{"title":"伊斯兰教的翻译达雅克·卡纳亚特语:研究方言作为早期实现目标的努力","authors":"Wendi Parwanto","doi":"10.22373/substantia.v23i2.9412","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Rural communities in West Kalimantan use the Dayak language as their daily communication language. However, they do not understand the language, this condition makes it difficult for them to understand the contents of the Qur'an which is generally translated into language. This is qualitative research, with a descriptive-analytic method. The results of this study indicate that the Vernacularization of the Qur'an in the Kanayatn Dayak language has never been done before. Therefore, based on this, the research is feasible to do. The stage is to see the vernacularization process as an initial effort of indigenization (indigenization), especially for the people of the interior of West Kalimantan. The results of this study indicate that the vernacularization of the Qur'an is carried out using the ijmali (global) interpretation method by providing footnotes for verses that require explanation. Meanwhile, the process of indigenization is to make the Qur'an easier to understand, especially for the people of the interior of West Kalimantan, so that the values of the Qur'an can be applied in the daily life of the Dayak community.Abstrak: Masyarakat pedalaman Kalimantan Barat menggunakan bahasa Dayak sebagai bahasa komunikasi sehari-hari dan minimnya pemahaman dalam bahasa Indonesia, hal tersebutlah menyulitkan mereka untuk memahami isi al-Qur`an yang pada umumnya menggunakan terjemahan bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan motede analisis-deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Vernakularisasi Al-Qurʻan dalam bahasa Dayak Kanayatn belum pernah dilakukan sebelumnya. Oleh karena itu, berdasarkan hal tersebut maka penelitian layak untuk dilakukan yaitu melihat proses vernakularisasi sebagai upaya awal dari indigenisasi (pribumisasi) terutama untuk masyarakat pedalaman Kalimantan Barat. Adapun hasil dari penelitian ini adalah vernakularisasi Al-Qur'an yang mencakup seluruh isi al-Qur'an dengan menggunakan metode interpretasi ijmali (global), yaitu dengan memberikan catatan kaki untuk ayat-ayat yang membutuhkan penjelasan. Sementara proses indigenisasinya adalah menjadikan al-Qur'an lebih mudah dipahami, terutama untuk masyarakat pedalaman Kalimantan Barat, sehingga nilai-nilai al-Qur'an dapat bumisasikan.","PeriodicalId":33284,"journal":{"name":"Esensia Jurnal IlmuIlmu Ushuluddin","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Terjemahan Al-Qur`an Bahasa Dayak Kanayatn: Telaah Vernakularisasi sebagai Upaya Awal menunju Indigenisasi\",\"authors\":\"Wendi Parwanto\",\"doi\":\"10.22373/substantia.v23i2.9412\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Rural communities in West Kalimantan use the Dayak language as their daily communication language. However, they do not understand the language, this condition makes it difficult for them to understand the contents of the Qur'an which is generally translated into language. This is qualitative research, with a descriptive-analytic method. The results of this study indicate that the Vernacularization of the Qur'an in the Kanayatn Dayak language has never been done before. Therefore, based on this, the research is feasible to do. The stage is to see the vernacularization process as an initial effort of indigenization (indigenization), especially for the people of the interior of West Kalimantan. The results of this study indicate that the vernacularization of the Qur'an is carried out using the ijmali (global) interpretation method by providing footnotes for verses that require explanation. Meanwhile, the process of indigenization is to make the Qur'an easier to understand, especially for the people of the interior of West Kalimantan, so that the values of the Qur'an can be applied in the daily life of the Dayak community.Abstrak: Masyarakat pedalaman Kalimantan Barat menggunakan bahasa Dayak sebagai bahasa komunikasi sehari-hari dan minimnya pemahaman dalam bahasa Indonesia, hal tersebutlah menyulitkan mereka untuk memahami isi al-Qur`an yang pada umumnya menggunakan terjemahan bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan motede analisis-deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Vernakularisasi Al-Qurʻan dalam bahasa Dayak Kanayatn belum pernah dilakukan sebelumnya. Oleh karena itu, berdasarkan hal tersebut maka penelitian layak untuk dilakukan yaitu melihat proses vernakularisasi sebagai upaya awal dari indigenisasi (pribumisasi) terutama untuk masyarakat pedalaman Kalimantan Barat. Adapun hasil dari penelitian ini adalah vernakularisasi Al-Qur'an yang mencakup seluruh isi al-Qur'an dengan menggunakan metode interpretasi ijmali (global), yaitu dengan memberikan catatan kaki untuk ayat-ayat yang membutuhkan penjelasan. Sementara proses indigenisasinya adalah menjadikan al-Qur'an lebih mudah dipahami, terutama untuk masyarakat pedalaman Kalimantan Barat, sehingga nilai-nilai al-Qur'an dapat bumisasikan.\",\"PeriodicalId\":33284,\"journal\":{\"name\":\"Esensia Jurnal IlmuIlmu Ushuluddin\",\"volume\":\"8 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-10-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Esensia Jurnal IlmuIlmu Ushuluddin\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22373/substantia.v23i2.9412\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Esensia Jurnal IlmuIlmu Ushuluddin","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22373/substantia.v23i2.9412","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
摘要
西加里曼丹的农村社区使用达亚克语作为他们的日常交流语言。然而,他们不懂语言,这种情况使得他们很难理解一般被翻译成语言的古兰经的内容。这是一项定性研究,采用描述分析方法。这一研究结果表明,卡纳雅坦达亚克语《古兰经》的白话化从未发生过。因此,基于此,本研究是可行的。这个阶段是将白话化过程视为本土化(indigenization)的初步努力,特别是对于西加里曼丹内陆的人们。本研究的结果表明,古兰经的白话化是通过为需要解释的经文提供脚注的ijmali(全球)解释方法进行的。同时,本土化的过程是为了使《古兰经》更容易被理解,特别是对于西加里曼丹内陆的人们来说,从而使《古兰经》的价值观能够应用于达雅族的日常生活中。【摘要】加里曼丹语(Masyarakat pedalaman Kalimantan) Barat menggunakan bahasa Dayak sebagai bahasa komunikasi sehari-hari dan minimnya pemahaman dalam bahasa Indonesia, haltersebutlah menyulitkan mereka untuk memahami isi al- quuran yang pada umumnya menggunakan terjemahan bahasa Indonesia。Penelitian ini merupakan Penelitian定性,登高模式分析。我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是我的意思。加里曼丹市,加里曼丹市,加里曼丹市,加里曼丹市,加里曼丹市,加里曼丹。Adapun hasil dari penelitian ini adalah vernakularisi al- quan yang menencakup seluruh isi al- quan dengan menggunakan方法解释(全球),yitu dengan memberikan catatan kaki untuk ayat-ayat yang menbutuhanan penjelasan。Sementara翻译的《古兰经》原文为adalah menjadikan al- quuran lebih mudah dipahami, terutama untuk masyarakat pedalaman Kalimantan Barat, sehinga nilai-nilai al- quuran dapat bumisasikan。
Terjemahan Al-Qur`an Bahasa Dayak Kanayatn: Telaah Vernakularisasi sebagai Upaya Awal menunju Indigenisasi
Rural communities in West Kalimantan use the Dayak language as their daily communication language. However, they do not understand the language, this condition makes it difficult for them to understand the contents of the Qur'an which is generally translated into language. This is qualitative research, with a descriptive-analytic method. The results of this study indicate that the Vernacularization of the Qur'an in the Kanayatn Dayak language has never been done before. Therefore, based on this, the research is feasible to do. The stage is to see the vernacularization process as an initial effort of indigenization (indigenization), especially for the people of the interior of West Kalimantan. The results of this study indicate that the vernacularization of the Qur'an is carried out using the ijmali (global) interpretation method by providing footnotes for verses that require explanation. Meanwhile, the process of indigenization is to make the Qur'an easier to understand, especially for the people of the interior of West Kalimantan, so that the values of the Qur'an can be applied in the daily life of the Dayak community.Abstrak: Masyarakat pedalaman Kalimantan Barat menggunakan bahasa Dayak sebagai bahasa komunikasi sehari-hari dan minimnya pemahaman dalam bahasa Indonesia, hal tersebutlah menyulitkan mereka untuk memahami isi al-Qur`an yang pada umumnya menggunakan terjemahan bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan motede analisis-deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Vernakularisasi Al-Qurʻan dalam bahasa Dayak Kanayatn belum pernah dilakukan sebelumnya. Oleh karena itu, berdasarkan hal tersebut maka penelitian layak untuk dilakukan yaitu melihat proses vernakularisasi sebagai upaya awal dari indigenisasi (pribumisasi) terutama untuk masyarakat pedalaman Kalimantan Barat. Adapun hasil dari penelitian ini adalah vernakularisasi Al-Qur'an yang mencakup seluruh isi al-Qur'an dengan menggunakan metode interpretasi ijmali (global), yaitu dengan memberikan catatan kaki untuk ayat-ayat yang membutuhkan penjelasan. Sementara proses indigenisasinya adalah menjadikan al-Qur'an lebih mudah dipahami, terutama untuk masyarakat pedalaman Kalimantan Barat, sehingga nilai-nilai al-Qur'an dapat bumisasikan.