Fawwaz akbar al Amin, Noor Harini, S. Winarsih, Okta Pringga Pakpahan
{"title":"Pengaruh Konsentrasi Dan Lama Perendaman Dalam Larutan Kapur Sirih Terhadap Kualitas Tepung Bonggol Pisang Kepok Dan Pengaplikasian Pada Cookies","authors":"Fawwaz akbar al Amin, Noor Harini, S. Winarsih, Okta Pringga Pakpahan","doi":"10.22219/fths.v5i1.18758","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. Kepok banana tuber flour is made from banana tuber and carried out various processes, namely separation from root fibers, chopping, soaking with a solution of whiting to prevent discoloration/browning, washing, draining, drying and sifting. Cookies are foods made from low protein flour, eggs, sugar, and butter. The purpose of this study was to determine the interaction and influence of differences in concentration and duration of soaking whiting solution on the quality of kepok banana tuber flour and to determine the best quality sensory cookies formulations.This research was conducted in 2 stages. The first stage was the manufacture of kepok banana tuber flour using a factorial Randomized Block Design with 2 replications. The first factor is the concentration of whiting solution (5, 10 and 15%) and the second factor is the soaking time (30, 60 and 120 minutes). Stage 2 is making cookies using a simple randomized block design , namely the comparison of the composition of low protein wheat flour and kepok banana tuber flour with 4 levels (100%: 0%, 85%: 15%, 70%: 30%, and 55%: 45%). The results showed that in step 1 the difference in the concentration of whiting solution had a significant effect on water content, ash content, fat content and protein content. While the immersion time significantly affects the level of brightness (L), water content, ash content, fat content. The best kepok banana tuber flour is F2T1 with a brightness level (L) of 71.4, water content 6.2%, ash content 6.7%, fat content 4.1%, protein content 3.2% and carbohydrates 79.9 %. In stage 2, the best formulation for cookies was P1 (15% banana kepok tuber flour: 85% wheat flour) with an organoleptic score of 8 (very attractive), aroma 7.3 (liked), taste 7.8 (very good) and texture 7.9 (very crunchy).\nKeywords: banana tuber, betel lime, brightness, browning, cookies.\nAbstrak.Tepung bonggol pisang kepok adalah tepung yang terbuat dari bonggol pisang dan dilakukan berbagai proses yaitu pemisahan dari serabut akar, perajangan, perendaman dengan larutan kapur sirih untuk mencegah perubahan warna/browning, pencucian, penirisan, pengeringan dan pengayakan. Cookies merupakan makanan yang terbuat dari tepung terigu protein rendah, telur, gula, dan mentega. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui interaksi dan pengaruh dari perbedaan konsetrasi dan lama perendaman larutan kapur sirih terhadap kualitas tepung bonggol pisang kepok serta mengetahui formulasi kualitas terbaik sensoris cookies. Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahapan. Tahapan pertama adalah pembuatan tepung bonggol pisang kepok menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 kali ulangan. Faktor 1 adalah konsentrasi larutan kapur sirih (5, 10 dan 15%) dan faktor kedua adalah waktu lama perendaman (30, 60 dan 120 menit). Tahapan 2 adalah pembuatan cookies menggunakan Racangan Acak Kelompok (RAK) sederhana yaitu perbandingan komposisi tepung terigu protein rendah dan tepung bonggol pisang kepok dengan 4 level (100%:0%, 85%:15%,\n70%:30%, dan 55%:45%). Hasil penelitian menunjukkan pada tahap 1 perbedaan konsentrasi larutan kapur sirih berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar lemak dan kadar protein. Sedangkan lama waktu perendaman berpengaruh nyata terhadap tingkat kecerahan (L), kadar air, kadar abu, kadar lemak. Tepung bonggol pisang kepok terbaik adalah F2T1 dengan nilai tingkat kecerahan (L) 71,4, kadar air 6,2%, kadar abu 6,7%, kadar lemak 4,1%, kadar protein 3,2% dan karbohidrat 79,9%. Pada tahap 2 cookies formulasi terbaik adalah P1 (15% tepung bonggol pisang kepok : 85% tepung terigu) dengan skor organoleptik kenampakan 8 (sangat menarik), aroma 7,3 (suka), rasa 7,8 (sangat enak) dan tekstur 7,9 (sangat renyah).\nKata kunci: bonggol pisang, browning, cookies, kapur sirih, tingkat kecerahan\n ","PeriodicalId":377828,"journal":{"name":"Food Technology and Halal Science Journal","volume":"168 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Food Technology and Halal Science Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22219/fths.v5i1.18758","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Abstract. Kepok banana tuber flour is made from banana tuber and carried out various processes, namely separation from root fibers, chopping, soaking with a solution of whiting to prevent discoloration/browning, washing, draining, drying and sifting. Cookies are foods made from low protein flour, eggs, sugar, and butter. The purpose of this study was to determine the interaction and influence of differences in concentration and duration of soaking whiting solution on the quality of kepok banana tuber flour and to determine the best quality sensory cookies formulations.This research was conducted in 2 stages. The first stage was the manufacture of kepok banana tuber flour using a factorial Randomized Block Design with 2 replications. The first factor is the concentration of whiting solution (5, 10 and 15%) and the second factor is the soaking time (30, 60 and 120 minutes). Stage 2 is making cookies using a simple randomized block design , namely the comparison of the composition of low protein wheat flour and kepok banana tuber flour with 4 levels (100%: 0%, 85%: 15%, 70%: 30%, and 55%: 45%). The results showed that in step 1 the difference in the concentration of whiting solution had a significant effect on water content, ash content, fat content and protein content. While the immersion time significantly affects the level of brightness (L), water content, ash content, fat content. The best kepok banana tuber flour is F2T1 with a brightness level (L) of 71.4, water content 6.2%, ash content 6.7%, fat content 4.1%, protein content 3.2% and carbohydrates 79.9 %. In stage 2, the best formulation for cookies was P1 (15% banana kepok tuber flour: 85% wheat flour) with an organoleptic score of 8 (very attractive), aroma 7.3 (liked), taste 7.8 (very good) and texture 7.9 (very crunchy).
Keywords: banana tuber, betel lime, brightness, browning, cookies.
Abstrak.Tepung bonggol pisang kepok adalah tepung yang terbuat dari bonggol pisang dan dilakukan berbagai proses yaitu pemisahan dari serabut akar, perajangan, perendaman dengan larutan kapur sirih untuk mencegah perubahan warna/browning, pencucian, penirisan, pengeringan dan pengayakan. Cookies merupakan makanan yang terbuat dari tepung terigu protein rendah, telur, gula, dan mentega. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui interaksi dan pengaruh dari perbedaan konsetrasi dan lama perendaman larutan kapur sirih terhadap kualitas tepung bonggol pisang kepok serta mengetahui formulasi kualitas terbaik sensoris cookies. Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahapan. Tahapan pertama adalah pembuatan tepung bonggol pisang kepok menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 kali ulangan. Faktor 1 adalah konsentrasi larutan kapur sirih (5, 10 dan 15%) dan faktor kedua adalah waktu lama perendaman (30, 60 dan 120 menit). Tahapan 2 adalah pembuatan cookies menggunakan Racangan Acak Kelompok (RAK) sederhana yaitu perbandingan komposisi tepung terigu protein rendah dan tepung bonggol pisang kepok dengan 4 level (100%:0%, 85%:15%,
70%:30%, dan 55%:45%). Hasil penelitian menunjukkan pada tahap 1 perbedaan konsentrasi larutan kapur sirih berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar lemak dan kadar protein. Sedangkan lama waktu perendaman berpengaruh nyata terhadap tingkat kecerahan (L), kadar air, kadar abu, kadar lemak. Tepung bonggol pisang kepok terbaik adalah F2T1 dengan nilai tingkat kecerahan (L) 71,4, kadar air 6,2%, kadar abu 6,7%, kadar lemak 4,1%, kadar protein 3,2% dan karbohidrat 79,9%. Pada tahap 2 cookies formulasi terbaik adalah P1 (15% tepung bonggol pisang kepok : 85% tepung terigu) dengan skor organoleptik kenampakan 8 (sangat menarik), aroma 7,3 (suka), rasa 7,8 (sangat enak) dan tekstur 7,9 (sangat renyah).
Kata kunci: bonggol pisang, browning, cookies, kapur sirih, tingkat kecerahan
摘要吉薄香蕉块茎粉是由香蕉块茎经分离根纤维、切碎、用漂白溶液浸泡以防止变色/褐变、洗涤、沥干、干燥和筛分等工序制成的。饼干是由低蛋白面粉、鸡蛋、糖和黄油制成的食物。本研究的目的是确定不同浓度和浸泡时间的白化液对香竹香蕉块茎粉品质的相互作用和影响,并确定最佳的感官饼干配方。本研究分两个阶段进行。第一阶段是采用2个重复的因子随机区组设计生产香柏果粉。第一个因素是白化液的浓度(5%、10%和15%),第二个因素是浸泡时间(30、60和120分钟)。第二阶段是制作饼干,采用简单的随机区组设计,即低蛋白小麦粉和kepok香蕉块茎粉4个水平(100%:0%、85%:15%、70%:30%、55%:45%)的成分比较。结果表明,在步骤1中,增白液浓度的差异对果实含水量、灰分含量、脂肪含量和蛋白质含量有显著影响。而浸泡时间对光亮度(L)、含水量、灰分含量、脂肪含量有显著影响。以F2T1为最优,光亮度(L)为71.4,含水量6.2%,灰分含量6.7%,脂肪含量4.1%,蛋白质含量3.2%,碳水化合物含量79.9%。在第二阶段,饼干的最佳配方为P1(15%的香蕉块茎粉:85%的小麦粉),其感官得分为8分(非常吸引人),香气为7.3分(喜欢),味道为7.8分(非常好),质地为7.9分(非常脆)。摘要:tepung bonggol pisang kepok adalah tepung yang terbuat dari bonggol pisang dilakukan berbagai加工yitu pemisahan dari serabut akar, perendaman dengan larutan kapur sirih untuk menegah perubahan warna/褐变,pencucian, penirisan, pengeringan和dan pengayakan。饼干merupakan makanan yang terbuat dari tepung terigu蛋白质renah, telur, gula, dan mentega。Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui interaksi danpengaruh dari perbedaan konsetrasi danlama perendaman larutan kapur sirih terhadap kualitas tepung bonggol pisang kepok serta mengetahui formulasi kualitas terbaik感应器饼干。Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahapan。Tahapan pertamama adalah pembuatan tepung bonggol pisang kepok menggunakan ranchanan akak Kelompok (RAK),生产厂家,kali ulangan。Faktor 1 adalah konsentrasi larutan kapur sirih(5,10丹15%)Faktor kedua adalah waktu lama perendaman(30,60丹120曼)。Tahapan 2 adalah pembuatan cookies menggunakan Racangan Acak Kelompok (RAK) sederhana yaitu perbandingan和komposisi tepung terigu蛋白rendah dan tepung bonggol pisang kepok dengan 4水平(100%:0%,85%:15%,70%:30%,dan 55%:45%)。【翻译】【翻译】Hasil penelitian menunjukkan padtahap 1 perbedaan和konsentrasi larutan kapur sirih berpengaruh nyata, terhadap kadar air, kadar abu, kadar lemak和kadar protein。Sedangkan lama waktu perendaman berpengaruh nyata terhadap tingkat kecerahan(左),kadar air, kadar abu, kadar lemak。Tepung bonggol pisang kepok terbaik adalah F2T1 dengan nilai tingkat kecerahan (L) 71,4, kadar air 6,2%, kadar约6,7%,kadar lemak 4,1%, kadar蛋白3,2%,karbohidrat 79,9%。Pada tahap 2饼干配方为terbaik adalah P1 (15% tepung bonggol pisang kepok: 85% tepung terigu) dengan skor organoleptik kenampakan 8 (sangat menarik),香气7,3 (suka), rasa 7,8 (sangat enak)和tekstur 7,9 (sangat renyah)。Kata kunci: bonggol pisang, browning,饼干,kapur sirih, tingkat kecerahan