, introgatif dan negatif. Namun mereka belum mampu berimprovisasi dengan kalimat yang mereka hasilkan. Sedangkan anak usia tiga tahun sudah mampu menghasilkam berbagai kalimat dengan baik dan sudah mampu berimprovisasi dengan kalimat yang mereka hasilkan. KATA KUNCI: Pemerolehan Bahasa, Anak usia 2-3 tahun, Sintaksis.. > PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA PADA ANAK USIA 2-3 TAHUN DI DESA CIHERANG BERDASARKAN SINTAKSIS. ABSTRACT: Language is the main means of communication in the human life in tis world, both in the written, spoken, and in the form of certain symbols. Without languge, the humans can not communicate because the humans are social beings who must inter act with each other. This research in the field of language acquisition is motivated by the curiosity of researhers about sentence structure and types sentence in the children age two until three years. Which is written in the title “Children‟s Language Acquisition Of Two Until Three Years In Ciherang City Based On Syntactic Analysis”. The purpose of this study is to describe the acquisition of the first languge in the children of two until three years in ciherang city based on syntactic analysis. The method used this study is a qualitative method, the technique used for data acquisitionin this study is an interview technique. Based on the data that has been analyzed is two years old in syntactic language acquisition have been able to produce declarative, imperative, introgative and negatife sentences, but they have not beer able to I‟m proved with the sentences they produce. While the children of three years old are able to produce various sentences they produce KEYWORDS: Acquisition Language, The Childern Two Until Three Years Old, Syntax.","PeriodicalId":502159,"journal":{"name":"Anafora: Jurnal Penelitian Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":"7 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139186866","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KESANTUNAN BERBAHASA PADA NOVEL BULAN KARYA TERE LIYE (KAJIAN PRAGMATIK)","authors":"Jodika Pranata","doi":"10.25134/ajpm.v3i2.64","DOIUrl":"https://doi.org/10.25134/ajpm.v3i2.64","url":null,"abstract":"This research aims to identify language politeness in the novel \"Bulan\" by Tere Liye. The method used in this research uses descriptive qualitative. The data source in this research is the novel \"Bulan\" by Tere Liye. The theory used in this research uses the pragmatic theory of language politeness. The research data collection technique was carried out by reading the entire contents of the novel, carefully recording the data obtained from the novel, grouping the data based on language politeness maxims and analyzing the data obtained systematically. The results of the discussion in this research found various kinds of politeness maxims in language including (a) Maxims of Wisdom, totaling 20 (b) Maxims of Generosity totaling 8 (c) Maxims of Appreciation totaling 12 (d) Maxims of Simplicity totaling 8 (e) Maxims of Consensus totaling 5 (f ) The Maxim of Sympathy is 6.","PeriodicalId":502159,"journal":{"name":"Anafora: Jurnal Penelitian Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":"23 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139186692","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}