{"title":"paungpeuk、BELITUNG和SARMI海水的潮汐特征是基于金钟的方法","authors":"Eko Supriyadi, S. Siswanto, Widodo S Pranowo","doi":"10.31172/JMG.V19I1.518","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penentuan konstanta harmonik pasang surut, datum dan tipe pasang surut air laut sangat dipengaruhi oleh lokasi, posisi bulan dan matahari yang mempunyai nilai periode tersendiri setiap waktunya. Penelitian ini mengunakan data observasi pasang surut perairan Pamengpeuk, Belitung dan Sarmi bulan Juni 2016 yang diperoleh dari Badan Informasi Geospasial (BIG). Dalam artikel ini, konstanta harmonik pasang surut dihitung menggunakan metode Admiralty. Analisis menghasilkan 8 konstanta harmonik yang selanjutnya digunakan untuk menentukan bilangan Form dan datum muka air perairan tersebut. Karakterisasi bilangan Form menunjukkan bahwa wilayah perairan Pamengpeuk dan Sarmi memiliki tipe pasang surut campuran condong harian ganda sedangkan perairan Belitung memiliki tipe pasang surut harian tunggal. Sedangkan karakterisasi datum menggunakan analisis elevasi tinggi muka laut didapatkan hasil pada perairan Pamengpeuk. Belitung, dan Sarmi masing-masing memiliki tinggi muka air tertinggi pada saat pasang purnama yaitu 2,14 m; 3,56 m; dan 3,59 m. Tinggi muka air terendah pada saat surut purnama masing-masing memiliki nilai 0,32m; 0,39; dan 1,70 m.","PeriodicalId":32347,"journal":{"name":"Jurnal Meteorologi dan Geofisika","volume":"79 4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":"{\"title\":\"KARAKTERISTIK PASANG SURUT DI PERAIRAN PAMEUNGPEUK, BELITUNG, DAN SARMI BERDASARKAN METODE ADMIRALTY\",\"authors\":\"Eko Supriyadi, S. Siswanto, Widodo S Pranowo\",\"doi\":\"10.31172/JMG.V19I1.518\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penentuan konstanta harmonik pasang surut, datum dan tipe pasang surut air laut sangat dipengaruhi oleh lokasi, posisi bulan dan matahari yang mempunyai nilai periode tersendiri setiap waktunya. Penelitian ini mengunakan data observasi pasang surut perairan Pamengpeuk, Belitung dan Sarmi bulan Juni 2016 yang diperoleh dari Badan Informasi Geospasial (BIG). Dalam artikel ini, konstanta harmonik pasang surut dihitung menggunakan metode Admiralty. Analisis menghasilkan 8 konstanta harmonik yang selanjutnya digunakan untuk menentukan bilangan Form dan datum muka air perairan tersebut. Karakterisasi bilangan Form menunjukkan bahwa wilayah perairan Pamengpeuk dan Sarmi memiliki tipe pasang surut campuran condong harian ganda sedangkan perairan Belitung memiliki tipe pasang surut harian tunggal. Sedangkan karakterisasi datum menggunakan analisis elevasi tinggi muka laut didapatkan hasil pada perairan Pamengpeuk. Belitung, dan Sarmi masing-masing memiliki tinggi muka air tertinggi pada saat pasang purnama yaitu 2,14 m; 3,56 m; dan 3,59 m. Tinggi muka air terendah pada saat surut purnama masing-masing memiliki nilai 0,32m; 0,39; dan 1,70 m.\",\"PeriodicalId\":32347,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Meteorologi dan Geofisika\",\"volume\":\"79 4 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-04-12\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"3\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Meteorologi dan Geofisika\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31172/JMG.V19I1.518\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Meteorologi dan Geofisika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31172/JMG.V19I1.518","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KARAKTERISTIK PASANG SURUT DI PERAIRAN PAMEUNGPEUK, BELITUNG, DAN SARMI BERDASARKAN METODE ADMIRALTY
Penentuan konstanta harmonik pasang surut, datum dan tipe pasang surut air laut sangat dipengaruhi oleh lokasi, posisi bulan dan matahari yang mempunyai nilai periode tersendiri setiap waktunya. Penelitian ini mengunakan data observasi pasang surut perairan Pamengpeuk, Belitung dan Sarmi bulan Juni 2016 yang diperoleh dari Badan Informasi Geospasial (BIG). Dalam artikel ini, konstanta harmonik pasang surut dihitung menggunakan metode Admiralty. Analisis menghasilkan 8 konstanta harmonik yang selanjutnya digunakan untuk menentukan bilangan Form dan datum muka air perairan tersebut. Karakterisasi bilangan Form menunjukkan bahwa wilayah perairan Pamengpeuk dan Sarmi memiliki tipe pasang surut campuran condong harian ganda sedangkan perairan Belitung memiliki tipe pasang surut harian tunggal. Sedangkan karakterisasi datum menggunakan analisis elevasi tinggi muka laut didapatkan hasil pada perairan Pamengpeuk. Belitung, dan Sarmi masing-masing memiliki tinggi muka air tertinggi pada saat pasang purnama yaitu 2,14 m; 3,56 m; dan 3,59 m. Tinggi muka air terendah pada saat surut purnama masing-masing memiliki nilai 0,32m; 0,39; dan 1,70 m.