Faizal Hermanto, Ita Nur Anisa, Sri Wahyuningsih, F. Alatas, S. Suryani, R. Rachmawan, Fahmy Ahsanul Haq, Fizqi Adhary
{"title":"消化道活性和白藜芦醇对牙髓受膏器官指数的影响","authors":"Faizal Hermanto, Ita Nur Anisa, Sri Wahyuningsih, F. Alatas, S. Suryani, R. Rachmawan, Fahmy Ahsanul Haq, Fizqi Adhary","doi":"10.30595/pharmacy.v19i1.12693","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Malaria dapat menyebabkan disfungsi multi organ yang dikaitkan oleh respon inflamasi yang dipicu salah satunya produksi mediator inflamasi yang dikeluarkan dari eritrosit terinfeksi yang lisis. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya resveratrol memiliki aktivitas farmakologi seperti imunomodulator, kardioprotektif, antiinflamasi, antioksidan, dan antimalaria. Tujuan dari penelitian ini mengevaluasi pengaruh resveratrol terhadap organ mencit yang terinfeksi malaria Plasmodium berghei ANKA. Mencit swiss webster yang telah terinfeksi P. berghei dikelompokan secara acak dan diberikan resveratrol 25, 50, 100 mg/kg bb secara per oral selama tujuh hari. Parameter pengamatan meliputi indeks organ dan histopatologi organ hati, limpa serta ginjal. Hasil menunjukan resveratrol pada dosis 25, 50, 100 mg/kg bb memiliki nilai indeks organ limpa, hati, dan ginjal yang lebih kecil bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P<0,05). Sedangkan hasil pengamatan histologi limpa, hati, dan ginjal pada mencit yang diberikan resveratrol berbagai dosis menunjukan adanya perbaikan sel. Resveratrol pada dosis 25, 50, 100 mg/kg bb mempengaruhi terhadap indeks organ mencit yang terinfeksi P. berghei dan merupakan salah satu indikator bahwa resveratrol dapat mengurangi komplikasi malaria.","PeriodicalId":19897,"journal":{"name":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","volume":"52 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Aktivitas Antiplasmodium dan Pengaruh Resveratrol terhadap Indeks Organ Mencit yang Terinfeksi Plasmodium berghei ANKA\",\"authors\":\"Faizal Hermanto, Ita Nur Anisa, Sri Wahyuningsih, F. Alatas, S. Suryani, R. Rachmawan, Fahmy Ahsanul Haq, Fizqi Adhary\",\"doi\":\"10.30595/pharmacy.v19i1.12693\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Malaria dapat menyebabkan disfungsi multi organ yang dikaitkan oleh respon inflamasi yang dipicu salah satunya produksi mediator inflamasi yang dikeluarkan dari eritrosit terinfeksi yang lisis. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya resveratrol memiliki aktivitas farmakologi seperti imunomodulator, kardioprotektif, antiinflamasi, antioksidan, dan antimalaria. Tujuan dari penelitian ini mengevaluasi pengaruh resveratrol terhadap organ mencit yang terinfeksi malaria Plasmodium berghei ANKA. Mencit swiss webster yang telah terinfeksi P. berghei dikelompokan secara acak dan diberikan resveratrol 25, 50, 100 mg/kg bb secara per oral selama tujuh hari. Parameter pengamatan meliputi indeks organ dan histopatologi organ hati, limpa serta ginjal. Hasil menunjukan resveratrol pada dosis 25, 50, 100 mg/kg bb memiliki nilai indeks organ limpa, hati, dan ginjal yang lebih kecil bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P<0,05). Sedangkan hasil pengamatan histologi limpa, hati, dan ginjal pada mencit yang diberikan resveratrol berbagai dosis menunjukan adanya perbaikan sel. Resveratrol pada dosis 25, 50, 100 mg/kg bb mempengaruhi terhadap indeks organ mencit yang terinfeksi P. berghei dan merupakan salah satu indikator bahwa resveratrol dapat mengurangi komplikasi malaria.\",\"PeriodicalId\":19897,\"journal\":{\"name\":\"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)\",\"volume\":\"52 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30595/pharmacy.v19i1.12693\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30595/pharmacy.v19i1.12693","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Aktivitas Antiplasmodium dan Pengaruh Resveratrol terhadap Indeks Organ Mencit yang Terinfeksi Plasmodium berghei ANKA
Malaria dapat menyebabkan disfungsi multi organ yang dikaitkan oleh respon inflamasi yang dipicu salah satunya produksi mediator inflamasi yang dikeluarkan dari eritrosit terinfeksi yang lisis. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya resveratrol memiliki aktivitas farmakologi seperti imunomodulator, kardioprotektif, antiinflamasi, antioksidan, dan antimalaria. Tujuan dari penelitian ini mengevaluasi pengaruh resveratrol terhadap organ mencit yang terinfeksi malaria Plasmodium berghei ANKA. Mencit swiss webster yang telah terinfeksi P. berghei dikelompokan secara acak dan diberikan resveratrol 25, 50, 100 mg/kg bb secara per oral selama tujuh hari. Parameter pengamatan meliputi indeks organ dan histopatologi organ hati, limpa serta ginjal. Hasil menunjukan resveratrol pada dosis 25, 50, 100 mg/kg bb memiliki nilai indeks organ limpa, hati, dan ginjal yang lebih kecil bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P<0,05). Sedangkan hasil pengamatan histologi limpa, hati, dan ginjal pada mencit yang diberikan resveratrol berbagai dosis menunjukan adanya perbaikan sel. Resveratrol pada dosis 25, 50, 100 mg/kg bb mempengaruhi terhadap indeks organ mencit yang terinfeksi P. berghei dan merupakan salah satu indikator bahwa resveratrol dapat mengurangi komplikasi malaria.