{"title":"Monitoring Ketepatan Kode Diagnosis Penyakit Rawat Inap Dalam Menunjang Akreditasi Versi STARKES Di RSUD Kanjuruhan Tahun 2022","authors":"E. Zein","doi":"10.36049/maintekkes.v1i2.135","DOIUrl":"https://doi.org/10.36049/maintekkes.v1i2.135","url":null,"abstract":"Monitoring pada Ketepatan pada kode diagnosa penyakit merupakan suatu hal yang sangat riskan dalam terselenggaranya sebuah rumah sakit dimana data yang dihasilkan akan sengat berpengaruh bagi pasien maupun rumah sakit, nilai ketepatan yang baik dapat dijadikan sebagai indikator bukti pelaksanaan kegiatan unit rekam medis memiliki mutu kualitas yang baik, dan kualitas mutu yang baik sangat berpengaruh bagi mutu kualitas rumah sakit. Dalam menjaga mutu kualitas, rumah sakit selalu berusaha dapat memperoleh pengakuan terhadap mutu pelayanan setelah di nilai dan mampu memenuhi standart akreditasi yang di setujui pemerintah. Maka dari itu dalam memenuhi salah satu aspek penilaian standart Akreditasi versi Starkes MIRM 9 rumah sakit harus melakukan kegiatan monitoring pada ketepatan kode diagnosis yang bertujuan sebagai bahan evaluasi sekaligus bahan perbaikan dalam kegiatan kodefikasi penyakit di RSUD Kanjuruhan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dimana peneliti dapat menggunakan data dalam bentuk angka dan numerik dalam penelitian dan metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi sedangkan instrument yang digunakan adalah lembar observasi untuk menilai Tepat dan Tidak Tepat nya suatu diagnosa pada dokumen rekam medis. Berdasarkan hasil penelitian dari total 354 sampel yang diambil didapatkan hasil persentase ketepatan kode penyakit yang akurat sebanyak 83% dan tidak akurat sebanyak 16%. Ketidakakuratan penulisan kode yang terjadi di RSUD Kanjuruhan disebabkan karena terdapat kode yang salah tidak sesui dengan diagnosis, Diagnosis yang tidak diberi kode dan kode yang dicoret dan tidak dibenarkan.","PeriodicalId":504327,"journal":{"name":"MAINTEKKES : The Journal of Management Information and Health Technology","volume":"39 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139171378","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Kuantitatif Dan Kualitatif Kelengkapan Rekam Medis Pasien Rawat Inap Kasus Pneumonia Di Rumah Sakit Daerah Mangusada Kabupaten Badung-Bangli","authors":"Putu Ika Farmani","doi":"10.36049/maintekkes.v1i2.145","DOIUrl":"https://doi.org/10.36049/maintekkes.v1i2.145","url":null,"abstract":"Laporan 10 besar penyakit di instalasi rawat inap RSD Mangusada Kabupaten Badung tahun 2019 yang menempati urutan pertama adalah penyakit Pneumonia dengan jumlah kunjungan yaitu sebanyak 1.369 pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis rekam medis rawat inap pasien pneumonia di RSD Mangusada Kabupaten Badung tahun 2019 baik secara kuantitatif ataupun kualitatif. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan dokumentasi. Populasi pada penelitian ini adalah 342 rekam medis (RM) pasien pneumonia, dengan jumlah sampel sebanyak 100 RM yang dipilih secara systematic random sampling. Data dianalisis secara deskriptif berdasarkan aspek kelengkapan kuantitatif dan kualitatif. Hasil analisis kuantitatif RM diperoleh kelengkapan data sosial pasien (demografi) 7%, kelengkapan bukti rekaman 40%, keabsahan rekaman 35%, tata cara pencatatan 5%. Sedangkan untuk analisis kualitatif administratif yaitu kejelasan masalah dan kondisi atau diagnosis 49%, masukan konsisten 83%, alasan pelayanan 100%, telaah rekaman 6%, persetujuan tindakan kedokteran (Informed Consent) 100%, dan biaya perawatan 100%. Berdasarkan hasil analisis kuantitatif dan kualitatif pada masing-masing formulir menunjukkan bahwa seluruh rekam medis dinyatakan tidak lengkap.","PeriodicalId":504327,"journal":{"name":"MAINTEKKES : The Journal of Management Information and Health Technology","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139171432","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. G. A. K. Y. Kanaya, Gede Wirabuana Putra, Putu Chrisdayanti Suada Putri, Putu Erma Pradnyani, Luh Yulia Adiningsih, I. W. S. M. Vergantana
{"title":"Gambaran Faktor Penyebab Pengembalian Berkas Klaim BPJS Kesehatan Pasien Rawat Inap Di RSUD Tabanan","authors":"I. G. A. K. Y. Kanaya, Gede Wirabuana Putra, Putu Chrisdayanti Suada Putri, Putu Erma Pradnyani, Luh Yulia Adiningsih, I. W. S. M. Vergantana","doi":"10.36049/maintekkes.v1i2.146","DOIUrl":"https://doi.org/10.36049/maintekkes.v1i2.146","url":null,"abstract":"Pengembalian berkas klaim adalah salah satu persyaratan berkas klaim yang dinyatakan tidak lengkap oleh pihak BPJS. Pada hasil observasi awal pada bulan Oktober – Desember 2022 menunjukan klaim yang diajukan sejumlah 2.833 berkas klaim dan tidak diterima sejumlah 165 berkas sehingga dikembalikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor administrasi kepesertaan, faktor administrasi pelayanan dan faktor administrasi pelayanan Kesehatan dengan pengembalian klaim BPJS Kesehatan. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis penelitian cross sectional. Metode pengumpulan data dengan observasi dan checklist. Sampel pada penelitian ini adalah 96 berkas klaim BPJS pasien rawat inap pada bulan Oktober 2022 – April 2023. Hasil penelitian yang diperoleh adalah dari 65 klaim yang tidak dikembalikan dan 31 dikembalikan, menunjukan adanya hubungan faktor administrasi kepesertaan, faktor administrasi pelayanan dan faktor admnistrasi pelayanan kesehatan dengan pengembalian klaim BPJS Kesehatan dengan nilai p value = 0,0001. Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor administrasi kepesertaan, pelayanan dan pelayanan kesehatan sangat berpengaruh dengan pengembalian klaim BPJS Kesehatan pasien rawat inap. Adapun saran yang diberikan adalah diharapkan petugas lebih memperhatikan kembali kesesuaian klaim BPJS kesehatan sehingga dapat meningkatkan mutu rumah sakit.","PeriodicalId":504327,"journal":{"name":"MAINTEKKES : The Journal of Management Information and Health Technology","volume":"183 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139172408","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengendalian Persedian Obat (Drug Inventory Control) di Rumah Sakit pada Masa Non Pandemi (Sebuah Tinjauan Literatur)","authors":"Lukman Adhitama","doi":"10.36049/maintekkes.v1i2.152","DOIUrl":"https://doi.org/10.36049/maintekkes.v1i2.152","url":null,"abstract":"Rantai pasok dan persediaan obat di rumah sakit menjadi hal yang kritis karena menyangkut aspek kualitas dan ketersediaan layanan kesehatan bagi pasien. Penelitian ini berusaha mereview sebanyak 15 publikasi terkait pengendalian persediaan obat di rumah sakit. Hasil temuan diperoleh bahwa dalam hal pengendalian persediaan obat berorientasi utama untuk meminimalkan biaya dan mencegah stok yang tidak sesuai kebutuhan. Dalam kasus-kasus yang ada, pengendalian persediaan obat dikelola secara mandiri oleh rumah sakit saja maupun dengan membuat sistem teintegrasi dengan pihak luar rumag sakit. Pemodelan persediaan obat dapat membentuk model non linear programming, mixed integer linear programming maupun markov chain. Proses penyelesaian masalah pengendalian persediaan obat sendiri bisa dilakukan baik ssecara analitik, heuristik maupun simulasi dengan mempertimbangkan kasus maupun sistem yang sedang ditangani.","PeriodicalId":504327,"journal":{"name":"MAINTEKKES : The Journal of Management Information and Health Technology","volume":"230 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139171587","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}