{"title":"FENOMENA KELOMPOK SEL (CELL GROUP) DALAM GEREJA LOKAL","authors":"Amos Hosea","doi":"10.46933/DGS.VOL3I21-11","DOIUrl":"https://doi.org/10.46933/DGS.VOL3I21-11","url":null,"abstract":"Tulisan ini membahas tentang kelompok sel yang dianggap oleh ahli peneliti pertumbuhan gereja sebagai sebuah fenomena yang menarik untuk diteliti dan diterapkan di dalam sebuah gereja lokal. Di dalam pertumbuhan gereja ditemukan berbagai macam model yang disebut sebagai model pertumbuhan gereja. Tulisan ini membahas tentang kelompok sel secara komprehensif dan bersifat umum yang dimulai dari pembahasan tentang pengertian kelompok sel. Terdapat beberapa defisini yang digunakan untuk menggambarkan pengertian sebuah kelompok sel. Pengertian atau berbagai definisi kelompok sel dibahas secara komprehensif supaya dapat memberikan pengertian yang utuh. Perbedaan antara gereja yang memiliki kelompok sel dengan gereja yang tidak memakai kelompok sel di dalam sebuah gereja lokal digambarkan secara singkat. Untuk lebih memperjelas pengertian kelompok sel, perbedaan antara ibadah umum dengan kelompok sel diulas secara umum. Sejarah kelompok sel mendapat perhatian khusus di dalam tulisan ini. Alasan penerapan kelompok sel bagi sebuah gereja lokal mendapat sorotan khusus. Dan pada akhirnya diulas bagaimana proses dan penerapan sebuah kelompok sel di dalam sebuah gereja lokal.","PeriodicalId":150354,"journal":{"name":"Diegesis: Jurnal Teologi","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116961920","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ROH KUDUS SEBAGAI SUBJECT MATTER DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KRISTEN","authors":"J. Simanjuntak","doi":"10.46933/dgs.vol3i238-48","DOIUrl":"https://doi.org/10.46933/dgs.vol3i238-48","url":null,"abstract":"Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan pentingnya memahami peran Roh Kudus yang lebih luas, terutama dalam pembelajaran pendidikan Kristen. Memakai metode deskriptif-analitis, penulis memaparkan peranan Roh Kudus sebagai subject matter dalam pembelajaran Pendidikan Kristen. Hasil studi: 1) Roh Kudus adalah pribadi Allah Tritunggal, Ia aktif hadir sebagai subyek dan sebagai obyek yang dipelajari dalam pembelajaran Pendidikan Kristen, hal itu diakui oleh Tuhan Yesus sendiri, para rasul, dan bapa-bapa gereja, serta para praktisi pendidikan Kristen; 2) Roh Kudus mendiami guru Kristen dan peserta didik untuk membentuk manusia yang memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, pendewasaan kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukannya.","PeriodicalId":150354,"journal":{"name":"Diegesis: Jurnal Teologi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131198601","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Ulasan Buku","authors":"J. Gultom","doi":"10.46933/dgs.vol3i271-75","DOIUrl":"https://doi.org/10.46933/dgs.vol3i271-75","url":null,"abstract":"Sebagai dosen yang pernah beberapa kali mengampu mata kuliah Teologi Kontemporer, kehadiran buku ini sangat tepat bukan hanya kete-rsediaanya di dalam literatur ber-bahasa Indonesia, dan oleh penulis-penulis Indonesia tetapi juga sebuah buku yang memperluas cakupan teo-logi-teologi kontemper. Juga, saya bersyukur karena tiga tahun yang lalu saya sempat menanyakan di sebuah grup facebook yaitu Forum Teologi dan Biblika, tentang informasi buku apa yang cocok dipakai untuk mata kuliah Teologi Kontemporer untuk memperlengkapi sekaligus meng-update beberapa buku-buku berbahasa Indonesia yang sudah ada. Pertanyaan ini saya ajukan mengingat saya me-rasa ketika kira-kira 28 tahun yang lalu sewaktu duduk di program S-1, saya mendapatkan mata kuliah Teo-logi Kontemporer yang hanya ber-fokus pada Teologi-teologi abad 19 dan 20 (dengan latarbelakang akhir abad 18).","PeriodicalId":150354,"journal":{"name":"Diegesis: Jurnal Teologi","volume":"120 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115916702","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MEMBINCANG GERAKAN ISLAM TRANSNASIONAL","authors":"Eko Kurniawan Wibowo","doi":"10.46933/dgs.vol3i260-69","DOIUrl":"https://doi.org/10.46933/dgs.vol3i260-69","url":null,"abstract":"Sejatinya Islam merupakan agama yang bersifat transnasional. Pemahaman akan sifat transnasional ini berdasarkan sifat dari agama Islam yang bersifat missioner. Hasrat untuk menobatkan orang-orang di luar Islam merupakan kewajiban bagi umat Islam atau yang disebut dengan dakwah. Persoalan muncul ketika gerakan Islam transnasional berubah dan dipahami sebagai gerakan politik untuk menyatukan umat Islam dalam satu teritori atau satu negara. Kesatuan umat Islam di bawah payung satu negara atau disebut khilafah islamiyyah menjadi ambisi gerakan Islam transnasional. Cita-cita mendirikan kembali khilafah Islamiyah tersebut merupakan cara mengembalikan kejayaan Islam yang saat ini sedang tertindas oleh Barat.","PeriodicalId":150354,"journal":{"name":"Diegesis: Jurnal Teologi","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127256924","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"THE TRINITARIAN REFLECTION ON THE PRIMACY OF GOD THE FATHER","authors":"Samuel Andri","doi":"10.46933/dgs.vol3i250-57","DOIUrl":"https://doi.org/10.46933/dgs.vol3i250-57","url":null,"abstract":"Artikel ini mempertimbangkan kembali konsep Kristen Timur tentang Keutamaan atau Monarki Allah Bapa, yang sering dianggap tidak relevan dan merusak dalam banyak refleksi Trinitarian modern. Bagi beberapa teolog Trinitarian modern, gagasan hierarkis yang berasal dari gagasan Keutamaan Tuhan Bapa sepenuhnya bertentangan dengan konsep perichoresis, yang menumbangkan segala bentuk hierarki. Dengan menggunakan St. Gregorius dari Orasi Teologis Nazianzus, penulis, bagaimanapun, menyatakan bahwa Keutamaan Tuhan Bapa harus dilestarikan, justru karena itu memberikan landasan bagi perichoresis ilahi agar konsisten dengan penegasan monoteistik Kristen.","PeriodicalId":150354,"journal":{"name":"Diegesis: Jurnal Teologi","volume":"364 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122313667","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Menuju Pemulihan Kepemimpinan Gereja Berdasarkan Eksposisi Yesaya 42:1-9","authors":"Daniel Ronda","doi":"10.46933/dgs.vol3i228-37","DOIUrl":"https://doi.org/10.46933/dgs.vol3i228-37","url":null,"abstract":"Sebagai organisasi, gereja dalam sejarahnya juga mengalami pasang surut. Jika berbicara organi-sasi maka gereja seringkali mengalami perkembangan dan penurunan dari segi manajemen, di mana kepemim-pinan ditengarai menjadi penyebab utamanya. Ciri-ciri gereja mengalami masa-masa surut dapat terlihat dari adanya konflik, kelesuan rohani, ruti-nitas, stagnansi penurunan jumlah ke-anggotaan, penurunan keuangan, serta tantangan eksternal lainnya berupa penganiyaan dan kondisi masyarakat yang tertutup dan resisten terhadap Injil. Ini menjadi suatu siklus yang secara alamiah dialami gereja. Agung Gunawan juga menambahkan bahwa konflik yang ada dalam gereja dapat dilihat dari penurunan partisipasi jemaat, banyaknya keluhan dan ada-nya perubahan perilaku hamba Tuhan yang menjadi pasif dan mulai defensif.","PeriodicalId":150354,"journal":{"name":"Diegesis: Jurnal Teologi","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116764159","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KREDIBILITAS PRIBADI GEMBALA DALAM PERTUMBUHAN GEREJA","authors":"J. Rajagukguk","doi":"10.46933/dgs.vol3i213-24","DOIUrl":"https://doi.org/10.46933/dgs.vol3i213-24","url":null,"abstract":"Gembala sebagai pemimpin gereja merupakan salah satu penentu dari perkembangan gereja yang dipimpinnya. Mau tidak mau, seorang pemimpin gereja harus memiliki, menjaga dan meningkatkan kredibilitas (kualitas) pribadinya dari waktu ke waktu. Kredibilitas pribadi seorang pemimpin seharusnya akan memberi nilai tinggi bagi setiap pemimpin dimata mereka yang dipimpin dan mereka yang ada disekitar kelompok yang dipimpinnya. Kredibilitas pribadi seorang gembala yang mumpuni seharusnya akan mampu mengembangkan organisasi gereja yang dipimpinnya. Untuk dapat mengatakan bahwa seorang pemimpin atau gembala memiliki kredibilitas tinggi harus dilihat dari berbagai faktor, misalnya kepribadiannya, kemampuan komunikasinya, hubungan sosialnya, kompetensinya dan lain-lain.","PeriodicalId":150354,"journal":{"name":"Diegesis: Jurnal Teologi","volume":"92 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132767082","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}