Andrea Puput Handayani, Vici Eko Handayani, T. Widyaputri
{"title":"慢性肾脏病帕达克家短毛","authors":"Andrea Puput Handayani, Vici Eko Handayani, T. Widyaputri","doi":"10.29244/avl.5.2.23-24","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Chronic kidney disease (CKD) merupakan kelainan struktural dan fungsional ginjal yang bersifat irreversibel, sehingga ginjal mengalami penurunan hingga kehilangan fungsinya. Kasus ini ditulis untuk melaporkan proses penentuan diagnosa dan penanganan CKD pada kucing di klinik hewan Citrapet and Vet, Cibubur, Bekasi. Seekor kucing luar ruangan berkelamin betina dibawa ke klinik hewan dengan keluhan kondisi lemas dan tidak mau makan selama 3 hari. Temuan klinis menunjukkan turgor kulit > 2 detik, diare, banyak pinjal, saluran cerna kosong dan banyak gas, serta ginjal teraba berukuran besar. Pemeriksaan hematologi dan kimia darah terjadi penurunan kadar hemoglobin, penurunan hematokrit, leukositosis, limfositosis, granulositosis dan azotemia. Pemeriksaan urinalisis diperoleh nilai BJ dibawah normal, hematuria, proteinuria dan leukosituria. Pencitraan ultrasonografi menunjukkan batas antara pelvis renal, korteks dan medula tidak jelas pada kedua ginjal dan pola anekhoik yang diduga cairan tampak pada ginjal kanan. Kucing didiagnosa CKD dengan prognosa infausta. Terapi yang diberikan adalah pemberian antibiotik, antidiare, probiotik dan suplemen ginjal. Pemilik memutuskan rawat jalan setelah perawatan selama 10 hari dengan kondisi letargi, nafsu makan buruk dan sudah tidak menggalami diare.","PeriodicalId":8407,"journal":{"name":"ARSHI Veterinary Letters","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Chronic kidney disease pada kucing domestic short hair\",\"authors\":\"Andrea Puput Handayani, Vici Eko Handayani, T. Widyaputri\",\"doi\":\"10.29244/avl.5.2.23-24\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Chronic kidney disease (CKD) merupakan kelainan struktural dan fungsional ginjal yang bersifat irreversibel, sehingga ginjal mengalami penurunan hingga kehilangan fungsinya. Kasus ini ditulis untuk melaporkan proses penentuan diagnosa dan penanganan CKD pada kucing di klinik hewan Citrapet and Vet, Cibubur, Bekasi. Seekor kucing luar ruangan berkelamin betina dibawa ke klinik hewan dengan keluhan kondisi lemas dan tidak mau makan selama 3 hari. Temuan klinis menunjukkan turgor kulit > 2 detik, diare, banyak pinjal, saluran cerna kosong dan banyak gas, serta ginjal teraba berukuran besar. Pemeriksaan hematologi dan kimia darah terjadi penurunan kadar hemoglobin, penurunan hematokrit, leukositosis, limfositosis, granulositosis dan azotemia. Pemeriksaan urinalisis diperoleh nilai BJ dibawah normal, hematuria, proteinuria dan leukosituria. Pencitraan ultrasonografi menunjukkan batas antara pelvis renal, korteks dan medula tidak jelas pada kedua ginjal dan pola anekhoik yang diduga cairan tampak pada ginjal kanan. Kucing didiagnosa CKD dengan prognosa infausta. Terapi yang diberikan adalah pemberian antibiotik, antidiare, probiotik dan suplemen ginjal. Pemilik memutuskan rawat jalan setelah perawatan selama 10 hari dengan kondisi letargi, nafsu makan buruk dan sudah tidak menggalami diare.\",\"PeriodicalId\":8407,\"journal\":{\"name\":\"ARSHI Veterinary Letters\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-10-04\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"ARSHI Veterinary Letters\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29244/avl.5.2.23-24\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"ARSHI Veterinary Letters","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29244/avl.5.2.23-24","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Chronic kidney disease pada kucing domestic short hair
Chronic kidney disease (CKD) merupakan kelainan struktural dan fungsional ginjal yang bersifat irreversibel, sehingga ginjal mengalami penurunan hingga kehilangan fungsinya. Kasus ini ditulis untuk melaporkan proses penentuan diagnosa dan penanganan CKD pada kucing di klinik hewan Citrapet and Vet, Cibubur, Bekasi. Seekor kucing luar ruangan berkelamin betina dibawa ke klinik hewan dengan keluhan kondisi lemas dan tidak mau makan selama 3 hari. Temuan klinis menunjukkan turgor kulit > 2 detik, diare, banyak pinjal, saluran cerna kosong dan banyak gas, serta ginjal teraba berukuran besar. Pemeriksaan hematologi dan kimia darah terjadi penurunan kadar hemoglobin, penurunan hematokrit, leukositosis, limfositosis, granulositosis dan azotemia. Pemeriksaan urinalisis diperoleh nilai BJ dibawah normal, hematuria, proteinuria dan leukosituria. Pencitraan ultrasonografi menunjukkan batas antara pelvis renal, korteks dan medula tidak jelas pada kedua ginjal dan pola anekhoik yang diduga cairan tampak pada ginjal kanan. Kucing didiagnosa CKD dengan prognosa infausta. Terapi yang diberikan adalah pemberian antibiotik, antidiare, probiotik dan suplemen ginjal. Pemilik memutuskan rawat jalan setelah perawatan selama 10 hari dengan kondisi letargi, nafsu makan buruk dan sudah tidak menggalami diare.