Muhammad Nursholeh, L. Azis, Hariyandi Hariyandi, Muhammad Alhajj Dzulfikri
{"title":"木薯粉与金枪鱼(Euthynnus Affinis)对有机物质性质和烟花能量的影响","authors":"Muhammad Nursholeh, L. Azis, Hariyandi Hariyandi, Muhammad Alhajj Dzulfikri","doi":"10.30812/jtmp.v1i1.2174","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kerupuk ikan merupakan produk favorit di Asia khususnya Indonesia. Kerupuk terdiri dari adonan tepung dan ditambahkan daging ikan. Hal yang tidak biasa dalam penelitian ini adalah rasio penambahan daging ikan ke adonan kerupuk hingga 40% menghasilkan kerupuk yang berbeda dari kerupuk ikan kebanyakan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rasio terbaik dan efeknya pada daya kembang dari kerupuk setelah penggorengan. Metode yang digunakan penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor yaitu Rasio tepung singkong : ikan tongkol dan lama Waktu Pengeringan, data penelitian dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) dengan ρ < 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan karakteristik kerupuk dari rasio subsitus tepung singkong dan ikan tongkol dan lamanya waktu pengeringan, dalam penelitian ini pada panelis tidak terlatih kerupuk dengan rasio subsitus tepung singkong dan ikan tongkol mendapatkan nilai rata-rata 3,35 (cukup suka). Dari tes organoleptik nilai rata-rata diperoleh berdasarkan indikator warna 3,28, 3,58 aroma, 3,45 rasa, dan 3,11 suka. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh rasio dan lamanya waktu pengeringan untuk pembuatan kerupuk peroses, nilai efektivitas sampel paling baik dalam rasio 80% tepung singkong: 20% ikan tongkol dengan waktu pengeringan 24 jam 60 °c yang sudah mencakup indikator warna, aroma, rasa, dan kesukaan dalam penelitian.","PeriodicalId":175767,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi dan Mutu Pangan","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Efek Rasio Penambahan Tepung Singkong dan Ikan Tongkol (Euthynnus Affinis) Terhadap Sifat Organoleptik dan Daya Kembang Kerupuk\",\"authors\":\"Muhammad Nursholeh, L. Azis, Hariyandi Hariyandi, Muhammad Alhajj Dzulfikri\",\"doi\":\"10.30812/jtmp.v1i1.2174\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kerupuk ikan merupakan produk favorit di Asia khususnya Indonesia. Kerupuk terdiri dari adonan tepung dan ditambahkan daging ikan. Hal yang tidak biasa dalam penelitian ini adalah rasio penambahan daging ikan ke adonan kerupuk hingga 40% menghasilkan kerupuk yang berbeda dari kerupuk ikan kebanyakan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rasio terbaik dan efeknya pada daya kembang dari kerupuk setelah penggorengan. Metode yang digunakan penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor yaitu Rasio tepung singkong : ikan tongkol dan lama Waktu Pengeringan, data penelitian dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) dengan ρ < 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan karakteristik kerupuk dari rasio subsitus tepung singkong dan ikan tongkol dan lamanya waktu pengeringan, dalam penelitian ini pada panelis tidak terlatih kerupuk dengan rasio subsitus tepung singkong dan ikan tongkol mendapatkan nilai rata-rata 3,35 (cukup suka). Dari tes organoleptik nilai rata-rata diperoleh berdasarkan indikator warna 3,28, 3,58 aroma, 3,45 rasa, dan 3,11 suka. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh rasio dan lamanya waktu pengeringan untuk pembuatan kerupuk peroses, nilai efektivitas sampel paling baik dalam rasio 80% tepung singkong: 20% ikan tongkol dengan waktu pengeringan 24 jam 60 °c yang sudah mencakup indikator warna, aroma, rasa, dan kesukaan dalam penelitian.\",\"PeriodicalId\":175767,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Teknologi dan Mutu Pangan\",\"volume\":\"77 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-23\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Teknologi dan Mutu Pangan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30812/jtmp.v1i1.2174\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknologi dan Mutu Pangan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30812/jtmp.v1i1.2174","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Efek Rasio Penambahan Tepung Singkong dan Ikan Tongkol (Euthynnus Affinis) Terhadap Sifat Organoleptik dan Daya Kembang Kerupuk
Kerupuk ikan merupakan produk favorit di Asia khususnya Indonesia. Kerupuk terdiri dari adonan tepung dan ditambahkan daging ikan. Hal yang tidak biasa dalam penelitian ini adalah rasio penambahan daging ikan ke adonan kerupuk hingga 40% menghasilkan kerupuk yang berbeda dari kerupuk ikan kebanyakan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rasio terbaik dan efeknya pada daya kembang dari kerupuk setelah penggorengan. Metode yang digunakan penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor yaitu Rasio tepung singkong : ikan tongkol dan lama Waktu Pengeringan, data penelitian dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) dengan ρ < 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan karakteristik kerupuk dari rasio subsitus tepung singkong dan ikan tongkol dan lamanya waktu pengeringan, dalam penelitian ini pada panelis tidak terlatih kerupuk dengan rasio subsitus tepung singkong dan ikan tongkol mendapatkan nilai rata-rata 3,35 (cukup suka). Dari tes organoleptik nilai rata-rata diperoleh berdasarkan indikator warna 3,28, 3,58 aroma, 3,45 rasa, dan 3,11 suka. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh rasio dan lamanya waktu pengeringan untuk pembuatan kerupuk peroses, nilai efektivitas sampel paling baik dalam rasio 80% tepung singkong: 20% ikan tongkol dengan waktu pengeringan 24 jam 60 °c yang sudah mencakup indikator warna, aroma, rasa, dan kesukaan dalam penelitian.