Oktavia Eka Puspita, Tamara G. Ebtavanny, Fabyoke A. Fortunata
{"title":"Studi Pengaruh Jenis Bahan Pengikat Sediaan Tablet Dispersi Solid Kunyit Terhadap Profil Disolusi Ekstrak Kunyit (Curcuma domestica)","authors":"Oktavia Eka Puspita, Tamara G. Ebtavanny, Fabyoke A. Fortunata","doi":"10.21776/ub.pji.2022.008.01.10","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"nflamasi atau peradangan merupakan mekanisme tubuh dalam melindungi diri dari infeksi mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur. Salah satu tanaman yang masih digunakan untuk mengatasi inflamasi yaitu kunyit (Curcuma longa). Kandungan senyawa aktif dari kunyit adalah kurkumin. Kurkumin memiliki kekurangan bioavailabilitas dan kelarutan rendah. Sistem penghantaran yang digunakan untuk memodifikasi kelarutan yaitu dispersi solid dengan metode freeze-dry. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan pengikat yang digunakan terhadap disolusi kurkumin. . Bahan pengikat tablet yang digunakan yaitu PVP, Akasia, dan Amilum Pasta untuk memperbaiki sifat alir. Konsentrasi bahan pengikat yang digunakan adalah Formula 1 (PVP 5%), Formula 2 (Akasia 5%), dan Formula 3 (Amilum Pasta 10%). Pembuatan tablet menggunakan metode granulasi basah. Evaluasi granul atau In Process Control yang dilakukan meliputi moisture content, kecepatan alir, sudut istirahat, indeks kompresibilitas, rasio haussner, dan persentase fines. Kemudian dilakukan evaluasi akhir tablet yaitu keseragaman ukuran, keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur, dan disolusi. Hasil uji keseragaman ukuran, keseragaman bobot, kekerasan, dan waktu hancur telah memenuhi persyaratan. Hasil uji kerapuhan untuk semua formula tidak memenuhi persyaratan. Uji disolusi memiliki hasil fluktuatif di setiap replikasi pada masing-masing formula. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan bahan pengikat mempengaruhi hasil disolusi tablet dispersi solid kurkumin, dengan pengikat yang memiliki hasil disolusi paling tinggi yaitu Formula 1 (PVP 5%).","PeriodicalId":19897,"journal":{"name":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21776/ub.pji.2022.008.01.10","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Studi Pengaruh Jenis Bahan Pengikat Sediaan Tablet Dispersi Solid Kunyit Terhadap Profil Disolusi Ekstrak Kunyit (Curcuma domestica)
nflamasi atau peradangan merupakan mekanisme tubuh dalam melindungi diri dari infeksi mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur. Salah satu tanaman yang masih digunakan untuk mengatasi inflamasi yaitu kunyit (Curcuma longa). Kandungan senyawa aktif dari kunyit adalah kurkumin. Kurkumin memiliki kekurangan bioavailabilitas dan kelarutan rendah. Sistem penghantaran yang digunakan untuk memodifikasi kelarutan yaitu dispersi solid dengan metode freeze-dry. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan pengikat yang digunakan terhadap disolusi kurkumin. . Bahan pengikat tablet yang digunakan yaitu PVP, Akasia, dan Amilum Pasta untuk memperbaiki sifat alir. Konsentrasi bahan pengikat yang digunakan adalah Formula 1 (PVP 5%), Formula 2 (Akasia 5%), dan Formula 3 (Amilum Pasta 10%). Pembuatan tablet menggunakan metode granulasi basah. Evaluasi granul atau In Process Control yang dilakukan meliputi moisture content, kecepatan alir, sudut istirahat, indeks kompresibilitas, rasio haussner, dan persentase fines. Kemudian dilakukan evaluasi akhir tablet yaitu keseragaman ukuran, keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur, dan disolusi. Hasil uji keseragaman ukuran, keseragaman bobot, kekerasan, dan waktu hancur telah memenuhi persyaratan. Hasil uji kerapuhan untuk semua formula tidak memenuhi persyaratan. Uji disolusi memiliki hasil fluktuatif di setiap replikasi pada masing-masing formula. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan bahan pengikat mempengaruhi hasil disolusi tablet dispersi solid kurkumin, dengan pengikat yang memiliki hasil disolusi paling tinggi yaitu Formula 1 (PVP 5%).