{"title":"topmark应用程序对学生在AKM准备数字表示材料上的学习结果的影响","authors":"Fauziah Mas'ula Soffa","doi":"10.31004/aulad.v4i3.277","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa setelah memanfaatan aplikasi topmarks untuk persiapan Assesmen Kompetensi Minimum (AKM) numerasi materi representasi bilangan di SD N 2 Mungseng. Metode yang digunakan adalah metode kombinasi dengan Sequential Explanatory Design. Hasil penelitian ini meliputi: tidak terdapat peningkatan yang signifikan pada hasil belajar siswa yang memanfaatkan aplikasi topmarks dan faktor-faktor yang menyebabkan siswa sulit memahami representasi bilangan meliputi: a) 83,3 % belum memahami maksud soal, b) 50% belum dapat membandingkan bilangan yang dinyatakan dalam bentuk pecahan, persen dan desimal, c) 33,3% kurang teliti, d) 16,6% belum memahami konsep nilai tempat ratusan-puluhan-satuan, dan e) 16,6% belum memahami konsep pecahan ½, 1/3, ¼ bagian dari suatu bilangan cacah.","PeriodicalId":33365,"journal":{"name":"Aulad","volume":"10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pengaruh Pemanfaatan Aplikasi Topmarks terhadap Hasil Belajar Siswa pada Persiapan AKM Materi Representasi Bilangan\",\"authors\":\"Fauziah Mas'ula Soffa\",\"doi\":\"10.31004/aulad.v4i3.277\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa setelah memanfaatan aplikasi topmarks untuk persiapan Assesmen Kompetensi Minimum (AKM) numerasi materi representasi bilangan di SD N 2 Mungseng. Metode yang digunakan adalah metode kombinasi dengan Sequential Explanatory Design. Hasil penelitian ini meliputi: tidak terdapat peningkatan yang signifikan pada hasil belajar siswa yang memanfaatkan aplikasi topmarks dan faktor-faktor yang menyebabkan siswa sulit memahami representasi bilangan meliputi: a) 83,3 % belum memahami maksud soal, b) 50% belum dapat membandingkan bilangan yang dinyatakan dalam bentuk pecahan, persen dan desimal, c) 33,3% kurang teliti, d) 16,6% belum memahami konsep nilai tempat ratusan-puluhan-satuan, dan e) 16,6% belum memahami konsep pecahan ½, 1/3, ¼ bagian dari suatu bilangan cacah.\",\"PeriodicalId\":33365,\"journal\":{\"name\":\"Aulad\",\"volume\":\"10 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-02-04\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Aulad\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31004/aulad.v4i3.277\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Aulad","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31004/aulad.v4i3.277","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pengaruh Pemanfaatan Aplikasi Topmarks terhadap Hasil Belajar Siswa pada Persiapan AKM Materi Representasi Bilangan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa setelah memanfaatan aplikasi topmarks untuk persiapan Assesmen Kompetensi Minimum (AKM) numerasi materi representasi bilangan di SD N 2 Mungseng. Metode yang digunakan adalah metode kombinasi dengan Sequential Explanatory Design. Hasil penelitian ini meliputi: tidak terdapat peningkatan yang signifikan pada hasil belajar siswa yang memanfaatkan aplikasi topmarks dan faktor-faktor yang menyebabkan siswa sulit memahami representasi bilangan meliputi: a) 83,3 % belum memahami maksud soal, b) 50% belum dapat membandingkan bilangan yang dinyatakan dalam bentuk pecahan, persen dan desimal, c) 33,3% kurang teliti, d) 16,6% belum memahami konsep nilai tempat ratusan-puluhan-satuan, dan e) 16,6% belum memahami konsep pecahan ½, 1/3, ¼ bagian dari suatu bilangan cacah.