{"title":"ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PEMBUDIDAYA IKAN LELE DUMBO","authors":"Marwatin Fika P.W, Anik Suwandari, Rudi Hartadi","doi":"10.32528/AGR.V14I2.434","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/AGR.V14I2.434","url":null,"abstract":"Lele merupakan salah satu komoditas perikanan budidaya yang memiliki prospek cukup tinggi. Lele dihargai oleh masyarakat karena merupakan makanan bergizi yang mudah untuk dilayani sebagai lauk. permintaan tinggi menyebabkan harga ikan lele meningkat. Ini menjadi insentif bagi petani untuk menanam lele intensif. Jember merupakan salah satu kabupaten yang memiliki populasi ikan lele cukup besar di provinsi Jawa Timur. Pusat budidaya ikan lele di Desa Mojomulyo Kecamatan Puger. Lokasi penelitian ditentukan dengan metode purposive. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara simple random sampling dengan jumlah sampel adalah 34. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) lele Budidaya di Desa Mojomulyo Puger Jember Kabupaten layak secara finansial usaha dengan NPV positif kriteria investasi 130,113,461.00, Net B / C 2.29, Gross B / C 1.12, PR 3,38, IRR adalah 30,22% dan jangka waktu pengembalian modal (periode ulang) modal 3,65 tahun atau 3 tahun 8 bulan (tingkat bunga 12,3%) 12 hari; (2) Budidaya lele tidak sensitif dengan perubahan yang meningkat harga pakan sebesar 5% dan penurunan produksi ikan patin adalah 5% (3) Kontribusi dari budidaya ikan lele pada petani ikan lele pendapatan rumah tangga di Desa Kecamatan Mojomulyo Puger Jember adalah tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata kontribusi budidaya ikan lele di pendapatan rumah tangga dengan 70,56%.","PeriodicalId":138151,"journal":{"name":"Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130908251","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"RESPONS TANAMAN KEDELAI (Glycine max Merr) TERHADAP JUMLAH AIR YANG DIBERIKAN","authors":"W. Guntoro, Hadi Suhardjono","doi":"10.32528/agr.v14i2.426","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/agr.v14i2.426","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":138151,"journal":{"name":"Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)","volume":"346 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116447012","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jodi Setiawan Nugroho, Herry Gusmara, S. BilmanWilman
{"title":"PENGARUH LUMPUR SAWIT DAN NPK SINTETIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG","authors":"Jodi Setiawan Nugroho, Herry Gusmara, S. BilmanWilman","doi":"10.32528/AGR.V14I2.425","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/AGR.V14I2.425","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi perlakuan lumpur sawit (LS) dan NPK yang memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung terbaik.Penelitian dilaksanakan dari bulan September 2015 sampai dengan Januari 2016 di Desa Rimbo Kedui, Kecamatan Seluma Selatan, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, dengan jenis tanah Ultisol dan ketinggian tempat 25 m dpl. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan tujuh perlakuan yaitu tanpa pemberian LS dan NPK mutiara, pemberian NPK mutiara dengan dosis 300 kg ha-1, pemberian kompos LS 30 ton ha-1, pemberian 225 kg NPK mutiara ha-1 + 10 ton ha-1LS, pemberian 150 kg NPK mutiara ha-1+ 20 ton ha-1LS, pemberian 75 kg NPK mutiara ha-1 + 30 ton ha-1LS, dan pemberian 30 ton ha-1LS tanpa pengomposan. Setiap perlakuan diulang empat kali. Ukuran petakan 2,8 m x 3,2 m dengan jarak tanam 70 cm x 30 cm, sehingga diperoleh 32 tanaman perpetak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi yang memberikan respon terbaik bagi pertumbuhan dan hasil tanaman jagung adalah perlakuan 150 kg NPK mutiaraha-1+ 20 ton ha-1LS, yang berpengaruh terhadap peubah tinggi tanaman, bobot biomassa bagian atas kering, bobot 100 biji, dan bobot pipilan kering. Bobot pipilan tertinggi dicapai sebesar 5,14 kg per petak yang setara dengan 6.813 ton ha-1. Perlakuan yang diberikan tidak berpengaruh terhadap diameter batang, jumlah daun, bobot biomassa bawah segar dan kering, bobot biomassa atas basah, dan diameter tongkol.","PeriodicalId":138151,"journal":{"name":"Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)","volume":"101 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129679713","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENINGKATAN MOTIVASI PETANI KOPI RAKYAT DALAM DIVERSIFIKASI PENGOLAHAN PRODUK PRIMER DAN SEKUNDER KOPI DENGAN PENDEKATAN AGRIBISNIS DI KABUPATEN JEMBER","authors":"S. Sudarko, Julian Adam Rdjal","doi":"10.32528/AGR.V14I2.433","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/AGR.V14I2.433","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah; (1) untuk mengetahui tingkat motivasi petani kopi rakyat dalam beragribisnis komoditas kopi; (2) untuk mengetahui faktor-faktor penting (internal dan eksternal) yang mempengaruhi motivasi petani kopi rakyat; dan (3) menyusun formulasi strategi pengembangan agribisnis kopi rakyat. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif dan analitis dan responden diambil 100 petani dari 5 Kecamatan sentra kopi rakyat di Kabupaten Jember dan stakeholder terkait. Metode pengambilan data dengan wawancara, observasi dan diskusi kelompok-kelompok. Data dianalisis dengan skoring skala likert dan regresi linier berganda. Penelitian ini telah menghasilkan beberapa kesimpulan, yaitu: (1) Tingkat motivasi petani kopi rakyat di Kabupaten Jember dalam melakukan pengolahan produk primer dan sekunder masih dalam kategori sedang; (2) Faktor-faktor penting yang berpengaruh signifikan terhadap motivasi internal petani kopi rakyat adalah; umur petani kopi, pendidikan formal petani kopi ;pendidikan nonformal petani; pengalaman berusahatani kopi; jumlah tanggungan keluarga ; luas lahan garapan, dan akses informasi. Faktor-faktor penting yang berpengaruh signifikan terhadap motivasi eksternal petani kopi rakyat dalam diversifikasi pengolahan primer dan sekunder adalah; ketersediaan sarana prasarana pengolahan kopi; modal petani kopi;intensitas penyuluhan; peluang dan kepastian pasar, dan; sifat inovasi (tingkat kemudahan di pelajari, dicoba, kerumitan, kesesuaian dengan sosial budaya dan keuntungan relatif). (3) Kebijakan dan strategi dalam pengembangan kopi rakyat sebaiknya tidak terlepas dari pembangunan perkebunan secara umum, yaitu memberdayakan dan mengembangkan di hulu agribisnis kopi dan memperkuat di hilir agribisnis kopi guna menciptakan peningkatan adanya nilai tambah dan daya saing kopi rakyat.","PeriodicalId":138151,"journal":{"name":"Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114297386","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS EKONOMI PAKAN TERNAK TERFERMENTASI BERBASIS LIMBAH AGROINDUSTRI PISANG DI KABUPATEN LUMAJANG","authors":"Shanti Akhiriani, S. Soetriono, N. Nurhayati","doi":"10.32528/AGRIBEST.V1I1.1254","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/AGRIBEST.V1I1.1254","url":null,"abstract":"Pakan ternak terfermentasi merupakan produk bernilai ekonomi yang bisa dihasilkan dari salah satu limbah agroindustri pisang, yaitu kulit pisang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pendapatan dan efisiensi usaha pada agroindustri pakan ternak terfermentasi dari kulit pisang; dan (2) nilai tambah pada pemanfaatan kulit pisang menjadi pakan ternak terfermentasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode deskriptif dan analitik. Pengambilan data pada penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agroindustri pakan ternak terfermentasi menguntungkan dan efisien untuk diusahakan berdasarkan analisis pendapatan dan nilai R/C ratio, yaitu pendapatan agroindustri pakan ternak terfermentasi untuk produksi setiap hari sejumlah Rp 567.179,00 dengan nilai R/C ratio 1,54. Agroindustri pakan ternak terfermentasi memberikan nilai tambah positif untuk setiap kilogram bahan baku yang digunakan, yaitu sebesar Rp 393,48 atau 62,98% dari nilai produk.","PeriodicalId":138151,"journal":{"name":"Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)","volume":"96 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129925048","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hari Rujito, Sutarjo Sutarjo, Taslim Taslim, Suharjono Suharjono
{"title":"PENINGKATAN KUALITAS PRODUK TERASI PADA USAHA KELOMPOK POKLAHSAR DI KECAMATAN PUGER UNTUK MENDORONG PENGEMBANGAN PEMASARANNYA","authors":"Hari Rujito, Sutarjo Sutarjo, Taslim Taslim, Suharjono Suharjono","doi":"10.32528/AGR.V14I2.435","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/AGR.V14I2.435","url":null,"abstract":"Terasi Puger dikenal sebagai produk yang sangat lezat dan populer, tetapi pemasaran produk ini masih terbatas di pasar tradisional saja dan kurang mampu menembus pasar modern (Super market). Hal ini terjadi karena kurang standar desain kemasan, menghemat daya tahan dan bau yang kuat yang membuat Terasi Puger tidak dapat ditampilkan dan dijual di pasar modern. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui desain yang paling sesuai dan kinerja produk Terasi Puger untuk pengembangan pemasaran, sehingga perlu pendekatan model Fungsi Deployment Kualitas. Analisis data menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) dan teknik Quality Function Deployment (QFD). Hasil penelitian ini menunjukkan kriteria kebijakan yang diyakini sebagai yang paling penting adalah peningkatan pendapatan dari 0,731 nilai bobot dan strategi pemasaran yang lebih luas sebagai alternatif kebijakan yang mempengaruhi sebagian besar untuk 0518 nilai bobot. Untuk kebutuhan konsumen dari produk terasi srimp kelompok Poklahsar yang perlu perbaikan adalah Aroma, ukuran, kemasan, komposisi, tanggal kadaluarsa, Kesiapan (Maturity), Kesehatan Label (P.IRT) dan Ease Acquire. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut; kriteria kebijakan yang paling cocok dari Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah peningkatan pendapatan, yang paling cocok strategi kebijakan alternatif strategi pemasaran untuk pasar asrama, desain yang paling sesuai adalah dengan meningkatkan berat badan dengan 4,5 gram, sebuah kemasan kompak dan label kemasan dengan tanggal kadaluarsa dan label kesehatan (P.IRT), dan pertunjukan yang paling cocok yang baik terasa udang, baik aroma (tidak tajam), bahan warna natural, harga sesuai dengan kualitas yang ditawarkan, bahan-bahan yang tercantum dalam paket, dan mudah dalam memperoleh produk dan memperluas distribusi ke pasar yang lebih luas.","PeriodicalId":138151,"journal":{"name":"Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)","volume":"76 22","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131874220","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"POTENSI HASIL DAN KONTRIBUSI SIFAT AGRONOMI TERHADAP HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merril) PADA SISTEM PERTANAMAN MONOKULTUR","authors":"Bejo Suroso, Ahmad Sodik","doi":"10.32528/AGR.V14I2.427","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/AGR.V14I2.427","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sepuluhvarietas kedelai yang mempunyai potensi hasilyang baik padasistem pertanaman monokultur, untuk mengetahui hubungan antar komponen hasil sepuluh varietas tanaman kedelai pada system pertanaman monokultur dan untuk mengetahui hubungan komponen hasil sepuluh varietas tanaman kedelai yang mana mempengaruhi hasil pada sitem pertanaman monokultur. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember dari bulan November 2015 sampai bulan Februari 2016 dengan ketinggian ± 89 meter diatas permukaan laut. Materi tanaman berupa 10 varietas kedelai yaitu Gepak Kuning, Gema, Agromulyo, Anjasmoro, Wilis, Kaba, Sinabung, Tanggamus, Dering-1 dan Burangrang yang ditanam dilapangan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan tiga ulangan. Hasil analisis ragam tinggi tanaman, umur berbunga, luas daun, luas daun spesifik, jumlah buku, umur panen, jumlah cabang produktif, jumlah cabang, jumlah polong, jumlah biji, bobotbiji, berat 100 biji, indeks bobot kering biji dan indeks panen menunjukkan bahwa da perbedaan yang nyata pada semua komponen hasil, kecuali pada luas daun dan jumlah cabang. Dan pada analisis varian menunjukkan menunjukkan karakter biomasa jumlah cabang produktif, jumlah polong per tanaman, jumlah biji per tanaman, bobot biji, indeks bobot kering biji,dan berat 100 biji mempunyai varian genetik yang luas, dari semua karakter biomas yang dievaluasi mempunyai nilai heritabilitas yang tinggi adalah tinggi tanaman, umur berbunga, luas daun spesifik, jumlah buku, umur panen, jumlah cabang produktif, jumlah polong, jumlah biji, bobot biji, berat 100 biji, dan indeks panen, serta pada karakter biomas jumlah polong per tanaman, jumlah biji per tanaman, berat 100 biji dan bobot biji per tanaman, mempunyai nilai duga kemajuan genetik yang luas. Seleksi dapat diterapkan pada karakter biomas jumlah polong per tanaman, jumlah biji per tanaman, bobot biji per tanaman, dan berat 100 biji. Di antara komponen hasil yang diamati, luas daun spesifik, jumlah polong dan jumlah biji menunjukkan korelasi positif sangat nyata dengan bobot biji, serta komponen hasil tinggi tanaman, umur berbunga, luas daun, jumlah buku, jumlah cabang produktif, jumlah cabang, indeks bobot kering biji dan indeks panen menunjukkan korelasi positif tidak nyata dengan bobot biji dan komponen hasil umur panen dan berat 100 biji berkorelasi negative tidak nyata dengan bobot biji.","PeriodicalId":138151,"journal":{"name":"Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)","volume":"72 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127134006","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KOMPILASI PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH Meloidogyne spp DENGAN JAMUR Fusarium oxysporum f. lyccopersici PADA TANAMAN TOMAT","authors":"Sri Rahayuningtias, Wiludjeng Widayati","doi":"10.32528/agr.v14i2.430","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/agr.v14i2.430","url":null,"abstract":"Komplikasi Penyakit yang disebabakan oleh Meloidogyne spp. dengan Fusarium oxysporum f. lycopersici pada tanaman tomat. Di alam terdapat suatu mekanisme interaksi antara Meloidogyne spp. dan patogen patogen lain seperti jamur, bakteri, dan virus. Kerusakan yang disebabkan interaksi antara Meloidogyne spp. dan F. oxysporum f. lycopersici dapat menyebabakan kerusakan semakin besar. Serangan nematoda dapat mengakibatkan tanaman secara fisiologis lebih peka dan lemah terhadap serangan patogen lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan adanya sinergisme antara Meloidogyne spp. dengan F. oxysporum f.lycopersici dapat meningkatkan derajad serangan pada tanaman tomat. Pelaksanaan penelitian dilakukan di laboratorium Jurusan Hama dan Penyakit Fakultas Pertanian UPN Veteran Jawa Timur Surabaya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan yaitu: inokulasi telur Meloidogyne spp. sebelum inokulasi F.oxysporum f. lycopersici, inokulasi F. oxysporum f. lycopersici sebelum inokulasi Meloidogune spp. , inokulasi telur Meloidogyne spp, inokulasi F. oxysporum f. lycoper sici dan tanpa inokulasi telur Meloidogyne spp. dan F. oxysporum f. lycopersici (kontrol). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman tomat yang diinokulasi telur Meloidogyne spp. menjadi lebih peka terhadap serangan jamur F. oxysporum f. lycopersici dibanding apabila tanaman tomat tersebut tidak diinokulasi telur Meloidogyne spp dan derajad serangannya menjadi lebih besar dibanding bila patogen menyerang secara sendiri sendiri. Hal ini dapat terlihat dengan adanya persentase serangan layu Fusarium lebih besar, jumlah produksi tanaman lebih sedikit, berat tanaman lebih ringan yang berarti tanaman mengalami kerusakan yang lebih besar dibanding dengan perlakuan inokulasi Meloidogyne spp. saja maupun inokulasi F. oxysporum f. lycopersici saja. Jumlah bengkak akar, jumlah nematoda dalam akar, jumlah massa telur dan jumlahtelur per massa telur didapatkan paling banyak ada pada perlakuan inokulasi telur Meloidogyne spp. Sedangkan jumlah nematoda dalam tanah banyak diperoleh pada perlakuan inokulasi Meloidogyne spp. sebelum F. oxysporum f. lycopersici.","PeriodicalId":138151,"journal":{"name":"Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116948994","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"RESPONS VIGOR BENIH DAN PERTUMBUHAN AWAL TANAMAN TOMAT TERHADAP KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN ASAM KLORIDA (HCL)","authors":"Wiwit Widiarti, Erni Wulandari, Pudji Rahardjo","doi":"10.32528/agr.v14i2.429","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/agr.v14i2.429","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui konsentrasi dan lama perendaman HCl terhadap peningkatan vigor benih dan pertumbuhan awal tanaman tomat. Penelitian dilaksanakan di PT. Benih Citra Asia mulai tanggal 16 Mei 2015 hingga 25 Juli 2015. Metode penelitian dilakukan secara faktorial (4x4) dengan pola dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk ruangan terkendali dan Rancangan Acak Kelompok (RAK) untuk ruangan tidak terkendali. Terdapat 2 faktor, faktor pertama adalah konsentrasi HCl, terdiri dari HCl 1 %, HCl 2 %, dan HCl 3%. Faktor kedua lama perendaman HCl, terdiri dari 1 jam, 2 jam dan 3 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi HCl untuk ekstraksi benih tomat tidak mempengaruhi terhadap vigor dan pertumbuhan awal tanaman. Lama perendaman HCl pada perlakuan L3, L2 dan L1 dapat meningkatkan kecepatan tumbuh tetapi tidak mempengaruhi variabel pengamatan daya berkecambah, tinggi kecambah, dan pertumbuhan awal tanaman. Kombinasi antara konsentrasi dan lama perendaman HCl dapat mempengaruhi kecepatan tumbuh dan daya berkecambah, kombinasai terbaik berturut-turut yaitu konsentrasi 2 % dengan lama rendam 3 jam, konsentrasi 1% dengan lama rendam 3 jam dan konsentrasi 3% dengan lama rendam 3 jam, sehingga perlakuan HCl dapat mempengaruhi vigor benih dan tidak mempengaruhi pertumbuhan awal tanaman.","PeriodicalId":138151,"journal":{"name":"Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)","volume":"2047 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129812097","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERANAN PLANT CATALYST DAN PUPUK KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea)","authors":"W. Guntoro, Yessy Ar, Didik Utomo P.","doi":"10.32528/AGR.V15I2.1179","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/AGR.V15I2.1179","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan Plant Catalis dan pupuk kompos terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi. Terjadi interaksi antara konsentrasi Plant Catalis dan dosis kompos terhadap variabel pengamatan panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, berat basah tanaman (hasil). Dosis kompos 20 ton / ha menentukan hasil yang baik untuk setiap variabel tanaman panjang (28,03 cm), jumlah daun (9), persegi daun (120,72 cm2) dan berat basah tanaman (150,88 g).","PeriodicalId":138151,"journal":{"name":"Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)","volume":"101 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-02-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127966905","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}