Perkembangan Agama, Dan Sikap, Toleransi Beragama, Desa Ngrangsang, Selomartani Kalasan, Sleman Yogyakarta, Bernadetta Budi Lestari, Suhartono
{"title":"宗教的发展和宗教宽容的态度,英格朗桑·萨朗塔尼·斯雷曼日惹村","authors":"Perkembangan Agama, Dan Sikap, Toleransi Beragama, Desa Ngrangsang, Selomartani Kalasan, Sleman Yogyakarta, Bernadetta Budi Lestari, Suhartono","doi":"10.36456/p.v3i1.7206","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Toleransi beragama perlu ditanamkan dalam sanubari Bangsa Indonesia pada umumnya dan pada masyarakat Desa Ngrangsang, Selomartani, Kalasan, Sleman Yogyakarta. Dalam hal ini peneliti tertarik pada masyarakat yang tinggal Desa Ngransang, Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Toleransi dalam pergaulan antar umat beragama bermula dari penghayatan ajaran agama masing-masing. Demi memelihara kerukunan beragama sikap toleransi harus dikembangkan untuk menghindari pertengkaran. Biasanya pertengkaran masyarakat beragama disebabkan oleh perasaan dirinya atau agamanya paling benar, sedangkan orang lain dianggap tidak benar. Negara Indonesia masyarakatnya mayoritas memang beragama Islam, tetapi fakta sejarah mengakui bahwa negeri ini berdiri berdasarkan keanekaragaman suku bangsa, bahasa, agama, dan budaya. Untuk itulah toleransi harus ditanamkan dalam sanubari setiap warga negaranya guna untuk memupuk kebersmaan umat beragama di seluruh Indonesia agar tercapai rasa aman, tenteram, dan damai, tanpa mengurangi rasa kebebasan beragama sesuai yang dianutnya. Dari hasil penelitian ini kerukunan beragama di Desa Ngrangsang, Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta, sejak jaman kemerdekaan hingga kini tetap aman dan damai, tidak pernah bersinggungan sedikit pun di antara pemeluk agama.","PeriodicalId":31925,"journal":{"name":"Citizenship Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Perkembangan Agama Dan Sikap Toleransi Beragama Desa Ngrangsang Selomartani Kalasan Sleman Yogyakarta\",\"authors\":\"Perkembangan Agama, Dan Sikap, Toleransi Beragama, Desa Ngrangsang, Selomartani Kalasan, Sleman Yogyakarta, Bernadetta Budi Lestari, Suhartono\",\"doi\":\"10.36456/p.v3i1.7206\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Toleransi beragama perlu ditanamkan dalam sanubari Bangsa Indonesia pada umumnya dan pada masyarakat Desa Ngrangsang, Selomartani, Kalasan, Sleman Yogyakarta. Dalam hal ini peneliti tertarik pada masyarakat yang tinggal Desa Ngransang, Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Toleransi dalam pergaulan antar umat beragama bermula dari penghayatan ajaran agama masing-masing. Demi memelihara kerukunan beragama sikap toleransi harus dikembangkan untuk menghindari pertengkaran. Biasanya pertengkaran masyarakat beragama disebabkan oleh perasaan dirinya atau agamanya paling benar, sedangkan orang lain dianggap tidak benar. Negara Indonesia masyarakatnya mayoritas memang beragama Islam, tetapi fakta sejarah mengakui bahwa negeri ini berdiri berdasarkan keanekaragaman suku bangsa, bahasa, agama, dan budaya. Untuk itulah toleransi harus ditanamkan dalam sanubari setiap warga negaranya guna untuk memupuk kebersmaan umat beragama di seluruh Indonesia agar tercapai rasa aman, tenteram, dan damai, tanpa mengurangi rasa kebebasan beragama sesuai yang dianutnya. Dari hasil penelitian ini kerukunan beragama di Desa Ngrangsang, Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta, sejak jaman kemerdekaan hingga kini tetap aman dan damai, tidak pernah bersinggungan sedikit pun di antara pemeluk agama.\",\"PeriodicalId\":31925,\"journal\":{\"name\":\"Citizenship Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-04-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Citizenship Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36456/p.v3i1.7206\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Citizenship Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36456/p.v3i1.7206","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Perkembangan Agama Dan Sikap Toleransi Beragama Desa Ngrangsang Selomartani Kalasan Sleman Yogyakarta
Toleransi beragama perlu ditanamkan dalam sanubari Bangsa Indonesia pada umumnya dan pada masyarakat Desa Ngrangsang, Selomartani, Kalasan, Sleman Yogyakarta. Dalam hal ini peneliti tertarik pada masyarakat yang tinggal Desa Ngransang, Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Toleransi dalam pergaulan antar umat beragama bermula dari penghayatan ajaran agama masing-masing. Demi memelihara kerukunan beragama sikap toleransi harus dikembangkan untuk menghindari pertengkaran. Biasanya pertengkaran masyarakat beragama disebabkan oleh perasaan dirinya atau agamanya paling benar, sedangkan orang lain dianggap tidak benar. Negara Indonesia masyarakatnya mayoritas memang beragama Islam, tetapi fakta sejarah mengakui bahwa negeri ini berdiri berdasarkan keanekaragaman suku bangsa, bahasa, agama, dan budaya. Untuk itulah toleransi harus ditanamkan dalam sanubari setiap warga negaranya guna untuk memupuk kebersmaan umat beragama di seluruh Indonesia agar tercapai rasa aman, tenteram, dan damai, tanpa mengurangi rasa kebebasan beragama sesuai yang dianutnya. Dari hasil penelitian ini kerukunan beragama di Desa Ngrangsang, Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta, sejak jaman kemerdekaan hingga kini tetap aman dan damai, tidak pernah bersinggungan sedikit pun di antara pemeluk agama.