基于性别的价值链映射和腾吉利斯-卡曼-泗水Tempe商业模式的发展

Q3 Social Sciences

Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pub Date : 2023-08-15 DOI:10.61132/sadewa.v1i3.32

R. Saraswati, N. Asri

{"title":"基于性别的价值链映射和腾吉利斯-卡曼-泗水Tempe商业模式的发展","authors":"R. Saraswati, N. Asri","doi":"10.61132/sadewa.v1i3.32","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. The method used in this research is Value Chain Mapping, Gender Sensitivity Value Chain Mapping, and Canvas Business Model. Value Chain Mapping is used to map activities ranging from upstream to downstream from a tempe industry value chain in Tenggilis Surabaya. Gender Sensitivity Value Mapping is used to map and analyze the role of gender in the tempe industry value chain. Whereas the Canvas Business Model is used to redesign the tempe industry business model in Tenggilis Surabaya based on value, gender, and competitive advantage. The results of this study are Value Chain Mapping and Tempe Business Model for the home-based tempe industry. The role of women housewives in the tempe industry value chain in Tenggilis Kauman is almost 50%. For the tempe production system and marketing management for the SME scale, such as the tempe industry in Tenggilis tempe village, the maturity level has reached the optimal level, level 5. For external suppliers, the maturity level is still low at level 2 or still in the development stage. For market orientation, competitors and product development are already at a competitive level. Revenue Streams from the tempe business process in Kampung Tempe is the sale of tempe and its processed products, as well as a tourist visit. \n \nKeywords: gender role, tempe industry, tempe business model, value chain mapping \n \nAbstrac. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Value Chain Mapping, Gender Sensitivity Value Chain Mapping, dan Canvas Business Model. Value Chain Mapping digunakan untuk memetakan kegiatan mulai dari hulu hingga hilir dari suatu rantai nilai industri tempe di Tenggilis Surabaya. Gender Sensitivity Value Chain Mapping digunakan untuk memetakan dan menganalisis peran gender dalam rantai nilai industri tempe. Sedangkan Canvas Business Model digunakan untuk mendesain ulang model bisnis industri tempe di Tenggilis Surabaya berdasarkan nilai, jenis kelamin, dan keunggulan bersaing. Hasil dari penelitian ini adalah Pemetaan Rantai Nilai dan Model Bisnis Tempe untuk industri tempe rumahan. Peran ibu rumah tangga dalam rantai nilai industri tempe di Tenggilis Kauman hampir mencapai 50%. Untuk sistem produksi tempe dan manajemen pemasaran skala UKM seperti industri tempe di Kampung Tempe Tenggilis tingkat kematangan sudah mencapai tingkat optimal yaitu tingkat 5. Untuk pemasok eksternal tingkat kematangan masih rendah pada tingkat 2 atau masih dalam tahap pengembangan. Untuk orientasi pasar, pesaing dan pengembangan produk sudah berada pada tingkat kompetitif. Aliran pendapatan dari proses bisnis tempe di Kampung Tempe adalah penjualan tempe dan hasil olahannya, serta kunjungan wisatawan. \n \nKata kunci: peran industri tempe, gender, model bisnis tempe, pemetaan rantai nilai","PeriodicalId":36433,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik","volume":"55 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Gender-based Value Chain Mapping and Development of the Tempe Business Model in Tenggilis Kauman Surabaya\",\"authors\":\"R. Saraswati, N. Asri\",\"doi\":\"10.61132/sadewa.v1i3.32\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract. The method used in this research is Value Chain Mapping, Gender Sensitivity Value Chain Mapping, and Canvas Business Model. Value Chain Mapping is used to map activities ranging from upstream to downstream from a tempe industry value chain in Tenggilis Surabaya. Gender Sensitivity Value Mapping is used to map and analyze the role of gender in the tempe industry value chain. Whereas the Canvas Business Model is used to redesign the tempe industry business model in Tenggilis Surabaya based on value, gender, and competitive advantage. The results of this study are Value Chain Mapping and Tempe Business Model for the home-based tempe industry. The role of women housewives in the tempe industry value chain in Tenggilis Kauman is almost 50%. For the tempe production system and marketing management for the SME scale, such as the tempe industry in Tenggilis tempe village, the maturity level has reached the optimal level, level 5. For external suppliers, the maturity level is still low at level 2 or still in the development stage. For market orientation, competitors and product development are already at a competitive level. Revenue Streams from the tempe business process in Kampung Tempe is the sale of tempe and its processed products, as well as a tourist visit. \\n \\nKeywords: gender role, tempe industry, tempe business model, value chain mapping \\n \\nAbstrac. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Value Chain Mapping, Gender Sensitivity Value Chain Mapping, dan Canvas Business Model. Value Chain Mapping digunakan untuk memetakan kegiatan mulai dari hulu hingga hilir dari suatu rantai nilai industri tempe di Tenggilis Surabaya. Gender Sensitivity Value Chain Mapping digunakan untuk memetakan dan menganalisis peran gender dalam rantai nilai industri tempe. Sedangkan Canvas Business Model digunakan untuk mendesain ulang model bisnis industri tempe di Tenggilis Surabaya berdasarkan nilai, jenis kelamin, dan keunggulan bersaing. Hasil dari penelitian ini adalah Pemetaan Rantai Nilai dan Model Bisnis Tempe untuk industri tempe rumahan. Peran ibu rumah tangga dalam rantai nilai industri tempe di Tenggilis Kauman hampir mencapai 50%. Untuk sistem produksi tempe dan manajemen pemasaran skala UKM seperti industri tempe di Kampung Tempe Tenggilis tingkat kematangan sudah mencapai tingkat optimal yaitu tingkat 5. Untuk pemasok eksternal tingkat kematangan masih rendah pada tingkat 2 atau masih dalam tahap pengembangan. Untuk orientasi pasar, pesaing dan pengembangan produk sudah berada pada tingkat kompetitif. Aliran pendapatan dari proses bisnis tempe di Kampung Tempe adalah penjualan tempe dan hasil olahannya, serta kunjungan wisatawan. \\n \\nKata kunci: peran industri tempe, gender, model bisnis tempe, pemetaan rantai nilai\",\"PeriodicalId\":36433,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik\",\"volume\":\"55 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-08-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.61132/sadewa.v1i3.32\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"Q3\",\"JCRName\":\"Social Sciences\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.61132/sadewa.v1i3.32","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q3","JCRName":"Social Sciences","Score":null,"Total":0}

引用次数: 0

摘要

摘要本研究使用的方法是价值链映射、性别敏感性价值链映射和画布商业模型。价值链映射用于映射腾吉利斯泗水的tempe产业价值链从上游到下游的活动。性别敏感性价值映射用于映射和分析性别在钢铁业价值链中的作用。而画布商业模式则是基于价值、性别和竞争优势对腾吉利斯泗水的tempe行业商业模式进行重新设计。本研究的结果是家庭式Tempe产业的价值链映射和Tempe商业模式。女性家庭主妇在腾吉利斯考曼的tempe产业价值链中所占的比重接近50%。对于中小企业规模的tempe生产体系和营销管理，如腾格里市tempe村的tempe产业，成熟度达到了最优水平，即5级。对于外部供应商而言，成熟度级别仍然处于较低的2级或仍处于开发阶段。对于市场导向，竞争者和产品开发已经处于竞争水平。在甘榜丹贝，丹贝商业流程的收入来源是销售丹贝及其加工产品，以及游客参观。关键词:性别角色，tempe产业，tempe商业模式，价值链映射Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah价值链映射，性别敏感性价值链映射，dan Canvas商业模式。价值链映射digunakan untuk memetakan kegiatan mulai dari hulu hinga hili dari suatu rantai nilai产业tempe tengilis泗水。性别敏感性价值链图、性别敏感性价值链图、性别敏感性价值链图、性别敏感性价值链图、性别敏感性价值链图、性别敏感性价值链图、性别敏感性价值链图、性别敏感性价值链图、性别敏感性价值链图、性别敏感性价值链图、性别敏感性价值链图、性别敏感性价值链图、性别敏感性价值链图。Sedangkan帆布商业模式digunakan untuk mendesain ulang模式是丹吉里斯泗水的工业模式，是丹吉里斯泗水的商业模式，jenis kelamin, dan keungulan bersaing。Hasil dari penelitian ini adalah Pemetaan Rantai Nilai dan Model Bisnis Tempe untuk industry Tempe rumahan。Peran ibu rumah tangga dalam rantai nilai industry tempe di Tenggilis Kauman harm mengapai 50%。Untuk系统产品，tempe，管理，pemasaran skala, UKM，独立产业，tempe, Kampung, tempe, Tenggilis, tingkat, kematangan, sudah, mengapai, tingkat, optimal, yitu, tingkat 5。Untuk pemasok eksternal tingkat kematangan masih rendah pagih tingkat 2 atau masih dalam tahap pengembangan。“东方之路”是一种“东方之路”，是一种“东方之路”，是一种“东方之路”，是一种“东方之路”。Aliran pendapatan dari在甘邦(Kampung)寺庙，寺庙，寺庙，寺庙，寺庙，寺庙，寺庙，寺庙，寺庙，寺庙，寺庙。Kata kunci: peran industry tempe, gender, model bisnis tempe, pemetaan, rantai nilai

本文章由计算机程序翻译，如有差异，请以英文原文为准。

查看原文本刊更多论文

Gender-based Value Chain Mapping and Development of the Tempe Business Model in Tenggilis Kauman Surabaya

Abstract. The method used in this research is Value Chain Mapping, Gender Sensitivity Value Chain Mapping, and Canvas Business Model. Value Chain Mapping is used to map activities ranging from upstream to downstream from a tempe industry value chain in Tenggilis Surabaya. Gender Sensitivity Value Mapping is used to map and analyze the role of gender in the tempe industry value chain. Whereas the Canvas Business Model is used to redesign the tempe industry business model in Tenggilis Surabaya based on value, gender, and competitive advantage. The results of this study are Value Chain Mapping and Tempe Business Model for the home-based tempe industry. The role of women housewives in the tempe industry value chain in Tenggilis Kauman is almost 50%. For the tempe production system and marketing management for the SME scale, such as the tempe industry in Tenggilis tempe village, the maturity level has reached the optimal level, level 5. For external suppliers, the maturity level is still low at level 2 or still in the development stage. For market orientation, competitors and product development are already at a competitive level. Revenue Streams from the tempe business process in Kampung Tempe is the sale of tempe and its processed products, as well as a tourist visit. Keywords: gender role, tempe industry, tempe business model, value chain mapping Abstrac. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Value Chain Mapping, Gender Sensitivity Value Chain Mapping, dan Canvas Business Model. Value Chain Mapping digunakan untuk memetakan kegiatan mulai dari hulu hingga hilir dari suatu rantai nilai industri tempe di Tenggilis Surabaya. Gender Sensitivity Value Chain Mapping digunakan untuk memetakan dan menganalisis peran gender dalam rantai nilai industri tempe. Sedangkan Canvas Business Model digunakan untuk mendesain ulang model bisnis industri tempe di Tenggilis Surabaya berdasarkan nilai, jenis kelamin, dan keunggulan bersaing. Hasil dari penelitian ini adalah Pemetaan Rantai Nilai dan Model Bisnis Tempe untuk industri tempe rumahan. Peran ibu rumah tangga dalam rantai nilai industri tempe di Tenggilis Kauman hampir mencapai 50%. Untuk sistem produksi tempe dan manajemen pemasaran skala UKM seperti industri tempe di Kampung Tempe Tenggilis tingkat kematangan sudah mencapai tingkat optimal yaitu tingkat 5. Untuk pemasok eksternal tingkat kematangan masih rendah pada tingkat 2 atau masih dalam tahap pengembangan. Untuk orientasi pasar, pesaing dan pengembangan produk sudah berada pada tingkat kompetitif. Aliran pendapatan dari proses bisnis tempe di Kampung Tempe adalah penjualan tempe dan hasil olahannya, serta kunjungan wisatawan. Kata kunci: peran industri tempe, gender, model bisnis tempe, pemetaan rantai nilai

求助全文

通过发布文献求助，成功后即可免费获取论文全文。去求助

来源期刊

Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Social Sciences-Sociology and Political Science

CiteScore

1.30

自引率

0.00%

发文量

审稿时长

2 weeks