Nur’azizah Prihatiningsih, Heru Adi Djatmiko, Erminawati Erminawati
{"title":"Komponen epidemi penyakit antraknosa pada tanaman cabai di kecamatan baturaden kabupaten Banyumas","authors":"Nur’azizah Prihatiningsih, Heru Adi Djatmiko, Erminawati Erminawati","doi":"10.15575/8000","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penyakit antraknosa merupakan penyakit utama pada tanaman cabai yang dapat menyebabkan kegagalan panen dan kerugian mencapai 80 %. Tujuan penelitian untuk menilai perkembangan penyakit antraknosa cabai di Kecamatan Baturraden, menguji pengaruh  komponen epideminya terhadap pertumbuhan jamur Colletotrichum gloeosporioides dan penekanan penyakit pada buah cabai. Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan pengambilan sampel secara purposive random sampling di empat desa di Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. Pengujian pengaruh komponen epidemi dilakukan di Laboratorium Perlindungan Tanaman Faperta Unsoed dengan menumbuhkan jamur C. gloeosporioides pada beberapa suhu dan menguji penekanan penyakit pada buah cabai.  Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap. Variabel pengamatan yaitu intensitas penyakit, laju infeksi, kecepatan pertumbuhan jamur, persentase penghambatan pertumbuhan jamur dan penekanan penyakit pada buah cabai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit antraknosa di desa Kemutug Lor menunjukkan intensitas penyakit tertinggi yaitu 76% dengan laju infeksi 0,345 unit/hari.  Suhu optimum yang mendukung  pertumbuhan C. gloeosporioides yaitu 29oC, dengan kecepatan pertumbuhan 14,72 mm.hari-1. Pertumbuhan C. gloeosporioides dihambat oleh bakteri endofit cabai BE2 sebesar 78,6%.  Bakteri endofit cabai dapat menekan penyakit antraknosa pada buah cabai dengan efektivitas 30,93%. Anthracnose is the main disease in chili that can cause crop failure and losses up to 80%. The aim of the study was to assess the development of chili anthracnose in the Baturraden district, to examine the effect of its epidemic components on the growth of Colletotrichum gloeosporioides, and suppression of anthracnose. The research method used was a survey with purposive random sampling in four villages in Baturraden district, Banyumas Regency. Testing the effect of epidemic components was carried out in Plant Protection Laboratory, Faculty of Agriculture Unsoed by growing the C. gloeosporioides at several temperatures, and testing the disease suppression of chilies with chili endophytic bacteria. The design used was a Completely Randomized Design. The variables observed were disease intensity, infection rate, fungal growth rate, percentage of inhibition of fungal growth, and disease suppression in chilies. The results showed that chili anthracnose in the village of Kemutug  Lor showed the highest intensity of 76% with an infection rate of 0,345 units per day. The optimum temperature that supported the growth of C. gloeosporioides was 29oC with a growth rate of 14,72 mm day-1. Growth of C. gloeosporioides was inhibited by endophytic bacteria BE2 chili by 78,6%. Chili endophytic bacteria could suppress anthracnose in chilies by 30,93% effectivity.","PeriodicalId":34207,"journal":{"name":"Jurnal Agro Industri Perkebunan","volume":"32 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Agro Industri Perkebunan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15575/8000","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

炭疽热是辣椒植物的主要疾病,可能导致作物歉收和损失高达80%。这项研究的目的是评估巴图拉登氏菌菌病的进展情况,测试其流行成分对真菌群菌属球菌生长的影响,并对辣椒果抑制疾病的抑制。采用的研究方法是在班尤马斯区巴德鲁拉登区四个村庄进行抽样调查。在Faperta Unsoed植物保护实验室里,通过在某些温度下种植C. gloeosporiodes真菌,并对辣椒果的抑制疾病进行了传染病成分测试。设计是完全随机的。观察变量是疾病的强度、感染速度、真菌生长速度、真菌抑制率和辣椒果实疾病的抑制。研究结果显示,getug Lor村的炭疽热发病率为76%,感染率为每天0.345个单位。最佳温度支持C. gloeosporioides生长的29o / C,增长率为14.72 / 1天。红眼病的生长由辣椒属植物的内生细菌抑制为78.6%。辣椒内生细菌能以30.93%的效力抑制辣椒果实中的炭疽病。炭疽热是一种主要的疾病,可使智利损失高达80%。这项研究的目标是在巴图拉顿地区评估智利人口的发展,以评估其收集范围扩大的流行病影响以及对人类鼻子的支持。本项研究使用的方法是在班乌玛摄政区的四个村庄进行调查时进行的。受感染流行病的影响被考虑进了受保护的实验室,农业的特点是在严重的低温下发展,并测试了智利经皮杆菌引起的儿童疾病。设计的使用是一个完全随机的设计。观察到的变量是增加的强度、感染率、增加的fungal增长率、抑制鸡饥饿和chilies中的疾病。最近的民意调查显示,智利的二氧化碳含量达到了每天0.345单位的最高水平,达到了76%。C. gloeosporioides growth的最佳温度是29摄氏度,利率为14.72毫米-1。C. gloeosporioides的生长被辣椒菌根菌感染,共78.6%。智利根菌能以3093%的效率促进其天然。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Komponen epidemi penyakit antraknosa pada tanaman cabai di kecamatan baturaden kabupaten Banyumas
Penyakit antraknosa merupakan penyakit utama pada tanaman cabai yang dapat menyebabkan kegagalan panen dan kerugian mencapai 80 %. Tujuan penelitian untuk menilai perkembangan penyakit antraknosa cabai di Kecamatan Baturraden, menguji pengaruh  komponen epideminya terhadap pertumbuhan jamur Colletotrichum gloeosporioides dan penekanan penyakit pada buah cabai. Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan pengambilan sampel secara purposive random sampling di empat desa di Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. Pengujian pengaruh komponen epidemi dilakukan di Laboratorium Perlindungan Tanaman Faperta Unsoed dengan menumbuhkan jamur C. gloeosporioides pada beberapa suhu dan menguji penekanan penyakit pada buah cabai.  Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap. Variabel pengamatan yaitu intensitas penyakit, laju infeksi, kecepatan pertumbuhan jamur, persentase penghambatan pertumbuhan jamur dan penekanan penyakit pada buah cabai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit antraknosa di desa Kemutug Lor menunjukkan intensitas penyakit tertinggi yaitu 76% dengan laju infeksi 0,345 unit/hari.  Suhu optimum yang mendukung  pertumbuhan C. gloeosporioides yaitu 29oC, dengan kecepatan pertumbuhan 14,72 mm.hari-1. Pertumbuhan C. gloeosporioides dihambat oleh bakteri endofit cabai BE2 sebesar 78,6%.  Bakteri endofit cabai dapat menekan penyakit antraknosa pada buah cabai dengan efektivitas 30,93%. Anthracnose is the main disease in chili that can cause crop failure and losses up to 80%. The aim of the study was to assess the development of chili anthracnose in the Baturraden district, to examine the effect of its epidemic components on the growth of Colletotrichum gloeosporioides, and suppression of anthracnose. The research method used was a survey with purposive random sampling in four villages in Baturraden district, Banyumas Regency. Testing the effect of epidemic components was carried out in Plant Protection Laboratory, Faculty of Agriculture Unsoed by growing the C. gloeosporioides at several temperatures, and testing the disease suppression of chilies with chili endophytic bacteria. The design used was a Completely Randomized Design. The variables observed were disease intensity, infection rate, fungal growth rate, percentage of inhibition of fungal growth, and disease suppression in chilies. The results showed that chili anthracnose in the village of Kemutug  Lor showed the highest intensity of 76% with an infection rate of 0,345 units per day. The optimum temperature that supported the growth of C. gloeosporioides was 29oC with a growth rate of 14,72 mm day-1. Growth of C. gloeosporioides was inhibited by endophytic bacteria BE2 chili by 78,6%. Chili endophytic bacteria could suppress anthracnose in chilies by 30,93% effectivity.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
7
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信