Ulio Lio, I Putu Adi Saskara, I Wayan Yudhasatya Dharma
{"title":"MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PROSESI TRADISI MAPPABOTTING DESA AMPARITA KECAMATAN TELLU LIMPOE KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG SULAWESI SELATAN","authors":"Ulio Lio, I Putu Adi Saskara, I Wayan Yudhasatya Dharma","doi":"10.25078/wd.v17i2.1908","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":" \nTradisi perkawinan adat bugis atau yang dikenal dengan tradisi Mappabotting khususnya masyarakat Hindu Bugis memiliki beberapa tahap atau proses komunikasi. Tentunya untuk menunjang kelancaran prosesi acara Mappabottingtersebut maka perlu mempersiapkan proses manajemen komunikasi dalam berlangsungnya prosesi Mappabotting. Masyarakat modern sekarang ini terutama generasi muda sebagai besar belum tentu memahami proses komunikasi dalam tradisi Mappabotting, fungsi dan implikasi manajemen komunikasi dalam prosesi tradisi Mappabotting masyarakat Hindu Bugis di Desa Amparita. Penelitian tentang manajemen komunikasi dalam prosesi tadisi Mappabotting penting dilakukan supaya masyarakat dapat memahami proses, fungsi dan implikasi manajemen komunikasi Prosesi Mappabotting. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1). Bagaimana Proses Manajemen Komunikasi dalam Prosesi Tradisi Mappabotting?, 2). Apa Fungsi manajemen komunikasi dalam Prosesi tradisi Mappabotting ?, 3). Apa Implikasi manajemen Komunikasi dalam prosesi Tradisi Mappabotting?. \nTeori yang digunakan untuk membedah permasalahan di atas adalah: Teori Interaksionisme simbolik, Teori Struktural Fungsional, Teori Tindakan Berbicara. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi baru. Lokasi dan waktu penelitian: Desa Amparita Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidenreng Rappang Sulawesi Selatan. Sumber data dibedakan menjadi dua yaitu: 1) Data primer, 2) Data sekunder. Objek penelitian yaitu manajemen komunikasi dalam prosesi tradisi Mappabotting desa Amparita dan subjek penelitian adalah Tokoh Adat dan masyarakat, keluarga kedua mempelai. Teknik penentuan informan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan kepustakaan. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan metode analisis data etnografi baru. \nBerdasarkan hal tersebut diperoleh hasil penelitian bahwa: 1) Proses manajemen komunikasi dalam prosesitradisi Mappabotting mencakup; a) Tahapan awal persiapan yang terdiri dari: Mabbaja Laleng, Mita Esso dan Mappisseng, b) tahapan musyawarah atau tahap yang terdiri dari: Madduppa dan Mappasuru Ada, c) tahapan akhir atau penutup dalam musyawarah yang terdiri dari: Mappalisu dan Mappettu Ada. 2) Fungsi manajemen komunikasi dalam tradisi Mappabotting yaitu; a) fungsi perencanaan, b) fungsi pengorganisasian, c). fungsi pengarahan, d). fungsi pengordinasian, e). fungsi pengendalian. 3) Implikasi manajemen komunikasi dalam tradisi Mappabotting dilihat dari; a)Implikasi social dan masyarakat yaitu menumbuh kembangkan rasa kebersamaan dan mempererat hubungan kedua keluarga mempelai, mempermudah dan memperlancar jalannya kegiatan pesta pernikahan, c). Mempererat hubungan sosial ke masyarakat, b) Implikasi budaya dan adat tradisi yaitu a). Melestarikan budaya adat dan tradisi secara turun temurun sebagai warisan leluhur masyarakat Hindu Bugis dalam tradisi perkawinan bugis atau Mappabotting. b). memberikan doa/harapan keselamatan dan kelancaran pernikahaan yang akan berlangsung.","PeriodicalId":33347,"journal":{"name":"Dharmasmrti","volume":"101 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Dharmasmrti","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25078/wd.v17i2.1908","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
仪式婚姻传统,或称为Mappabotting传统,尤其是印度教的布吉斯民族,有几个沟通的阶段或过程。当然,为了支持mappabottingtings的顺利游行,有必要在继续的Mappabotting过程中建立沟通管理流程。今天的现代社会,尤其是作为巨人的年轻一代,并不一定理解Mappabotting传统中的沟通过程,也不可能理解Mappabotting印度教布吉塔村mapbotting的传统中沟通管理的作用和含义。在Mappabotting队列中对通信管理的研究对于让公众了解Mappabotting通信管理的过程、功能和含义是至关重要的。本研究的问题配方如下:1)通信管理在Mappabotting传统游行中有什么作用? 3)。通信管理在Mappabotting传统游行中意味着什么?解决上述问题的理论包括:象征主义互动理论,结构功能理论,言语行动理论。一种新的人种志方法的定性研究。研究地点和时间:南苏拉威西省安菲利塔区林坡区。数据来源分为两类:1)主数据,2)次要数据。研究对象是传播管理,按照阿帕利塔村的传统进行,研究对象是当地和社区的角色,新娘和新郎的家庭。ci测定技术与采样技术。通过观察、采访、文档和文学来收集数据。收集到的数据是用新的人种志数据分析方法分析的。根据这项研究,有一项研究发现:1)Mappabotting进程中的通信管理过程包括;a)早期的准备阶段包括:mab钢Laleng, Mita Esso和mappis锌,b)穆萨瓦拉的步骤或阶段包括:Madduppa和mappararu存在,c)穆萨瓦鲁的最后或结束阶段包括:Mappalisu和Mappettu存在a)规划功能,b)组织功能,c).方向功能,d).协调功能,e).控制功能。3)通信管理对Mappabotting传统的影响可以从;a)社会含义就是种开发社会归属感和巩固两新娘的家庭关系,促进和加快道路婚礼活动,c)。加强社会关系到社会文化和习俗,b)暗示,即a)。保存传统文化习俗和传统世袭地作为社会祖先遗产印度教传统中Bugis Bugis或Mappabotting婚姻。祈祷/希望得救和婚礼顺利进行。
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PROSESI TRADISI MAPPABOTTING DESA AMPARITA KECAMATAN TELLU LIMPOE KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG SULAWESI SELATAN
Tradisi perkawinan adat bugis atau yang dikenal dengan tradisi Mappabotting khususnya masyarakat Hindu Bugis memiliki beberapa tahap atau proses komunikasi. Tentunya untuk menunjang kelancaran prosesi acara Mappabottingtersebut maka perlu mempersiapkan proses manajemen komunikasi dalam berlangsungnya prosesi Mappabotting. Masyarakat modern sekarang ini terutama generasi muda sebagai besar belum tentu memahami proses komunikasi dalam tradisi Mappabotting, fungsi dan implikasi manajemen komunikasi dalam prosesi tradisi Mappabotting masyarakat Hindu Bugis di Desa Amparita. Penelitian tentang manajemen komunikasi dalam prosesi tadisi Mappabotting penting dilakukan supaya masyarakat dapat memahami proses, fungsi dan implikasi manajemen komunikasi Prosesi Mappabotting. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1). Bagaimana Proses Manajemen Komunikasi dalam Prosesi Tradisi Mappabotting?, 2). Apa Fungsi manajemen komunikasi dalam Prosesi tradisi Mappabotting ?, 3). Apa Implikasi manajemen Komunikasi dalam prosesi Tradisi Mappabotting?.
Teori yang digunakan untuk membedah permasalahan di atas adalah: Teori Interaksionisme simbolik, Teori Struktural Fungsional, Teori Tindakan Berbicara. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi baru. Lokasi dan waktu penelitian: Desa Amparita Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidenreng Rappang Sulawesi Selatan. Sumber data dibedakan menjadi dua yaitu: 1) Data primer, 2) Data sekunder. Objek penelitian yaitu manajemen komunikasi dalam prosesi tradisi Mappabotting desa Amparita dan subjek penelitian adalah Tokoh Adat dan masyarakat, keluarga kedua mempelai. Teknik penentuan informan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan kepustakaan. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan metode analisis data etnografi baru.
Berdasarkan hal tersebut diperoleh hasil penelitian bahwa: 1) Proses manajemen komunikasi dalam prosesitradisi Mappabotting mencakup; a) Tahapan awal persiapan yang terdiri dari: Mabbaja Laleng, Mita Esso dan Mappisseng, b) tahapan musyawarah atau tahap yang terdiri dari: Madduppa dan Mappasuru Ada, c) tahapan akhir atau penutup dalam musyawarah yang terdiri dari: Mappalisu dan Mappettu Ada. 2) Fungsi manajemen komunikasi dalam tradisi Mappabotting yaitu; a) fungsi perencanaan, b) fungsi pengorganisasian, c). fungsi pengarahan, d). fungsi pengordinasian, e). fungsi pengendalian. 3) Implikasi manajemen komunikasi dalam tradisi Mappabotting dilihat dari; a)Implikasi social dan masyarakat yaitu menumbuh kembangkan rasa kebersamaan dan mempererat hubungan kedua keluarga mempelai, mempermudah dan memperlancar jalannya kegiatan pesta pernikahan, c). Mempererat hubungan sosial ke masyarakat, b) Implikasi budaya dan adat tradisi yaitu a). Melestarikan budaya adat dan tradisi secara turun temurun sebagai warisan leluhur masyarakat Hindu Bugis dalam tradisi perkawinan bugis atau Mappabotting. b). memberikan doa/harapan keselamatan dan kelancaran pernikahaan yang akan berlangsung.