{"title":"反对泰国君主制","authors":"Nagari Yanottami, D. F. Suhermanto","doi":"10.36451/jisip.v19i2.3","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Suasana politik Bangkok, Thailand ramai diperbincangkan dan sedang menjadi pusat berbagai media internasional. Thailand menempatkan monarki sebagai sebuah kedudukan yang dapat dikatakan sangat diperlukan diantara kehidupan rakyat. Ketentuan hukum Lèse-Majesté dipergunakan bagi para rezim yang berkuasa untuk mengendalikan kebebasan berpendapat. Penindasan luas terhadap kebebasan berbicara secara online memberikan kesempatan untuk mengekang kritik terhadap oposisi, tetapi juga dapat merusak kredibilitas undang-undang monarki otoriter Thailand. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gerakan melawan hukum monarki di Thailand yang dilakukan oleh Future Forward Party (FFP). Landasan konseptual yang digunakan ialah tentang gerakan sosial dengan metode penelitian deskriptif kualitatif melalui studi kepustakaan terhadap literatur ilmiah. Hasil penelitian menjelaskan Future Forward Party (FFP) merupakan sebuah partai pro-demokrasi yang menentang hukum Lèse-Majesté di Thailand ini. Gerakan partai ini kemudian diikuti oleh gerangan mahasiswa dan masyarakat dalam demonstrasi besar besaran yang memiliki tujuan mengakhiri sebuah kekuasaan pemerintahan serta membatasi kekuasaan seorang raja. Makin banyaknya remaja mengikuti aksi ini menjadi hal yang paling menonjol dalam gerakan pro-demokrasi.","PeriodicalId":36433,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"GERAKAN MELAWAN HUKUM MONARKI DI THAILAND\",\"authors\":\"Nagari Yanottami, D. F. Suhermanto\",\"doi\":\"10.36451/jisip.v19i2.3\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Suasana politik Bangkok, Thailand ramai diperbincangkan dan sedang menjadi pusat berbagai media internasional. Thailand menempatkan monarki sebagai sebuah kedudukan yang dapat dikatakan sangat diperlukan diantara kehidupan rakyat. Ketentuan hukum Lèse-Majesté dipergunakan bagi para rezim yang berkuasa untuk mengendalikan kebebasan berpendapat. Penindasan luas terhadap kebebasan berbicara secara online memberikan kesempatan untuk mengekang kritik terhadap oposisi, tetapi juga dapat merusak kredibilitas undang-undang monarki otoriter Thailand. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gerakan melawan hukum monarki di Thailand yang dilakukan oleh Future Forward Party (FFP). Landasan konseptual yang digunakan ialah tentang gerakan sosial dengan metode penelitian deskriptif kualitatif melalui studi kepustakaan terhadap literatur ilmiah. Hasil penelitian menjelaskan Future Forward Party (FFP) merupakan sebuah partai pro-demokrasi yang menentang hukum Lèse-Majesté di Thailand ini. Gerakan partai ini kemudian diikuti oleh gerangan mahasiswa dan masyarakat dalam demonstrasi besar besaran yang memiliki tujuan mengakhiri sebuah kekuasaan pemerintahan serta membatasi kekuasaan seorang raja. Makin banyaknya remaja mengikuti aksi ini menjadi hal yang paling menonjol dalam gerakan pro-demokrasi.\",\"PeriodicalId\":36433,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik\",\"volume\":\"13 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-08-07\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36451/jisip.v19i2.3\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"Q3\",\"JCRName\":\"Social Sciences\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36451/jisip.v19i2.3","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q3","JCRName":"Social Sciences","Score":null,"Total":0}
Suasana politik Bangkok, Thailand ramai diperbincangkan dan sedang menjadi pusat berbagai media internasional. Thailand menempatkan monarki sebagai sebuah kedudukan yang dapat dikatakan sangat diperlukan diantara kehidupan rakyat. Ketentuan hukum Lèse-Majesté dipergunakan bagi para rezim yang berkuasa untuk mengendalikan kebebasan berpendapat. Penindasan luas terhadap kebebasan berbicara secara online memberikan kesempatan untuk mengekang kritik terhadap oposisi, tetapi juga dapat merusak kredibilitas undang-undang monarki otoriter Thailand. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gerakan melawan hukum monarki di Thailand yang dilakukan oleh Future Forward Party (FFP). Landasan konseptual yang digunakan ialah tentang gerakan sosial dengan metode penelitian deskriptif kualitatif melalui studi kepustakaan terhadap literatur ilmiah. Hasil penelitian menjelaskan Future Forward Party (FFP) merupakan sebuah partai pro-demokrasi yang menentang hukum Lèse-Majesté di Thailand ini. Gerakan partai ini kemudian diikuti oleh gerangan mahasiswa dan masyarakat dalam demonstrasi besar besaran yang memiliki tujuan mengakhiri sebuah kekuasaan pemerintahan serta membatasi kekuasaan seorang raja. Makin banyaknya remaja mengikuti aksi ini menjadi hal yang paling menonjol dalam gerakan pro-demokrasi.