{"title":"ANALISIS KADAR MERKURI (Hg) PADA BADAN AIR DI BEBERAPA TITIK SUNGAI WAIAPU KABUPATEN BURU","authors":"A. Mariwy, Yati Tuasamu, Warinah Warinah","doi":"10.30598/mjocevol9iss2pp116-122","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Merkuri dan turunannya telah lama diketahui sangat beracun sehingga kehadirannya di lingkungan perairan dapat mengakibatkan kerugian pada manusia karena sifatnya yang mudah larut dan terikat dalam jaringan tubuh organisme air. Selain itu pencemaran merkuri mempunyai pengaruh terhadap ekosistem setempat yang disebabkan sifatnya yang stabil dalam sedimen, kelarutannya yang rendah dalam air dan kemudaahannya diserap dan terakumulasi dalam jaringan tubuh organisme air, baik melalui proses bioakumulasi maupun biomagnifikasi yaitu melalui rantai makanan. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kadar logam berat merkuri (Hg) pada badan air dari sungai Waiapu Pulau Buru. Hal ini sangat penting dilakukan karena selama ini sungai tersebut menjadi tempat pembuangan limbah sisa pengolahan emas secara tradisional menggunakan tromol.Tahap penelitan lapangan meliputi pengukuran parameter fisika dan kimia serta pengambilan sampel dilakukan pada bulan Juli 2015. Sampel air sungai kemudian dikirim ke Laboratorium Kimia Universitas Muhamadiyah Malang untuk pengukuran kadar merkuri menggunakan AAS dengan teknik kurva kalibrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar merkuri pada tiga lokasi sampel yaitu A B dan C masing-masing adalah: 1,392 ppm, 1,5912 ppm dan 3,1975 ppm telah melampaui standar yang ditetapkan oleh pemerintah melalui keputusan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 115 tahun 2003 yaitu ambang batas merkuri (Hg) pada air golongan C adalah 0,002 ppm.","PeriodicalId":19042,"journal":{"name":"Molluca Journal of Chemistry Education (MJoCE)","volume":"37 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Molluca Journal of Chemistry Education (MJoCE)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30598/mjocevol9iss2pp116-122","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
ANALISIS KADAR MERKURI (Hg) PADA BADAN AIR DI BEBERAPA TITIK SUNGAI WAIAPU KABUPATEN BURU
Merkuri dan turunannya telah lama diketahui sangat beracun sehingga kehadirannya di lingkungan perairan dapat mengakibatkan kerugian pada manusia karena sifatnya yang mudah larut dan terikat dalam jaringan tubuh organisme air. Selain itu pencemaran merkuri mempunyai pengaruh terhadap ekosistem setempat yang disebabkan sifatnya yang stabil dalam sedimen, kelarutannya yang rendah dalam air dan kemudaahannya diserap dan terakumulasi dalam jaringan tubuh organisme air, baik melalui proses bioakumulasi maupun biomagnifikasi yaitu melalui rantai makanan. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kadar logam berat merkuri (Hg) pada badan air dari sungai Waiapu Pulau Buru. Hal ini sangat penting dilakukan karena selama ini sungai tersebut menjadi tempat pembuangan limbah sisa pengolahan emas secara tradisional menggunakan tromol.Tahap penelitan lapangan meliputi pengukuran parameter fisika dan kimia serta pengambilan sampel dilakukan pada bulan Juli 2015. Sampel air sungai kemudian dikirim ke Laboratorium Kimia Universitas Muhamadiyah Malang untuk pengukuran kadar merkuri menggunakan AAS dengan teknik kurva kalibrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar merkuri pada tiga lokasi sampel yaitu A B dan C masing-masing adalah: 1,392 ppm, 1,5912 ppm dan 3,1975 ppm telah melampaui standar yang ditetapkan oleh pemerintah melalui keputusan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 115 tahun 2003 yaitu ambang batas merkuri (Hg) pada air golongan C adalah 0,002 ppm.