{"title":"STUDI PEMANFAATAN LIMBAH BAMBU DAN TEMPURUNG KELAPA DALAM PEMBUATAN BIOBRIKET MENJADI SUMBER ENERGI ALTERNATIF","authors":"Guntur Hadi Saputra, Jumiati Ilham, Yasin Mohamad","doi":"10.56190/jree.v2i1.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.56190/jree.v2i1.25","url":null,"abstract":"The use of fossil fuels has resulted in the emission of greenhouse gases which can trigger global warming. In addition, fossil energy reserves that continue to decrease also raise concerns regarding aspects of their reselience and sustainability. Therefore, new and renewble energy must be developed immediately. The use of biomass as an alternative fuel for Steam Power Plant (PLTU) is in line with Indonesia’s efforts towards net zero emission in the future. In addition to increasing the contribution of renewable energy to the national energy mix, cofiring will also have a positive impact on the development of the circular economy as it can open up employment and business opportunities in the biomass sector, especially those based on garbage and waste. This research aims to determine the value of moisture content, heating value, combustion rate, and electrical energy produced from bamboo twigs and coconut shell waste with different composition variation. The method used in this research is an experimental method in which a bomb calorimeter is used to determine the heating, and a biomass stove is used to determine the combustion rate. The research finding reveals that the best samples for utilizing bamboo and coconut shell waste in the production of bio-briquettes as an alternative energy source are the variety of 200 grams of shell charcoal and 10 grams sago adhesive (sample 9). It is the best sample due to it has moisture content value of 6.38%, heating value of 5663.9 cal/gram, combustion rate is 0.227 gram/minute, and the electrical energy generated by converting the heating value to kWh is 6.5857 kWh/gram. In reference to SNI 01-6235-2000, the moisture content should not be more than 8%, and the minimum heating value is 5000 cal/g.","PeriodicalId":359250,"journal":{"name":"Journal Of Renewable Energy Engineering","volume":"21 19","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141379784","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERANCANGAN ALAT PENCETAK BRIKET ARANG TEMPURUNG KELAPA MENGGUNAKAN HYDRAULIC","authors":"Mahmud Hulopi, A. Amirudin","doi":"10.56190/jree.v1i1.9","DOIUrl":"https://doi.org/10.56190/jree.v1i1.9","url":null,"abstract":"Arang briket mempunyai kelebihan di banding arang biasa yaitu mempunyai bentuk yang lebih baik sehingga mudah di simpan dan di susun rapi, nilai kalor yang lebih tinggi.. Prinsip kerja alat pencetak briket arang ini adalah dengan gaya tekan yang diperoleh secara manual yaitu ditekan tuas Hydraulic. Campuran briket arang telah diaduk secara merata dengan zat perekat yaitu tepung kanji dan dimasukan kedalam cetakan Sesuai dengan pengujian briket dan arang mentah masing-masing dengan berat 0,04 kg yang di bakar secara bersamaan yaitu briket arang dapat menghabiskan waktu nyala api = 2 jam 25 menit dan arang mentah adalah 30 menit, selisih waktu kedua bahan bakar tersebut adalah 1 jam 55 menit. Keunggulan dari jenis bahan bakar briket arang ini adalah lama pemakaian, tidak banyak mengeluarkan asap, bisa disusun rapi pada sebuah tempat/wadah dan bisa dikemas untuk dipasarkan pada konsumen. Semakin banyak penambahan adonan kanji pada serbuk arang maka nilai tekan yang dihasilkan semakin besar, demikian juga dengan ukuran partikel serbuk arang tempurung terhadap tekanan, semakin kecil ukuran partikel serbuk arang tempurung maka nilai tekanan yang dihasilkan semakin besar. Perbandingan berat lem kanji/adonan kanji dengan berat arang yaitu lem kanji 0,5 kg dan arang 1 kg. \u0000 ","PeriodicalId":359250,"journal":{"name":"Journal Of Renewable Energy Engineering","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115241184","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"SIMULASI SISTEM PLTU ANGGREK 2 X 25 MW MENGGUNAKAN SOFTWARE CYCLE TEMPO DENGAN VARIASI BEBAN TURBIN25%, 50%, 75% DAN 100%","authors":"Harlan Djabal, Romi Djafar, Yunita Djamalu, Burhan Liputo","doi":"10.56190/jree.v1i1.8","DOIUrl":"https://doi.org/10.56190/jree.v1i1.8","url":null,"abstract":"Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Unit Anggrek Merupakan PLTU yang mulai dibangun sejak tahun 2007 dan mulai beroperasi pada tahun 2019 dengan kapasitas 2 X 25 MW. Sejak di resmikan PLTU Anggrek Adalah salah satu pembangkit yang mendistribusikan kebutuhan listrik di provinsi Gorontalo, Sehingga saat ini sudah jarang terjagi pemadaman listrik. Di PLTU Anggrek menunjukan bahwa belum pernah dilakukan evaluasi performa sistem PLTU sesuai data heat balance and mass diagram. Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan pemodelan simulasi sistem PLTU anggrek menggunakan simulasi Cycle Tempo dan mengetahui performa sistem PLTU tersebut dengan memvariasikan beban Turbin. Untuk mendapatkan hasil penelitian dilakukan pemodelan menggunakan simulasi cycle tempo 5.1 dengan parameter input berdasarkan data heat balance. Berdasarkan penelitian dipeoleh hasil efisiensi gross: 10,5%, dan nett : 10,01.% pada beban Turbin 25%. Sedangkan pada pembebanan turbin 50% diperoleh masing-masing Efesiensi gross: 21,02%, dan nett sebesar 20,03%. Selanjutnya pembebanan 75% didapatkan berturut-turut efieinsi Gross 31,5%, net: 30,1%. Dan pembebanan maksimal sebesar 100% mendapatkan gross: 42,053,net: 40,249%.","PeriodicalId":359250,"journal":{"name":"Journal Of Renewable Energy Engineering","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126067557","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KARAKTERISTIK TEGANGAN TEMBUS ISOLASI CAIR OLI TIPE 10W-30, SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI MINYAK TRAFO","authors":"Yusran Moha, R. Matute, L. K. Amali","doi":"10.56190/jree.v1i1.6","DOIUrl":"https://doi.org/10.56190/jree.v1i1.6","url":null,"abstract":"Pada sistem transmisi, isolator berfungsi sebagai pemisahkan anatara dua atau lebih konduktor listrik yang bertegangan, agar antara konduktor ke konduktorlainya tidak terjadi hubung singkat atau (Short Sirkuit). Pengujian ini bertujuan untuk menguji kelayakan tegangan tembus pada isolasi Oli Enduro Matic-S 10W-30, Oli Federal Matic 30 10W-30, dan Oli Unioil Power Max Matic 10W-30 diharapkan ke 3 oli tersebut bisa mengganti isolasi minyak trafo apabila nantinya dalam keadaan mendesak tidak mendapatkan minyak trafo jadi salah satu dari ke 3 oli tersebut bisa dipergunakan sebagai pengganti minyak trafo. Peneltiain ini adalah metode eksperimen kami dalam menguji kelayakan Oli 10W-30 sebagai pengganti minyak trafo. Dari hasil pengujian di dapatkan bahwa dari ke 3 oli yang di uji hanya satu oli yang memenuhi standar minyak transformator itu pun hanya dalam kondisi suhu 300C yaitu Oli Enduro Matic-S 10W-30 dengan nilai 36.44 kV. Sedangkan di saat suhu 400C dan 500C tegangan tembus yang di hasilkan menurun drastis sehingga tidak sesuai lagi dengan standar minyak transformator. oleh karena itu dari ke 3 oli yang telah di uji tidak ada yang cocok digunakan sebagai isolator minyak trafo. Karena dari hasil yang didapatkan dari ke 3 oli tidak stabil atau berada di bawah standar minyak transformator, seperti yang kita ketahu bahwa trafo akan berkerja dengan temperature yang berbeda beda karena pengaruh naik turunnya beban transformator","PeriodicalId":359250,"journal":{"name":"Journal Of Renewable Energy Engineering","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122966726","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS PERFORMA SISTEM PLTU ANGGREK KAPASITAS 2X25 MW MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BATUBARA DENGAN BEBAN TURBIN 100%","authors":"Zulkifli Ismail, Romi Djafar, Yunita Djamalu, Burhan Liputo","doi":"10.56190/jree.v1i1.13","DOIUrl":"https://doi.org/10.56190/jree.v1i1.13","url":null,"abstract":"Pembangkit listrik tenaga uap(PLTU) Unit Anggrek Merupakan PLTU yang mulai dibangun sejak tahun 2007 dan mulai beroperasi pada tahun 2019 dengan kapasitas 2 X 25 MW. Sejak di resmikan PLTU Anggrek Adalah salah satu pembangkit yang mendistribusikan kebutuhan listrik di provinsi Gorontalo, Sehingga saat ini sudah jarang terjagi pemadaman listrik. Di PLTU Anggrek menunjukan bahwa belum pernah dilakukan evaluasi performa sistem PLTU sesuai data heat balance and mass diagram. Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan pemodelan simulasi sistem PLTU anggrek menggunakan simulasi Cycle Tempo dan mengetahui performa sistem PLTU tersebut dengan memvariasikan beban Turbin.Untuk mendapatkan hasil penelitian dilakukan pemodelan menggunakan simulasi cycle tempo 5.1 dengan parameter input berdasarkan data heat balance. Berdasarkan penelitian dipeoleh hasil efisiensi gross: 10,5%, dan nett : 10,01.% pada beban Turbin 25%. Sedangkan pada pembebanan turbin 50% diperoleh masing-masing Efesiensi gross: 21,02%, dan nett sebesar 20,03%. Selanjutnya pembebanan 75% didapatkan berturut-turut efieinsi Gross 31,5%, net: 30,1%. Dan pembebanan maksimal sebesar 100% mendapatkan gross: 42,053,net: 40,249%. \u0000 ","PeriodicalId":359250,"journal":{"name":"Journal Of Renewable Energy Engineering","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114409022","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ervan Hasan Harun, Randani Kurniawan Putra Otaya, Jumiati Ilham
{"title":"PERBANDINGAN TEGANGAN TEMBUS DAN KUAT TEKAN ISOLATOR RESIN EPOKSI MENGGUNAKAN PASIR SUNGAI BOLANGO GORONTALO DAN PASIR SILIKA SEBAGAI FILLER.","authors":"Ervan Hasan Harun, Randani Kurniawan Putra Otaya, Jumiati Ilham","doi":"10.56190/jree.v1i1.7","DOIUrl":"https://doi.org/10.56190/jree.v1i1.7","url":null,"abstract":"Salah satu masalah dalam penggunaan resin epoxy sebagai bahan dasar pembuatan isolator adalah harga resin epoksi yang masih relatif mahal dan susah didapatkan khususnya di daerah Gorontalo. Penelitian kali ini mencoba menambahkan pasir sungai Bolango Gorontalo dan pasir silika sebagai pengisi (filler) ke dalam bahan resin epoxy dengan variasi atau komposisi tertentu untuk kemudian dilakukan pengujian terhadap tegangan tembus dan kuat tekan. Metode experimen digunakan pada penelitian ini, yakni pengujian tegangan tembus menggunakan sumber tegangan tinggi AC dan pengujian kuat tekan menggunakan alat uji kuat tekan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa, isolator resin epoxy dengan penambahan pasir sungai sebagai filler memiliki ketahanan terhadap tegangan tembus yang kurang baik dibandingkan dengan isolator resin epoxy dengan filler berupa pasir silika. Namun, dari aspek kuat tekan, maka isolator resin epoxy dengan filler berupa pasir sungai memiliki nilai kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan dengan isolator resin epoxy dengan filler pasir silika.","PeriodicalId":359250,"journal":{"name":"Journal Of Renewable Energy Engineering","volume":"114 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117204333","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}