Joko Hariadi, Muhammad Arif Fadhilah, A. Rizki, Indah Fajarini
{"title":"Revitalisasi Tepung Tawar sebagai Perlindungan Budaya Lokal di Aceh Tamiang","authors":"Joko Hariadi, Muhammad Arif Fadhilah, A. Rizki, Indah Fajarini","doi":"10.31091/mudra.v37i2.1656","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan revitalisasi tradisi Tepung Tawar sebagai suatu bentuk penguatan dan perlindungan terhadap budaya lokal dalam masyarakat Melayu di Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa teknik yaitu wawancara, dokumentasi, dan observasi lapangan. Analisis data dilakukan dengan memaparkan dan mereduksi data hasil wawancara dan observasi. Data diolah dengan melakukan deskripsi terhadap data yang ditemukan di lapangan dari proses wawancara dan observasi. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini menyatakan bahwa 12 kecamatan di Aceh Tamiang masih menggunakan tradisi Tepung Tawar dalam beberapa prosesi. Ada 4 kecamatan yang melakukan prosesi Tepung Tawar hanya pada kegiatan-kegiatan tertentu saja yaitu Kecamatan Banda Mulia, Sekerak, Seruway, dan Kecamatan Tamiang Hulu. Pada empat kecamatan tersebut, kegiatan revitalisasi tradisi Tepung Tawar dilakukan dengan berkoordinasi dengan Ketua MAA, tetua adat, dan tokoh masyarakat. Setelah dilakukan wawancara dan observasi didapatkan hasil bahwa proses revitalisasi tradisi Tepung Tawar dilakukan dengan lima cara yaitu (1) pengadaan lomba-lomba dalam masyarakat tentang tradisi Tepung Tawar, (2) melatih pemuda desa tentang prosesi Tepung Tawar, (3) menguatkan lembaga adat agar memperhatikan prosesi Tepung Tawar, (4) mengadakan lokakarya, dan (5) membuat buku saku tentang prosesi Tepung Tawar dalam masyarakat Aceh Tamiang. Upaya pemertahan tersebut harus dilakukan untuk mencegah degradasi dan kepunahan budaya di masa yang akan datang.","PeriodicalId":32449,"journal":{"name":"Mudra Jurnal Seni Budaya","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Mudra Jurnal Seni Budaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31091/mudra.v37i2.1656","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

本研究旨在恢复新鲜面粉的传统,以加强和保护亚齐三元地区马来人社区的当地文化。本研究采用描述性方法进行定性研究。数据收集是通过采访、文件和现场观察等技术进行的。数据分析是通过解析和转述面试结果和观察结果的数据来进行的。数据通过对面试和观察在现场发现的数据进行描述处理。这项研究的结果表明,亚齐泰米朗的12个地区仍然使用几种游行中新鲜面粉的传统。有4个省专门为Banda、Sekerak、horway和Hulu骑士团的特定活动运送面粉。在这四个街道上,面粉传统的复兴活动是与总司令MAA、部落长老和社区要人协调一致的。面试完毕后,观察得到的结果振兴传统面粉讨价还价过程通过五种方法(1)关于传统社会中lomba-lomba采购面粉味,可用(2)训练青年队伍的面粉味,可用村(3)加强机构队伍要注意面粉讨价的习俗,(4)举行工作坊,和(5)写一本口袋书的面粉讨价亚齐Tamiang社会中游行。必须作出这样的保留努力,以防止未来文化的退化和灭绝。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Revitalisasi Tepung Tawar sebagai Perlindungan Budaya Lokal di Aceh Tamiang
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan revitalisasi tradisi Tepung Tawar sebagai suatu bentuk penguatan dan perlindungan terhadap budaya lokal dalam masyarakat Melayu di Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa teknik yaitu wawancara, dokumentasi, dan observasi lapangan. Analisis data dilakukan dengan memaparkan dan mereduksi data hasil wawancara dan observasi. Data diolah dengan melakukan deskripsi terhadap data yang ditemukan di lapangan dari proses wawancara dan observasi. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini menyatakan bahwa 12 kecamatan di Aceh Tamiang masih menggunakan tradisi Tepung Tawar dalam beberapa prosesi. Ada 4 kecamatan yang melakukan prosesi Tepung Tawar hanya pada kegiatan-kegiatan tertentu saja yaitu Kecamatan Banda Mulia, Sekerak, Seruway, dan Kecamatan Tamiang Hulu. Pada empat kecamatan tersebut, kegiatan revitalisasi tradisi Tepung Tawar dilakukan dengan berkoordinasi dengan Ketua MAA, tetua adat, dan tokoh masyarakat. Setelah dilakukan wawancara dan observasi didapatkan hasil bahwa proses revitalisasi tradisi Tepung Tawar dilakukan dengan lima cara yaitu (1) pengadaan lomba-lomba dalam masyarakat tentang tradisi Tepung Tawar, (2) melatih pemuda desa tentang prosesi Tepung Tawar, (3) menguatkan lembaga adat agar memperhatikan prosesi Tepung Tawar, (4) mengadakan lokakarya, dan (5) membuat buku saku tentang prosesi Tepung Tawar dalam masyarakat Aceh Tamiang. Upaya pemertahan tersebut harus dilakukan untuk mencegah degradasi dan kepunahan budaya di masa yang akan datang.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
52
审稿时长
4 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信