{"title":"Proses Penulisan Script Berita di LPPL Radio Suara Lamongan","authors":"Azizah Safitri, Amirotul Azmi, Desfri Maulana Amkas","doi":"10.55352/an-nashiha.v1i2.554","DOIUrl":"https://doi.org/10.55352/an-nashiha.v1i2.554","url":null,"abstract":"Abstrak: Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Suara Lamongan memiliki ketentuan tersendiri dalam penulisan script berita sebelum disiarkan. Terdapat tiga tahapan yang harus dilalui script writer sebelum script berita siap dibacakan penyiar. Proses pembuatan script berita dimulai dari pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Artikel ini mengulas tentang proses penulisan script berita di LPPL Radio Suara Lamongan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Peneliti yang sekaligus sebagai mahasiswa Praktik Kerja Lapangan di lembaga penyiaran tersebut berperan sebagai observan serta berpartisipasi aktif dalam proses pencarian berita maupun penulisan script berita. Berita yang disiarkan di antaranya berita lokal, berita Jawa Timur, berita nasional, dan berita olahraga. \u0000Kata Kunci: penulisan script berita radio, LPPL Radio Suara Lamongan \u0000 \u0000Abstract: The Local Public Broadcasting Institution (LPPL) Radio Suara Lamongan has its own provisions in writing news scripts before broadcasting. There are three steps that the script writer must go through before the news script is ready to be read by the announcer. The process of making news scripts starts from pre-production, production, and post-production. This article describes the process of writing news scripts on LPPL Radio Suara Lamongan. The study used a descriptive qualitative approach. The researcher who is also a Field Work Practice student at the broadcasting institution acts as an observer and actively participates in the news search process and news script writing. The news broadcast includes local news, East Java news, national news, and sports news.","PeriodicalId":439131,"journal":{"name":"AN-NASHIHA: Journal of Broadcasting and Islamic Communication Studies","volume":"76 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132143382","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Dakwah Bil Medsos Min Manual Ila Digital","authors":"Siswanto.","doi":"10.55352/an-nashiha.v1i2.333","DOIUrl":"https://doi.org/10.55352/an-nashiha.v1i2.333","url":null,"abstract":"Teknologi telah mengalami perkembangan begitu pesat. Dengan teknologi memudahkan kita untuk bisa belajar tentang apa saja. Begitu juga dalam belajar agama di era digital ini, semakin mudah, segala sesuatunya bisa dilakukan secara digital. Termasuk dakwah digital. Jika dulu seorang penceramah harus secara manual mendatangi tempat ibadah, atau mengumpulkan sekian banyak orang, untuk bisa berceramah. Sekarang, tinggal bikin channel youtube sendiri, sudah bisa melakukan ceramah. Para pengikutnya tinggal mengaksesnya dari mana saja, kapan saja dan dimana saja. Tulisan ini mencoba untuk memotret isu dakwah kontemporer dengan menawarkan sebuah alternative yang semula serba manual-tradisional-kultural ke arah yang serba digital-online-virtual dengan menggunakan media sosial.","PeriodicalId":439131,"journal":{"name":"AN-NASHIHA: Journal of Broadcasting and Islamic Communication Studies","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133958181","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pesan Dakwah KH. Abdul Ghofur Tema Hakekat Aqiqah di Youtube Tim Creative PERSADA TV Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan","authors":"Ainur Rofiq","doi":"10.55352/an-nashiha.v1i2.335","DOIUrl":"https://doi.org/10.55352/an-nashiha.v1i2.335","url":null,"abstract":"Aqiqah merupakan upacara keagamaan yang sangat memasyarakat di kalangan umat Islam, upacara penyembelihan hewan berupa kambing pada hari tujuh dari kelahiran sang bayi. Sebagai bagian dari keyakinan hidup masyarakat muslim, tentunya upacara aqiqah bukan sekedar diadakan, melainkan telah mereka yakini sebagai ajaran yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Hakikat Aqiqah adalah untuk menebus bayi yang telah dilahirkan Aqiqah dalam istilah agama adalah penebusan untuk anak-anak yang baru lahir sebagai bentuk rasa terima kasih kepada Allah SWT, dengan niat dan ketentuan tertentu. Hakikat Aqiqah adalah untuk menebus bayi yang telah dilahirkan Aqiqah dalam istilah agama adalah penebusan untuk anak-anak yang baru lahir sebagai bentuk rasa terima kasih kepada Allah SWT, dengan niat dan ketentuan tertentu. sebagian ulama disebut dengan nasikah atau dzabihah (sembelihan). Beberapa orang menyebutkan bahwa aqiqah nama untuk hewan yang disembelih. Sedangkan aqiqah menurut KH. Abdul Ghofur aqiqah terdapat dua macam. Pertama Aqiqah Jasmani Kedua Aqiqah Rohani, Metode Penelitihan ini di lakukan dengan menggunakan studi melalui penyelidikan dengan hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat. Hal ini disampaikan melelui pesan dakwah KH. Abdul Ghofur tentang hakikat aqiqah di youtube Tim Creative Persada TV lamongan","PeriodicalId":439131,"journal":{"name":"AN-NASHIHA: Journal of Broadcasting and Islamic Communication Studies","volume":"2012 4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114027450","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Dakwah Media Sosial dalam Literasi Pesantren","authors":"Siti Mahmudah Yanti","doi":"10.55352/an-nashiha.v1i2.338","DOIUrl":"https://doi.org/10.55352/an-nashiha.v1i2.338","url":null,"abstract":"Hakikat dakwah media sosial literasi pesantren adalah mampu memberikan khazanah bagi seluruh lapisan masyarakat yang ingin mendalami ajaran agama Islam dan dapat menguatkan dakwah secara virtual agar tersampaikan dengan baik (secara tulisan atau lisan). Pesantren dalam eksistensinya memiliki fungsi kegiatan tafaqquhu fi ddin yaitu pengajaran, pemahaman, dan pendalaman ajaran agama Islam dan fungsi Indzar yaitu menyampaikan dan mendakwahkan ajaran agama Islam kepada masyarakat. Dengan memanfaatkan media sosial sebagai wadah dalam dakwah akan semakin mudah menyebarluaskan ajaran agama Islam secara universal. Pesantren harus mampu bersinergi membangun peradaban sesuai tuntutan agama Islam dan hadir dengan narasi positif yang tersebar melalui media sosial.","PeriodicalId":439131,"journal":{"name":"AN-NASHIHA: Journal of Broadcasting and Islamic Communication Studies","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130337717","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penyembuhan Tradisional Islami (Sebagai Model Psikologi Konseling Dakwah)","authors":"Luthfi","doi":"10.55352/an-nashiha.v1i2.336","DOIUrl":"https://doi.org/10.55352/an-nashiha.v1i2.336","url":null,"abstract":"Masyarakat Indonesia saat ini banyak dilanda bermacam-macam penyakit, baik dari penyakit yang ringan maupun berat. Ada pula penyakit yang diakibatkan oleh banyaknya permasalahan yang melanda psikologis seseorang sehingga berdampak buruk terhadap psikis dan pola pikir seseorang. Hal tersebut akan mengakibatkan stres berat, depresi, bahkan sampai mengalami gangguan psikologis. Adapun beberapa bentuk pengobatan seperti pengobatan medis maupun tradisional. Ada pula pengobatan tradisional Islami yang marak di masyarakat saat ini yaitu pengobatan tradisional ketrampilan, pengobatan tradisional dengan ramuan, pengobatan tradisional dengan pendekatan agama dan pengobatan tradisional dengan pendekatan supranatural, namun penulis menitik beratkan pada 2 pengobatan, yaitu pengobatan tradisional dengan ramuan dan pengobatan tradisional dengan pendekatan supranatural.","PeriodicalId":439131,"journal":{"name":"AN-NASHIHA: Journal of Broadcasting and Islamic Communication Studies","volume":"137 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115990349","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pertautan Filsafat dan Dakwah dalam Bingkai Islamisasi Ilmu","authors":"Siswanto.","doi":"10.55352/an-nashiha.v1i1.283","DOIUrl":"https://doi.org/10.55352/an-nashiha.v1i1.283","url":null,"abstract":"Ketika berbicara tentang Filsafat dan dakwah maka akan muncul beberapa pertanyaan antara lain, apakah dakwah itu? Apakah tujuan dakwah itu? Apakah dakwah diperlukan bagi manusia? Apa akibatnya kalau dakwah itu tidak ada? Apakah hakikat tujuan dakwah, dan seterusnya. Pertanyaan-pertanyaan itu semua berpangkal pada problem ontologis, yaitu apa yang hendak diketahui atau esensi yang hendak dikaji. Dakwah juga merupakan sebuah realitas. Sebagai realitas, dakwah dapat dikaji dari sudut pandang psikologis, historis, sosiologis, politis, antropologis bahkan filosofis. sehingga gerakan Islamisasi ilmu bisa menjadi alternative untuk memadukan filsafat dalam arti umum dengan ilmu dakwah dalam arti Islami, sehingga menjadi kajian khusus yaitu filsafat dakwah. \u0000kata kunci: filsafat, Islamisasi ilmu dan filsafat dakwah","PeriodicalId":439131,"journal":{"name":"AN-NASHIHA: Journal of Broadcasting and Islamic Communication Studies","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130395284","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Nilai-Nilai Dakwah Syeh Abdul Qodir Al-Jailani dalam Kitab Al-Fathur Rabbani Wal Fawaidlul Rahmani","authors":"Sholihuddin Sholihuddin","doi":"10.55352/an-nashiha.v1i1.279","DOIUrl":"https://doi.org/10.55352/an-nashiha.v1i1.279","url":null,"abstract":"Perkembangan dakwah islam yang semakin lama semakin pesat. Kemudian kurangnya pembahasan atau pengkajian kitab-kitab kuno yang merupakan karya Ulama-Ulama terdahulu membuat dunia dakwah menjadi sempit. Dakwah Bill Qalam adalah sebuah metode dakwah dengan menggunakan tulisan. Metode yang digunakan adalah dengan telaah literasi yang merupakan salah satu bagian dari metode kualitatif. Studi literatur adalah ringkasan tertulis mengenai artikel dari jurnal, buku, dan dokumen lain yang mendeskripsikan teori serta informasi baik masa lalu maupun saat ini mengorganisasikan pustaka ke dalam topik dan dokumen yang dibutuhkanHasil dari telaah literasi dalam kitab Fathur Rabbani Wal Faidlur Rahmani adalah ada empat nilai dakwah yang bisa di ambil yaitu nilai kejujuran, nilai penerimaan diri, nilai keta’atan dan nilai kesabaran.","PeriodicalId":439131,"journal":{"name":"AN-NASHIHA: Journal of Broadcasting and Islamic Communication Studies","volume":"36 10","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131751320","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Mengenalkan Pentingnya Belajar Al-Qur'an Melalui Video Edukasi Kegiatan Madrasatul Qur'an Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan","authors":"Qoyimul Auliya, Mochamad Refi, Aji Kholilu Rohman, Fadjri Musaifurasid","doi":"10.55352/an-nashiha.v1i1.260","DOIUrl":"https://doi.org/10.55352/an-nashiha.v1i1.260","url":null,"abstract":"Pendidikan Al Qur’an sangatlah penting, terutama untuk menghadapi zaman dengan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat ini. Orang tua harus membekali anak-anak dengan kemampuan membaca, menulis dan memahami Al-Quran dengan baik sehingga dapat menggunakan dan mengamalkannya sebagai pedoman hidup. Penelitian dan pengembangan video edukasi ini bertujuan untuk menunjukkan proses pembelajaran Al Qur’an di Madrasatul Qur’an Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan. Masyarakat dapat mengenal lebih dekat proses pembelajaran yang berlangsung di lembaga pendidikan ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan dengan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Penelitian dan pengembangan ini menghasilkan produk video edukasi belajar Al-Qur’an di Madrasatul Qur’an Pondok Pesantren Sunan Drajat yang sangat layak, baik dari sisi materi maupun media. Produk video ini telah ditayangkan dan disebarluaskan oleh stasiun televisi PERSADA TV. \u0000Kata kunci : belajar Al-Qur’an, video edukasi, pondok pesantren","PeriodicalId":439131,"journal":{"name":"AN-NASHIHA: Journal of Broadcasting and Islamic Communication Studies","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114670035","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Tokoh Tasawuf di Era Modern dan Model Dakwahnya","authors":"Ainur Rofiq","doi":"10.55352/an-nashiha.v1i1.295","DOIUrl":"https://doi.org/10.55352/an-nashiha.v1i1.295","url":null,"abstract":"KH. Abd. Ghofur is a simple tasawuf figure which is charismatic and full of authority. Up to now, he is a clergy figure having a preaching influence in Lamongan, Tuban, Gresik, Bojonegoro, even in all east java. KH. Abdul Ghofur chooses the way of Education Thoriqoh. How does he offer the Education Thoriqoh? In the book Al-Ma’arif Al-Muhammadiyah, Syaidina Ali bin Abi Thalib ever asked to Rasulullah SAW: “Excuse me Rasulullah, show me the way (thoriqoh) which is near unto Allah, and easily for Allah’s servant, and the most important for Allah!” Rasulullah SAW said: “Doomsday will not happen when there is still human being saying the world “Allah” in this world.” K.H. Abdul Ghofur ever said: “This time is not the time for jihad by the war. But, it is better we engage jihad by against to the laziness and stupidity, that is by praying more and more, and studying seriously.” Besides as a theologian, educator, scientific, and fighter, he is also a successful entrepreneur. Because of the minimal budget for pesantren from government, Sunan Drajat Islamic Boarding School, independently, can fund daily needs of all its students free of charge by running some companies under the shelter of Islamic Boarding School of Sunan Drajat Lamongan as like: limestone mining, Juice “Mengkudu Sunan”, Mengkudu Plantation, Fertilizer Industry, Production of mineral water “Aidrat”, The Cattle Farm, The Catfish Cultivation, The Wood Craftsman Production, The Production of Honey “Tawon Bunga”, The Production of Salt “Samudra”, The Embroidery Business and Convection, Persada FM Radio, Persada TV, Persada Raisa (Umroh Travel), dan others.","PeriodicalId":439131,"journal":{"name":"AN-NASHIHA: Journal of Broadcasting and Islamic Communication Studies","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116635176","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Dakwah Islam di Era Generasi Milenial (Analisis Metode Dakwah Gus Miftah)","authors":"L. Hidayah","doi":"10.55352/an-nashiha.v1i1.278","DOIUrl":"https://doi.org/10.55352/an-nashiha.v1i1.278","url":null,"abstract":"In modern times like today, technology is growing rapidly. Gadgets and the internet also seem to have become the hearts of millennials. Social media is trending among the millennial generation. Da'wah must make full use of it. If not, the flow of da'wah will slow down and become out of date. The development of communication technology has changed the way people communicate. Therefore, it is necessary to optimize the use of new media and da'wah strategies according to the millennial generation. Given the segmentation of mad'u is very complex and diverse. Some time ago, Gus Miftah, an anti-mainstream preacher, was busy talking on social media, showing himself preaching and inviting karaoke guides for prayer. Gus Miftah's method of preaching was unnatural, because the location of his preaching was a nightclub which was considered dirty or inappropriate to receive preaching. Then the question arises, what is Gus Miftah's strategy in getting the immoral experts to go on the right path? using what methods of da'wah are suitable for the marginalized.","PeriodicalId":439131,"journal":{"name":"AN-NASHIHA: Journal of Broadcasting and Islamic Communication Studies","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128588782","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}