{"title":"同伴支持小组、笑声疗法和青少年蜜对老年抑郁症的治疗","authors":"Ati Nuraeni, N. Ariani","doi":"10.26714/jkj.10.2.2022.421-430","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Peningkatan jumlah lansia di Indonesia diperkirakan pada tahun 2020 mencapai 29,1 juta dan pada tahun 2025 menjadi 36 juta jiwa, tentunya dengan peningkatan jumlah lansia dan AHH dapat menimbulkan beberapa permasalahan kesehatan. Masalah yang sering muncul pada lansia tidak hanya masalah kesehatan yang bersifat kronis tetapi masalah lain yang mengancam lansia seperti depresi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa peer support group, terapi tawa dan minum monyitmadu dapat menurunkan tingkat depresi pada lansia. Tujuan penelitian diperoleh hasil penurunan tingkat depresi setelah intervesi peer support group, terapi tawa dan pemberian monyitmadu. Metode Penelitian menggunakan Quasi experiment with control group design dengan teknik pengambilan sampel probability sampling, sehingga jumlah sampel kelompok intervensi 60 responden dan kelompok kontrol 20 responden. Pengukuran pre dan post tingkat depresi lansia menggunakan GDS/ Geriatric Depression Scale dengan 15 pernyataan. Penelitian dilakukan pada 4 RW di 4 Kelurahan Kota Bogor dan masing-masing kelompok intervensi 6 kali kegiatan dengan uji analisa data menggunakan uji T independen dan uji Anova. Terdapat pengaruh yang signifikan (p value 0,000) antara nilai depresi sebelum dan sesudah pada kelompok intervensi I (SGT+MM), kelompok intervensi II (TT+MM) dan kelompok intervensi III (SGT+TT). Terdapat perbedaan yang signifikan rerata nilai depresi pada kelompok intervensi I(SGT+MM), Kelompok intervensi II (TT+MM) dan kelompok intervensi III (SGT+TT). Kelompok yang berbeda signifikan dengan p value 0,001 adalah kelompok intervensi III (SGT+TT) dan kelompok intervensi II (SGT+MM). Intervensi peer support group dan terapi tawa serta intervensi peer support group dan minum monyitmadu sangat efektif menurunkan tingkat depresi ringan menjadi normal.","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"15 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Peer Support Group, Terapi Tawa dan Pemberian Monyitmadu terhadap Depresi Lansia\",\"authors\":\"Ati Nuraeni, N. Ariani\",\"doi\":\"10.26714/jkj.10.2.2022.421-430\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Peningkatan jumlah lansia di Indonesia diperkirakan pada tahun 2020 mencapai 29,1 juta dan pada tahun 2025 menjadi 36 juta jiwa, tentunya dengan peningkatan jumlah lansia dan AHH dapat menimbulkan beberapa permasalahan kesehatan. Masalah yang sering muncul pada lansia tidak hanya masalah kesehatan yang bersifat kronis tetapi masalah lain yang mengancam lansia seperti depresi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa peer support group, terapi tawa dan minum monyitmadu dapat menurunkan tingkat depresi pada lansia. Tujuan penelitian diperoleh hasil penurunan tingkat depresi setelah intervesi peer support group, terapi tawa dan pemberian monyitmadu. Metode Penelitian menggunakan Quasi experiment with control group design dengan teknik pengambilan sampel probability sampling, sehingga jumlah sampel kelompok intervensi 60 responden dan kelompok kontrol 20 responden. Pengukuran pre dan post tingkat depresi lansia menggunakan GDS/ Geriatric Depression Scale dengan 15 pernyataan. Penelitian dilakukan pada 4 RW di 4 Kelurahan Kota Bogor dan masing-masing kelompok intervensi 6 kali kegiatan dengan uji analisa data menggunakan uji T independen dan uji Anova. Terdapat pengaruh yang signifikan (p value 0,000) antara nilai depresi sebelum dan sesudah pada kelompok intervensi I (SGT+MM), kelompok intervensi II (TT+MM) dan kelompok intervensi III (SGT+TT). Terdapat perbedaan yang signifikan rerata nilai depresi pada kelompok intervensi I(SGT+MM), Kelompok intervensi II (TT+MM) dan kelompok intervensi III (SGT+TT). Kelompok yang berbeda signifikan dengan p value 0,001 adalah kelompok intervensi III (SGT+TT) dan kelompok intervensi II (SGT+MM). Intervensi peer support group dan terapi tawa serta intervensi peer support group dan minum monyitmadu sangat efektif menurunkan tingkat depresi ringan menjadi normal.\",\"PeriodicalId\":33952,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa\",\"volume\":\"15 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-05-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26714/jkj.10.2.2022.421-430\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26714/jkj.10.2.2022.421-430","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Peer Support Group, Terapi Tawa dan Pemberian Monyitmadu terhadap Depresi Lansia
Peningkatan jumlah lansia di Indonesia diperkirakan pada tahun 2020 mencapai 29,1 juta dan pada tahun 2025 menjadi 36 juta jiwa, tentunya dengan peningkatan jumlah lansia dan AHH dapat menimbulkan beberapa permasalahan kesehatan. Masalah yang sering muncul pada lansia tidak hanya masalah kesehatan yang bersifat kronis tetapi masalah lain yang mengancam lansia seperti depresi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa peer support group, terapi tawa dan minum monyitmadu dapat menurunkan tingkat depresi pada lansia. Tujuan penelitian diperoleh hasil penurunan tingkat depresi setelah intervesi peer support group, terapi tawa dan pemberian monyitmadu. Metode Penelitian menggunakan Quasi experiment with control group design dengan teknik pengambilan sampel probability sampling, sehingga jumlah sampel kelompok intervensi 60 responden dan kelompok kontrol 20 responden. Pengukuran pre dan post tingkat depresi lansia menggunakan GDS/ Geriatric Depression Scale dengan 15 pernyataan. Penelitian dilakukan pada 4 RW di 4 Kelurahan Kota Bogor dan masing-masing kelompok intervensi 6 kali kegiatan dengan uji analisa data menggunakan uji T independen dan uji Anova. Terdapat pengaruh yang signifikan (p value 0,000) antara nilai depresi sebelum dan sesudah pada kelompok intervensi I (SGT+MM), kelompok intervensi II (TT+MM) dan kelompok intervensi III (SGT+TT). Terdapat perbedaan yang signifikan rerata nilai depresi pada kelompok intervensi I(SGT+MM), Kelompok intervensi II (TT+MM) dan kelompok intervensi III (SGT+TT). Kelompok yang berbeda signifikan dengan p value 0,001 adalah kelompok intervensi III (SGT+TT) dan kelompok intervensi II (SGT+MM). Intervensi peer support group dan terapi tawa serta intervensi peer support group dan minum monyitmadu sangat efektif menurunkan tingkat depresi ringan menjadi normal.