图片媒体对2011 -2019年高中生X班博士生的能力的影响

salman dinilhaq, Hendri Zalman
{"title":"图片媒体对2011 -2019年高中生X班博士生的能力的影响","authors":"salman dinilhaq, Hendri Zalman","doi":"10.24036/OMG.V3I1.174","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractFour aspects, namely: listening skills, speaking skills, writing skills, and reading skills. Reading skills take an important role in learning Japanese at the high school level. In reading lessons in Japanese, students are required to also be able to read to understand what they are reading. Based on what the researchers observed when implementing educational practices (PLK) at SMAN 6 Padang showed the lack of interest and ability to read Japanese students. So that the achievement of learning goals is not optimal. Therefore, certain media are needed to make it easier to attract students to improve reading skills. The use of image media can overcome the above problems. The purpose of this study was to find out how the influence of the picture media on the reading ability of class X students of SMAN 6 Padang. This study uses quasi-experimental research, with posttest tonly control group design. While the sampling technique uses purposive sampling technique. The sample in this study were students of class X MIPA 1 and X MIPA 5 with a total of 69 people. The results of data analysis, obtained tcount with a significance level of 0.05% is 2.00 with degrees of freedom dk = n1 + n2-2. This means that tcount > ttable (2.50> 2.00). Then the hypothesis is accepted, because tcount> ttable.          Keywords: Reading. Media, Picture PENDAHULUAN          Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada orang lain. Oleh karena itu, dalam berbahasa diperlukan keterampilan dan pemahaman antar dua belah pihak untuk menghindari miskomunikasi. Dalam kajian ilmu bahasa, keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek, yaitu: keterampilan mendengar, keterampilan berbicara, keterampilan menulis, dan keterampilan membaca.                  Menurut Sutedi (2004:2), saat kita berkomunikasi dengan orang lain baik secara lisan ataupun tulisan, orang tersebut bisa mengerti apa yag kita maksud karena memahami makna yang terdapat pada bahasa yang kita gunakan. Jadi, bahasa adalah media untuk menyampaikan suatu makna kepada orang baik secara lisan ataupun tulisan.Oleh karena itu, pembelajaran membaca menjadi sangat penting.Keterampilan membaca mengambil peran penting dalam pembelajaran Bahasa Jepang tingkat SMA. Pada pelajaran membaca dalam mata pelajaran Bahasa Jepang siswa dituntut untuk juga bisa membaca memahamiapa yang mereka baca.Kemampuan membaca berdasarkan cara membaca dibagi menjadi membaca bersuara atau membaca nyaring dan membaca pemahaman. Menurut Tarigan (1979: 23) membaca nyaring adalah kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran dan perasaan seorang pengarang. Sementara kemampuan pemahaman adalah membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar kesusastraan, resensi kritis, drama tulis dan pola-pola fiksi.Dalam pembelajaran Bahasa Jepang, kemampuan membaca tingkat SMA lebih ditekankan kepada membaca pemahaman.Berikut adalah nilai rata-rata Ujian MID Semester genap masing-masing kelas X IPA tahun pelajaran 2018/2019 :NOKelasNilai1X IPA 1782X IPA 2823X IPA 3704X IPA 4825X IPA 5Sumber: TU SMA N 6 Padang  81Berdasarkan data diatas diketahui bahwa nilai mata pelajaran Bahasa Jepang masih tergolong rendah. Berdasarkan hasil observasi peneliti selama menjalani mata kuliah PLK di SMAN 6 Padang. Hal ini disebabkan karena siswa kesusahan mengingat kosa kata, kalimat, dan memahami isi bacaan.Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru mata pelajaran Bahasa Jepang SMA N 6 Padang, peneliti berasumsi bahwa diperlukannya media pembelajaran yang dapat membantu siswa khususkan pada kemampuan membaca.Media pembelajaran yang diduga efektif adalah media visual, menurut Sudjanto (2010:87 ) yang termasuk media visual sederhana adalah, benda sebenarnya dan benda tiruan, foto dan gambar, biagram dan diagram, dan papan tulis.Yusnani (2012) juga menyimpulkan dalam penelitiannya, agar pembelajaran bahasa menjadi menyenangkan dan sederhana, maka salah satu media yang bisa digunakan adalah Comic Strip.Sejalan dengan itu, Menurut Fajar(2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Penggunaan Media Manga (komik jepang) dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi (Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas XI SMK N 11 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013). Penggunaan media manga dalam pembelajaran menulis narasi terbukti efektif.Hal itu dibuktikan dengan peningkatan nilai rata-rata kemampuan menulis pada sampel penelitian. Nilai rata-rata pretest siswa sebesar 53,27 dan posttest sebesar 63,27 Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dapat diketahui bahwa thitung sebesar 6,67 dan ttabel dengan taraf signifikan 5% atau tingkat kepercayaan 95% sebesar 1,76. Hal tersebut berarti bahwa (6,67> 1,76) atau thitung > ttabel, dengan begitu perbedaan antara nilai pretest dan posttest terbukti signifikan.Berdasarkan penjelasan diatas dapat diasumsikan bahwa media visual yang didesain menyesuaikan kebutuhan materi pelajaran akan berpengaruh kepada kemampuan membaca siswa dalam pelajaran Bahasa Jepang.Untuk membuktikan asumsi tersebut perlu diadakan penelitian dengan judul,“Pengaruh Media gambar Terhadap Kemampuan Membaca Bahasa Jepang Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Padang tahun 2018-2019”.  METODE PENELITIANMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yang bertujuan untuk menguji pengaruh media gambar terhadap kemampuan membacasiswa kelas XSMA N 6 Padang. Sebagaimana diungkapkan oleh Arikunto (2000 : 12)“Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikarenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat. Caranya adalah dengan cara membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan satu atau lebih kelompok eksperimen yang di beri perlakuan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak di beri perlakuan”.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Oleh karena itu, penelitian ini dikatakan penelitian kuantitatif karena data yang diolah berupa angka-angka, yaitu dalam bentuk skor hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunkan media gambar.Arikunto (2010:12) mengatakan bahwa “penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka, dimulai dari mengumpulkan data, kemudian penafsiran dan terakhir ditampilkan hasilnya”. Populasi menurut Arikunto (2006:130) “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian”. Populasi dalam penelitan ini adalah seluruh siswa kelas XSMA N 6 Padang jurusan IPA dari lima kelas yang berjumlah 177 orang siswa. Berdasarkan data tersebut, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XSMA N 6 Padang dari kelas X IPA 1 sampai kelas X IPA5 berjumlah  177 siswa.     Sampel menurut Arikutno (2010:174) adalah “Sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”. Penarikan sampel dalam penelitian ini akan dilakukan dengan purposive sampling. Menurut Sutedi (2009:181), teknik purposive sampling adalah pengambilan sampel yang didasarkan atas pertimbangan peneliti itu sendiri, dengan maksud atau tujuan tertentu yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dari lima kelas X MIPA yang belajar bahasa Jepang pada tahun ajaran 2018-2019 di SMAN 6 Padang, sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak dua kelas, yaitu kelas X MIPA 5 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 1 sebagai kelas kontrol. Hal ini didasari dengan alasan, (1) karena kedua kelas diajar oleh guru yang sama, (2) jumlah siswa antar kelas sama, (3) nilai kedua kelas tidak terlalu jauh berbeda, (4) direkomendasikan oleh guru mata pelajaran sebagai kelas untuk peneliti meneliti.    Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu, pertama dengan memberikan treatment kepada sampel. Kedua, memberikan post-test kepada sampel. Ketiga, melakukan uji hipotesis dengan membadingkan thitung dan ttabel. HASIL DAN PEMBAHASAN Data dalam penelitian ini adalah hasil yang diperoleh dari teskemampuan membaca berupa tes tulis dari kelas sampel. Soal tes berupa objektif pilihan ganda sebanyak 30 butir. Setelah dilaksanakan tes diperoleh data dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes kemampuanmembaca diikutioleh 33 siswa kelas eksperimen dan 32 siswa kelas control. Tes pada kedua kelas sampel ini setelah dilakukan penyekoran, penilaian, selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata, dan simpangan baku masing-masing.Berdasarkan hasil penelitian, untuk indikator Indikator 1 diperoleh rata-rata hitung kemampuan membaca pada siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang tanpa menggunakan media gambar ada kelas kontrol untuk indikator 1 sebesar 78,48 pada kualifikasi ‘baik”. Selanjutnya, perolehan rata-rata hitung kemampuan membaca pada siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang dengan menggunakan media gambar pada kelas eksperimen sebesar 86,67 juga pada kualifikasi ‘baik sekali’. Untuk indikator 2 diperoleh rata-rata hitung kemampuan membaca siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang tanpa menggunakan media gambar pada kelas kontrol untuk indikator 2 sebesar 71,58 berada pada kualifikasi ‘lebih dari cukup’. Perolehan rata-rata hitung kemampuan membaca siwa kelas X SMA Negeri 6 Padang dengan menggunakan media gambar kelas eksperimen sebesar 81,82 juga berada pada kualifikasi ‘baik’. Untuk indikator # diperoleh rata-rata hitung kemampuan membaca siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang tanpa menggunakan media gambar pada kelas kontrol untuk indikator 3 sebesar 63,75 berada pada kualifikasi ‘hampir cukup’. Perolehan rata-rata hitung kemampuan membaca siwa kelas X SMA Negeri 6 Padang dengan menggunakan media gambar kelas eksperimen sebesar 75,15 juga berada pada kualifikasi ‘baik’. Berdasarkan hasil uji-t, berarti kemampuan membaca siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang dengan menggunakan media gambar lebih baik dari pada sebelum meng","PeriodicalId":53030,"journal":{"name":"Lingua Didaktika Jurnal Bahasa dan Pembelajaran Bahasa","volume":"52 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN DOKKAI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG TAHUN 2018-2019\",\"authors\":\"salman dinilhaq, Hendri Zalman\",\"doi\":\"10.24036/OMG.V3I1.174\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"AbstractFour aspects, namely: listening skills, speaking skills, writing skills, and reading skills. Reading skills take an important role in learning Japanese at the high school level. In reading lessons in Japanese, students are required to also be able to read to understand what they are reading. Based on what the researchers observed when implementing educational practices (PLK) at SMAN 6 Padang showed the lack of interest and ability to read Japanese students. So that the achievement of learning goals is not optimal. Therefore, certain media are needed to make it easier to attract students to improve reading skills. The use of image media can overcome the above problems. The purpose of this study was to find out how the influence of the picture media on the reading ability of class X students of SMAN 6 Padang. This study uses quasi-experimental research, with posttest tonly control group design. While the sampling technique uses purposive sampling technique. The sample in this study were students of class X MIPA 1 and X MIPA 5 with a total of 69 people. The results of data analysis, obtained tcount with a significance level of 0.05% is 2.00 with degrees of freedom dk = n1 + n2-2. This means that tcount > ttable (2.50> 2.00). Then the hypothesis is accepted, because tcount> ttable.          Keywords: Reading. Media, Picture PENDAHULUAN          Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada orang lain. Oleh karena itu, dalam berbahasa diperlukan keterampilan dan pemahaman antar dua belah pihak untuk menghindari miskomunikasi. Dalam kajian ilmu bahasa, keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek, yaitu: keterampilan mendengar, keterampilan berbicara, keterampilan menulis, dan keterampilan membaca.                  Menurut Sutedi (2004:2), saat kita berkomunikasi dengan orang lain baik secara lisan ataupun tulisan, orang tersebut bisa mengerti apa yag kita maksud karena memahami makna yang terdapat pada bahasa yang kita gunakan. Jadi, bahasa adalah media untuk menyampaikan suatu makna kepada orang baik secara lisan ataupun tulisan.Oleh karena itu, pembelajaran membaca menjadi sangat penting.Keterampilan membaca mengambil peran penting dalam pembelajaran Bahasa Jepang tingkat SMA. Pada pelajaran membaca dalam mata pelajaran Bahasa Jepang siswa dituntut untuk juga bisa membaca memahamiapa yang mereka baca.Kemampuan membaca berdasarkan cara membaca dibagi menjadi membaca bersuara atau membaca nyaring dan membaca pemahaman. Menurut Tarigan (1979: 23) membaca nyaring adalah kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran dan perasaan seorang pengarang. Sementara kemampuan pemahaman adalah membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar kesusastraan, resensi kritis, drama tulis dan pola-pola fiksi.Dalam pembelajaran Bahasa Jepang, kemampuan membaca tingkat SMA lebih ditekankan kepada membaca pemahaman.Berikut adalah nilai rata-rata Ujian MID Semester genap masing-masing kelas X IPA tahun pelajaran 2018/2019 :NOKelasNilai1X IPA 1782X IPA 2823X IPA 3704X IPA 4825X IPA 5Sumber: TU SMA N 6 Padang  81Berdasarkan data diatas diketahui bahwa nilai mata pelajaran Bahasa Jepang masih tergolong rendah. Berdasarkan hasil observasi peneliti selama menjalani mata kuliah PLK di SMAN 6 Padang. Hal ini disebabkan karena siswa kesusahan mengingat kosa kata, kalimat, dan memahami isi bacaan.Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru mata pelajaran Bahasa Jepang SMA N 6 Padang, peneliti berasumsi bahwa diperlukannya media pembelajaran yang dapat membantu siswa khususkan pada kemampuan membaca.Media pembelajaran yang diduga efektif adalah media visual, menurut Sudjanto (2010:87 ) yang termasuk media visual sederhana adalah, benda sebenarnya dan benda tiruan, foto dan gambar, biagram dan diagram, dan papan tulis.Yusnani (2012) juga menyimpulkan dalam penelitiannya, agar pembelajaran bahasa menjadi menyenangkan dan sederhana, maka salah satu media yang bisa digunakan adalah Comic Strip.Sejalan dengan itu, Menurut Fajar(2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Penggunaan Media Manga (komik jepang) dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi (Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas XI SMK N 11 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013). Penggunaan media manga dalam pembelajaran menulis narasi terbukti efektif.Hal itu dibuktikan dengan peningkatan nilai rata-rata kemampuan menulis pada sampel penelitian. Nilai rata-rata pretest siswa sebesar 53,27 dan posttest sebesar 63,27 Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dapat diketahui bahwa thitung sebesar 6,67 dan ttabel dengan taraf signifikan 5% atau tingkat kepercayaan 95% sebesar 1,76. Hal tersebut berarti bahwa (6,67> 1,76) atau thitung > ttabel, dengan begitu perbedaan antara nilai pretest dan posttest terbukti signifikan.Berdasarkan penjelasan diatas dapat diasumsikan bahwa media visual yang didesain menyesuaikan kebutuhan materi pelajaran akan berpengaruh kepada kemampuan membaca siswa dalam pelajaran Bahasa Jepang.Untuk membuktikan asumsi tersebut perlu diadakan penelitian dengan judul,“Pengaruh Media gambar Terhadap Kemampuan Membaca Bahasa Jepang Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Padang tahun 2018-2019”.  METODE PENELITIANMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yang bertujuan untuk menguji pengaruh media gambar terhadap kemampuan membacasiswa kelas XSMA N 6 Padang. Sebagaimana diungkapkan oleh Arikunto (2000 : 12)“Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikarenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat. Caranya adalah dengan cara membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan satu atau lebih kelompok eksperimen yang di beri perlakuan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak di beri perlakuan”.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Oleh karena itu, penelitian ini dikatakan penelitian kuantitatif karena data yang diolah berupa angka-angka, yaitu dalam bentuk skor hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunkan media gambar.Arikunto (2010:12) mengatakan bahwa “penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka, dimulai dari mengumpulkan data, kemudian penafsiran dan terakhir ditampilkan hasilnya”. Populasi menurut Arikunto (2006:130) “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian”. Populasi dalam penelitan ini adalah seluruh siswa kelas XSMA N 6 Padang jurusan IPA dari lima kelas yang berjumlah 177 orang siswa. Berdasarkan data tersebut, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XSMA N 6 Padang dari kelas X IPA 1 sampai kelas X IPA5 berjumlah  177 siswa.     Sampel menurut Arikutno (2010:174) adalah “Sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”. Penarikan sampel dalam penelitian ini akan dilakukan dengan purposive sampling. Menurut Sutedi (2009:181), teknik purposive sampling adalah pengambilan sampel yang didasarkan atas pertimbangan peneliti itu sendiri, dengan maksud atau tujuan tertentu yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dari lima kelas X MIPA yang belajar bahasa Jepang pada tahun ajaran 2018-2019 di SMAN 6 Padang, sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak dua kelas, yaitu kelas X MIPA 5 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 1 sebagai kelas kontrol. Hal ini didasari dengan alasan, (1) karena kedua kelas diajar oleh guru yang sama, (2) jumlah siswa antar kelas sama, (3) nilai kedua kelas tidak terlalu jauh berbeda, (4) direkomendasikan oleh guru mata pelajaran sebagai kelas untuk peneliti meneliti.    Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu, pertama dengan memberikan treatment kepada sampel. Kedua, memberikan post-test kepada sampel. Ketiga, melakukan uji hipotesis dengan membadingkan thitung dan ttabel. HASIL DAN PEMBAHASAN Data dalam penelitian ini adalah hasil yang diperoleh dari teskemampuan membaca berupa tes tulis dari kelas sampel. Soal tes berupa objektif pilihan ganda sebanyak 30 butir. Setelah dilaksanakan tes diperoleh data dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes kemampuanmembaca diikutioleh 33 siswa kelas eksperimen dan 32 siswa kelas control. Tes pada kedua kelas sampel ini setelah dilakukan penyekoran, penilaian, selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata, dan simpangan baku masing-masing.Berdasarkan hasil penelitian, untuk indikator Indikator 1 diperoleh rata-rata hitung kemampuan membaca pada siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang tanpa menggunakan media gambar ada kelas kontrol untuk indikator 1 sebesar 78,48 pada kualifikasi ‘baik”. Selanjutnya, perolehan rata-rata hitung kemampuan membaca pada siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang dengan menggunakan media gambar pada kelas eksperimen sebesar 86,67 juga pada kualifikasi ‘baik sekali’. Untuk indikator 2 diperoleh rata-rata hitung kemampuan membaca siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang tanpa menggunakan media gambar pada kelas kontrol untuk indikator 2 sebesar 71,58 berada pada kualifikasi ‘lebih dari cukup’. Perolehan rata-rata hitung kemampuan membaca siwa kelas X SMA Negeri 6 Padang dengan menggunakan media gambar kelas eksperimen sebesar 81,82 juga berada pada kualifikasi ‘baik’. Untuk indikator # diperoleh rata-rata hitung kemampuan membaca siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang tanpa menggunakan media gambar pada kelas kontrol untuk indikator 3 sebesar 63,75 berada pada kualifikasi ‘hampir cukup’. Perolehan rata-rata hitung kemampuan membaca siwa kelas X SMA Negeri 6 Padang dengan menggunakan media gambar kelas eksperimen sebesar 75,15 juga berada pada kualifikasi ‘baik’. Berdasarkan hasil uji-t, berarti kemampuan membaca siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang dengan menggunakan media gambar lebih baik dari pada sebelum meng\",\"PeriodicalId\":53030,\"journal\":{\"name\":\"Lingua Didaktika Jurnal Bahasa dan Pembelajaran Bahasa\",\"volume\":\"52 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-07-20\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Lingua Didaktika Jurnal Bahasa dan Pembelajaran Bahasa\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24036/OMG.V3I1.174\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Lingua Didaktika Jurnal Bahasa dan Pembelajaran Bahasa","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24036/OMG.V3I1.174","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

基于上述解释,可以假设设计调整课程材料需求的视觉媒体将影响学生在日语课程中的阅读能力。为了证明这一假设有必要进行一项研究,该研究的标题是“图片媒体对2011 -2019年全国X - SMA学生的日语阅读能力的影响”。本研究采用的研究方法是一种实验方法,目的是测试图像媒体对XSMA n6字段学生阅读能力的影响。正如Arikunto(2000: 12)所指出的,“实验研究是为了确定研究对象的“某物”是否存在的结果。换句话说,实验研究试图确定因果关系的存在。方法是将一个或多个被治疗的实验组与一个或多个被治疗的实验组进行比较。这类研究是定量研究。研究本质上是一种用科学方法解决问题的活动或系统过程。因此,这项研究被称为定量研究,是通过数字进行的数据,即学生在使用图像媒体之前和之后的学习成绩。Arikunto(2010:12)说:“定量研究是一种使用数字的研究,从收集数据开始,然后解释,最后显示结果。”阿里昆托的人口(2000:30)“研究对象是整个人口”。调查中的人口是XSMA n6年级四年级本科生,共有177名学生。根据这些数据,这项研究的人口是XSMA N 6字段从X IPA 1到X IPA5年级的全部学生,共有177名学生。Arikutno(2010:16 74)的样本是“受研究人口的一部分或代表”。本研究中的样品将通过采样过程提取。根据Sutedi(2009:181)的说法,采样技术是根据研究人员自己的考虑提取样本,其目的或目的具有科学上的解释。在周六至2019学年学习日语的五门MIPA课程中,本研究的样本分别来自两个班,即X MIPA 5班作为实验班,X MIPA 1班作为控制班。这是基于原因的,(1)因为两个班都是由同一个老师教的,(2)两个班的学生人数是一样的,(3)两个班的成绩并没有太大的不同,本研究的一个阶段是首先对样品进行治疗。第二,给样品贴图。第三,通过对thitung和ttable进行模拟测试。本研究的数据结果和讨论是样本课上的书面测试阅读能力的结果。测试对象是30个选择的多重选择。进行测试后,从实验类和控制类中获得数据。阅读能力测试由33名实验班学生和32名控制班学生进行。这两个样本类在交叉处理后进行测试,评估,然后进行平均计算,以及彼此的交叉处理。根据研究结果,在没有图片介质的情况下,在X高中6个字段的学生中,平均获得了一种阅读能力。此外,在实验课堂上使用图片媒介86.67和“优秀”资格,平均得分得分为X高中6个巴东地区的学生。对于指标2,平均来说,不使用图像介质控制课堂上的X高中6个字段学生的阅读能力是71.58,因为指标2具有“绰绰有余”的资格。通过使用81.82的实验类图片媒体,平均获得湿婆X级SMA Negeri 6字段的阅读能力。在不使用图片媒体的控制类中,X高中6个字段的学生平均阅读能力为指标3的63.75获得“几乎足够”的资格。通过使用实验类图片为75.15分的测试成绩,平均获得湿婆X级SMA Negeri 6字段的阅读能力。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN DOKKAI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG TAHUN 2018-2019
AbstractFour aspects, namely: listening skills, speaking skills, writing skills, and reading skills. Reading skills take an important role in learning Japanese at the high school level. In reading lessons in Japanese, students are required to also be able to read to understand what they are reading. Based on what the researchers observed when implementing educational practices (PLK) at SMAN 6 Padang showed the lack of interest and ability to read Japanese students. So that the achievement of learning goals is not optimal. Therefore, certain media are needed to make it easier to attract students to improve reading skills. The use of image media can overcome the above problems. The purpose of this study was to find out how the influence of the picture media on the reading ability of class X students of SMAN 6 Padang. This study uses quasi-experimental research, with posttest tonly control group design. While the sampling technique uses purposive sampling technique. The sample in this study were students of class X MIPA 1 and X MIPA 5 with a total of 69 people. The results of data analysis, obtained tcount with a significance level of 0.05% is 2.00 with degrees of freedom dk = n1 + n2-2. This means that tcount > ttable (2.50> 2.00). Then the hypothesis is accepted, because tcount> ttable.          Keywords: Reading. Media, Picture PENDAHULUAN          Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada orang lain. Oleh karena itu, dalam berbahasa diperlukan keterampilan dan pemahaman antar dua belah pihak untuk menghindari miskomunikasi. Dalam kajian ilmu bahasa, keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek, yaitu: keterampilan mendengar, keterampilan berbicara, keterampilan menulis, dan keterampilan membaca.                  Menurut Sutedi (2004:2), saat kita berkomunikasi dengan orang lain baik secara lisan ataupun tulisan, orang tersebut bisa mengerti apa yag kita maksud karena memahami makna yang terdapat pada bahasa yang kita gunakan. Jadi, bahasa adalah media untuk menyampaikan suatu makna kepada orang baik secara lisan ataupun tulisan.Oleh karena itu, pembelajaran membaca menjadi sangat penting.Keterampilan membaca mengambil peran penting dalam pembelajaran Bahasa Jepang tingkat SMA. Pada pelajaran membaca dalam mata pelajaran Bahasa Jepang siswa dituntut untuk juga bisa membaca memahamiapa yang mereka baca.Kemampuan membaca berdasarkan cara membaca dibagi menjadi membaca bersuara atau membaca nyaring dan membaca pemahaman. Menurut Tarigan (1979: 23) membaca nyaring adalah kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran dan perasaan seorang pengarang. Sementara kemampuan pemahaman adalah membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar kesusastraan, resensi kritis, drama tulis dan pola-pola fiksi.Dalam pembelajaran Bahasa Jepang, kemampuan membaca tingkat SMA lebih ditekankan kepada membaca pemahaman.Berikut adalah nilai rata-rata Ujian MID Semester genap masing-masing kelas X IPA tahun pelajaran 2018/2019 :NOKelasNilai1X IPA 1782X IPA 2823X IPA 3704X IPA 4825X IPA 5Sumber: TU SMA N 6 Padang  81Berdasarkan data diatas diketahui bahwa nilai mata pelajaran Bahasa Jepang masih tergolong rendah. Berdasarkan hasil observasi peneliti selama menjalani mata kuliah PLK di SMAN 6 Padang. Hal ini disebabkan karena siswa kesusahan mengingat kosa kata, kalimat, dan memahami isi bacaan.Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru mata pelajaran Bahasa Jepang SMA N 6 Padang, peneliti berasumsi bahwa diperlukannya media pembelajaran yang dapat membantu siswa khususkan pada kemampuan membaca.Media pembelajaran yang diduga efektif adalah media visual, menurut Sudjanto (2010:87 ) yang termasuk media visual sederhana adalah, benda sebenarnya dan benda tiruan, foto dan gambar, biagram dan diagram, dan papan tulis.Yusnani (2012) juga menyimpulkan dalam penelitiannya, agar pembelajaran bahasa menjadi menyenangkan dan sederhana, maka salah satu media yang bisa digunakan adalah Comic Strip.Sejalan dengan itu, Menurut Fajar(2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Penggunaan Media Manga (komik jepang) dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi (Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas XI SMK N 11 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013). Penggunaan media manga dalam pembelajaran menulis narasi terbukti efektif.Hal itu dibuktikan dengan peningkatan nilai rata-rata kemampuan menulis pada sampel penelitian. Nilai rata-rata pretest siswa sebesar 53,27 dan posttest sebesar 63,27 Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dapat diketahui bahwa thitung sebesar 6,67 dan ttabel dengan taraf signifikan 5% atau tingkat kepercayaan 95% sebesar 1,76. Hal tersebut berarti bahwa (6,67> 1,76) atau thitung > ttabel, dengan begitu perbedaan antara nilai pretest dan posttest terbukti signifikan.Berdasarkan penjelasan diatas dapat diasumsikan bahwa media visual yang didesain menyesuaikan kebutuhan materi pelajaran akan berpengaruh kepada kemampuan membaca siswa dalam pelajaran Bahasa Jepang.Untuk membuktikan asumsi tersebut perlu diadakan penelitian dengan judul,“Pengaruh Media gambar Terhadap Kemampuan Membaca Bahasa Jepang Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Padang tahun 2018-2019”.  METODE PENELITIANMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yang bertujuan untuk menguji pengaruh media gambar terhadap kemampuan membacasiswa kelas XSMA N 6 Padang. Sebagaimana diungkapkan oleh Arikunto (2000 : 12)“Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikarenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat. Caranya adalah dengan cara membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan satu atau lebih kelompok eksperimen yang di beri perlakuan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak di beri perlakuan”.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Oleh karena itu, penelitian ini dikatakan penelitian kuantitatif karena data yang diolah berupa angka-angka, yaitu dalam bentuk skor hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunkan media gambar.Arikunto (2010:12) mengatakan bahwa “penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka, dimulai dari mengumpulkan data, kemudian penafsiran dan terakhir ditampilkan hasilnya”. Populasi menurut Arikunto (2006:130) “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian”. Populasi dalam penelitan ini adalah seluruh siswa kelas XSMA N 6 Padang jurusan IPA dari lima kelas yang berjumlah 177 orang siswa. Berdasarkan data tersebut, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XSMA N 6 Padang dari kelas X IPA 1 sampai kelas X IPA5 berjumlah  177 siswa.     Sampel menurut Arikutno (2010:174) adalah “Sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”. Penarikan sampel dalam penelitian ini akan dilakukan dengan purposive sampling. Menurut Sutedi (2009:181), teknik purposive sampling adalah pengambilan sampel yang didasarkan atas pertimbangan peneliti itu sendiri, dengan maksud atau tujuan tertentu yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dari lima kelas X MIPA yang belajar bahasa Jepang pada tahun ajaran 2018-2019 di SMAN 6 Padang, sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak dua kelas, yaitu kelas X MIPA 5 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 1 sebagai kelas kontrol. Hal ini didasari dengan alasan, (1) karena kedua kelas diajar oleh guru yang sama, (2) jumlah siswa antar kelas sama, (3) nilai kedua kelas tidak terlalu jauh berbeda, (4) direkomendasikan oleh guru mata pelajaran sebagai kelas untuk peneliti meneliti.    Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu, pertama dengan memberikan treatment kepada sampel. Kedua, memberikan post-test kepada sampel. Ketiga, melakukan uji hipotesis dengan membadingkan thitung dan ttabel. HASIL DAN PEMBAHASAN Data dalam penelitian ini adalah hasil yang diperoleh dari teskemampuan membaca berupa tes tulis dari kelas sampel. Soal tes berupa objektif pilihan ganda sebanyak 30 butir. Setelah dilaksanakan tes diperoleh data dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes kemampuanmembaca diikutioleh 33 siswa kelas eksperimen dan 32 siswa kelas control. Tes pada kedua kelas sampel ini setelah dilakukan penyekoran, penilaian, selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata, dan simpangan baku masing-masing.Berdasarkan hasil penelitian, untuk indikator Indikator 1 diperoleh rata-rata hitung kemampuan membaca pada siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang tanpa menggunakan media gambar ada kelas kontrol untuk indikator 1 sebesar 78,48 pada kualifikasi ‘baik”. Selanjutnya, perolehan rata-rata hitung kemampuan membaca pada siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang dengan menggunakan media gambar pada kelas eksperimen sebesar 86,67 juga pada kualifikasi ‘baik sekali’. Untuk indikator 2 diperoleh rata-rata hitung kemampuan membaca siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang tanpa menggunakan media gambar pada kelas kontrol untuk indikator 2 sebesar 71,58 berada pada kualifikasi ‘lebih dari cukup’. Perolehan rata-rata hitung kemampuan membaca siwa kelas X SMA Negeri 6 Padang dengan menggunakan media gambar kelas eksperimen sebesar 81,82 juga berada pada kualifikasi ‘baik’. Untuk indikator # diperoleh rata-rata hitung kemampuan membaca siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang tanpa menggunakan media gambar pada kelas kontrol untuk indikator 3 sebesar 63,75 berada pada kualifikasi ‘hampir cukup’. Perolehan rata-rata hitung kemampuan membaca siwa kelas X SMA Negeri 6 Padang dengan menggunakan media gambar kelas eksperimen sebesar 75,15 juga berada pada kualifikasi ‘baik’. Berdasarkan hasil uji-t, berarti kemampuan membaca siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang dengan menggunakan media gambar lebih baik dari pada sebelum meng
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
10
审稿时长
8 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信