{"title":"牙周化:古典和现代Thabaqat al-Ruwat概念的比较研究和相关性","authors":"Abdurrahman Abdurrahman","doi":"10.21043/riwayah.v7i1.10048","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Periodisasi perawi mulai dikaji sejak abad ke 2 H. untuk keperluan penelitian sanad Hadits dan kritik perawi. Buku-buku indeks periodik paling awal telah terbit di awal abad ke 3 H. Penentuan periodik saat itu masih sangat asumtif dan subjektif dari setiap penulis, belum ada kajian metodologis yang menjadi patokan umum. Embrio teoritis paling awal baru muncul sejak abad ke 7 H oleh Ibn Shalah, yang kemudian menjadi teori utuh pada abad ke 9 H oleh Ibn Hajar. Dalam penelitian ini, originalitas teori Ibn Hajar dalam Taqrib at-Tahdzib ini menjadi konsep klasik dalam periodisasi perawi. Kajian setelah abad itu belum menunjukkan pengembangan yang signifikan, hingga abad ke 15 H saat ini. sehingga pengembangan teori dari konsep klasik oleh Abu Ibrahim berupa tabulasi periodik kemudian menjadi konsep modern. Melalui studi komparasi dan korelasi, peneliti menemukan titik perbedaan dan superioritas kedua konsep tersebut. Konsep klasik adalah hasil analisis data historis, biografi, data pribadi dan data pertemuan perawi yang dirumuskan berdasarkan 6 indikator ke dalam bentuk Buku Indeks Periodik. Sementara konsep modern adalah hasil kalkulasi matematis dari 6 indikator ke dalam bentuk Tabulasi Periodik. Keunggulan konsep klasik adalah kekuatan data historis yang valid, sehingga indeks periodik menjadi prioritas data dalam penetuan periode perawi tertentu. Sementara keunggulan konsep modern terletak pada pendekatan matematis, yang memungkinkan tabulasi menjadi perangkat penentuan periode perawi yang tidak ditemukan data periodiknya sama sekali. [Periodization of Hadith Narrators: Comparative and Correlation Studies of the Classical and Modern Thabaqat al-Ruwat Concepts. The study of the Periodization of Rawi germinated in the 2nd century of Hijriyah, for research on Hadith sanad and Rawi criticism. The earliest periodic index books were published in the early 3rd century of Hijriyah. The earliest theoretical embryos appeared only in the 7th century of Hijriyah by Ibn Salah, which later became a complete theory in the 9th century of Hijriyah by Ibn Hajar. The originality of Ibn Hajar's theory in Taqrib at-Tahdzib became a classical concept in the periodization of Rawi. Studies after that century have not shown significant development, until the 15th century of Hijriyah. The development of the classical concept by Abu Ibrahim, in the form of periodic tabulations, is regarded as a modern concept. Through comparative and correlation studies, we have managed to find a point of difference and superiority between the two concepts. The classic concept is the result of analysis of historical data, biographies, Rawis’ data, and data of their encounters, which are formulated based on 6 indicators into the form of a Periodic Index Book. Meanwhile, the modern concept is the result of mathematical calculations from 6 indicators into the form of Periodic Tabulations. The advantage of the classical concept is the strength of valid historical data, so that the periodic index is the priority of the data in determining the Rawi certain periods. Meanwhile, the advantage of the modern concept is in the mathematical approach, which allows tabulation to be a tool for determining the period of Rawi whose periodic data can’t be found.]","PeriodicalId":31822,"journal":{"name":"Riwayah Jurnal Studi Hadis","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PERIODISASI PERAWI HADIS: Studi Komparasi dan Korelasi Konsep Thabaqat al-Ruwat Masa Klasik dan Modern\",\"authors\":\"Abdurrahman Abdurrahman\",\"doi\":\"10.21043/riwayah.v7i1.10048\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Periodisasi perawi mulai dikaji sejak abad ke 2 H. untuk keperluan penelitian sanad Hadits dan kritik perawi. Buku-buku indeks periodik paling awal telah terbit di awal abad ke 3 H. Penentuan periodik saat itu masih sangat asumtif dan subjektif dari setiap penulis, belum ada kajian metodologis yang menjadi patokan umum. Embrio teoritis paling awal baru muncul sejak abad ke 7 H oleh Ibn Shalah, yang kemudian menjadi teori utuh pada abad ke 9 H oleh Ibn Hajar. Dalam penelitian ini, originalitas teori Ibn Hajar dalam Taqrib at-Tahdzib ini menjadi konsep klasik dalam periodisasi perawi. Kajian setelah abad itu belum menunjukkan pengembangan yang signifikan, hingga abad ke 15 H saat ini. sehingga pengembangan teori dari konsep klasik oleh Abu Ibrahim berupa tabulasi periodik kemudian menjadi konsep modern. Melalui studi komparasi dan korelasi, peneliti menemukan titik perbedaan dan superioritas kedua konsep tersebut. Konsep klasik adalah hasil analisis data historis, biografi, data pribadi dan data pertemuan perawi yang dirumuskan berdasarkan 6 indikator ke dalam bentuk Buku Indeks Periodik. Sementara konsep modern adalah hasil kalkulasi matematis dari 6 indikator ke dalam bentuk Tabulasi Periodik. Keunggulan konsep klasik adalah kekuatan data historis yang valid, sehingga indeks periodik menjadi prioritas data dalam penetuan periode perawi tertentu. Sementara keunggulan konsep modern terletak pada pendekatan matematis, yang memungkinkan tabulasi menjadi perangkat penentuan periode perawi yang tidak ditemukan data periodiknya sama sekali. [Periodization of Hadith Narrators: Comparative and Correlation Studies of the Classical and Modern Thabaqat al-Ruwat Concepts. The study of the Periodization of Rawi germinated in the 2nd century of Hijriyah, for research on Hadith sanad and Rawi criticism. The earliest periodic index books were published in the early 3rd century of Hijriyah. The earliest theoretical embryos appeared only in the 7th century of Hijriyah by Ibn Salah, which later became a complete theory in the 9th century of Hijriyah by Ibn Hajar. The originality of Ibn Hajar's theory in Taqrib at-Tahdzib became a classical concept in the periodization of Rawi. Studies after that century have not shown significant development, until the 15th century of Hijriyah. The development of the classical concept by Abu Ibrahim, in the form of periodic tabulations, is regarded as a modern concept. Through comparative and correlation studies, we have managed to find a point of difference and superiority between the two concepts. The classic concept is the result of analysis of historical data, biographies, Rawis’ data, and data of their encounters, which are formulated based on 6 indicators into the form of a Periodic Index Book. Meanwhile, the modern concept is the result of mathematical calculations from 6 indicators into the form of Periodic Tabulations. The advantage of the classical concept is the strength of valid historical data, so that the periodic index is the priority of the data in determining the Rawi certain periods. Meanwhile, the advantage of the modern concept is in the mathematical approach, which allows tabulation to be a tool for determining the period of Rawi whose periodic data can’t be found.]\",\"PeriodicalId\":31822,\"journal\":{\"name\":\"Riwayah Jurnal Studi Hadis\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-06-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Riwayah Jurnal Studi Hadis\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21043/riwayah.v7i1.10048\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Riwayah Jurnal Studi Hadis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21043/riwayah.v7i1.10048","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PERIODISASI PERAWI HADIS: Studi Komparasi dan Korelasi Konsep Thabaqat al-Ruwat Masa Klasik dan Modern
Periodisasi perawi mulai dikaji sejak abad ke 2 H. untuk keperluan penelitian sanad Hadits dan kritik perawi. Buku-buku indeks periodik paling awal telah terbit di awal abad ke 3 H. Penentuan periodik saat itu masih sangat asumtif dan subjektif dari setiap penulis, belum ada kajian metodologis yang menjadi patokan umum. Embrio teoritis paling awal baru muncul sejak abad ke 7 H oleh Ibn Shalah, yang kemudian menjadi teori utuh pada abad ke 9 H oleh Ibn Hajar. Dalam penelitian ini, originalitas teori Ibn Hajar dalam Taqrib at-Tahdzib ini menjadi konsep klasik dalam periodisasi perawi. Kajian setelah abad itu belum menunjukkan pengembangan yang signifikan, hingga abad ke 15 H saat ini. sehingga pengembangan teori dari konsep klasik oleh Abu Ibrahim berupa tabulasi periodik kemudian menjadi konsep modern. Melalui studi komparasi dan korelasi, peneliti menemukan titik perbedaan dan superioritas kedua konsep tersebut. Konsep klasik adalah hasil analisis data historis, biografi, data pribadi dan data pertemuan perawi yang dirumuskan berdasarkan 6 indikator ke dalam bentuk Buku Indeks Periodik. Sementara konsep modern adalah hasil kalkulasi matematis dari 6 indikator ke dalam bentuk Tabulasi Periodik. Keunggulan konsep klasik adalah kekuatan data historis yang valid, sehingga indeks periodik menjadi prioritas data dalam penetuan periode perawi tertentu. Sementara keunggulan konsep modern terletak pada pendekatan matematis, yang memungkinkan tabulasi menjadi perangkat penentuan periode perawi yang tidak ditemukan data periodiknya sama sekali. [Periodization of Hadith Narrators: Comparative and Correlation Studies of the Classical and Modern Thabaqat al-Ruwat Concepts. The study of the Periodization of Rawi germinated in the 2nd century of Hijriyah, for research on Hadith sanad and Rawi criticism. The earliest periodic index books were published in the early 3rd century of Hijriyah. The earliest theoretical embryos appeared only in the 7th century of Hijriyah by Ibn Salah, which later became a complete theory in the 9th century of Hijriyah by Ibn Hajar. The originality of Ibn Hajar's theory in Taqrib at-Tahdzib became a classical concept in the periodization of Rawi. Studies after that century have not shown significant development, until the 15th century of Hijriyah. The development of the classical concept by Abu Ibrahim, in the form of periodic tabulations, is regarded as a modern concept. Through comparative and correlation studies, we have managed to find a point of difference and superiority between the two concepts. The classic concept is the result of analysis of historical data, biographies, Rawis’ data, and data of their encounters, which are formulated based on 6 indicators into the form of a Periodic Index Book. Meanwhile, the modern concept is the result of mathematical calculations from 6 indicators into the form of Periodic Tabulations. The advantage of the classical concept is the strength of valid historical data, so that the periodic index is the priority of the data in determining the Rawi certain periods. Meanwhile, the advantage of the modern concept is in the mathematical approach, which allows tabulation to be a tool for determining the period of Rawi whose periodic data can’t be found.]