{"title":"研究对象:肺病患者的热敷治疗","authors":"P. Caroline, Rika Maya Sari, Metti Verawati","doi":"10.24269/hsj.v4i2.508","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Salah satu gejala yang muncul pada TB paru bagi penderitanya adalah hipertermia, penderita TB paru yang mengalami (hipertermia) biasanya subfebris menyerupai influenza tetapi terkadang bisa mencapai 40-41°C. Hipertermia merupakan respon tubuh terhadap proses infeksi. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hipertermia yaitu dengan pemberian kompres hangat untuk menurunkan demam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh intervensi kompres hangat dalam asuhan keperawatan pada penderita TB paru dengan masalah keperawatan hipertermia. Metode dalam penelitian ini dengan mencari beberapa jurnal di Google Schooler, didapatkan hasil penelusuran dari 3 jurnal dengan hasil penelusuran studi literatur merujuk pada pemberian kompres hangat pada daerah aksila sebagai salah satu intervensi dalam mengatasi masalah hipertermia. Kompres hangat pada aksila lebih efektif dengan hasil penurunan suhu mencapai 0,247°C. Pemberian kompres hangat akan membantu menurunkan suhu tubuh dengan cara panas keluar lewat pori-pori kulit melalui proses penguapan. Tindakan kompres hangat merupakan tindakan yang aman dan dapat memberikan rasa nyaman pada pasien. Dapat disimpulkan bahwa pemberian kompres hangat pada daerah aksila dapat membantu menurunkan demam dengan penurunan suhu mencapai 0,247°C untuk mengatasi masalah hipertermia.","PeriodicalId":12868,"journal":{"name":"Health science journal","volume":"69 1","pages":"11"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"STUDI LITERATUR : KOMPRES HANGAT UNTUK MENGATASI HIPERTERMIA PADA PENDERITA TB PARU\",\"authors\":\"P. Caroline, Rika Maya Sari, Metti Verawati\",\"doi\":\"10.24269/hsj.v4i2.508\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Salah satu gejala yang muncul pada TB paru bagi penderitanya adalah hipertermia, penderita TB paru yang mengalami (hipertermia) biasanya subfebris menyerupai influenza tetapi terkadang bisa mencapai 40-41°C. Hipertermia merupakan respon tubuh terhadap proses infeksi. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hipertermia yaitu dengan pemberian kompres hangat untuk menurunkan demam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh intervensi kompres hangat dalam asuhan keperawatan pada penderita TB paru dengan masalah keperawatan hipertermia. Metode dalam penelitian ini dengan mencari beberapa jurnal di Google Schooler, didapatkan hasil penelusuran dari 3 jurnal dengan hasil penelusuran studi literatur merujuk pada pemberian kompres hangat pada daerah aksila sebagai salah satu intervensi dalam mengatasi masalah hipertermia. Kompres hangat pada aksila lebih efektif dengan hasil penurunan suhu mencapai 0,247°C. Pemberian kompres hangat akan membantu menurunkan suhu tubuh dengan cara panas keluar lewat pori-pori kulit melalui proses penguapan. Tindakan kompres hangat merupakan tindakan yang aman dan dapat memberikan rasa nyaman pada pasien. Dapat disimpulkan bahwa pemberian kompres hangat pada daerah aksila dapat membantu menurunkan demam dengan penurunan suhu mencapai 0,247°C untuk mengatasi masalah hipertermia.\",\"PeriodicalId\":12868,\"journal\":{\"name\":\"Health science journal\",\"volume\":\"69 1\",\"pages\":\"11\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-10-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Health science journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24269/hsj.v4i2.508\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Health science journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24269/hsj.v4i2.508","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
STUDI LITERATUR : KOMPRES HANGAT UNTUK MENGATASI HIPERTERMIA PADA PENDERITA TB PARU
Salah satu gejala yang muncul pada TB paru bagi penderitanya adalah hipertermia, penderita TB paru yang mengalami (hipertermia) biasanya subfebris menyerupai influenza tetapi terkadang bisa mencapai 40-41°C. Hipertermia merupakan respon tubuh terhadap proses infeksi. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hipertermia yaitu dengan pemberian kompres hangat untuk menurunkan demam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh intervensi kompres hangat dalam asuhan keperawatan pada penderita TB paru dengan masalah keperawatan hipertermia. Metode dalam penelitian ini dengan mencari beberapa jurnal di Google Schooler, didapatkan hasil penelusuran dari 3 jurnal dengan hasil penelusuran studi literatur merujuk pada pemberian kompres hangat pada daerah aksila sebagai salah satu intervensi dalam mengatasi masalah hipertermia. Kompres hangat pada aksila lebih efektif dengan hasil penurunan suhu mencapai 0,247°C. Pemberian kompres hangat akan membantu menurunkan suhu tubuh dengan cara panas keluar lewat pori-pori kulit melalui proses penguapan. Tindakan kompres hangat merupakan tindakan yang aman dan dapat memberikan rasa nyaman pada pasien. Dapat disimpulkan bahwa pemberian kompres hangat pada daerah aksila dapat membantu menurunkan demam dengan penurunan suhu mencapai 0,247°C untuk mengatasi masalah hipertermia.