{"title":"Peran dan Fungsi Zinc Oxide pada Tatalaksana Dermatitis Atopi","authors":"Wieka Budhiwidayanti, Agustina Pujiastuti","doi":"10.33820/mdvi.v48i3.219","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dermatitis atopi (DA) merupakan bentuk eksim yang paling umum dijumpai, dengan perkiraan prevalensi global mencapai 22,5% atau melebihi seperlima dari populasi global. Tingkat rekurensi yang tinggi pada DA menyebabkan penurunan kualitas hidup pasien. Walaupun penyebab DA belum diketahui secara pasti, faktor genetik dan lingkungan diduga berperan dalam terjadinya DA. Patogenesis DA merupakan proses kompleks yang melibatkan berbagai defek komponen genetik yang menyebabkan gangguan sawar kulit (hipotesis outside-in), perubahan imunologis (hipotesis inside-out), dan disbiosis mikrobioma akibat peningkatan kolonisasi flora normal. Tatalaksana DA terdiri dari identifikasi dan prevensi faktor pencetus, serta mempertahankan fase remisi dan mencegah rekurensi. Saat ini, penggunaan zinc oxide (ZnO) sebagai terapi potensial pada DA telah banyak dipelajari. Zinc (Zn) merupakan mikronutrien dengan sifat anti-inflamasi, antioksidan, antibakteri, dan UV-protective yang sering digunakan dalam bidang dermatologi. Berbagai penelitian juga telah menunjukkan bahwa ZnO memiliki efek positif terhadap DA, antara lain melalui remodeling sawar kulit, sifat antibakteri, dan sebagai imunomodulator. Namun, beberapa penelitian lain juga menemukan berbagai efek samping Zn yang tidak dapat dikesampingkan. Dengan demikian, penggunaan Zn sebagai tatalaksana DA membutuhkan penelitian lebih lanjut secara menyeluruh terkait potensi toksisitasnya sebelum digunakan sebagai tatalaksana rutin untuk DA.Kata kunci: Eksim, Dermatitis atopi, Zinc oxide","PeriodicalId":18377,"journal":{"name":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","volume":"89 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33820/mdvi.v48i3.219","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Peran dan Fungsi Zinc Oxide pada Tatalaksana Dermatitis Atopi
Dermatitis atopi (DA) merupakan bentuk eksim yang paling umum dijumpai, dengan perkiraan prevalensi global mencapai 22,5% atau melebihi seperlima dari populasi global. Tingkat rekurensi yang tinggi pada DA menyebabkan penurunan kualitas hidup pasien. Walaupun penyebab DA belum diketahui secara pasti, faktor genetik dan lingkungan diduga berperan dalam terjadinya DA. Patogenesis DA merupakan proses kompleks yang melibatkan berbagai defek komponen genetik yang menyebabkan gangguan sawar kulit (hipotesis outside-in), perubahan imunologis (hipotesis inside-out), dan disbiosis mikrobioma akibat peningkatan kolonisasi flora normal. Tatalaksana DA terdiri dari identifikasi dan prevensi faktor pencetus, serta mempertahankan fase remisi dan mencegah rekurensi. Saat ini, penggunaan zinc oxide (ZnO) sebagai terapi potensial pada DA telah banyak dipelajari. Zinc (Zn) merupakan mikronutrien dengan sifat anti-inflamasi, antioksidan, antibakteri, dan UV-protective yang sering digunakan dalam bidang dermatologi. Berbagai penelitian juga telah menunjukkan bahwa ZnO memiliki efek positif terhadap DA, antara lain melalui remodeling sawar kulit, sifat antibakteri, dan sebagai imunomodulator. Namun, beberapa penelitian lain juga menemukan berbagai efek samping Zn yang tidak dapat dikesampingkan. Dengan demikian, penggunaan Zn sebagai tatalaksana DA membutuhkan penelitian lebih lanjut secara menyeluruh terkait potensi toksisitasnya sebelum digunakan sebagai tatalaksana rutin untuk DA.Kata kunci: Eksim, Dermatitis atopi, Zinc oxide