Kharisma Yuliasis Widiasri, Yulia Eka I, Paranita Ferronika, Satiti Retno Pudjiati, Y. Wirohadidjojo
{"title":"VULVAR INTRAEPITHELIAL NEOPLASIA DIFFERENTIATED (dVIN) YANG TEGAK DENGAN PEMERIKSAAN IMUNOHISTOKIMIA P40 DAN Ki67","authors":"Kharisma Yuliasis Widiasri, Yulia Eka I, Paranita Ferronika, Satiti Retno Pudjiati, Y. Wirohadidjojo","doi":"10.33820/mdvi.v48i3.155","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Vulvar intraepithelial neoplasia differentiated (dVIN) merupakan karsinoma sel skuamosa in situ dengan manifestasi lesi tidak khas dan secara histologi menyerupai gangguan vulva non neoplastik sehingga penyakit ini jarang teridentifikasi. Makalah ini melaporkan wanita 61 tahun dengan keluhan benjolan yang terasa gatal, nyeri dan panas pada bibir vagina muncul sejak 1 tahun yang lalu, lesi sempat menghilang dan muncul kembali sejak 2 bulan yang lalu. Pemeriksaan dermatovenereologi menunjukkan vulva vagina dextra dan sinistra tampak massa tumor hiperpigmentasi dengan permukaan verukosa, tepi regular, multipel, sebagian tampak fissura. Hasil pemeriksaan histopatologi dan imunohistokimia menunjukkan jaringan kulit sebagian mengalami displasia dengan sel-sel atipia dengan membrana basalis yang relatif utuh dengan hasil p40 terpulas positif pada inti tumor dan Ki67 50% terpulas positif. Diagnosis yang ditegakkan adalah dVIN/PB pada vulva. Tampilan klinis pada kasus dVIN tidak spesifik dan sering asimtomatik. Temuan histopatologisnya sulit dan tidak mudah dikenali oleh ahli patologi sehingga sering salah diagnosis sebagai dermatosis jinak, hubungan klinikopatologis sangat penting dalam mengelola kasus ini. Diagnosis banding dVIN/PB pada vulva harus selalu dipertimbangkan jika ditemukan lesi hiperpigmentasi atau hyperkeratosis pada vulva,karena sering menyerupai gangguan epitel non neoplastik. Pemeriksaan histopatologi dan imunohistokimia P40 dan Ki67 dapat digunakan untuk membantu dalam penegakan diagnosis kasus dVIN/PB pada vulva. ","PeriodicalId":18377,"journal":{"name":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","volume":"48 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33820/mdvi.v48i3.155","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
VULVAR INTRAEPITHELIAL NEOPLASIA DIFFERENTIATED (dVIN) YANG TEGAK DENGAN PEMERIKSAAN IMUNOHISTOKIMIA P40 DAN Ki67
Vulvar intraepithelial neoplasia differentiated (dVIN) merupakan karsinoma sel skuamosa in situ dengan manifestasi lesi tidak khas dan secara histologi menyerupai gangguan vulva non neoplastik sehingga penyakit ini jarang teridentifikasi. Makalah ini melaporkan wanita 61 tahun dengan keluhan benjolan yang terasa gatal, nyeri dan panas pada bibir vagina muncul sejak 1 tahun yang lalu, lesi sempat menghilang dan muncul kembali sejak 2 bulan yang lalu. Pemeriksaan dermatovenereologi menunjukkan vulva vagina dextra dan sinistra tampak massa tumor hiperpigmentasi dengan permukaan verukosa, tepi regular, multipel, sebagian tampak fissura. Hasil pemeriksaan histopatologi dan imunohistokimia menunjukkan jaringan kulit sebagian mengalami displasia dengan sel-sel atipia dengan membrana basalis yang relatif utuh dengan hasil p40 terpulas positif pada inti tumor dan Ki67 50% terpulas positif. Diagnosis yang ditegakkan adalah dVIN/PB pada vulva. Tampilan klinis pada kasus dVIN tidak spesifik dan sering asimtomatik. Temuan histopatologisnya sulit dan tidak mudah dikenali oleh ahli patologi sehingga sering salah diagnosis sebagai dermatosis jinak, hubungan klinikopatologis sangat penting dalam mengelola kasus ini. Diagnosis banding dVIN/PB pada vulva harus selalu dipertimbangkan jika ditemukan lesi hiperpigmentasi atau hyperkeratosis pada vulva,karena sering menyerupai gangguan epitel non neoplastik. Pemeriksaan histopatologi dan imunohistokimia P40 dan Ki67 dapat digunakan untuk membantu dalam penegakan diagnosis kasus dVIN/PB pada vulva.Â