{"title":"还有更多的满足眼睛:一个视力受损的学生和讲师的成功故事","authors":"D. Delport","doi":"10.14421/ijds.080101","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Although Higher Education Institutions have come a long way in including students with disabilities, many students still experience exclusion or \"otherness\" among their abled peers. Currently, there is a gap in research where the focus is on the abilities and success stories of such individuals rather than their disabilities, the barriers they face, or the adjustments made to meet their needs. This research aims to share the success stories of a visually impaired student and his visually impaired lecturer at a South African University. Semi-structured, in-depth individual interviews were used as collection instruments where after the data was analyzed. The appreciation for friends outweighed the physical barriers. Through perseverance and hard work, the disabled student proved her teacher wrong by successfully entering university and completing her Ph.D.. Both participants looked beyond their limitations and realized their capabilities.[Meskipun usaha untuk mewujudkan perguruan tinggi inklusif sudah dilakukan sejauh ini, tetapi banyak mahasiswa difabel yang masih merasakan ‘keberbedaan’ dirinya dari mahasiswa lain. Inklusi penyandang disabilitas harus mengarah pada peningkatan partisipasi dalam tatanan yang menghasilkan siswa, teman, atau guru terbaik. Saat ini, ada kesenjangan dalam penelitian yang fokusnya adalah pada kemampuan dan kisah sukses individu tersebut daripada disabilitas mereka, hambatan yang mereka hadapi, atau penyesuaian yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk berbagi kisah sukses seorang mahasiswa tunanetra sekaligus dosen tunanetranya di Universitas Afrika Selatan. Melalui ketekunan dan kerja keras, para difabel dalam tulisan ini membuktikan apa yang dianggap tidak mungkin. Kedua subyek melampaui keterbatasan mereka dan menyadari kemampuan mereka.]","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"111 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"There Is More Than Meets the Eye: Success Stories of a Visual Impaired Student and Lecturer\",\"authors\":\"D. Delport\",\"doi\":\"10.14421/ijds.080101\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Although Higher Education Institutions have come a long way in including students with disabilities, many students still experience exclusion or \\\"otherness\\\" among their abled peers. Currently, there is a gap in research where the focus is on the abilities and success stories of such individuals rather than their disabilities, the barriers they face, or the adjustments made to meet their needs. This research aims to share the success stories of a visually impaired student and his visually impaired lecturer at a South African University. Semi-structured, in-depth individual interviews were used as collection instruments where after the data was analyzed. The appreciation for friends outweighed the physical barriers. Through perseverance and hard work, the disabled student proved her teacher wrong by successfully entering university and completing her Ph.D.. Both participants looked beyond their limitations and realized their capabilities.[Meskipun usaha untuk mewujudkan perguruan tinggi inklusif sudah dilakukan sejauh ini, tetapi banyak mahasiswa difabel yang masih merasakan ‘keberbedaan’ dirinya dari mahasiswa lain. Inklusi penyandang disabilitas harus mengarah pada peningkatan partisipasi dalam tatanan yang menghasilkan siswa, teman, atau guru terbaik. Saat ini, ada kesenjangan dalam penelitian yang fokusnya adalah pada kemampuan dan kisah sukses individu tersebut daripada disabilitas mereka, hambatan yang mereka hadapi, atau penyesuaian yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk berbagi kisah sukses seorang mahasiswa tunanetra sekaligus dosen tunanetranya di Universitas Afrika Selatan. Melalui ketekunan dan kerja keras, para difabel dalam tulisan ini membuktikan apa yang dianggap tidak mungkin. Kedua subyek melampaui keterbatasan mereka dan menyadari kemampuan mereka.]\",\"PeriodicalId\":55820,\"journal\":{\"name\":\"INKLUSI Journal of Disability Studies\",\"volume\":\"111 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-09-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"INKLUSI Journal of Disability Studies\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14421/ijds.080101\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"INKLUSI Journal of Disability Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/ijds.080101","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
摘要
尽管高等教育机构在接纳残疾学生方面已经取得了长足的进步,但许多学生仍然受到同龄人的排斥或被“排斥”。目前,研究的重点是这些人的能力和成功故事,而不是他们的残疾、他们面临的障碍或为满足他们的需求而做出的调整。这项研究旨在分享南非一所大学一位视障学生和他的视障讲师的成功故事。半结构化,深入的个人访谈被用作收集工具,在数据分析之后。对朋友的感激超过了身体上的障碍。通过坚持不懈和努力,这位残疾学生成功进入大学并完成了博士学位,证明了她老师的错误。两位参与者都超越了自己的局限,认识到了自己的能力。[Meskipun usaha untuk mewujudkan perguran tinggi inklusif sudah dilakukan sejauh ini, tetapi banyak mahasiswa difabel yang masih merasakan ' keberbedaan ' dirinya dari mahasiswa lain]。Inklusi penyandang disabilitas harus mengarah padpeningkatan partisipasi dalam tatanan yang menghasilkan siswa, teman, atau guru terbaik。Saat ini, ada kesenjangan dalam penelitian yang fokusnya adalah pada kemampuan dan kisah susus个人残疾,但daripada残疾,hambatan yang mereka haapi, atau penyesuan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan mereka。Penelitian ini bertujuan untuk berbagi kisah sukses - seorang mahasiswa tunanet - sekaligus - tunania - Selatan非洲大学。我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们。[Kedua subyek melampaui keterbatasan mereka dan menyadari kemampuan mereka]
There Is More Than Meets the Eye: Success Stories of a Visual Impaired Student and Lecturer
Although Higher Education Institutions have come a long way in including students with disabilities, many students still experience exclusion or "otherness" among their abled peers. Currently, there is a gap in research where the focus is on the abilities and success stories of such individuals rather than their disabilities, the barriers they face, or the adjustments made to meet their needs. This research aims to share the success stories of a visually impaired student and his visually impaired lecturer at a South African University. Semi-structured, in-depth individual interviews were used as collection instruments where after the data was analyzed. The appreciation for friends outweighed the physical barriers. Through perseverance and hard work, the disabled student proved her teacher wrong by successfully entering university and completing her Ph.D.. Both participants looked beyond their limitations and realized their capabilities.[Meskipun usaha untuk mewujudkan perguruan tinggi inklusif sudah dilakukan sejauh ini, tetapi banyak mahasiswa difabel yang masih merasakan ‘keberbedaan’ dirinya dari mahasiswa lain. Inklusi penyandang disabilitas harus mengarah pada peningkatan partisipasi dalam tatanan yang menghasilkan siswa, teman, atau guru terbaik. Saat ini, ada kesenjangan dalam penelitian yang fokusnya adalah pada kemampuan dan kisah sukses individu tersebut daripada disabilitas mereka, hambatan yang mereka hadapi, atau penyesuaian yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk berbagi kisah sukses seorang mahasiswa tunanetra sekaligus dosen tunanetranya di Universitas Afrika Selatan. Melalui ketekunan dan kerja keras, para difabel dalam tulisan ini membuktikan apa yang dianggap tidak mungkin. Kedua subyek melampaui keterbatasan mereka dan menyadari kemampuan mereka.]