{"title":"药物持续反应病例的作用和皮肤测试程序","authors":"Windy Keumala Budianti, Pandu Pradana, Mutiara Ramadhiani","doi":"10.33820/MDVI.V45I3.34","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada tatalaksana kasus erupsi obat alergik (EOA), identifikasi obat penyebab merupakan langkah utama untuk mencegah pajanan ulang terhadap obat yang menyebabkan EOA. Sebagian besar kasus EOA sulit menentukan obat penyebabnya, sehingga dibutuhkan uji provokasi beberapa obat yang diduga sebagai obat penyebab.Uji provokasi oral merupakan baku emas untuk menentukan obat penyebab, namun merupakan kontraindikasi pada kasus EOA berat. Uji tempel, tusuk, dan intradermal merupakan metode in vivo yang relatif lebih aman digunakan untuk identifikasi obat penyebab, walaupun terdapat beberapa keterbatasan. Dasar pemilihan uji kulit adalah berdasarkan patomekanisme dan manifestasi klinis EOA, diduga paling sering dimediasi oleh reaksi hipersensitivitas Coombs dan Gel tipe I dan IV. Uji tempel dapat bermanfaat pada kasus EOA tipe maku lopapular dan fixed drug eruption, sedangkan uji tusuk dapat bermanfaat untuk tipe urtikaria dan angioedema. Untuk mendapatkan hasil uji yang sahih, perlu diperhatikan konsentrasi alergen obat dan vehikulum yang digunakan, serta persyaratan uji. Indikasi uji tempel pada kasus EOA semakin meningkat, tetapi terdapat variasi antar pusat layanan dan belum ada panduan yang di sepakati bersama.Kata kunci:erupsi obat alergik, identifikasi obat, uji kulit","PeriodicalId":18377,"journal":{"name":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","volume":"132 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Peran Dan Prosedur Uji Kulit Untuk Identifikasi Penyebab Pada Kasus Reaksi Simpang Obat\",\"authors\":\"Windy Keumala Budianti, Pandu Pradana, Mutiara Ramadhiani\",\"doi\":\"10.33820/MDVI.V45I3.34\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pada tatalaksana kasus erupsi obat alergik (EOA), identifikasi obat penyebab merupakan langkah utama untuk mencegah pajanan ulang terhadap obat yang menyebabkan EOA. Sebagian besar kasus EOA sulit menentukan obat penyebabnya, sehingga dibutuhkan uji provokasi beberapa obat yang diduga sebagai obat penyebab.Uji provokasi oral merupakan baku emas untuk menentukan obat penyebab, namun merupakan kontraindikasi pada kasus EOA berat. Uji tempel, tusuk, dan intradermal merupakan metode in vivo yang relatif lebih aman digunakan untuk identifikasi obat penyebab, walaupun terdapat beberapa keterbatasan. Dasar pemilihan uji kulit adalah berdasarkan patomekanisme dan manifestasi klinis EOA, diduga paling sering dimediasi oleh reaksi hipersensitivitas Coombs dan Gel tipe I dan IV. Uji tempel dapat bermanfaat pada kasus EOA tipe maku lopapular dan fixed drug eruption, sedangkan uji tusuk dapat bermanfaat untuk tipe urtikaria dan angioedema. Untuk mendapatkan hasil uji yang sahih, perlu diperhatikan konsentrasi alergen obat dan vehikulum yang digunakan, serta persyaratan uji. Indikasi uji tempel pada kasus EOA semakin meningkat, tetapi terdapat variasi antar pusat layanan dan belum ada panduan yang di sepakati bersama.Kata kunci:erupsi obat alergik, identifikasi obat, uji kulit\",\"PeriodicalId\":18377,\"journal\":{\"name\":\"Media Dermato Venereologica Indonesiana\",\"volume\":\"132 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-05-09\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Media Dermato Venereologica Indonesiana\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33820/MDVI.V45I3.34\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33820/MDVI.V45I3.34","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Peran Dan Prosedur Uji Kulit Untuk Identifikasi Penyebab Pada Kasus Reaksi Simpang Obat
Pada tatalaksana kasus erupsi obat alergik (EOA), identifikasi obat penyebab merupakan langkah utama untuk mencegah pajanan ulang terhadap obat yang menyebabkan EOA. Sebagian besar kasus EOA sulit menentukan obat penyebabnya, sehingga dibutuhkan uji provokasi beberapa obat yang diduga sebagai obat penyebab.Uji provokasi oral merupakan baku emas untuk menentukan obat penyebab, namun merupakan kontraindikasi pada kasus EOA berat. Uji tempel, tusuk, dan intradermal merupakan metode in vivo yang relatif lebih aman digunakan untuk identifikasi obat penyebab, walaupun terdapat beberapa keterbatasan. Dasar pemilihan uji kulit adalah berdasarkan patomekanisme dan manifestasi klinis EOA, diduga paling sering dimediasi oleh reaksi hipersensitivitas Coombs dan Gel tipe I dan IV. Uji tempel dapat bermanfaat pada kasus EOA tipe maku lopapular dan fixed drug eruption, sedangkan uji tusuk dapat bermanfaat untuk tipe urtikaria dan angioedema. Untuk mendapatkan hasil uji yang sahih, perlu diperhatikan konsentrasi alergen obat dan vehikulum yang digunakan, serta persyaratan uji. Indikasi uji tempel pada kasus EOA semakin meningkat, tetapi terdapat variasi antar pusat layanan dan belum ada panduan yang di sepakati bersama.Kata kunci:erupsi obat alergik, identifikasi obat, uji kulit