{"title":"Perlawanan Strategis Perempuan terhadap Eksploitasi Laki-laki dalam Novel Claudine en Menage (1902) Karya Gabriele Sidonie Colette","authors":"Y. Sibuea, Wening Udasmoro, Hayatul Cholsy","doi":"10.20473/mozaik.v20i2.21953","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kehidupan perempuan yang dianggap bergantung kepada laki-laki membuat perempuan diperlakukan semena-mena dan tidak adil. Claudine en Menage (1902) adalah novel karya seorang pengarang Prancis, Colette. Novel ini menceritakan tentang seorang perempuan yang hidup sebagai istri yang mengalami eksploitasi berlapis karena ras, budaya, dan seksualitasnya yang dilakukan oleh orang-orang terdekatnya, yaitu ayah dan suaminya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi ideologi dari novel terkait dengan perlawanan perempuan terhadap eksploitasi laki-laki dan mengajak pembaca untuk membuka paradigma baru yang lebih luas mengenai perlawanan perempuan tersebut. Penelitian ini menggunakan teori perlawanan perempuan dari Hélène Cixous, yang berpendapat bahwa perempuan dengan keahlian dan kemampuannya menulis mampu keluar dari belenggu penindasan yang mereka alami. Teori interseksionalitas dari Kimberlé Crénshaw, yang menerangkan tentang diskriminasi ganda perempuan yang bersifat interseksional yang memuat aspek ras, budaya, agama, serta seksualitas juga dijadikan lensa pendukung di dalam tulisan ini. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi cerita dengan fokus pengumpulan data dan analisis data pada kemampuan perempuan keluar dari belenggu patriarki dan mampu menjadi perempuan independen dengan kemampuan yang mereka miliki.Women's lives are seen as dependent on men, and as such they are prone to abuse and unfair treatment. Claudine en Menage (1902) is a novel written by the French author Colette, which narrates a woman's experiences with racial, cultural, and sexual exploitation at the hands of her father and husband. This study seeks to explore the novel's ideology, as related to its depiction of women's resistance to male exploitation and its invitation to readers to explore broader paradigms about said resistance. This study employs Hélène Cixous' theory of struggle, which holds that women are able to penetrate the barriers of oppression through their writing skills and abilities, and Kimberlé Crénshaw's theory of intersectionality, which holds that sexual discrimination intersects with racial, cultural, religious, and sexuality discrimination. This study uses content analysis methode, with a particular focus on collecting and analyzing data that depict women's ability to shatter barriers of patriarchy and become independent through their own abilities.","PeriodicalId":52671,"journal":{"name":"Mozaik Humaniora","volume":"71 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Mozaik Humaniora","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20473/mozaik.v20i2.21953","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
被认为依赖男人的女人的生活使女人受到虐待和不公平。克劳丁·恩·Menage(1902年)是法国作家科莱特的小说。它讲述了一个女人作为妻子生活的故事,她经历了由她最亲近的人——她的父亲和丈夫——对她的种族、文化和性剥削。本研究的目的是探索小说中关于女性抵抗剥削男性的意识形态,并鼓励读者为女性抵抗打开一个更广泛的新范例。这项研究采用了Helene Cixous的女性抵抗理论,她认为拥有自己的专业知识和写作能力的女性能够摆脱压抑的枷锁。金伯利·克伦肖(金伯利克伦肖)的宗派主义理论解释了女性对性别的双重歧视,这些歧视包括种族、文化、宗教和性方面,也成为本文的支持透镜。这项研究采用了故事内容分析方法,重点是收集数据和分析女性从父权制的束缚中解放出来的能力,能够成为具有同样能力的独立女性。妇女的生活被视为对男人的依赖,因此她们渴望虐待和不公平的治疗。《Claudine en en Menage》(1902年)是法国author violet的小说。这个研究旨在探索小说的理想主义,这与它的女性阻力退化有关,并将其吸引到读者去探索说阻力的基本结构。这个研究人员Helene Cixous的“行为理论”,她能够通过写作技巧和能力,以及令人憎恶的交叉理论,将性与理性、文化、宗教和性歧视的交叉结合结合起来。这项研究的目的是分析方法方法,并对收集和分析数据进行特别专注。
Perlawanan Strategis Perempuan terhadap Eksploitasi Laki-laki dalam Novel Claudine en Menage (1902) Karya Gabriele Sidonie Colette
Kehidupan perempuan yang dianggap bergantung kepada laki-laki membuat perempuan diperlakukan semena-mena dan tidak adil. Claudine en Menage (1902) adalah novel karya seorang pengarang Prancis, Colette. Novel ini menceritakan tentang seorang perempuan yang hidup sebagai istri yang mengalami eksploitasi berlapis karena ras, budaya, dan seksualitasnya yang dilakukan oleh orang-orang terdekatnya, yaitu ayah dan suaminya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi ideologi dari novel terkait dengan perlawanan perempuan terhadap eksploitasi laki-laki dan mengajak pembaca untuk membuka paradigma baru yang lebih luas mengenai perlawanan perempuan tersebut. Penelitian ini menggunakan teori perlawanan perempuan dari Hélène Cixous, yang berpendapat bahwa perempuan dengan keahlian dan kemampuannya menulis mampu keluar dari belenggu penindasan yang mereka alami. Teori interseksionalitas dari Kimberlé Crénshaw, yang menerangkan tentang diskriminasi ganda perempuan yang bersifat interseksional yang memuat aspek ras, budaya, agama, serta seksualitas juga dijadikan lensa pendukung di dalam tulisan ini. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi cerita dengan fokus pengumpulan data dan analisis data pada kemampuan perempuan keluar dari belenggu patriarki dan mampu menjadi perempuan independen dengan kemampuan yang mereka miliki.Women's lives are seen as dependent on men, and as such they are prone to abuse and unfair treatment. Claudine en Menage (1902) is a novel written by the French author Colette, which narrates a woman's experiences with racial, cultural, and sexual exploitation at the hands of her father and husband. This study seeks to explore the novel's ideology, as related to its depiction of women's resistance to male exploitation and its invitation to readers to explore broader paradigms about said resistance. This study employs Hélène Cixous' theory of struggle, which holds that women are able to penetrate the barriers of oppression through their writing skills and abilities, and Kimberlé Crénshaw's theory of intersectionality, which holds that sexual discrimination intersects with racial, cultural, religious, and sexuality discrimination. This study uses content analysis methode, with a particular focus on collecting and analyzing data that depict women's ability to shatter barriers of patriarchy and become independent through their own abilities.