热、非热后处理对白辣椒微生物和异味污染的影响

K. Wahyuningsih, C. Winarti, S. I. Kailaku, H. Hernani
{"title":"热、非热后处理对白辣椒微生物和异味污染的影响","authors":"K. Wahyuningsih, C. Winarti, S. I. Kailaku, H. Hernani","doi":"10.21082/jlittri.v26n2.2020.108-118","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Traditional handling and processing technology of pepper (Piper nigrum) at farmer-scale produced white pepper with high microbial and off-flavor, over the SNI quality maximum limit. An experiment to determine the effect of thermal (steam heat) and non-thermal (immersion in ozone water) re-processing on microbial and off-flavor contamination of white pepper, had been executed in Laboratory of the Indonesian Center for Agricultural Postharvest Research and Development work during February – November 2019. The experiment was arranged in a Complete Randomized Design with 7 treatments and three replications. The seven treatments were: control (no reprocessing), thermal treatment steam heat at 90 - 100°C for 0, 30, 60, 90 minutes and non-thermal immersionin ozonized water for 0, 20, 40, dan 60 minutes. The result showed that thermal and non-thermal reprocessing of white pepper could increase the physical characters, reduce microbial contaminant, as well as off-flavor contamination in produced white pepper. Thermal treatments for 30 minutes was identified as the best treatment. The process had been able to improve the quality of white pepper to meet SNI quality class II, reduced the microbial contaminant and reduced the chemical compounds producing off-flavor. GC-MS analysis showed that the ability of thermal treatment in reducing those compounds, such as hexanoic acid, p-cresol and 3-methyl indole. Meanwhile, propanoic acid and heptanoic acid were undetected. Keywords:   White pepper, hot water vapor, ozone, off-flavor Abstrak PENGARUH PENANGANAN ULANG SECARA TERMAL DAN NON-TERMAL TERHADAP TINGKAT KONTAMINASI MIKROBA DAN BAU MENYIMPANG PADA LADA PUTIH Lada putih (Piper nigrum ) hasil olahan petani secara tradisional sering menghasilkan biji lada putih yang berbau menyimpang ( off-flavor ) menyerupai bau kotoran dan cemaran mikroba melebihi ambang batas menurut SNI. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen dari bulan Februari - November 2019. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penanganan ulang biji lada putih secara termal (pemberian uap panas) dan non-termal (perendaman dalam air mengandung ozon) terhadap sifat fisiko-kimia, penurunan kontaminan mikroba dan penekanan bau menyimpang. Percobaan dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan tersebut meliputi: kontrol (tanpa perlakuan penanganan ulang), perlakuan termal dengan pemberian uap panas pada 90-100 o C selama 30, 60 dan 90 menit serta perlakuan non-termal yaitu perendaman dalam air berozon selama 20, 40, dan 60 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanganan ulang lada putih secara termal dan non-termal telah mampu memperbaiki mutu fisik, menurunkan kontaminan mikroba dan menekan bau menyimpang pada lada putih. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan secara termal selama 30 menit yang mampu meningkatkan kualitas biji lada putih hingga memenuhi SNI mutu II, menekan kontaminan mikroba dan bau menyimpang secara maksimal. Hasil analisis GC-MS menunjukkan bahwa perlakuan termal selama 30 menit telah mampu menurunkan persentase senyawa kimia penyebab bau menyimpang (menyerupai bau tinja dan apek), yaitu senyawa asam heksanoat, p- cresol, dan 3-metil indol. Sedangkan limpahan senyawa asam propanoat dan asam heptanoat sudah hilang tidak terdeteksi oleh instrumen. Kata kunci: Lada putih, uap air panas, ozon, bau menyimpang","PeriodicalId":17774,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Tanaman Industri","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"THE EFFECT OF THERMAL AND NON-THERMAL REPROCESSING ON MICROBIAL AND OFF-FLAVOR CONTAMINATION OF WHITE PEPPER\",\"authors\":\"K. Wahyuningsih, C. Winarti, S. I. Kailaku, H. Hernani\",\"doi\":\"10.21082/jlittri.v26n2.2020.108-118\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Traditional handling and processing technology of pepper (Piper nigrum) at farmer-scale produced white pepper with high microbial and off-flavor, over the SNI quality maximum limit. An experiment to determine the effect of thermal (steam heat) and non-thermal (immersion in ozone water) re-processing on microbial and off-flavor contamination of white pepper, had been executed in Laboratory of the Indonesian Center for Agricultural Postharvest Research and Development work during February – November 2019. The experiment was arranged in a Complete Randomized Design with 7 treatments and three replications. The seven treatments were: control (no reprocessing), thermal treatment steam heat at 90 - 100°C for 0, 30, 60, 90 minutes and non-thermal immersionin ozonized water for 0, 20, 40, dan 60 minutes. The result showed that thermal and non-thermal reprocessing of white pepper could increase the physical characters, reduce microbial contaminant, as well as off-flavor contamination in produced white pepper. Thermal treatments for 30 minutes was identified as the best treatment. The process had been able to improve the quality of white pepper to meet SNI quality class II, reduced the microbial contaminant and reduced the chemical compounds producing off-flavor. GC-MS analysis showed that the ability of thermal treatment in reducing those compounds, such as hexanoic acid, p-cresol and 3-methyl indole. Meanwhile, propanoic acid and heptanoic acid were undetected. Keywords:   White pepper, hot water vapor, ozone, off-flavor Abstrak PENGARUH PENANGANAN ULANG SECARA TERMAL DAN NON-TERMAL TERHADAP TINGKAT KONTAMINASI MIKROBA DAN BAU MENYIMPANG PADA LADA PUTIH Lada putih (Piper nigrum ) hasil olahan petani secara tradisional sering menghasilkan biji lada putih yang berbau menyimpang ( off-flavor ) menyerupai bau kotoran dan cemaran mikroba melebihi ambang batas menurut SNI. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen dari bulan Februari - November 2019. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penanganan ulang biji lada putih secara termal (pemberian uap panas) dan non-termal (perendaman dalam air mengandung ozon) terhadap sifat fisiko-kimia, penurunan kontaminan mikroba dan penekanan bau menyimpang. Percobaan dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan tersebut meliputi: kontrol (tanpa perlakuan penanganan ulang), perlakuan termal dengan pemberian uap panas pada 90-100 o C selama 30, 60 dan 90 menit serta perlakuan non-termal yaitu perendaman dalam air berozon selama 20, 40, dan 60 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanganan ulang lada putih secara termal dan non-termal telah mampu memperbaiki mutu fisik, menurunkan kontaminan mikroba dan menekan bau menyimpang pada lada putih. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan secara termal selama 30 menit yang mampu meningkatkan kualitas biji lada putih hingga memenuhi SNI mutu II, menekan kontaminan mikroba dan bau menyimpang secara maksimal. Hasil analisis GC-MS menunjukkan bahwa perlakuan termal selama 30 menit telah mampu menurunkan persentase senyawa kimia penyebab bau menyimpang (menyerupai bau tinja dan apek), yaitu senyawa asam heksanoat, p- cresol, dan 3-metil indol. Sedangkan limpahan senyawa asam propanoat dan asam heptanoat sudah hilang tidak terdeteksi oleh instrumen. Kata kunci: Lada putih, uap air panas, ozon, bau menyimpang\",\"PeriodicalId\":17774,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Penelitian Tanaman Industri\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-12-09\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Penelitian Tanaman Industri\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21082/jlittri.v26n2.2020.108-118\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian Tanaman Industri","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21082/jlittri.v26n2.2020.108-118","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

传统农家规模胡椒(Piper nigrum)加工工艺生产的白椒微生物含量高,风味差,超过SNI质量上限。2019年2月至11月,在印度尼西亚农业采后研究与开发中心实验室进行了一项实验,以确定热(蒸汽加热)和非热(浸泡在臭氧水中)再加工对白辣椒微生物和异味污染的影响。试验采用完全随机设计,7个处理,3个重复。7种处理分别为:对照(无后处理)、热处理蒸汽在90 ~ 100℃下加热0、30、60、90分钟和非热浸泡臭氧水0、20、40、60分钟。结果表明,白辣椒的热、非热后处理能提高白辣椒的物理性状,减少白辣椒的微生物污染,减少白辣椒的异味污染。热处理30分钟为最佳处理。该工艺使白椒品质达到SNIⅱ级标准,减少了微生物污染物,减少了产生异味的化学物质。GC-MS分析表明,热处理对己酸、对甲酚和3-甲基吲哚等化合物具有还原作用。同时,未检出丙酸和庚酸。关键词:白辣椒,热水蒸气,ozone,异味摘要:PENGARUH PENANGANAN ULANG SECARA TERMAL DAN non - TERHADAP TINGKAT KONTAMINASI MIKROBA DAN BAU MENYIMPANG PADA LADA PUTIH LADA PUTIH (Piper nigrum) hasil olahan petani SECARA传统菜肴menghasilkan biji LADA PUTIH yang berbang MENYIMPANG(异味)menyerupai BAU kotoran DAN cemaran MIKROBA melebihi ambang batas menurut SNI。Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen dari bulan 2019年2月至11月。图juan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penanganan ulang biji lada putih secara terminal (pemberian upap panas)和non- terminal (perendaman dalam air mengandung ozon) terhadap sifat fisiko-kimia, penurunan kontaminan mikroba和penekanan bau menyimpang。【中文翻译】:Percobaan dilakukan menggunakan ranchanan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan dan tiga kali ulangan。perlkuan tersebut melputi: control (tanpa perlkuan penanganan ulang), perlkuan teralendan penanganan ulang, perlkuan teralendan - berberian upapas - 90-100℃,30,60 - 90℃,perlkuan非teralyaitu perendaman dalam air berozone, 20,40 - 60℃。Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanganan ulang lada putih secara termal dan nontermal mampu成员perbaiki mutu fisik, menununkan kontaminan mikroba dan menekan bau menyimpang paka lada putih。Hasil terbaik diperoleh pada perlakkan secara termal selama 30 menit yang mampu meningkatkan kualitas biji lada putih与hinga memenuhi SNI mutu II, menekan kontaman mikroba danu menyimpang secara maksimal。hplc - ms分析menunjukkan bahwa perlakuan termal selama 30 menit telah mampu menurunkan代表酶senyawa kimia penyebab bau menyimpang (menyerupai bau tinja dan apek), yitu senyawa asam heksanoat,对甲酚,和3- meil吲哚。Sedangkan limpahan senyawa, asam propanat, asam heptanoat, sudah, hilang, tetek, tetek仪器。Kata kunci: Lada putih, upap air panas, ozon, bau menyimpang
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
THE EFFECT OF THERMAL AND NON-THERMAL REPROCESSING ON MICROBIAL AND OFF-FLAVOR CONTAMINATION OF WHITE PEPPER
Traditional handling and processing technology of pepper (Piper nigrum) at farmer-scale produced white pepper with high microbial and off-flavor, over the SNI quality maximum limit. An experiment to determine the effect of thermal (steam heat) and non-thermal (immersion in ozone water) re-processing on microbial and off-flavor contamination of white pepper, had been executed in Laboratory of the Indonesian Center for Agricultural Postharvest Research and Development work during February – November 2019. The experiment was arranged in a Complete Randomized Design with 7 treatments and three replications. The seven treatments were: control (no reprocessing), thermal treatment steam heat at 90 - 100°C for 0, 30, 60, 90 minutes and non-thermal immersionin ozonized water for 0, 20, 40, dan 60 minutes. The result showed that thermal and non-thermal reprocessing of white pepper could increase the physical characters, reduce microbial contaminant, as well as off-flavor contamination in produced white pepper. Thermal treatments for 30 minutes was identified as the best treatment. The process had been able to improve the quality of white pepper to meet SNI quality class II, reduced the microbial contaminant and reduced the chemical compounds producing off-flavor. GC-MS analysis showed that the ability of thermal treatment in reducing those compounds, such as hexanoic acid, p-cresol and 3-methyl indole. Meanwhile, propanoic acid and heptanoic acid were undetected. Keywords:   White pepper, hot water vapor, ozone, off-flavor Abstrak PENGARUH PENANGANAN ULANG SECARA TERMAL DAN NON-TERMAL TERHADAP TINGKAT KONTAMINASI MIKROBA DAN BAU MENYIMPANG PADA LADA PUTIH Lada putih (Piper nigrum ) hasil olahan petani secara tradisional sering menghasilkan biji lada putih yang berbau menyimpang ( off-flavor ) menyerupai bau kotoran dan cemaran mikroba melebihi ambang batas menurut SNI. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen dari bulan Februari - November 2019. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penanganan ulang biji lada putih secara termal (pemberian uap panas) dan non-termal (perendaman dalam air mengandung ozon) terhadap sifat fisiko-kimia, penurunan kontaminan mikroba dan penekanan bau menyimpang. Percobaan dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan tersebut meliputi: kontrol (tanpa perlakuan penanganan ulang), perlakuan termal dengan pemberian uap panas pada 90-100 o C selama 30, 60 dan 90 menit serta perlakuan non-termal yaitu perendaman dalam air berozon selama 20, 40, dan 60 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanganan ulang lada putih secara termal dan non-termal telah mampu memperbaiki mutu fisik, menurunkan kontaminan mikroba dan menekan bau menyimpang pada lada putih. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan secara termal selama 30 menit yang mampu meningkatkan kualitas biji lada putih hingga memenuhi SNI mutu II, menekan kontaminan mikroba dan bau menyimpang secara maksimal. Hasil analisis GC-MS menunjukkan bahwa perlakuan termal selama 30 menit telah mampu menurunkan persentase senyawa kimia penyebab bau menyimpang (menyerupai bau tinja dan apek), yaitu senyawa asam heksanoat, p- cresol, dan 3-metil indol. Sedangkan limpahan senyawa asam propanoat dan asam heptanoat sudah hilang tidak terdeteksi oleh instrumen. Kata kunci: Lada putih, uap air panas, ozon, bau menyimpang
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信