Wahyu Widodo, Sri Noor Cholidah, Anis Putri Isnaeni, Kamto Tri Wibowo, Erick Abriandi
{"title":"Mengukur Kepuasan Masyarakat Pada Program CSR di Desa Kertajaya: Sebuah Analisis Menggunakan Metode Sustainability Compass","authors":"Wahyu Widodo, Sri Noor Cholidah, Anis Putri Isnaeni, Kamto Tri Wibowo, Erick Abriandi","doi":"10.14421/JPM.2019.031-02","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kertajaya Village has a high unemployment problem. But the potential for growth is quite large because it is in the Ring I area of PT. Pertamina (Persero) TBBM Bandung. Correct if the CSR program called Kertajaya Creative Destination becomes a priority agenda. CSR programs must run well. Laterally with the main objectives of the Sustainability Development Goals (SDGs). This paper also describes the CSR program that has been consecutively in Kertajaya Village. The steps taken in unraveling the success of CSR programs through the analysis of the community satisfaction index. This paper finds that CSR programs that are running are considered positive by the community. Showed by the survey conducted for 18 beneficiaries had a final score of 3.48. This assessment is included in the “very good” category. This valuation is applied to 8 programs that have been successively, including the bag craftsmen group, the Eco-Blinder artisans group, West Bandung creative economy forum, Balai Seni Barli (BSB) tourism, Kertajaya youth clubs (karang taruna), Kertajaya culinary producers, Turban groups, and Masebajaya groups. After being analyzed using the sustainability compass method, there are two groups that need to be improved by the program, namely the Turban and Masebajaya groups. The sustainability compass method is used as an offer to stakeholders to follow up on the input generated from this paper. The main schemes studied are nature, economy, society, and well-being. As a dealectically, the main purpose of this paper is not as a discourse but rather a blue print of policy changes.Desa Kertajaya memiliki masalah pengangguran cukup tinggi. Namun potensi untuk berkembang cukup besar karena ada di wilayah Ring I PT. Pertamina (Persero) TBBM Bandung. Tepat jika program CSR bernama Kertajaya Creative Destination menjadi agenda prioritas. Program CSR harus berjalan dengan baik. Seiring dengan tujuan utama sasaran Sustainability Development Goals (SDGs). Paper ini juga mengurai program CSR yang sudah berjalan di Desa Kertajaya. Langkah yang ditempuh dalam mengurai keberhasilan program CSR melalui analisis indeks kepuasan masyarakat. Tulisan ini menemukan program CSR yang berjalan dinilai positif oleh masyarakat. Terbukti dengan survei yang dilakukan kepada 18 orang penerima manfaat memiliki skor akhir 3.48. Nilai ini masuk ke dalam kategori “sangat baik”. Penilaian ini diberlakukan kepada 8 program yang sudah berjalan, antara lain kelompok pengrajin tas, kelompok pengrajin Eco-Blinder, forum ekonomi kreatif Bandung Barat, wisata Balai Seni Barli (BSB), karang taruna Kertajaya, Produsen kuliner Kertajaya, kelompok Turban, dan kelompok Masebajaya. Setelah dianalisis menggunakan metode sustainability compass, ada dua kelompok yang perlu ditingkatkan program, yaitu kelompok Turban dan Masebajaya. Metode sustainability compass digunakan sebagai tawaran kepada stakeholder untuk menindaklanjuti masukan yang dihasilkan dari tulisan ini. Dengan skema utama yang dikaji adalah nature, economy, society, dan well-being. Secara dealektis, tujuan utama paper ini bukan sebagai diskursus tapi lebih tepat menjadi catatan blue print perubahan kebijakan.","PeriodicalId":34838,"journal":{"name":"Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan","volume":"41 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/JPM.2019.031-02","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
摘要
克尔塔贾亚村的失业率很高。但增长潜力相当大,因为它位于PT. Pertamina (Persero) TBBM万隆的环一区。如果被称为Kertajaya创意目的地的企业社会责任项目成为优先议程,那就对了。企业社会责任项目必须运行良好。横向与可持续发展目标(SDGs)的主要目标。本文还介绍了在Kertajaya村连续开展的企业社会责任项目。通过对社区满意度指数的分析,揭示企业社会责任项目成功的步骤。研究发现,社会对正在运行的企业社会责任项目的评价是积极的。对18名受惠者进行的调查结果显示,最终得分为3.48分。该评估属于“非常好”类别。这一评价被应用于先后成立的8个项目,包括包匠组、Eco-Blinder工匠组、西万隆创意经济论坛、Balai Seni Barli (BSB)旅游、Kertajaya青年俱乐部(karang taruna)、Kertajaya烹饪生产者、头巾组和Masebajaya组。在使用可持续性指南针方法进行分析后,有两个群体需要通过该计划进行改进,即Turban和Masebajaya群体。可持续性指南针方法被用作向利益相关者提供跟踪本文产生的输入的建议。研究的主要方案是自然、经济、社会和福祉。作为一种理论,本文的主要目的不是作为一种论述,而是作为政策变化的蓝图。我的名字是“我的女儿”,“我的女儿”。Namun potentisi untuk berkembang cucuup (Namun potentisi untuk berkembang cucuup)是一种非常流行的文化。Tepat jika计划CSR bernama Kertajaya创意目的地menjadi议程优先事项。企业社会责任项目是一项有成效的项目。为实现可持续发展目标(SDGs)而努力。Paper ini juga mengurai程序CSR yang sudah berjalan di Desa Kertajaya。兰嘉阳迪特姆普·达拉姆·门盖里·克伯哈斯兰程序CSR的多元分析指标克伯哈斯兰。图里萨尼·梅努坎项目CSR杨伯杰·迪尼拉积极参与。Terbukti dengan survei yang dilakukan kepada 18橙色penerima manfaat memiliki skor akhir 3.48。Nilai ini masuk ke dalam kategori " sangat baik "。8 .项目yang sudah berjalan, antara lain kelompok pengrajin tas, kelompok pengrajin生态blinder, forum经济委员会,万隆委员会,wisata Balai Seni Barli (BSB), karang taruna Kertajaya, Produsen kuliner Kertajaya, kelompok Turban, dan kelompok Masebajaya。Setelah dianalismongunakan方法可持续性指南针,ada dua kelompok yang perlu ditingkatkan方案,yitu kelompok Turban dan Masebajaya。方法可持续性指南针digunakan sebagai tawaran kepada利益相关者untuk menindaklanjuti masukan yang dihasilkan dari tulisan ini。登高望远,登高望远,登高望远,登高望远。Secara dealektis, tujuan utama论文ini bukan sebagai diskursus tapi lebih tepat menjadi catatan蓝图perubahan kebijakan。
Mengukur Kepuasan Masyarakat Pada Program CSR di Desa Kertajaya: Sebuah Analisis Menggunakan Metode Sustainability Compass
Kertajaya Village has a high unemployment problem. But the potential for growth is quite large because it is in the Ring I area of PT. Pertamina (Persero) TBBM Bandung. Correct if the CSR program called Kertajaya Creative Destination becomes a priority agenda. CSR programs must run well. Laterally with the main objectives of the Sustainability Development Goals (SDGs). This paper also describes the CSR program that has been consecutively in Kertajaya Village. The steps taken in unraveling the success of CSR programs through the analysis of the community satisfaction index. This paper finds that CSR programs that are running are considered positive by the community. Showed by the survey conducted for 18 beneficiaries had a final score of 3.48. This assessment is included in the “very good” category. This valuation is applied to 8 programs that have been successively, including the bag craftsmen group, the Eco-Blinder artisans group, West Bandung creative economy forum, Balai Seni Barli (BSB) tourism, Kertajaya youth clubs (karang taruna), Kertajaya culinary producers, Turban groups, and Masebajaya groups. After being analyzed using the sustainability compass method, there are two groups that need to be improved by the program, namely the Turban and Masebajaya groups. The sustainability compass method is used as an offer to stakeholders to follow up on the input generated from this paper. The main schemes studied are nature, economy, society, and well-being. As a dealectically, the main purpose of this paper is not as a discourse but rather a blue print of policy changes.Desa Kertajaya memiliki masalah pengangguran cukup tinggi. Namun potensi untuk berkembang cukup besar karena ada di wilayah Ring I PT. Pertamina (Persero) TBBM Bandung. Tepat jika program CSR bernama Kertajaya Creative Destination menjadi agenda prioritas. Program CSR harus berjalan dengan baik. Seiring dengan tujuan utama sasaran Sustainability Development Goals (SDGs). Paper ini juga mengurai program CSR yang sudah berjalan di Desa Kertajaya. Langkah yang ditempuh dalam mengurai keberhasilan program CSR melalui analisis indeks kepuasan masyarakat. Tulisan ini menemukan program CSR yang berjalan dinilai positif oleh masyarakat. Terbukti dengan survei yang dilakukan kepada 18 orang penerima manfaat memiliki skor akhir 3.48. Nilai ini masuk ke dalam kategori “sangat baik”. Penilaian ini diberlakukan kepada 8 program yang sudah berjalan, antara lain kelompok pengrajin tas, kelompok pengrajin Eco-Blinder, forum ekonomi kreatif Bandung Barat, wisata Balai Seni Barli (BSB), karang taruna Kertajaya, Produsen kuliner Kertajaya, kelompok Turban, dan kelompok Masebajaya. Setelah dianalisis menggunakan metode sustainability compass, ada dua kelompok yang perlu ditingkatkan program, yaitu kelompok Turban dan Masebajaya. Metode sustainability compass digunakan sebagai tawaran kepada stakeholder untuk menindaklanjuti masukan yang dihasilkan dari tulisan ini. Dengan skema utama yang dikaji adalah nature, economy, society, dan well-being. Secara dealektis, tujuan utama paper ini bukan sebagai diskursus tapi lebih tepat menjadi catatan blue print perubahan kebijakan.