{"title":"实施可持续发展项目教育","authors":"Shelma Ghusa Primasti","doi":"10.21831/sakp.v10i3.17465","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan menganalisis dan mendeskripsikan implementasi program Education for Sustainable Development (ESD serta faktor pendukung dan penghambatnya di SMA Tumbuh. Jenis penelitian ini studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Partisipan penelitian adalah kepala sekolah, koordinator kurikulum, guru permakultur, seni rupa, pendidikan pangan, Person in Charge (PIC) program magang dan mangrove planting, peserta didik SMA Tumbuh. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data dengan kondensasi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dengan triangulasi teknik dan sumber. Hasil penelitian: ESD di SMA Tumbuh terintegrasi dalam mata pelajaran dan kegiatan. Implementasi program: komunikasi melalui sosialisasi terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran, sumber daya manusia telah kompeten, perlu sumber daya manusia yang sesuai bidang keilmuan untuk permakultur, sumber daya anggaran dan fasilitas tersedia dan memadai, untuk permakultur masih perlu dipenuhi, disposisi program mendapatkan respon positif seluruh warga sekolah, struktur birokrasi melekat pada struktur organisasi sekolah. Faktor pendukung: dukungan berbagai pihak, koordinasi dan kolaborasi yang baik, sumber daya anggaran dan fasilitas, sekolah lebih menghargai peserta didik. Faktor penghambat: kondisi pandemi, sumber daya manusia untuk ESD lingkungan hidup belum sesuai bidang keilmuan, fasilitas mapel permakultur belum lengkap, hambatan cuaca, supervisor program magang belum secara penuh mengawasi siswa.","PeriodicalId":21931,"journal":{"name":"Spektrum Analisis Kebijakan Pendidikan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"IMPLEMENTASI PROGRAM EDUCATION FOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT DI SMA TUMBUH\",\"authors\":\"Shelma Ghusa Primasti\",\"doi\":\"10.21831/sakp.v10i3.17465\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini bertujuan menganalisis dan mendeskripsikan implementasi program Education for Sustainable Development (ESD serta faktor pendukung dan penghambatnya di SMA Tumbuh. Jenis penelitian ini studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Partisipan penelitian adalah kepala sekolah, koordinator kurikulum, guru permakultur, seni rupa, pendidikan pangan, Person in Charge (PIC) program magang dan mangrove planting, peserta didik SMA Tumbuh. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data dengan kondensasi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dengan triangulasi teknik dan sumber. Hasil penelitian: ESD di SMA Tumbuh terintegrasi dalam mata pelajaran dan kegiatan. Implementasi program: komunikasi melalui sosialisasi terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran, sumber daya manusia telah kompeten, perlu sumber daya manusia yang sesuai bidang keilmuan untuk permakultur, sumber daya anggaran dan fasilitas tersedia dan memadai, untuk permakultur masih perlu dipenuhi, disposisi program mendapatkan respon positif seluruh warga sekolah, struktur birokrasi melekat pada struktur organisasi sekolah. Faktor pendukung: dukungan berbagai pihak, koordinasi dan kolaborasi yang baik, sumber daya anggaran dan fasilitas, sekolah lebih menghargai peserta didik. Faktor penghambat: kondisi pandemi, sumber daya manusia untuk ESD lingkungan hidup belum sesuai bidang keilmuan, fasilitas mapel permakultur belum lengkap, hambatan cuaca, supervisor program magang belum secara penuh mengawasi siswa.\",\"PeriodicalId\":21931,\"journal\":{\"name\":\"Spektrum Analisis Kebijakan Pendidikan\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-10-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Spektrum Analisis Kebijakan Pendidikan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21831/sakp.v10i3.17465\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Spektrum Analisis Kebijakan Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21831/sakp.v10i3.17465","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
IMPLEMENTASI PROGRAM EDUCATION FOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT DI SMA TUMBUH
Penelitian ini bertujuan menganalisis dan mendeskripsikan implementasi program Education for Sustainable Development (ESD serta faktor pendukung dan penghambatnya di SMA Tumbuh. Jenis penelitian ini studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Partisipan penelitian adalah kepala sekolah, koordinator kurikulum, guru permakultur, seni rupa, pendidikan pangan, Person in Charge (PIC) program magang dan mangrove planting, peserta didik SMA Tumbuh. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data dengan kondensasi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dengan triangulasi teknik dan sumber. Hasil penelitian: ESD di SMA Tumbuh terintegrasi dalam mata pelajaran dan kegiatan. Implementasi program: komunikasi melalui sosialisasi terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran, sumber daya manusia telah kompeten, perlu sumber daya manusia yang sesuai bidang keilmuan untuk permakultur, sumber daya anggaran dan fasilitas tersedia dan memadai, untuk permakultur masih perlu dipenuhi, disposisi program mendapatkan respon positif seluruh warga sekolah, struktur birokrasi melekat pada struktur organisasi sekolah. Faktor pendukung: dukungan berbagai pihak, koordinasi dan kolaborasi yang baik, sumber daya anggaran dan fasilitas, sekolah lebih menghargai peserta didik. Faktor penghambat: kondisi pandemi, sumber daya manusia untuk ESD lingkungan hidup belum sesuai bidang keilmuan, fasilitas mapel permakultur belum lengkap, hambatan cuaca, supervisor program magang belum secara penuh mengawasi siswa.