{"title":"‘MAS ZAKKY’: MODEL ZAKAT PEMBERDAYAAN DARI BAZNAS KOTA YOGYAKARTA","authors":"Pajar Hatma Indra Jaya","doi":"10.14421/JPM.2018.022-02","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The model of zakat management in the modern era is divided into two, namely the charity model (consumptive zakat) and the productive zakat model (zakat empowerment). So far, zakat distribution uses a lot of charity models so that it does not give long-term contribution because it is consumptive. Through this article, I would like to explain the marketing of productive zakat (empowerment model) with the name of the program Mas Zakky and see its impact on society. Distribution Mas Zakky’s model is done in four stages, namely the determination of the right muztahiq (recipient program), debriefing, giving power, and mentoring are tightly controlled. This study found that the keyword for the success of the zakat empowerment program is that it should not stop at giving assistance, but must be assisted within one year so that new habits are formed from the mustahiq. The new habit arises because of awareness, habituation, and strict control through monitoring of good financial management, which mustahiq are required to provide daily business reports, monthly profit reports, savings obligations of at least 2.5 percent of gross sales every month, and learn to invest input “sedino sewu” (one day one thousand rupiah) cans in their place of business. Mas Zakky’s program has an impact on the loss of the mustahiq conditions due to the emergence of new jobs, the growing awareness that trading business is a form of profitable work, the emergence of awareness to save, diligently praying Dhuha, the formation of tissue, and the emergence of habits of infaq (donation).[Model pengelolaan zakat di era modern dibagi menjadi dua, yaitu model carity (zakat konsumtif) dan model zakat produktif (zakat pemberdayaan). Selama ini penyaluran zakat banyak menggunakan model carity sehingga kurang memberi kontribusi jangka panjang karena sifatnya konsumtif. Melalui artikel ini penulis hendak menjelaskan pentasarufan zakat produktif (model pemberdayaan) dengan nama program Mas Zakky dan melihat dampaknya bagi masyarakat. Pentasarufan model Mas Zakky dilakukan dengan empat tahap, yaitu penentuan muztahak yang tepat, pembekalan, pemberian daya, dan pendampingan yang terkontrol secara ketat. Penelitian ini menemukan bahwa kata kunci keberhasilan program zakat pemberdayaan adalah tidak boleh berhenti pada pemberian bantuan, namun harus dilakukan pendampingan dalam waktu satu tahun sehingga terbentuk kebiasaan baru dari para mustahik. Kebiasaan baru tersebut muncul karena penyadaran, pembiasaan, serta kontrol ketat lewat pemantauan tentang manajemen keuangan yang baik, yangmana mustahik diwajibkan untuk memberikan laporan usaha harian, laporan keuntungan bulanan, kewajiban menabung minimal 2,5 persen dari penjualan kotor setiap bulan, dan belajar berinfaq dengan menaruh kaleng “sedino sewu” di tempat usaha mereka. Program Mas Zakky berdampak pada mulai hilangnya kondisi fakir para mustahik karena munculnya pekerjaan baru, tumbuhnya kesadaran bahwa usaha dagang merupakan bentuk pekerjaan yang menguntungkan, munculnya kesadaran untuk menabung, rajin sholat dhuha, terbentuknya jaringan, dan munculnya kebiasaan berinfak.]","PeriodicalId":34838,"journal":{"name":"Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan","volume":"42 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/JPM.2018.022-02","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
摘要
现代的天课管理模式分为两种,即慈善模式(消费性天课)和生产性天课模式(赋能性天课)。到目前为止,天课的分配使用了很多慈善模式,因为它是消耗性的,所以它没有长期的贡献。通过这篇文章,我想解释生产性天课(赋权模式)的营销与项目的名称Mas Zakky,看看它对社会的影响。Mas Zakky的分配模式分为四个阶段,即确定正确的muztahiq(接受者计划)、汇报、给予权力和严格控制的指导。这项研究发现,天课赋权计划成功的关键是,它不应该停留在给予帮助上,而必须在一年内得到帮助,以便从穆斯塔希克形成新的习惯。新习惯的产生是由于意识,习惯和严格的控制,通过监测良好的财务管理,必须提供每日业务报告,每月利润报告,每月至少有销售总额2.5%的储蓄义务,并学会投入“sedino sewu”(一天一千卢比)罐在他们的营业地点。由于新工作的出现,Mas Zakky的计划对mustahiq条件的丧失产生了影响,越来越多的人意识到贸易业务是一种有利可图的工作形式,储蓄意识的出现,孜孜不倦地祈祷Dhuha,组织的形成以及infaq(捐赠)习惯的出现。[模型penelolaan zakat di era现代dibagi menjadi dua, yitu模型carity (zakat konsumtif)和模型zakat product (zakat pemberdayaan)]。Selama ini penyaluran zakat banyak menggunakan模型,腔,腔,腔,腔,腔,腔,腔,腔,腔,腔,腔,腔,腔,腔。Melalui artikel ini penulis menjelaskan pentasarufan zakat产品(模型pemberdayaan)登根命名程序Mas Zakky dan melihat dampaknya bagi masyarakat。Pentasarufan模型Mas Zakky dilakukan dengan empat tahap, yitu penentuan muztahak yang tepat, penbekalan, pemberian daya, dan pendampingan yang tercontrol secara ketat。Penelitian ini menbiukan bahwa kata kunci keberhasilan计划zakat penberdayan和adalah bolhih berberian bantuan, namun harus dilakukan pendampingan和dalam waktu satu tahun seinguk kebiasaan baru dari parmustahik。Kebiasaan baru terseka, moncucul karena penyadaran, pbiasaan, serta控制ketatleat pentantantantan管理keuangan yang baik, yangmana mustahik diwajibkan untuk成员kaporan usaha harian, laporan keuntunan bulanan, kewajiban menabung最少2,5人达penjualan kotor setiap bulan, dan belajar berinfaq dengan menaruh kaleng“sedino sewu”di tempat usaha mereka。[节目][Mas Zakky berdampak pada mulai hilangnya kondisi fakir para mustahik karenya pekerjaan baru, tumbuhnya kesadaran bawa usha dagang merupakan makaran untuk menabung, rajin sholat dhuha, terbentuknya jaringan, dan munculnya kebiasaan berinfak]
‘MAS ZAKKY’: MODEL ZAKAT PEMBERDAYAAN DARI BAZNAS KOTA YOGYAKARTA
The model of zakat management in the modern era is divided into two, namely the charity model (consumptive zakat) and the productive zakat model (zakat empowerment). So far, zakat distribution uses a lot of charity models so that it does not give long-term contribution because it is consumptive. Through this article, I would like to explain the marketing of productive zakat (empowerment model) with the name of the program Mas Zakky and see its impact on society. Distribution Mas Zakky’s model is done in four stages, namely the determination of the right muztahiq (recipient program), debriefing, giving power, and mentoring are tightly controlled. This study found that the keyword for the success of the zakat empowerment program is that it should not stop at giving assistance, but must be assisted within one year so that new habits are formed from the mustahiq. The new habit arises because of awareness, habituation, and strict control through monitoring of good financial management, which mustahiq are required to provide daily business reports, monthly profit reports, savings obligations of at least 2.5 percent of gross sales every month, and learn to invest input “sedino sewu” (one day one thousand rupiah) cans in their place of business. Mas Zakky’s program has an impact on the loss of the mustahiq conditions due to the emergence of new jobs, the growing awareness that trading business is a form of profitable work, the emergence of awareness to save, diligently praying Dhuha, the formation of tissue, and the emergence of habits of infaq (donation).[Model pengelolaan zakat di era modern dibagi menjadi dua, yaitu model carity (zakat konsumtif) dan model zakat produktif (zakat pemberdayaan). Selama ini penyaluran zakat banyak menggunakan model carity sehingga kurang memberi kontribusi jangka panjang karena sifatnya konsumtif. Melalui artikel ini penulis hendak menjelaskan pentasarufan zakat produktif (model pemberdayaan) dengan nama program Mas Zakky dan melihat dampaknya bagi masyarakat. Pentasarufan model Mas Zakky dilakukan dengan empat tahap, yaitu penentuan muztahak yang tepat, pembekalan, pemberian daya, dan pendampingan yang terkontrol secara ketat. Penelitian ini menemukan bahwa kata kunci keberhasilan program zakat pemberdayaan adalah tidak boleh berhenti pada pemberian bantuan, namun harus dilakukan pendampingan dalam waktu satu tahun sehingga terbentuk kebiasaan baru dari para mustahik. Kebiasaan baru tersebut muncul karena penyadaran, pembiasaan, serta kontrol ketat lewat pemantauan tentang manajemen keuangan yang baik, yangmana mustahik diwajibkan untuk memberikan laporan usaha harian, laporan keuntungan bulanan, kewajiban menabung minimal 2,5 persen dari penjualan kotor setiap bulan, dan belajar berinfaq dengan menaruh kaleng “sedino sewu” di tempat usaha mereka. Program Mas Zakky berdampak pada mulai hilangnya kondisi fakir para mustahik karena munculnya pekerjaan baru, tumbuhnya kesadaran bahwa usaha dagang merupakan bentuk pekerjaan yang menguntungkan, munculnya kesadaran untuk menabung, rajin sholat dhuha, terbentuknya jaringan, dan munculnya kebiasaan berinfak.]