{"title":"新时代渔民村复兴旅游","authors":"Haryani Haryani, Mirza Zoni, Ade Fitri Rahmadani","doi":"10.24114/JPKM.V27I1.21007","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Revitalisasi wisata lauak pukek kampung nelayan era new normal dilaksanakan kepada dua mitra yaitu Mitra I adalah RM Lauak Pukek Palanta Bundo Pasie Nan Tigo dan Mitra kedua adalah Kelompok Nelayan tradisional “lauak pukek” yang berlokasi di pesisir Kelurahan Pasie Nan Tigo. Permasalahan prioritas Mitra I rumah makan “lauak pukek” Pasie Nan Tigo adalah omset rumah makan “lauak pukek” menurun karena pengunjung berkurang dampak wabah C-19, pengunjung yang datang sangat khawatir rumah makan “lauk pukek” tidak menerapkan protokol C-19 dan tingkat kunjungan wisatawan ke kampung wisata nelayan turun drastis hingga 50 %. Permasalahan Mitra II Nelayan tradisional Pasie Nan Tigo adalah hasil tangkapan nelayan tidak dibeli oleh rumah makan “lauk pukek” sehingga harus diolah secara tradisional menjadi ikan kering. Jika cuaca buruk maka kualitas ikan kering turun drastis yang menyebabkan harga jual ikan kering anjlok. Metode untuk memecahkan masalah mitra adalah setelah alat siap maka dilakukan sosialisasi, diseminasi teknologi, pelatihan dan pendampingan kepada kelompok mitra.Luaran dari program PPTTG ini adalah; a) Sistem go food “lauak pukek” Pasie Nan Tigo, b) 2 Alat pengering ikan ramah lingkungan, c) Web site Kampung wisata nelayan Pasie Nan Tigo, d) RM “lauak pukek” new normal dengan menyediakan tempat cuci tangan dan menerapkan protocol kesehatan, serta publikasi pada jurnal dan koran cetak maupun on line. Kata Kunci: Kampung Wisata Nelayan, TTG, New Normal","PeriodicalId":13462,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Community Engagement","volume":"17 1","pages":"75-83"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-03-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"REVITALISASI WISATA LAUAK PUKEK KAMPUNG NELAYAN ERA NEW NORMAL\",\"authors\":\"Haryani Haryani, Mirza Zoni, Ade Fitri Rahmadani\",\"doi\":\"10.24114/JPKM.V27I1.21007\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Revitalisasi wisata lauak pukek kampung nelayan era new normal dilaksanakan kepada dua mitra yaitu Mitra I adalah RM Lauak Pukek Palanta Bundo Pasie Nan Tigo dan Mitra kedua adalah Kelompok Nelayan tradisional “lauak pukek” yang berlokasi di pesisir Kelurahan Pasie Nan Tigo. Permasalahan prioritas Mitra I rumah makan “lauak pukek” Pasie Nan Tigo adalah omset rumah makan “lauak pukek” menurun karena pengunjung berkurang dampak wabah C-19, pengunjung yang datang sangat khawatir rumah makan “lauk pukek” tidak menerapkan protokol C-19 dan tingkat kunjungan wisatawan ke kampung wisata nelayan turun drastis hingga 50 %. Permasalahan Mitra II Nelayan tradisional Pasie Nan Tigo adalah hasil tangkapan nelayan tidak dibeli oleh rumah makan “lauk pukek” sehingga harus diolah secara tradisional menjadi ikan kering. Jika cuaca buruk maka kualitas ikan kering turun drastis yang menyebabkan harga jual ikan kering anjlok. Metode untuk memecahkan masalah mitra adalah setelah alat siap maka dilakukan sosialisasi, diseminasi teknologi, pelatihan dan pendampingan kepada kelompok mitra.Luaran dari program PPTTG ini adalah; a) Sistem go food “lauak pukek” Pasie Nan Tigo, b) 2 Alat pengering ikan ramah lingkungan, c) Web site Kampung wisata nelayan Pasie Nan Tigo, d) RM “lauak pukek” new normal dengan menyediakan tempat cuci tangan dan menerapkan protocol kesehatan, serta publikasi pada jurnal dan koran cetak maupun on line. Kata Kunci: Kampung Wisata Nelayan, TTG, New Normal\",\"PeriodicalId\":13462,\"journal\":{\"name\":\"Indonesian Journal of Community Engagement\",\"volume\":\"17 1\",\"pages\":\"75-83\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-03-19\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Indonesian Journal of Community Engagement\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24114/JPKM.V27I1.21007\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal of Community Engagement","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24114/JPKM.V27I1.21007","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
正常的新时代渔民村lauak puke旅游复兴是由两个伙伴共同完成的,其中一个是rolauak puke Palanta Palanta nantigo和第二个伙伴是位于帕西湾沿岸的传统“lauak pu凯克”渔民组织。优先问题伙伴我家里吃“lauak pukek Pasie南戈是餐厅的营业额”lauak pukek“下降,因为游客减少C-19疫情的影响,来的游客非常担心家里吃不应用“配pukek C-19议定书和游客访问旅游渔村水平大幅下降至50 %。传统渔民Mitra II Nan Tigo的问题是,渔民捕获的鱼不是由餐厅购买的,因此必须传统地用干鱼来处理。如果天气不好,干鱼的质量会急剧下降,导致干鱼的价格下降。解决伙伴问题的方法是在工具准备好之后,然后对合作伙伴小组进行社会化、技术分配、培训和培训。ppity项目的Luaran如下:a) go食品“lauak pu凯克”系统Pasie Nan Tigo, b) 2个环保的鱼类干燥机,c)一个正常的“lauak pu凯克”网站,提供洗手和实施卫生协议,以及在期刊、打印和在线报纸上的出版物。关键词:新常态的渔村
REVITALISASI WISATA LAUAK PUKEK KAMPUNG NELAYAN ERA NEW NORMAL
Revitalisasi wisata lauak pukek kampung nelayan era new normal dilaksanakan kepada dua mitra yaitu Mitra I adalah RM Lauak Pukek Palanta Bundo Pasie Nan Tigo dan Mitra kedua adalah Kelompok Nelayan tradisional “lauak pukek” yang berlokasi di pesisir Kelurahan Pasie Nan Tigo. Permasalahan prioritas Mitra I rumah makan “lauak pukek” Pasie Nan Tigo adalah omset rumah makan “lauak pukek” menurun karena pengunjung berkurang dampak wabah C-19, pengunjung yang datang sangat khawatir rumah makan “lauk pukek” tidak menerapkan protokol C-19 dan tingkat kunjungan wisatawan ke kampung wisata nelayan turun drastis hingga 50 %. Permasalahan Mitra II Nelayan tradisional Pasie Nan Tigo adalah hasil tangkapan nelayan tidak dibeli oleh rumah makan “lauk pukek” sehingga harus diolah secara tradisional menjadi ikan kering. Jika cuaca buruk maka kualitas ikan kering turun drastis yang menyebabkan harga jual ikan kering anjlok. Metode untuk memecahkan masalah mitra adalah setelah alat siap maka dilakukan sosialisasi, diseminasi teknologi, pelatihan dan pendampingan kepada kelompok mitra.Luaran dari program PPTTG ini adalah; a) Sistem go food “lauak pukek” Pasie Nan Tigo, b) 2 Alat pengering ikan ramah lingkungan, c) Web site Kampung wisata nelayan Pasie Nan Tigo, d) RM “lauak pukek” new normal dengan menyediakan tempat cuci tangan dan menerapkan protocol kesehatan, serta publikasi pada jurnal dan koran cetak maupun on line. Kata Kunci: Kampung Wisata Nelayan, TTG, New Normal