{"title":"Identifikasi Kompetensi Psikolog dalam Telekonseling: Metode Delphi","authors":"Imannatul Istiqomah, E. Saptandari","doi":"10.22146/gamajop.71141","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/gamajop.71141","url":null,"abstract":"Telekonseling telah digunakan di Indonesia sejak beberapa tahun terakhir dan semakin memuncak saat pandemi terjadi, tetapi belum terdapat panduan spesifik mengenai kompetensi apa saja yang perlu dimiliki psikolog dalam memberikan layanan telekonseling. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi dasar apa saja yang perlu dimiliki psikolog dalam melakukan telekonseling. Identifikasi kompetensi psikolog dilakukan dengan menggunakan metode Delphi, aitem kompetensi awal disusun melalui literature review yang selanjutnya dikirimkan kepada panel ahli untuk diberikan penilaian, komentar dan masukan terkait kompetensi yang ada. Konsensus dilakukan melalui dua kali putaran. Dari 51 orang panel ahli yang diundang sebanyak 31 panel ahli berpartisipasi dalam penelitian dengan latar belakang dosen pengampu Mata Kuliah Konseling, psikolog dan tim penyusun panduan telepsikologi HIMPSI dan AP2TPI. Berdasarkan kesepakatan panel ahli, diperoleh 93 kompetensi yang perlu dimiliki psikolog dalam melakukan telekonseling yang terbagi ke dalam empat kategori yakni pengembangan hubungan interpersonal, pelaksanaan asesmen dan evaluasi, pelaksanaan intervensi dan konsultasi, serta penguasaan kode etik dan standar layanan. Dari hasil penelitian ini diperoleh sejumlah rekomendasi terkait kebijakan dan penelitian selanjutnya.","PeriodicalId":380638,"journal":{"name":"Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP)","volume":"66 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131635782","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. Indrayanti, A. Claudia, S. Adi, Galang Lufityanto
{"title":"Science Majoring Background Modulates the Psychological Responses to Stress on Numerical Task","authors":"I. Indrayanti, A. Claudia, S. Adi, Galang Lufityanto","doi":"10.22146/gamajop.72911","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/gamajop.72911","url":null,"abstract":"Numerical tasks have become part of the daily activities of individuals even in academic potential tests which have the potential to cause stress to individuals. The background of majoring in science is thought to be one of the factors that influence the individual's physiological response to stress when doing numerical tasks. This study aims to investigate whether there are differences in the final results and processing stages on numerical tasks between students majoring in science and social studies. A simple mathematical numerical task was given to participants to respond by adding numbers that were close to each other within a predetermined time limit. Twenty-two participants took the test twice with a one-week gap between tests. Recording of participants' electrodermal activity while working on a task using a galvanic meter. The results show that there is no difference in performance between students in majoring in social science and science (t = 0.552; p = 0.587), however, there are indications of different stress dynamics, where students in majoring in science show a positive effect of stress, while students in majoring in social science show the opposite. Further discussed the stress response on the difference in the frequency of meetings with numerical tasks during education at school.","PeriodicalId":380638,"journal":{"name":"Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP)","volume":"114 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124339346","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan Kualitas Informasi dan Keamanan Situs terhadap Niat Pembelian Ulang Pengguna Mobile Commerce Shopee dengan Kepuasan Konsumen sebagai Mediator","authors":"Redina Gabry Angelia Sembiring, Honey Wahyuni Sugiharto Elgeka","doi":"10.22146/gamajop.75290","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/gamajop.75290","url":null,"abstract":"Persyaratan dasar aplikasi belanja online antara lain menyediakan informasi yang berkualitas dan keamanan aplikasi bagi penggunanya. Inovasi teknologi saat ini menggunakan mobile phone atau disebut mobile commerce (m-commerce) untuk akses dalam berbelanja online. Shopee sebagai salah satu m-commerce ternama, berupaya memberikan beragam akses informasi dan meningkatkan tingkat keamanan aplikasi untuk menjaga kepuasan penggunanya. Kepuasan atas pelayanan yang diberikan m-commerce dapat memicu pembelian ulang pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kualitas informasi atau keamanan aplikasi terhadap niat pembelian ulang pengguna Shopee dengan mediator kepuasan konsumen. Metode penelitian kuantitatif survei dengan 272 subjek konsumen Shopee yang dipilih menggunakan teknik accidental sampling. Data dianalisis menggunakan program Process Hayes model 4. Hasil penelitian menunjukkan kepuasan konsumen memediasi hubungan kualitas informasi dan niat pembelian ulang (β=0,0596; CI=0,03, 0,09). Sementara itu, mediator kepuasan konsumen memediasi hubungan keamanan aplikasi dan niat pembelian ulang (β=0,2408; CI=0,16, 0,34). Dapat disimpulkan bahwa perasaan puas atas layanan informasi yang relevan dan keamanan aplikasi dapat membentuk niat konsumen membeli di aplikasi yang sama.","PeriodicalId":380638,"journal":{"name":"Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP)","volume":"95 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122488587","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Regulasi Emosi dan Penyesuaian Mahasiswa Baru Saat Pandemi: Pentingkah Dukungan Emosional Orang Tua?","authors":"Yunissa Meganingtyas, Dian Mufitasari","doi":"10.22146/gamajop.70630","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/gamajop.70630","url":null,"abstract":"The Covid-19 pandemic has made new students of the class of 2020 experience three transitions at once in their lives. It takes a good ability to regulate emotions so that new students are able to pass the transition period successfully. This study aims to examine the role of emotion regulation on the ability to adjust to college during a pandemic through the emotional support of parents as moderators for new students. A total of 247 new students from the 2020 batch of Gadjah Mada University participated voluntarily in filling out the online questionnaire. There are three measuring tools used, namely the Emotion Regulation Scale, Student Adaptation to College Questionnaire (SACQ), and the Parental Emotional Support Scale. Moderation Regression Analysis was used to test the hypothesis and the results showed that parental emotional support was not proven to moderate the relationship between emotional regulation and college adjustment. However, emotion regulation was shown to have a direct positive effect on academic and social adjustment (p < 0.05).","PeriodicalId":380638,"journal":{"name":"Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP)","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124316409","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Pendidikan Profesi, Efikasi, dan Dukungan Sosial dalam Memprediksi Perilaku Inovatif Guru","authors":"Satwika Parama Nandini, Stephanie Yuanita Indrasari","doi":"10.22146/gamajop.74544","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/gamajop.74544","url":null,"abstract":"Menjadi inovatif merupakan salah satu kunci keberlangsungan suatu organisasi, termasuk institusi pendidikan. Guru, sebagai pemegang peran krusial dalam institusi pendidikan juga amat perlu mengembangkan perilaku inovatif agar dapat mencapai tujuan pendidikan di abad ke-21. Studi korelasional dilakukan untuk meneliti apakah keikutsertaan pada pendidikan profesi, efikasi guru, dan dukungan sosial di sekolah memprediksi perilaku inovatif pada guru sekolah dasar di Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Depok. Sebanyak 234 partisipan mengisi kuesioner self-report untuk mengukur ketiga variabel tersebut. Analisis regresi majemuk dilakukan untuk mengolah data yang diperoleh. Hasil penelitian menemukan bahwa ketiga variabel signifikan memprediksi perilaku inovatif guru, namun pada dimensi yang berbeda-beda dari perilaku inovatif guru. Selain itu, dukungan sosial ditemukan menjadi kontributor terbesar dalam memprediksi perilaku inovatif guru. Implikasi dari hasil yang ditemukan menunjukkan urgensi pengembangan aspek pendidikan, personal, dan sosial guru agar dapat menerapkan perilaku inovatif dalam kesehariannya.","PeriodicalId":380638,"journal":{"name":"Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP)","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122074785","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Galang Lufityanto, S. F. Jamaluddin, Alissa Nurfathia
{"title":"The Effect of Mild Sleep Deprivation on Students’ Cognitive Function during Covid-19 Pandemic","authors":"Galang Lufityanto, S. F. Jamaluddin, Alissa Nurfathia","doi":"10.22146/gamajop.76885","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/gamajop.76885","url":null,"abstract":"Covid-19 pandemic has altered students' sleep patterns due to increasing academic demands as a compromise to switching the learning mode from direct classroom interaction to online learning. As a result, some believed it would affect the quality of cognitive functions. We conducted one experiment involving ~200 undergraduate students to measure their inhibitory control -a segment of cognitive process that allows controlling the unnecessary but often striking impulses – under two conditions, i.e., sufficient sleep and lack of sleep. Participants were asked to record their regular sleeping hours a week before the measurement period to get the baseline condition. Lack of sleep condition was determined by taking only partitions (less than 85%) of the regular sleeping hours overnight. Inhibitory control was measured using the online version of Simon Task about 30 minutes after the participants woke up in the morning. We found no direct effect of sleep deprivation on the performance of the Simon Task. Participants performed the Simon Task comparably well between the Sleep Deprived and Sufficient Sleep conditions. However, sleep deprivation inhibited the learning process required to perform identical Simon Task on the subsequent measurement intake. Our finding demonstrates that despite no empiric evidence of the direct impact of sleep deprivation on cognitive function per se, it affects the covert learning process required to perform well in future assignments.","PeriodicalId":380638,"journal":{"name":"Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP)","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116930861","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
W. Walenta, Honey Wahyuni Sugiharto Elgeka, A. J. Tjahjoanggoro
{"title":"Narsisisme dan Harga Diri Perempuan Generasi Z terhadap Pembelian Kompulsif","authors":"W. Walenta, Honey Wahyuni Sugiharto Elgeka, A. J. Tjahjoanggoro","doi":"10.22146/gamajop.66627","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/gamajop.66627","url":null,"abstract":"Fenomena pembelian kompulsif yang terjadi di berbagai negara terus meningkat setiap saat, khususnya terjadi pada perempuan generasi Z. Tuntunan untuk pemenuhan tren membuat perempuan generasi Z memiliki dorongan untuk membeli fashion secara berlebihan hingga kehilangan kendali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara narsisisme, harga diri, dan pembelian kompulsif pada perempuan generasi Z. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik analisis regresi linear berganda. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan accidental sampling sejumlah 173 partisipan. Digunakan tiga instrumen pengukuran pada penelitian ini, yaitu: Compulsive Buying Scale, Narcissism Personal Inventory (NPI-16), dan Self-esteem Scale. Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui adanya hubungan antara narsisisme dan harga diri terhadap perilaku kompulsif (F = 23,041, p<0,01). Kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, kekaguman, ataupun penilaian positif dari orang lain akan membuat perempuan generasi Z melakukan pembelian kompulsif.","PeriodicalId":380638,"journal":{"name":"Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP)","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130968068","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sarah Syahara Alfa Hasanah, D. Hidayati, N. Syakarofath
{"title":"Kecenderungan Gaming Disorder dan Perilaku Konsumtif Pembelian Virtual Goods pada Pemain Online Game","authors":"Sarah Syahara Alfa Hasanah, D. Hidayati, N. Syakarofath","doi":"10.22146/gamajop.56824","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/gamajop.56824","url":null,"abstract":"Berkembangnya teknologi dan berbagai jenis game membuat seseorang tertarik terlibat penuh dan semakin intens hingga memiliki rasa ketergantungan, adiksi bahkan disorder. Segelintir individu melakukan berbagai upaya untuk dapat mengakses sumber kesenangannya selama bermain online game dengan turut serta membeli game item yang melekat pada game-game yang sering dimainkan meski dengan segala keterbatasan ekonomi yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecenderungan gaming disorder terhadap perilaku konsumtif pembelian virtual goods pada pemain online game. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 200 orang yang diperoleh dengan teknik purposive sampling dengan kriteria usia 14-28 tahun, sering bermain online game, pernah membeli item dalam game secara tunai maupun real trade money. Alat ukur dalam penelitian ini adalah Internet Gaming Disorder Scale dan skala perilaku konsumtif. Hasil penelitian yang diperoleh melalui teknik analisis regresi linear sederhana menunjukkan gaming disorder berpengaruh terhadap perilaku konsumtif pembelian virtual goods pada pemain online game (p < 0,000, R2 = 0,134). Artinya, individu yang cenderung mengalami internet gaming disorder semakin intens untuk membeli berbagai perangkat game yang digemari, begitu juga sebaliknya.","PeriodicalId":380638,"journal":{"name":"Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP)","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126347454","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Kualitas Persahabatan terhadap Tingkat Stres dengan Mediator Kesepian","authors":"Aisha Sekar Lazuardini Rachmanie, Idei Khurnia Swasti","doi":"10.22146/gamajop.69047","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/gamajop.69047","url":null,"abstract":"Hubungan persahabatan merupakan salah satu aspek penting di kehidupan mahasiswa. Kualitas dalam hubungan tersebut dapat berdampak pada kondisi Kesehatan mental mereka. Tujuan dari penelitian ini yaitu menguji secara empiris peran kualitas persahabatan terhadap tingkat stres melalui kesepian sebagai mediator pada mahasiswa sekolah kedinasan yang berusia 18-21 tahun. Partisipan penelitian adalah 216 mahasiswa (95 laki-laki dan 121 perempuan). Tingkat stres diukur dengan Perceived Stress Scale – 10, kesepian diukur dengan UCLA Loneliness Scale Version 3, dan kualitas persahabatan diukur dengan Friendship Quality Questionnaire (FQQ). Semua skala yang digunakan telah diadaptasi ke bahasa Indonesia Analisis mediasi sederhana digunakan untuk menentukan peran kualitas persahabatan pada tingkat stres dengan kesepian sebagai mediator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas persahabatan berperan negatif secara signifikan terhadap tingkat stres dengan kesepian sebagai mediator (β = -0,1114; p < 0,001). Dengan demikian, individu dengan kualitas persahabatan yang tinggi dengan sahabat mereka cenderung memiliki tingkat stres yang rendah dengan kesepian sebagai mediator keduanya.","PeriodicalId":380638,"journal":{"name":"Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP)","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129070936","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Persepsi Dukungan Sosial dan Efikasi Diri terhadap Konflik Sekolah-Keluarga pada Mahasiswa Strata Tiga (S-3)","authors":"N. A. Noveni, Endang Ekowarni","doi":"10.22146/gamajop.72618","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/gamajop.72618","url":null,"abstract":"Keputusan individu pada masa dewasa tengah yang sudah menikah dengan melanjutkan pendidikan dapat menambah tanggung jawab akademik sebagai mahasiswa S-3, selain tanggung jawab pada keluarga. Ketidakseimbangan tanggung jawab dalam melaksanakan peran sebagai anggota keluarga dan peran di sekolah sebagai mahasiswa S-3 dapat memicu terjadinya konflik sekolah-keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji peran persepsi dukungan sosial dan efikasi diri terhadap konflik sekolah-keluarga. Hipotesis dalam penelitian ini adalah peran persepsi dukungan sosial dan efikasi diri secara bersama-sama dapat memprediksi konflik sekolah, keluarga. Subjek penelitian ini sebanyak 41 mahasiswa S-3 di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Gajah Mada (UGM) yang berusia dalam rentang umur 34-60 tahun, sudah menikah dan telah menempuh pendidikan S-3 selama satu tahun. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian yaitu: skala konflik sekolah, keluarga, skala persepsi dukungan sosial, dan skala efikasi diri. Analisis data menggunakan metode analisis regresi ganda dengan bantuan SPSS 22. Hasil analisis data diperoleh nilai F=7,487 dengan p=0,002 artinya terdapat hubungan antara persepsi dukungan sosial dan efikasi diri secara bersama-sama terhadap konflik sekolah-keluarga dengan sumbangan efektif sebesar 28,3%.","PeriodicalId":380638,"journal":{"name":"Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP)","volume":"97 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132277395","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}