{"title":"中央学校学生的红树林保护教育","authors":"Kornelia Webliana B","doi":"10.24114/jh.v12i2.34213","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: Conservation education is an essential process that should be trained to young generation from an early age to create a young generation who loves nature and is environmentally friendly. Mangrove Ecosystem is one of the conservation education learning facilities that need to be established in coastal areas. This extension activity aims to (1) design models and learning methods for conservation education for elementary school students in the Central Sekotong area(2) develop a guide to introducing mangrove ecosystems as a learning medium for conservation education. The extension program took place in Sekotong Village, West Lombok, and focuses on joint activities with the Central Sekotong Village Government, Central Sekotong State Elementary School No 1, and the manager of the Tanjung Batu Mangrove area, Central Sekotong Village. The location was selected using the purposive sampling method. The method of extension activities includes Focus group discussion (FGD), dialogues, and socialization. The results of the extension program show that the village government, educators of the Central Sekotong State Elementary School No 1, and the manager of the Tanjung Batu Mangrove area support the application of the outdoor study method to elementary school students. The learning method is expected to increase students' knowledge regarding environmental issues. Students could also understand the importance of maintaining the ecological function of coastal and marine biodiversity in the Central Sekotong region. Compilation of a learning guidebook done, by the extension team, to support the application of the learning model. It contains information on the mangrove ecosystem for elementary school students, entitled 'Guidance for Introduction to Mangroves for Elementary School Students. Keywords : Education, Conservation, Mangrove, Tanjung BatuAbstrak: Pendidikan konservasi merupakan salah satu proses penting yang harus ditanamkan sejak dini untuk menciptakan generasi muda yang cinta alam dan berwawasan lingkungan. Salah satu media pembelajaran pendidikan konservasi yang dapat dikembangkan di kawasan pesisir adalah Ekosistem Mangrove. Pengabdian ini bertujuan untuk (1)mendesain model dan metode pembelajaran pendidikan konservasi bagi siswa sekolah dasar di kawasan Sekotong Tengah (2)menyusun panduan pengenalan ekosistem mangrove sebagai media pembelajaran pendidikan konservasi. Pengabdian dilaksanakan di Desa Sekotong, Lombok Barat, dengan fokus kegiatan bersama Pemerintah Desa Sekotong Tengah, Sekolah Dasar Negeri 1 Sekotong Tengah, dan pengelola kawasan Mangrove Tanjung Batu, Desa Sekotong Tengah. Metode pemilihan lokasi menggunkan purposive sampling, dan metode kegiatan pengabdian yaitu Focus group discusion (FGD), diskusi dan sosialisasi. Hasil pengabdian menunjukan pemerintah desa, para guru Sekolah Dasar Negeri 1 Sekotong Tengah, dan pengelola kawasan Mangrove Tanjung Batu mendukung penerapan metode oudoor study pada siswa Sekolah Dasar. Metode pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa terkait persoalan lingkungan, serta memahami pentingnya menjaga eksistensi fungsi ekologi dari keanekaragaman hayati wilayah pesisir dan laut di wilayah Sekotong Tengah. Dalam rangka mendukung penerapan model pembelajaran telah tersusun buku panduan pembelajaran yang berisikan informasi dasar ekosistem mangrove bagi siswa sekolah dasar yang diberi judul ‘Panduan Pengenalan Mangrove pada Siswa Sekolah Dasar’. Kata Kunci : Pendidikan, Konservasi, Mangrove, Tanjung Batu","PeriodicalId":55753,"journal":{"name":"Jurnal Handayani Jurnal Kajian Pendidikan Pra Sekolah dan Pendidikan Dasar","volume":"C-24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENDIDIKAN KONSERVASI MANGROVE PADA SISWA SEKOLAH DASAR SEKOTONG TENGAH\",\"authors\":\"Kornelia Webliana B\",\"doi\":\"10.24114/jh.v12i2.34213\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract: Conservation education is an essential process that should be trained to young generation from an early age to create a young generation who loves nature and is environmentally friendly. Mangrove Ecosystem is one of the conservation education learning facilities that need to be established in coastal areas. This extension activity aims to (1) design models and learning methods for conservation education for elementary school students in the Central Sekotong area(2) develop a guide to introducing mangrove ecosystems as a learning medium for conservation education. The extension program took place in Sekotong Village, West Lombok, and focuses on joint activities with the Central Sekotong Village Government, Central Sekotong State Elementary School No 1, and the manager of the Tanjung Batu Mangrove area, Central Sekotong Village. The location was selected using the purposive sampling method. The method of extension activities includes Focus group discussion (FGD), dialogues, and socialization. The results of the extension program show that the village government, educators of the Central Sekotong State Elementary School No 1, and the manager of the Tanjung Batu Mangrove area support the application of the outdoor study method to elementary school students. The learning method is expected to increase students' knowledge regarding environmental issues. Students could also understand the importance of maintaining the ecological function of coastal and marine biodiversity in the Central Sekotong region. Compilation of a learning guidebook done, by the extension team, to support the application of the learning model. It contains information on the mangrove ecosystem for elementary school students, entitled 'Guidance for Introduction to Mangroves for Elementary School Students. Keywords : Education, Conservation, Mangrove, Tanjung BatuAbstrak: Pendidikan konservasi merupakan salah satu proses penting yang harus ditanamkan sejak dini untuk menciptakan generasi muda yang cinta alam dan berwawasan lingkungan. Salah satu media pembelajaran pendidikan konservasi yang dapat dikembangkan di kawasan pesisir adalah Ekosistem Mangrove. Pengabdian ini bertujuan untuk (1)mendesain model dan metode pembelajaran pendidikan konservasi bagi siswa sekolah dasar di kawasan Sekotong Tengah (2)menyusun panduan pengenalan ekosistem mangrove sebagai media pembelajaran pendidikan konservasi. Pengabdian dilaksanakan di Desa Sekotong, Lombok Barat, dengan fokus kegiatan bersama Pemerintah Desa Sekotong Tengah, Sekolah Dasar Negeri 1 Sekotong Tengah, dan pengelola kawasan Mangrove Tanjung Batu, Desa Sekotong Tengah. Metode pemilihan lokasi menggunkan purposive sampling, dan metode kegiatan pengabdian yaitu Focus group discusion (FGD), diskusi dan sosialisasi. Hasil pengabdian menunjukan pemerintah desa, para guru Sekolah Dasar Negeri 1 Sekotong Tengah, dan pengelola kawasan Mangrove Tanjung Batu mendukung penerapan metode oudoor study pada siswa Sekolah Dasar. Metode pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa terkait persoalan lingkungan, serta memahami pentingnya menjaga eksistensi fungsi ekologi dari keanekaragaman hayati wilayah pesisir dan laut di wilayah Sekotong Tengah. Dalam rangka mendukung penerapan model pembelajaran telah tersusun buku panduan pembelajaran yang berisikan informasi dasar ekosistem mangrove bagi siswa sekolah dasar yang diberi judul ‘Panduan Pengenalan Mangrove pada Siswa Sekolah Dasar’. Kata Kunci : Pendidikan, Konservasi, Mangrove, Tanjung Batu\",\"PeriodicalId\":55753,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Handayani Jurnal Kajian Pendidikan Pra Sekolah dan Pendidikan Dasar\",\"volume\":\"C-24 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Handayani Jurnal Kajian Pendidikan Pra Sekolah dan Pendidikan Dasar\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24114/jh.v12i2.34213\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Handayani Jurnal Kajian Pendidikan Pra Sekolah dan Pendidikan Dasar","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24114/jh.v12i2.34213","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要:保护教育是一个必须从小就对年轻一代进行教育的过程,培养热爱自然、环保的年轻一代。红树林生态系统是沿海地区需要建立的保护教育学习设施之一。该推广活动旨在(1)为中Sekotong地区的小学生设计保护教育的模型和学习方法(2)制定一份指南,介绍红树林生态系统作为保护教育的学习媒介。该推广项目在西龙目岛的Sekotong村开展,重点是与中央Sekotong村政府、中央Sekotong国立第一小学和Tanjung Batu红树林地区的管理者、中央Sekotong村的联合活动。采用目的抽样法选择地点。推广活动的方法包括焦点小组讨论(FGD)、对话和社会化。推广计划的结果显示,村政府、中央塞kotong国立第一小学的教育工作者和丹戎巴图红树林地区的管理者支持将户外学习方法应用于小学生。这种学习方法旨在增加学生对环境问题的认识。学生亦可了解在中塞kotong地区维持海岸及海洋生物多样性的生态功能的重要性。编写学习指南,由扩展团队完成,以支持学习模型的应用。它包含了为小学生提供的红树林生态系统信息,题为“小学生红树林介绍指南”。关键词:教育,保护,红树林,丹中巴图摘要:Pendidikan konservasi merupakan salah satu proses penting yang harus ditanamkan sejak dini untuk menciptakan generasi muda yang cinta alam dan berwawasan lingkungan。Salah satu media pembelajaran pendidikan konservasi yang dapat dikembangkan di kawasan pesisir adalah生态系统红树林。penabdian ini bertujuan untuk (1)mendesain模型dan metode penbelajaran pendidikan konservasi bagi siswa sekolah dasar di kawasan Sekotong Tengah (2)menyusun panduan pengenalan生态系统红树林sebagai媒体penbelajaran pendidikan konservasi。pengeldian dilaksanakan di Desa Sekotong,龙目岛,dengan fokus kegiatan bersama Pemerintah Desa Sekotong Tengah, Sekolah Dasar Negeri 1 Sekotong Tengah, dan pengelola kawasan红树林丹绒峇都,Desa Sekotong Tengah。方法是有目的的抽样,方法是有针对性的小组讨论(FGD),方法是有针对性的小组讨论。Hasil pengabdian menunjukan pemerintah desa, parguru Sekolah Dasar Negeri Sekotong Tengah, dan pengelola kawasan红树林Tanjung Batu mendukung penerapan方法户外研究padiswa Sekolah Dasar。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思。panduan penbelajaran yang berisikan informasi dasar ekosystem红树林siswa sekolah dasar yang diberi judul ' panduan Pengenalan红树林padaswa sekolah dasar '。Kata Kunci: Pendidikan, Konservasi,红树林,Tanjung Batu
PENDIDIKAN KONSERVASI MANGROVE PADA SISWA SEKOLAH DASAR SEKOTONG TENGAH
Abstract: Conservation education is an essential process that should be trained to young generation from an early age to create a young generation who loves nature and is environmentally friendly. Mangrove Ecosystem is one of the conservation education learning facilities that need to be established in coastal areas. This extension activity aims to (1) design models and learning methods for conservation education for elementary school students in the Central Sekotong area(2) develop a guide to introducing mangrove ecosystems as a learning medium for conservation education. The extension program took place in Sekotong Village, West Lombok, and focuses on joint activities with the Central Sekotong Village Government, Central Sekotong State Elementary School No 1, and the manager of the Tanjung Batu Mangrove area, Central Sekotong Village. The location was selected using the purposive sampling method. The method of extension activities includes Focus group discussion (FGD), dialogues, and socialization. The results of the extension program show that the village government, educators of the Central Sekotong State Elementary School No 1, and the manager of the Tanjung Batu Mangrove area support the application of the outdoor study method to elementary school students. The learning method is expected to increase students' knowledge regarding environmental issues. Students could also understand the importance of maintaining the ecological function of coastal and marine biodiversity in the Central Sekotong region. Compilation of a learning guidebook done, by the extension team, to support the application of the learning model. It contains information on the mangrove ecosystem for elementary school students, entitled 'Guidance for Introduction to Mangroves for Elementary School Students. Keywords : Education, Conservation, Mangrove, Tanjung BatuAbstrak: Pendidikan konservasi merupakan salah satu proses penting yang harus ditanamkan sejak dini untuk menciptakan generasi muda yang cinta alam dan berwawasan lingkungan. Salah satu media pembelajaran pendidikan konservasi yang dapat dikembangkan di kawasan pesisir adalah Ekosistem Mangrove. Pengabdian ini bertujuan untuk (1)mendesain model dan metode pembelajaran pendidikan konservasi bagi siswa sekolah dasar di kawasan Sekotong Tengah (2)menyusun panduan pengenalan ekosistem mangrove sebagai media pembelajaran pendidikan konservasi. Pengabdian dilaksanakan di Desa Sekotong, Lombok Barat, dengan fokus kegiatan bersama Pemerintah Desa Sekotong Tengah, Sekolah Dasar Negeri 1 Sekotong Tengah, dan pengelola kawasan Mangrove Tanjung Batu, Desa Sekotong Tengah. Metode pemilihan lokasi menggunkan purposive sampling, dan metode kegiatan pengabdian yaitu Focus group discusion (FGD), diskusi dan sosialisasi. Hasil pengabdian menunjukan pemerintah desa, para guru Sekolah Dasar Negeri 1 Sekotong Tengah, dan pengelola kawasan Mangrove Tanjung Batu mendukung penerapan metode oudoor study pada siswa Sekolah Dasar. Metode pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa terkait persoalan lingkungan, serta memahami pentingnya menjaga eksistensi fungsi ekologi dari keanekaragaman hayati wilayah pesisir dan laut di wilayah Sekotong Tengah. Dalam rangka mendukung penerapan model pembelajaran telah tersusun buku panduan pembelajaran yang berisikan informasi dasar ekosistem mangrove bagi siswa sekolah dasar yang diberi judul ‘Panduan Pengenalan Mangrove pada Siswa Sekolah Dasar’. Kata Kunci : Pendidikan, Konservasi, Mangrove, Tanjung Batu